Anda di halaman 1dari 14

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

TAHUN AJARAN 2020-2021

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran BSI


Fak/Prodi : KIP/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester : VI (enam)
Hari/tanggal : Selasa/20 April 2021
Waktu : 90 menit
Dosen : Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M.Pd

Perintah pengerjaan Soal.

1. Jawablah soal di bawah ini dengan benar!


2. Jawaban Saudara di upload di SPADA sesuai jam dan waktu yang sudah ditentukan sesuai jam perkuliahan masing-masing kelas.
3. Pengerjaan soal, untuk mahasiswa yang bernomor absen genap mengerjakan SOAL A dan mahasiswa yang bernomor absen ganjil
mengerjakan SOAL B. (daftar hadir terlampir)
4. Selain mengupload di SPADA Saudara wajib upload di link berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1YwSBVqIh8TkuuRStcURAY0r-
WcWuWVR_?usp=sharing

SOAL B

1. Apakah persamaan dan perbedaan pengembangan sistem pembelajaran, sistem instruksional dan desain instruksional? Jelaskan!

2. Sebutkan 5 model pengembangan sistem instruksional, dan pilih satu model yang baik dipakai dalam pembelajaran di Indonesia!

3. Apakah yang dimaksud dengan fungsi, prinsip, dan cara pengembangan RPP? Jelaskan !

4. Apakah yang Saudara ketahui tentang keterkaitan antara pengembangan silabus dan pengembangan RPP, dan apa fungsi silabus dan RPP bagi
guru!

5. Lampirkan tugas pembuatan silabus dan RPP yang sudah dijadikan satu file sesuai tugas masing-masing mahasiswa!
Nama : Kuni Fajr Hutama Hardyanto

NIM: 2222180090

Kelas 6B

UTS Perencanaan Pembelajaran BSI

Jawaban

1. Perbedaan dan Persamaan

Perbedaan
Suatu proses secara sistematis dan logis untuk mempelajari problem-problem pembelajaran agar mendapat pemecahan yang teruji
validitasnya, dan praktis bisa dilaksanakan. Sistem instruksional adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan. Desain instruksional merupakan keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan
Teknik mengajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Persamaan
Ketiganya mengarah kepada tujuan pembelajaran

2.
A. Model KEMP, terdiri dari 8 langkah:
 Pengembangan instruksional yang dikembangkan oleh Kemp (1977) ini juga disebut sebagai Desain Instruksional, yang terdiri dari
delapan langkah.
 Penentuan tujuan instruksional umum (TIU); yaitu tujuan yang ditetapkana menurut masing-masing pokok bahasan
 Menganalisis karakteristik siswa; dalam analisis ini memuat hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial
budaya yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa yang perlu ditetapkan.
 Menentukan tujuan instruksional khusus (TIK); yakni tujuan yang ditetapkan secara operasional, spesifik dan dapat diukur. Dengan
demikian siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka lakukan, bagaimana melakukannya dan apa ukuran yang digunakan bahwa
mereka dapat mencapai tujuan belajar tersebut.
 Menentukan materi pelajaran; yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan.
 Mengadakan penjajakan awal (preassesment); langkah ini sama halnya dengan test awal yang fungsinya untuk mengetahui
 kemampuan yang dimiliki siswa, apakah telah memenuhi syarat belajar yang ditentukan ataukah belum.
 Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan; sebagai patokan untuk memilih strategi yang dimaksud, Kempbmenentukan 4
kriteria yaitu 1) Efisiensi; 2) Keefektifan; 3) Ekonomis; 4) Kepraktisan.
 Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan, meliputi 1) Biaya; 2) Fasilitas; 3) Peralatan; 4) Waktu dan 5) Tenaga.
 Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebuut digunakan untuk mengontrol dan mengkaji sejauhmana keberhasilan suatu program yang
telah direncanakan mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil evaluasi merupakan umpan balik untuk merevisi kembali tentang; program
instruksional yang telah dibuat, instrument tes, metode strategi yang dipakai dan sebagainya.

B. Model H. Banathy
Model H. Banathy terdiri dari 6 langkah yaitu
 Merumuskan tujuan (formulate objctives)
 Mengembangkan tes (develop test)
 Menganalisis kegiatan belajar (analyze learning task)
 Mendesain sistem instruksional (design system)
 Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil
 Mengadakan perbaikan (change to improve).

C. Model PPSI, terdiri dari 5 langkah:

PPSI merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem intruksional. Istilah sistem instruksional mengandung pengertian bahwa PPSI
menggunakan pendekatan sistem dimana pembelajaran adalah suatu kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri dari seperangkat komponen yang
saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara fungsional dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan
demikian PPSI adalah suatu langkah-langkah pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran sebagai suatu sistem dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.

Model pengembangan intruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok yaitu:

 Perumusan tujuan/kompetensi. Merumuskan tujuan/kompetensi beserta indikator ketercapaiannya yang harus memenuhi 4 kriteria
sebagai berikut 1) Menggunakan istilah yang operasional, 2) Berbentuk hasil belajar, 3) Berbentuk tingkah laku dan 4) Hanya satu jenis
tingkah laku.
 Pengembangan alat penilaian. Kegiatan paengembangan alat penilaian adalah Menentukan jenis tes/intrumen yang akan digunakan
untuk menilai tercapai tidaknya tujuan dan Merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan.
 Kegiatan belajar. Diantaranya Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Menetapkan kegiatan belajar
yang tak perlu ditempuh dan Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh.
 Pengembangan program kegiatan meliputi Merumuskan materi pelajaran, Menetapkan model yang dipakai, Alat pelajaran/bukunyang
dipakai dan Menyusun jadwal.
 Pelaksanaan, diantaranya Mengadakan pretest, Menyampaikan materi pelajaran, Mengadakan posttest dan Perbaikan.

D. Model Dick and Carrey


Model Dick and Carrey terdiri dari 10 langkah yaitu
 Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran
 Mengadakan analisis pembelajaran
 Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik mahasiswa
 Merumuskan tujuan performansi
 Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
 Mengembangkan strategi pembelajaran
 Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
 Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
 Merevisi bahan pembelajaran
 Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif

E. Model Gerlach and Ely


 Spesifikasi isi pokok bahasan
 Spesifikasi tujuan pembelajaran
 Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa.
 Penentuan cara pendekatan, metode dan tehnik mengajar.
 Pengelompokan siswa.
 Penyediaan waktu
 Pengaturan ruangan
 Pemilihan media atau sumber belajar
 Evaluasi

Model yang baik dipakai dalam pembelajaran di Indonesia yaitu Model KEMP (1977)
3. Fungsi RPP, Prinsip dan cara pengembangan RPP

Fungsi RPP

Sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah an berjalan secara
efektif dan efisien.

Prinsip RPP

Prinsip-prinsip rencana pembelajaran menurut Permendinas no 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari:

 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memerhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
 Mendorong Partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreatifitas, inisiatif inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
 Mengembangkan Budaya Membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
 Memberikan Umpan Balik dan Tindak Lanjut. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
remedi.
 Keterkaitan dan Keterpaduan. RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, Materi Pembelajaran,
Kegiatn Pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan peneraan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Cara Pengembangan RPP

 Langkah-langkah menyusun suatu rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi beberapa hal berikut.
 Identitas mata pelajaran Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam pertemuan).
 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan Standar Isi.
 Indikator Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut. 1) Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa
indicator (lebih dari dua).
2) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi. 3)Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah
atau setara dengan kata kerja KD atau SK.
4) Prinsip pengembangan indicator adalah urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual.
5) Keseluruhan indicator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan
kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsisten.
 Materi pembelajaran Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraiannya yang telah dikembangkan dalam silabus.

4. Silabus adalah rangkaian misi pembelajaran dan RPP adalah aplikasi dari silabus yang kita buat. Tentunya diantara keduanya saling
berkaitan. Sebuah stategi khusus dalam mencapai buah atau hasil belajar dirancang melalui silabut, target, presentase, tujuan belajar, materi
yang dibutuhkan, memilih metode mana yang tepat dan apa hasil yang akan didapatkan dari pembelajaran tersebut. Hal itu semua tersusun
dalam silabus Sementara RPP sebagai action plan dalam mencapai sebuah pembelajaran dan hasil yang diinginkan. RPP berisikan sebuah
scenario yang akan dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Penjabaran dari silabus yang disusun lebih oprasional dan lebih rinci yang
juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah maupun siswa yang akan menjadi sasaran pembelajaran.

5. Silabus dan RPP

SILABUS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Satuan Pendidikan : SMP N www.ilmuguru.org

Kelas/Semester : VII/1

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi KI-1 (Spiritual) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 (Sosial) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
(Pengetahuan) kejadian tampak mata

KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
(Keterampilan)
Menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Dasar IPK Penilaian Alokasi Sumber Belajar


Waktu
Materi Pokok Pembelajaran
3.3 Mengidentifikasi Pengertian dan Mengamati model- Mengamati tabel  Tes 2 x 35  Kemendikbud.
unsur-unsur teks contoh-contoh teks model teks narasi. struktur teks tertulis 2017. Bahasa
menit
narasi (cerita deskripsi (uraian) Indonesia: Buku Guru.
narasi (cerita Mendaftar isi, kata Jakarta: Kemendikbud.
 Penugasa
fantasi) yang dibaca fantasi) ganti, konjungsi Menggali informasi
n (lembar
dan didengar (kemudian, seketika, tentang karakteristik kerja)
Unsur-unsur teks tiba-tiba, sementara
cerita narasi. itu), Mengidentidentifiksi
, deskripsi bagian
Struktur teks narasi. kalimat yang
Menalar
Kaidah kebahasaan menunjukkan rincian Mengidentifikasi
latar, watak, peristiwa,
struktur teks
teks narasi. kalimat langsung dan deskripsi
tidak Menukarkan hasil
Kalimat langsung
dan kalimat tidak langsung pada teks
langsung cerita fantasi

Penceritaan kembali Mendiskusikan ciri


isi teks narasi umum teks cerita
fantasi, tujuan
Simpulan isi teks komunikasi cerita
prosedur fantasi, struktur

Teks cerita fantasi


4.3 Menceritakan Menalar
kembali isi teks Menyampaikan secara mengidentifikas
narasi (cerita lisan hasil diskusi ciri struktur menukarkan
umum cerita fantasi hasil
fantasi) yang
tujuan komunikasi,
didengar dan dibaca Membuat teks
dan dan cara dan ragam/ jenis cerita prosedur dengan
membuat (cara fantasi, struktur cerita tema tertentu sesuai
memainkan alat fantasi struktur dan kaidah
musik/ tarian kebahasaan
daerah, cara Menceritakan kembali
membuat kuliner dengan cara naratif
khas daerah dll.)
prosedur, isi teks
dari berbagai
prosedur
sumber yang dibaca
dan didengar yang • Menyampaikan
dibaca dan didengar secara lisan hasil
diskusi ciri umum teks
prosedur, tujuan
komunikasi, dan
ragam/ jenis teks
prosedur
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DARING

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: VII

Materi Pokok: Teks Cerita Fantasi

Alokasi Waktu: 1x pertemuan (2 x 35 menit)

KOMPETENSI INTI

KI-1 (Spiritual) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI-2 (Sosial) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI-3 (Pengetahuan) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

KI-4 (Keterampilan) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
Menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap
Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran online dengan pendekatan berbasis genre teks peserta
didik dapat menelaah struktur teks cerita fantasi, menelaah kebahasaan teks cerita fantasi,
merancang gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi dengan memperhatikan struktur
dan penggunaan bahasa, merancang rangkaian peristiwa dan mengembangkan alur cerita
fantasi, menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi dengan memperhatikan
struktur, penggunaan bahasa dengan mengedepankan rasa ingin tahu, tanggung jawab,
disiplin, dan mandiri selama proses pembelajaran.
Metode: Daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings dan Google Classroom.
Alat/Media: Gawai, laptop, buku pelajaran, buku tulis, materi struktur dan kebahasaan
cerita fantasi dalam bentuk pdf dan powerpoint, video.

B. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam, ucapan syukur dan mengawali
pembelajaran dengan berdoa bersama. Guru memberikan motivasi dan nasihat
agar terhindar dari COVID-19 melalui aplikasi Google Classroom.
2. Kegiatan Inti
Tahap Pemodelan
 Guru memantau kehadiran peserta didik dan meminta mengisi daftar hadir
yang telah dibuat di Google Classroom.
 Peserta didik mengunduh materi struktur dan kebahasaan pada Google
Classroom.
 Peserta didik membaca materi dan menyusun pertanyaan untuk
didiskusikan pada Zoom Cloud Meetings.
Tahap Menganalogikan
 Peserta didik mendiskusikan struktur dan materi kebahasaan teks cerita
fantasi pada Zoom Cloud Meetings.
 Penugasan telaah teks cerita fantasi.
 Peserta didik berdiskusi dengan guru mengenai tugas yang diberikan.
 Peserta didik yang terkendala mengikuti Zoom Cloud Meetings menyimak
video rekaman pembelajaran.
Tahap Konfirmasi
 Setiap peserta didik menuliskan dan membagikan hasil telaah melalui
chat.
 Peserta didik yang lain menanggapi.
 Guru bersama peserta didik mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik.
 Guru melakukan penilaian baik dari hasil tugas maupun keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran.

3. Penutup
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
 Guru menyampaikan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya yaitu merancang gagasan
kreatif dalam bentuk cerita fantasi dengan memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa.
 Guru memberikan penugasan untuk pertemuan berikutnya tentang cara
menggali ide cerita melalui Google Classroom.
 Guru menutup pembelajaran dengan doa.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam, ucapan syukur dan mengawali pembelajaran
dengan berdoa bersama. Guru memberikan motivasi dan nasihat agar terhindar dari
COVID-19 melalui aplikasi Google Classroom.

2. Kegiatan Inti
Tahap Pemodelan
 Guru memantau kehadiran peserta didik dan meminta mengisi daftar hadir
yang telah dibuat di Google Classroom.
 Peserta didik menyaksikan video motivasi menulis di Google Classroom.
 Peserta didik menanggapi video dan menjawab pertanyaan pada
penugasan di Google Classroom.
Tahap Analogi
 Peserta didik berdiskusi mengenai cara penggalian ide dari penugasan
yang telah diberikan sebelumnya.
 Peserta didik berdiskusi langkah-langkah menulis pada Zoom Cloud
Meetings.
 Peserta didik menemukan kata kunci terkait teks cerita fantasi dan langkah
menulis cerita fantasi
 Peserta didik menangkap makna tahap menuangkan ide menjadi susunan
rangkaian peristiwa.
 Peserta didik yang terkendala mengikuti Zoom Cloud Meetings menyimak
video rekaman pembelajaran.
Tahap Konfirmasi
 Setiap peserta didik menuliskan dan membagikan susunan rangkaian
peristiwa melalui chat.
 Peserta didik yang lain menanggapi.
 Guru bersama peserta didik mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik.
 Guru melakukan penilaian baik dari hasil tugas maupun keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran.

3. Penutup
Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang telah dipelajari.
 Siswa menerima tugas dari guru untuk menyempurnakan hasil kerja yang sudah
dipelajari.
 Guru dan siswa merefleksi manfaat dari pembelajaran yang telah dicapai
 Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya yaitu menyajikan gagasan
kreatif.
 Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.

C. PENILAIAN
1. Sikap: Disiplin kehadiran dan semangat mengerjakan tugas.
Pengetahuan: Penugasan dan tes tertulis yang dikirim secara online

Anda mungkin juga menyukai