Anda di halaman 1dari 3

GROUP 7 (6C) – ENGLISH LESSON PLANNING

EXERCISE (PAGE 103 & 115)


Members:
- Diajeng Nada Vici (2010631060067)
- Fadila Annisa (2010631060076)
- Fikri Baihaqi (2010631060080)
- Linesya Qonita (2010631060190)

Page 103
1. Bagaimanakah Anda merancang pembelajaran bahasa?
Dalam merancang pembelajaran bahasa, kita harus memiliki persiapan agar perancangan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif sesuai dengan tujuan awal. Adapun cara kami
dalam merancang pembelajaran bahasa yaitu (Tidak menjadi acuan di setiap pembelajaran,
kembali terhadap desain yang akan digunakan):
- Mengidentifikasi/menelaah Kompetensi Dasar (KD);
- merumuskan indikator KD;
- menetapkan tujuan pembelajaran;
- memilih dan mengembangkan bahan ajar serta media pembelajaran sesuai dengan
karakteristik siswa;
- perencanaan kegiatan pembelajaran;
- pemilihan dan pengembangan alat penilaian;
- perbaikan pembelajaran.

2. Desain pembelajaran seperti apakah yang Anda gunakan?


Menurut Richards (2013) terdapat tiga dimensi pendekatan dalam desain kurikulum Bahasa:
input, process, dan outcomes. Ada tiga pendekatan yaitu forward design, central design, dan
backward design.
Backward Design salah satu yang mungkin akan kami gunakan terutama pada pembelajaran
di kelas bawah. Hal ini karena desain tersebut dimulai dengan hasil pembelajaran dan
mengembangkan input dan proses pengajaran yang sesuai. Richards (2013) menggambarkan
desain ini sebagai pendekatan desain kurikulum yang tegas dan luar biasa. Taba (1962)
mengorganisasikannya dalam proses yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan,
menulis tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, memilih dan menyiapkan konten,
memilih dan menyiapkan kegiatan pembelajaran, dan memutuskan metode penilaian.
Akibatnya, dalam desain ini, penting untuk menerapkan metode pengajaran yang paling
efektif untuk mencapai tujuan dan penilaian yang mengacu pada kriteria untuk mengukur
keberhasilan. Selain itu, analisis kebutuhan reguler sangat penting sebagai dasar hasil belajar
dan tujuan kurikulum (Stufflebeam et al., 1985).
3. Faktor apa saja yang Anda pertimbangkan dalam merancang pembelajaran Bahasa?
Menurut Hidayat (1987), ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam
pengajaran bahasa, yakni: hakikat bahan pelajaran yang akan diajarkan dan hakikat proses
belajar bahasa. Artinya, pengajaran bahasa tersebut harus menjawab pertanyaan “Apa bahan
pelajaran yang akan diajarkan? Dan bagaimana proses pengajarannya? Semua kembali pada
desain yang akan digunakan. Sebagai tambahan, faktor lainnya bisa berkaitan dengan guru,
siswa, dan situasi dalam pembelajaran.
4. Apakah Anda memilih jenis desain pembelajaran Bahasa tertentu?
Merujuk kepada pertanyaan nomor dua, Backward Design kemungkinan besar akan kami
gunakan terutama pada pembelajaran di kelas bawah.
5. Apakah alasan Anda memilih desain tersebut?
Karena pendekatan ini memiliki perencanaan kurikulum Bahasa dengan rumusan hasil belajar
yang diharapkan dan berorientasi pada hasil. Guru memulai dengan mendefinisikan hasil
pembelajaran, menentukan teknik yang mendorong pada pencapaian tujuan, kemudian baru
merancang pembelajarannya.
6. Menurut Anda desain pembelajaran yang manakah yang dipandang paling sesuai
dengan tuntutan kurikulum sekarang? Berikan alasan pemilihan Anda.
Menurut kami desain pembelajaran yang dipandang cocok dengan kurikulum saat ini adalah
desain pembelajaran “Blended Learning” dengan merujuk kepada Backward Design karena
desain pembelajaran ini sangat cocok diterapkan pada kondisi pasca pandemi Covid-19 saat
ini yang melibatkan pengintegrasian pembelajaran tatap muka (Face-to-face) dengan
pembelajaran online yang dirasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini tentunya
menjadi alternatif yang bisa kita gunakan dalam pembelajaran karena melalui desain blended
learning siswa tidak hanya belajar di kelas biasa namun siswa dapat belajar online secara
mandiri dengan bebas mencari berbagai sumber bahan dan informasi materi yang dibutuhkan
untuk mengerjakan tugas mereka.

Page 115
1. Apakah model-model perencanaan pembelajaran tersebut memiliki kesamaan? Jika ya,
coba jelaskan!
Dalam model Bella H. Banathy terdapat enam komponen yang bersifat prosedural dan
berurutan. Sedangkan dalam Kemp terdapat delapan komponen yang bersifat tidak prosedural
karena berorientasi melingkar. Dalam model PPSI langkah-langkah pengembangan yang
mendasari keefektivitasan praktik pengajaran. Sedangkan model Banathy diperuntukkan
untuk merumuskan tujuan pembelajaran. PPSI menggunakan pendekatan sistem yang
mengutamakan adanya tujuan yang jelas, model Kemp mengutamakan tujuan khusus
pembelajaran.
2. Model yang manakah yang dipandang paling lengkap?
Model PPSI dengan uraiannya yang lebih lengkap dan sistematis, lebih lanjut dijelaskan pada
pertanyaan selanjutnya.
3. Model manakah yang paling mendekati model perencanaan pembelajaran yang Anda
terapkan?
Model PPSI dapat diterapkan karena menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
Istilah sistem instruksional dalam PPSI menunjuk pada pengertian sebagai suatu sistem yaitu
sebagai suatu kesatuan yang terorganisasikan yang terdiri atas sejumlah komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan. Sebagai suatu sistem
pengajaran mengandung antara lain: materi, metode, alat, evaluasi, yang ke semuanya
berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan.
4. Berdasarkan perbandingan yang Anda lakukan, sebutkan masing-masing kekuatan dan
kelemahan model tersebut?
Menurut Sukma Sukardi (2012) dalam blognya, model Bela H. Banathy ini mempunyai
beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut:
- Menganalisis dan merumuskan tujuan dengan baik, baik tujuan umum maupun tujuan
khusus yang lebih spesifik, yang merupakan sasaran dan arah yang harus dicapai
peserta didik.
- Mengembangkan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Hal ini
dilakukan agar setiap tujuan yang dirumuskan tersedia alat untuk menilai
keberhasilannya.
- Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, yakni merumuskan apa yang harus
dipelajari (kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka mencapai tujuan
belajar). Kemampuan awal siswa harus dianalisis atau dinilai agar mereka tidak perlu
mempelajari apa yang telah mereka kuasai.
- Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi. Jadi model ini
didasarkan pada hasil tes peserta didik.
- Langkah-langkahnya yang hanya sedikit sehingga kita bisa lebih efektif untuk
membuatnya.
Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh model perencanaan Bela H. Banathy ini
antara lain:
- Sedikit langkah sehingga di khawatirkan akan tidak efisien.
- Model cenderung lebih fokus pada materi yang belum dikuasai oleh anak didik
sehingga mengabaikan materi yang sudah di pelajari yang bisa lupa apabila tidak
pernah di kaji ulang.
Menurut Raja Sito (2017) Keunggulan model Kemp yaitu:
- Di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu gunanya
untuk menuju ke tahap berikutnya. Tujuannya adalah apabila terdapat kekurangan atau
kesalahan di tahap tersebut, dapat di lakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum
melangkah ke tahap berikutnya. b.
Sedangkan kelemahan model Kemp yaitu:
- Agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas. Oleh karena itu,
peran guru di sini mempunyai pengaruh besar, karena mereka di tuntut dalam rangka
program pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi pembelajaran
Menurut Salwa Sitompul (2015) dalam blognya, kelebihan model pembelajaran PPSI
antara lain:
- Lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran.
- Uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis.
Kekurangan model pembelajaran PPSI antara lain:
- Bagi pendidik memerlukan waktu, tenaga dan pikiran yang lebih karena guru harus
memberikan pre-test dan post-test untuk setiap unit pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai