Judul :
Merdeka Belajar Episode 1-15
Disusun Oleh :
1. Putu Triska Agustini Putri (2011021002) A
2. Marintan Laurentcya Pasaribu (2011021007) A
3. AldinoRyvaldo Enzelio Saragih (2011021030) A
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Anak Agung Gede Agung M,Pd
II
PEMBAHASAN
1. Merdeka Belajar Episode 1 mengenai kebijakan USBN, UN, RPP dan PPDB
- Kebijakan ujian sekolah berstandart nasional (USBN) dikembalikan pada esensinya
yaitu asesmen akhir jenjang yang dilakukan oleh guru dan sekolah sehingga lebih
merdeka dalam menilai hasil belajar siswa.
- Ujian nasional (UN) dihapis menjadi ujian sekolah dan akan dilaksanakan asesmen
kompetensi minimum dan survey karakter yang dirancang khusus untuk fungsi
pemetaan dan perbaikan mutu pendidikan secara nasional.
- Rencana Pelaksanaan Pendidikan (RPP) dilakukan dengan efisien dan efektif
- Kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodsi ketimbang akses dan kualitas
di berbagai daerah.
Program Kampus Merdeka Vokasi untuk mewujudkan ekosistem pendidikan vokasi yang
makin relevan dengan dunia kerja. dunia kerja akan dapat melihat peran pemerintah dalam
pengembangan SDM vokasi dengan harapan dunia kerja dapat turut berperan serta di dalam
setiap programnya. Dirjen Diksi mendorong terjadinya kolaborasi yang tuntas dan total
antara pendidikan tinggi vokasi dengan seluruh pihak agar pendidikan vokasi semakin bisa
berkontribusi nyata bagi pendidikan Indonesia.
1) dana kompetitif
2) dana padanan
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi nomor 30 tahun 2021 hadir
sebagai langkah awal untuk menanggapi keresahan civitas akademika terhadap kasus
kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi peraturan ini bertujuan untuk memastikan
hak warga negara atas pendidikan tetap terjaga dan Tridharma Perguruan Tinggi dapat
terlaksana secara optimal melalui pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di
lingkungan pendidikan tinggi
Penerapan kurikulum merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta
pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Selain
itu kurikulum merdeka belajar didukung dengan platform merdeka mengajar. Platform
merdeka mengajar membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman
untuk menerapkan kurikulum belajar.
16. Merdeka Belajar Episode 16: Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan PAUD dan
Pendidikan Kesetaraan
1. Nilai satuan biaya BOS bervariasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan antar daerah
2. Penyaluran BOS langsung ke rekening sekolah
- Menugrangi keterlambatan sebesar 32% atau sekitar tiga minggu lebih cepat
dibandingkan tahun 2019
- 85,5% responde pemerintah daerah memandang penyaluran BOS langsung ke
rekening sekolah memudahkan atau sangat memudahkan
3. Penggunaan dana BOS lebih fleksibel
- 81,4% responden sekolah dan 92,9% responden pemerintah daerah memandang
fleksibilitas penggunaan BOS memudahkan atau sangat memudahkan
Pada tahun 2022, Pemerintah mmelanjutkan reformasi kebijakan untuk BOS, Biaya
Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia DIni (BOP PAUD) dam Bantuan
Operasional Penyelengaraan Pendidikan Kesetaraan (BOP Kesetaraan)
1) Mulai tahun 2022 nilai satuan biaya BOP PAUD bervariasi sesuai perbedaan
karakteristik dan kebutuhan antar daerah.
Kebijakan BOP PAUD tahun 2021 Kebijakan BOP PAUD tahun 2022
Satuan biaya yang sama berlaku untuk Satuan biaya berbeda antar daerah dihitung
semua wilayah berdasarka Indeks Kemahalan Konstruksi
(IKK) dan Indeks Peserta Didik (IPD) tiap
wilayah Kabupaten Kota.
Nilai satuan biaya per peserta didik per
tahun Rp. 400.000
Rentang nilai satuan biaya per peserta didik
per tahun: Rp. 400.000- Rp, 1.200.000
Ruang Ruang lingkup penggunaan mencakup 3 Ruang lingkup penggunaan dana 11 komponen
lingkup komponen dan pemanfaatannya dibatasi dan pemanfaatannya sesuai kebutuhan satuan
penggunaan persentase untuk setiap komponen penddikan.
penggunaan 1) Penerimaan peserta didik baru
1) Kegiatan Pembelajaran dan bermain 2) Pengembangan perpustakaan dan/atau
paling sedikit 50% layanan pojok baca
2) Kegiatan pendukung pembelajaran 3) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
paling banyak 35% ekstrakurikuler
3) Kegiatan lainnya 4) Pelaksanaan kegiatan asesmn dan evaluasi
(operasional)paling banyak 15% pembelajaran
5) Pelasanaan administrasi kegiatan satuan
pendidikan
6) 6. Pengembangan profesi pendidik dna
tenaga kependidikan
7) Pembiayaan langganan daya dan jasa
8) Pemeliharaan sarana dan prasarana
9) Penyediaan alat multimedia dam
pembelajaran pada BOP Pendidikan
Kesetaraan
10) Penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi
dan kebersihan pada BOP PAUD
11) Pembayaran honor
4. Selama ini sistem pengelolaan anggaran sekolah masih terpisah dari sistem pengelolaan
keuangan daerah
Bulan ini Pemerintah berhasil meluncurkan Tiga episode Merdeka belajar di bulan ini mulai
dari kurikulum merdeka dan transportasi ke mengajar kemudian akselerasi peningkatan
pendanaan PAUD dan pendidikan kesetaraan. sampai dengan hari ini pemerintah
meluncurkan Merdeka belajar episode 17 yaitu revitalisasi Bahasa daerah dan peluncuran
Merdeka belajar episode 17 ini pemerintah melakukan nya pas dengan hari bahasa Ibu
internasional yang kita peringati setiap tanggal 21 Februari. di tahun ini bukan hanya sekedar
memperingati hari itu tetapi membuktikannya dengan kehadiran karya nyata berupa program
revitalisasi daerah
di Indonesia masih terdapat sekitar 718 bahasa daerah, ini sungguh suatu hal yang luar biasa
Indonesia di panggung dunia. tapi sayang sekali banyak sekali bahasa daerah yang terancam
punah dan penyebab utamanya ini adalah penuturanya, jadinya kebanyakan tidak lagi
menggunakan bahasa daerah dan dia tidak mewariskan bahasanya kepada generasi
berikutnya. Kalau tidak digunakan secara otomatis akan hilang di generasi berikutnya dan
pemerintah mempunyai peraran untuk hal ini, sehingga pemerintah menyadari dan
meyakinkan masyarakat bahwa bahasa itu bukan hanya sekumpulan kata tetapi sebenarnya
itu bagian dari identitas kita sebagai bangsa itu adalah kekayaan kekayaan tambang terbesar
kita adalah kebhinekaan kebudayaan, di Indonesia itu adalah kekayaan terbesar kita,
episode ke-17 ini fokus kepada revitalisasi bahasa daerah dengan beberapa prinsip dasar
bahwa Kita berorientasi bukan hanya memproteksi bahasa tersebut tapi kita ingin
menginformasikan mengembangkan bahasa tersebut, kita harus adaptif sesuai dengan daerah
dan masyarakat tertentu nya. jadi tidak semua pakaian satu aturan yang sama satu kebijakan
yang sama dan fokus kepada generasi generasi berikutnya yaitu Kenapa kita fokus di sekolah
dasar dan sekolah menengah dan hasil kreasi dari pada penggunaan bahasa itu. pelibatan
intensif keluarga Maestro bagian pelindungan bahasa dan sastra untuk menyusun model
pembelajaran di daerah pengayaan materi Bahasa Daerah di dalam kurikulum pendidikan
formal dan perumusan muatan lokal kebahasaan dan kesastraan jadinya benar-benar ini
adalah arah kita untuk menggerakkan komunitas tutur sebagai Mitra kita untuk melakukan
transformasi
berikut pemerintah juga menyasar sekitar hampir Rp30.000 guru, 17.965 kepala sekolah dan
1.175 pengawas dalam program yang bebannya untuk melatih guru tanah atau trainer trainer
dan juga guru bahasa daerah di setiap sekolah tapi prinsip harus fleksibel, prinsip inovatif
dan kreatif harus menyenangkan untuk bisa sukses semua penyampaian program ini
pengajaran bahasa daerah itu harus menyenangkan karena tanpa ini tidak mungkin bahasa itu
bisa diadopsi oleh generasi muda dan tentunya membangun kreativitas melalui bengkel
bahasa dan sastra. lebih dari satu setengah juta siswa dari 15.000 sekolah sebagai target
program dan siswa, itu merdeka dalam memilih materi sesuai dengan tenaga sendiri agar
mereka bangga menggunakan bahasa daerah dalam komunikasi tersebut siswa juga didorong
untuk mempublikasikan hasil karyanya bukan hanya membuatnya terpilih juga sering pada
komunikasinya tentunya masa media sosial dan lain-lain dan puncak dari pada aktivitas ini
adalah festival yang akan berjenjang di tingkat kelompok belajar naik ke kabupaten kota dan
Provinsi.
saat ini di Tahun 2022 kita telah memiliki 38 bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi
dari berbagai provinsi kita telah menentukan ini daftarnya gerakan tersebut satu persatu ke-
38 bahasa daerah yang terakhir dan kita merancang model medikalisasi yang tidak seragam
artinya tergantung kepada bahasanya sendiri disini kita ada suatu spektrum dari model A
sampai C
yang dimana model A itu daya-daya bahasanya itu masih banyak sekali masyarakat yang
menggunakan Bahasa itu sampai ke pada model C bahasa itu mulai terancam
model A Secara integratif dan adaptif melalui materi muatan lokal dalam sekolah ataupun
ekstra kurikuler untuk model B, model ini adalah yang tergolong rentan bahasanya jumlah
penutur tapi masih lumayan banyak untuk pendekatan ini kita bukan hanya di sekolah tetapi
kewarisan dalam wilayah. tutur bahasa itu bisa dilakukan melalui komunitas-komunitas di
dalam daerah kita menggunakan satu forum tambahan untuk melakukan program ini. untuk
model C dimana bahasanya resiko punah itu sangat ini jumlah penduduk itu sangat sedikit
pendekatan kita adalah melalui komunitas dan juga pembelajaran dengan menuju 2 atau lebih
keluarga sebagai modal tempat belajar kreatif mencari forum-forum tempat-tempat lokasi-
lokasi komunitas yang menjadi pusat kegiatan kegiatan masyarakat yang tepat di tempat
ibadah kantor desa Taman baca masyarakat untuk kita lebih agresif untuk bisa menjaga
kelestarian dari pada bahasa tersebut tergantung seberapa terancam bahasanya tersebut.
tahun ini revitalisasi Bahasa akan dirayakan. Puncak daripada Aktivitas ini adalah festival
tunas bangsa, kita akan mengadakan berbagai macam media kepada para peserta revitalisasi
program bahasa daerah ini dan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di
tingkat kecamatan Lalu naik ke tingkat kabupaten kota dan provinsi tentunya abis itu para
juara akan diumumkan dan dan mereka tentunya akan mendapatkan atensi dari media dan
juga dari para pemerintah yaitu apresiasi dalam berbagai macam bentuk, dan pemerintah
juga melibatkan partisipasi guru pendamping bahasa daerah dan juga Pemda terlibat dalam
festival Tunas bahasa itu. acara ini akan sangat meriah karena k kita harus merayakan dan
benar-benar mengerti konsep bahwa kebhinekaan itu adalah kekayaan yang kita punya dan
hal itu harus kita rayakan dan sosialisasikan.
4. Mendongeng
5. Pidato
6. Tambang tradisi
7. Komedi tunggal
Jenis nestival nya itu variatif dan juga kekinian jenis festivalnya sehingga generasi
berikutnya, masuk bagi para milenial dan janji untuk bisa mengakses aktivitas-aktivitas
sehingga mereka merasa seru dan tertarik untuk menggunakan bahasa daerah merupakan
satu paradigma yang harus kita dorong.
1. para penutur muda akan menjadi penutup aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa
daerah dengan penuh sukacita multimedia yang mereka sukai
3. menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk
mempertahankan bahasanya
4. menemukan fungsi dan peranan baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah
tujuan akhir sasaran dari pada program ini adalah menjadi penutur bahasa daerah kita harus
bisa merubah paradigma anak muda mengenal bahasa daerah itu menjadi suatu hal yang
biasa yang bukan hanya sebatasa anak muda yang hanya cuman bisa menerjemahkan
bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, tapi dia bisa benar-benar berbicara dengan bahasa
daerah dan menjaga kelangsungan hidup baik bahasa maupun Sastra daerah, ini yang
menjadi kekayaan utama kita sebagai bangsa dan juga menciptakan ruang kreativitas.
program kita adalah Merdeka belajar jadi kita juga membutuhkan memberikan kemerdekaan
bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya dengan bantuan dari
pemerintah. harapan bapak nadiem makarim adalah dengan mendorong ini ke generasi
berikutnya itu adalah cara terbaik untuk menjaga kelestarian bahasa-bahasa ini, Kalau tidak
digunakan akan hilang.
Marilah kita bersama-sama mulai dengan hari ini melestarikan bahasa daerah, dengan cara
mengembangkannya agar tetap adaptif tetap relevan bagi generasi berikutnya. Disini kami
juga mengutip pertanyaan dari Pertanyaan dari ibu Rini Suryati plus menteri dari kedaulatan
rakyat dengan pertanyaan, Apakah bahasa daerah ini akan menjadi mata pelajaran wajib
pada muatan lokal di SD dan SMP Terima kasih. Lalu bapak Nadim makarim langsung
memberikan jawaban.
pertanyaan sangat baik jadi wajib tidaknya bahasa daerah itu menjadi mata pelajaran kalau
misalnya mau dijadikan mata pelajaran wajib atau muatan lokal itu tergantung kepada tiga
kan masing-masing pemerintah daerah kalau bukan kebebasan masing-masing daerah berarti
bukan Merdeka belajar namanya ya jadi itu tergantung keputusan mereka di provinsi atau
kabupaten kota yang memiliki bahasa daerah yang dominan seperti Jawa Barat Banten, Jawa
Tengah Jogja ,Jawa Timur Bali . muatan lokal yang diwajibkan adalah pelajaran bahasa
daerah tapi untuk wilayah yang tidak memiliki bahasa daerah dominan muatan lokal yang
diberikan di sekolah sesuai dengan kebutuhan daerahnya masing-masing pilihannya ada di
masing-masing sekolah namun tentu saja saya berharap bahwa program revitalisasi bahasa
daerah ini sekolah-sekolah itu makin tergerak untuk mengembangkan pembelajaran bahasa
daerah yang mendorong kreativitas peserta didik dan juga membuat Seperti yang saya bilang
tadi jembatan lintas generasi dan kembali pada identitas dan merayakan kebhinekaan.
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangunan pendidikan merdeka belajar dalam telaah metode pembelajaran yaitu sistem
dan pengajarannya harus memenuhi kecenderungan dalam pendidikan di era Revolusi
Industri 4.0. sistem pendidikan merdeka belajar tetap melakukan pembangunan karakter
pada peserta didik, seperti kejujuran, religius, kerja keras/tekun, tanggung jawab, adil,
disiplin, toleran, dan lain-lain. Tujuannya tentu ingin mencapai tujuan pendidikan yaitu
mewujudkan murid atau peserta didik yang berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif
dan berinovasi, terampil berkomunikasi dan berkolaborasi, dan berkarakter. Oleh sebab itu,
dalam rencana pelaksanaan kegiatan belajar harus mampu melewati tantangan dan
memanfaatkan peluang pendidikan di era Revolusi Industri 4.0. Dan guru menjadi kunci
keberhasilan sistem pendidikan merdeka belajar, oleh sebab itu harus dapat beradaptasi
dengan sistem pendidikan yang baru agar memiliki kopetensi dan keterampilan.
Daftar referensi
http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/
Merdeka Belajar episode 15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar
(https://youtu.be/T2-s6yY9yoI )
http://repositori.kemdikbud.go.id/20029/1/Buku%20Merdeka%20Belajar%202020.pdf
https://setkab.go.id/merdeka-belajar-episode-10-kolaborasi-ciptakan-sdm-unggul-melalui-
perluasan-program-beasiswa