Anda di halaman 1dari 3

MPLS SMPN 1 KARANGWARENG

TP.2022 – 2023

Struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada jenjang SMP yang masuk fase D

Penerapan kurikulum merdeka di sekolah sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan
pembelajaran setelah terjadinya wabah pandemi covid 19. Kurikulum Merdeka Belajar belum wajib
dilaksanakan oleh seluruh sekolah-sekolah di Indonesia. Pada tahun 2022 ini, pemerintah belum
mewajibkan seluruh sekolah di Indonesia untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Sekolah-
sekolah diberikan kebebasan untuk memilih untuk memilih 3 kurikulum seperti kurikulum 2013,
kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka Belajar.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Berikut ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh Kurikulum Merdeka Belajar dikutip dari laman
Direktorat Sekolah Menengah Pertama:

1. Lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum Merdeka Belajar lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Diharapkan proses pembelajaran akan menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan.

2. Lebih merdeka

Bagi peserta didik, khususnya jenjang SMA, tidak ada program peminatan. Peserta didik memilih
mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru diharapkan mengajar sesuai dengan tahap
capaian dan perkembangan peserta didiknya. Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan
dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.

3. Lebih relevan dan interaktif

Pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan
lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka Jenjang SMP/MTs

Kurikulum merdeka SMP mengacu pada Kepmendikbud Nomor 56 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyatakan bahwa
pengembangan kurikulum satuan pendidikan mengacu pada Kurikulum Merdeka untuk pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara umum. Bentuk kurikulum
merdeka belajar smp yang masuk dalam fase D, seperti juga pada jenjang PAUD, SD, dan SMA,
terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini:
MPLS SMPN 1 KARANGWARENG
TP.2022 – 2023

1. Kegiatan intrakurikuler

2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum Merdeka ini dituliskan secara total dalam satu tahun
dan juga dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.
Jumlah jam mengajar atau jumlah total jam pelajaran tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Akan tetapi Jam Pelajaran (JP) untuk setiap mata pelajaran akan dialokasikan untuk dua kegiatan
pembelajaran yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Memang jika dihitung-hitung, Jam Pelajaran (JP) kegiatan belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja
seolah-olah jam pelajarannya berkurang jika dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Namun yang
harus Guru Pintar pahami adalah selisih jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan
profil Pelajar Pancasila.

Jumlah Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP

Untuk kelas VII dan kelas VII, asumsi satu tahun adalah 36 Minggu dengan 1 Jam Pelajaran (JP)
adalah 40 Menit. Sedangkan untuk kelas IX, asumsi satu tahun adalah 32 Minggu dengan 1 Jam
Pelajaran (JP) adalah 40 Menit.

Keterangan:

* Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan Agama yang dianut masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni atau Prakarya (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta Didik memilih satu jenis seni atau Prakarya
( (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya).

*** Paling banyak 2 JP per minggu atau paling banyak 72 JP per tahun.

**** Total JP tidak Termasuk Muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Keterangan:

* Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan Agama yang dianut masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni atau Prakarya (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta Didik memilih satu jenis seni atau Prakarya
( (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya).

*** Paling banyak 2 JP per minggu atau paling banyak 64 JP per tahun.

**** Total JP tidak Termasuk Muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
MPLS SMPN 1 KARANGWARENG
TP.2022 – 2023

Kurikulum 2022 SMP yang menggunakan kurikulum Merdeka, Projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar
dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini adalah mengapa alokasi waktu
tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat
berjalan dengan baik.

Untuk muatan lokal, satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing. Satuan pendidikan dan/atau
daerah dapat mengelola kurikulum muatan lokal secara fleksibel. Muatan lokal yang
diselenggarakan di setiap satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu:

1. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain

2. Mengintegrasikan muatan lokal ke tema proyek penguatan profil Pancasila

3. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari
program intrakurikuler.

Kurikulum 2022 untuk smp, kurikulum merdeka, mata pelajaran Informatika menjadi mata
pelajaran wajib, sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata
pelajaran Seni (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater). Mata pelajaran Informatika berisi
berbagai kompetensi untuk menunjang keterampilan berpikir kritis dan sistematis pesrta didik
supaya dapat menyelesaikan beragam permasalahan umum.

Dalam kurikulum Merdeka ini, ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif. Asesmen formatif pada pembelajaran dilakukan
dengan tujuan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran.

Capaian belajar dapat diidentifikasi melalui ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru akan diberikan
keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran dan aktivitas pembelajarannya. Selain itu,
peserta didik dapat melanjutkan ke kelas selanjutnya sesuai dengan potret ketercapaian tujuan
pembelajaran tersebut.

Bagaimana peran orang tua? Dukungan dari orang tua menjadi salah satu kunci keberhasilan
penerapan Kurikulum Merdeka belajar. Orang tua dapat menjadi teman dan pendamping belajar
bagi anak. Bagaimana caranya? Dengan memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada
fasenya dan banyak berkomunikasi dengan guru yang mengajar di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai