PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. INTRAKURIKULER
a. Penetapan Konsentrasi
Satuan pendidikan diberi peluang untuk merumuskan dan menetapkan konsentrasi
yang dipilih. Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu merumuskan alasan kenapa
konsentrasi itu dipilih dan diselenggarakan di sekolah. Alasan tersebut dapat berupa
prospek peluang kerja lulusan, seperti.
• Jumlah industry yang akan menyerap lulusan
• Perkiraan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
• Potensi dan perkembangan daerah
• SMK lain diwilayah tersebut yang membuka PK sejenis
E. INTRAKURIKULER
1. Struktur Kurikulum
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang
Spektrum Keahlian SMK/MAK. Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan
program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang
meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha
milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Spektrum Keahlian SMK/MAK
merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan
penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK. Setiap program
keahlian terdiri atas minimum 1 (satu) konsentrasi keahlian. Konsentrasi
keahlian diselenggarakan dalam program 3 (tiga) tahun atau program 4 (empat)
tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pemimpin unit utama yang
membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau
mata pelajaran dalam jam pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun
atau per 4 (empat) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu,
satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel di mana
alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 (satu) tahun.
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. pembelajaran
intrakurikuler; dan b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun. Pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil
harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta
didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Projek
Alokasi Penguatan Profil Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per- Pelajaran Per-Tahun
tahun Pancasila
Per-Tahun
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
6 Seni Budaya : 54 18 72
*Seni Tari
7 Muatan Lokal :* 72 - 72
Keterangan :
- * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
- ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
- *** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun.
- **** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu
Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
1. PENETAPAN KONSENTRASI
SMK Negeri 1 Palu akan mencoba memfasilitasi guru dan peserta didik
agar memiliki kebebasan untuk berinovasi dan belajar dengan mandiri dan kreatif,
diantaranya adalah dengan cara mendorong peserta didik pada program keahlian
untuk belajar sesuai dengan minatnya. Seperti diketahui bersama sebelum ini
seluruh Program Keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Palu wajib mengikuti
semua mata pelajaran yang ditawarkan, baik itu mata pelajaran kelompok umum
maupun mata pelajaran kejuruan. Padahal keduanya merupakan 2 (dua) hal yang
berbeda, dan peserta didik pada umumnya hanya memiliki minat pada salah satu
kelompok mata pelajaran. Karena memang masing-masing kelompok mata
pelajaran tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah program
keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi mempelajari
kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan Dunia Kerja atau
peluang usaha yang akan ditempat oleh lulusan. Berdasarkan hal tersebut peserta
didik pada s e l u r u h Program Keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Palu
diizinkan mengambil satu konsentrasi, karena konsentrasi dimaksudkan agar
peserta didik benar-benar fokus dan kompeten, sehingga siap memasuki Dunia
Kerja atau bewirausaha.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta
didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga
peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang
lingkup Program Keahlian yang sudah dipilihnya, antara lain profesi kerja setelah
lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, fasilitas yang
digunakan, dan lain-lain. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta
didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap hasil kerja dan karya
peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolah juga
dapat berkolaborasi dengan psikolog untuk mengetahui bakat, minat, dan passion
peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum tersebut
cara pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian Pembelajaran
(CP) yang disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan
Pembelajaran dengan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik mata pelajaran. Bukti
pencapaian CP berupa portofolio hasil pekerjaan peserta didik didokumentasikan
dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban guru pada saat melakukan
asesmen melalui berbagai instrumen pendukung dan melaporkannya kepada orang
tua dalam bentuk rapor.
1. Struktur Kurikulum Konsentrasi (TKJ)
4. Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
4.2 Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
4.2.1. Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Struktur Kurikulum Kelas XI SMK Negeri 1 Palu
( Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi Projek
Alokasi Penguatan Profil Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per- Pelajaran Per-Tahun
tahun Pancasila
Per-Tahun
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
7 Muatan Lokal :* 72 - 72
1 Matematika 90 18 108
c. Keamanan Jaringan
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal :* 36 - 36
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
c. Keamanan Jaringan
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
7 Muatan Lokal :* 72 - 72
1 Matematika 90 18 108
Keterangan:
-* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
-** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
-*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
-**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal :* 36 - 36
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
Keterangan:
-* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
-** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
-*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
-**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas
XII.
-***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi ( Perhotelan )
9. Bidang Keahlian : Pariwisata
9.2 Program Keahlian : Perhotelan
9.2.1. Konsentrasi Keahlian : Perhotelan
Struktur Kurikulum Kelas XI SMK Negeri 1 Palu
( Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi Projek
Alokasi Penguatan Profil Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per- Pelajaran Per-Tahun
tahun Pancasila
Per-Tahun
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
7 Muatan Lokal :* 72 - 72
1 Matematika 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal :* 36 - 36
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal :* 72 - 72
1 Matematika 90 18 108
Keterangan:
-* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
-** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
-*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
-**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal :* 36 - 36
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal :* 72 - 72
1 Matematika 90 18 108
a. Perawatan Wajah
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal :* 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A) : 108 36 144
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
a. Perawatan Wajah
c. Rias Wajah
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal :* 72 - 72
1 Matematika 90 18 108
a. Gambar Mode
b. Gambar Teknis (Technical Drawing)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal :* 36 - 36
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
a. Gambar Mode
Perencanaan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu merencanakan topologi dan arsitektur
Pengalamatan Jaringan jaringan sesuai kebutuhan, mengumpulkan kebutuhan teknis pengguna yang
menggunakan jaringan, mengumpulkan data peralatan jaringan dengan
teknologi yang sesuai, melakukan pengalamatan jaringan, memahami CIDR
dan VLSM, dan menghitung subnetting.
Teknologi Jaringan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi jaringan kabel dan
Kabel dan Nirkabel nirkabel, melakukan perawatan dan perbaikan jaringan kabel dan nirkabel,
memahami standar jaringan nirkabel, memilih teknologi jaringan nirkabel
indoor dan outdoor sesuai kebutuhan, melakukan instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menguji instalasi perangkat jaringan nirkabel, menjelaskan konsep
layanan Voice over IP (VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice over IP (VoIP),
memahami jaringan fiber optic, memahami jenis-jenis kabel fiber optic,
memilih kabel fiber optic, menerapkan fungsi alat kerja fiber optic,
menggunakan alat kerja fiber optic, melakukan sambungan fiber optic, dan
melakukan
perbaikan jaringan fiber optic.
Keamanan Jaringan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami kebijakan penggunaan
jaringan, memahami kemungkinan ancaman dan serangan
terhadap
keamanan jaringan, menentukan sistem keamanan jaringan yang
dibutuhkan, memahami firewall pada host dan server, memahami kebutuhan
persyaratan alat-alat untuk membangun server firewall, menganalisis konsep
dan implementasi firewall di host dan server, memahami fungsi dan cara
kerja server autentifikasi, memahami kebutuhan persyaratan alat-alat untuk
membangun server autentifikasi, menganalisis cara kerja sistem pendeteksi
dan penahan ancaman/serangan yang masuk ke jaringan, menganalisis fungsi
dan tata cara pengamanan server-server layanan pada jaringan, dan
memahami tata cara pengamanan komunikasi data
menggunakan teknik kriptografi.
Pemasangan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memasang perangkat jaringan ke
Konfigurasi Perangkat dalam sistem jaringan, mengganti perangkat jaringan sesuai dengan
kebutuhan, menjelaskan konsep VLAN, mengkonfigurasi dan menguji VLAN,
Jaringan memahami proses routing dan jenis-jenis routing, mengkonfigurasi,
menganalisis permasalahan dan memperbaiki konfigurasi routing statis dan
routing dinamis, mengkonfigurasi NAT, menganalisis permasalahan internet
gateway dan memperbaiki konfigurasi NAT, mengkonfigurasi, menganalisis
permasalahan dan memperbaiki konfigurasi proxy
server, manajemen bandwidth dan load balancing.
Administrasi Sistem Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi sistem operasi jaringan,
Jaringan menjelaskan konsep, menginstalasi services, mengkonfigurasi dan menguji
konfigurasi remote server, DHCP server, DNS server, FTP server, file
server, web server, mail server, database server, Control Panel Hosting,
Share Hosting Server, Dedicated Hosting Server, Virtual Private Server,
VPN
server, sistem kontrol dan monitoring.
Persiapan Pembuatan Busana Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan pembuatan
busana yang meliputi pembuatan lembar kerja sesuai dengan
spesifikasi desain, membuat langkah kerja produksi, mengambil
ukuran, membuat pola, memotong bahan, menghitung biaya
dan menentukan harga produk.
Menjahit produk Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjahit sesuai dengan
Busana prosedur, trimming, pressing, dan
mengawasi mutu produk busana, serta melaksanakan
penyelesaian akhir busana.
Penyusunan Koleksi Pada akhir fase F, peserta didik mampu merencanakan projek
Busana pembuatan koleksi busana secara kelompok dan melakukan
presentasi koleksi secara kelompok.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
3. Gereja dan Tugas Panggilan Menganalisis issu-issu ras, etnis dan gender
Masyarakat Gereja dalam rangka mewujudkan
Majemuk keadilan
Masyarakat Memahami sekolah sebagai lembaga
Majemuk pendidik
4. Alam dan Alam Ciptaan Memahami berbagai bentuk tindakan
Lingkungan Allah pencegahan kerusakan alam
Hidup Tanggung Jawab Mengkritisi tindakan manusia dalam
Manusia tanggungawabnya memelihara alam
Terhadap Alam ciptaan Allah
Aljabar dan Di akhir fase F, peserta didik melakukan operasi aritmetika pada
Fungsi polinomial (suku banyak), menentukan faktor polinomial, dan
menggunakan identitas polinomial untuk menyelesaikan masalah.
Mereka menyatakan data dalam bentuk matriks dan melakukan
operasi terhadap matriks dalam menerapkannya dalam transformasi
geometri dan penyelesaian sistem persamaan.
Mereka menyatakan fungsi trigonometri menggunakan lingkaran
satuan, memodelkan fenomena periodik dengan fungsi trigonometri,
dan membuktikan serta menerapkan identitas trigonometri. Mereka
dapat memodelkan berbagai fenomena dengan fungsi rasional, fungsi
akar, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi nilai mutlak, fungsi
tangga dan fungsi piecewise.
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase F, peserta didik dapat menyatakan sifat- sifat geometri
dari persamaan (garis singgung, lingkaran, elips, parabola, hiperbola).
Mereka menggunakan sistem koordinat untuk membuktikan sifat
geometri sederhana secara aljabar.
Analisa Data Di akhir fase F, peserta didik dapat menginterpretasi parameter
dan Peluang distribusi data secara statistik (seragam, binomial dan normal).
menghitung nilai harapan distribusi binomial dan normal dan
menggunakannya dalam penyelesaian masalah
Fungsi -
Pada akhir fase E, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi
dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan.
Mereka menggunakan dan merespon pertanyaan dan menggunakan strategi untuk
memulai dan mempertahankan percakapan dan diskusi. Mereka memahami dan
mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari diskusi atau presentasi mengenai
topik yang dekat dengan kehidupan pemuda.
Mereka menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan opini terhadap isu yang dekat
dengan kehidupan pemuda dan untuk membahas minat. Mereka memberikan pendapat
dan membuat perbandingan. Mereka menggunakan elemen non-verbal seperti bahasa
tubuh, kecepatan bicara, dan nada suara untuk dapat dipahami dalam sebagian konteks.
By the end of Phase E, students use English to communicate with teachers, peers and
others in a range of settings and for a range of purposes. They use and respond to
questions and use strategies to initiate and sustain conversations and discussion. They
understand and identify the main ideas and relevant details of discussions or
presentations on youth-related topics. They use English to express opinions on youth-
related issues and to discuss youth-related interests. They give and make comparisons.
They use nonverbal elements such as gestures, speed and pitch to be understood in
some contexts.
Elemen Membaca – Memirsa
Pada akhir fase E, peserta didik membaca dan merespon berbagai macam teks seperti
narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, dan report. Mereka membaca untuk
mempelajari sesuatu atau untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detil spesifik dan inti dari berbagai macam jenis teks. Teks ini dapat
berbentuk cetak atau digital, termasuk diantaranya teks visual, multimodal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok, isu-isu atau pengembangan plot
dalam berbagai macam teks mulai berkembang. Mereka mengidentifikasi tujuan penulis
dan mengembangkan keterampilannya untuk melakukan inferensi sederhana dalam
memahami informasi tersirat dalam teks.
By the end of Phase E, students read and respond to a variety of texts, such as
narratives, descriptions, procedures, expositions, recount and report. They read to learn
or to find information. They locate and evaluate specific details and main ideas of a
variety of texts. These texts may be in the form print or digital texts, including visual,
multimodal or interactive texts. They are developing understanding of main ideas, issues
or plot development in a variety of texts. They identify the author’s purposes and are
developing simple inferential skills to help them understand implied information from the
texts.
Elemen Menulis – Mempresentasikan
Pada akhir fase E, peserta didik menulis berbagai jenis teks fiksi dan non-fiksi, melalui
aktivitas yang dipandu, menunjukkan kesadaran peserta didik terhadap tujuan dan target
pembaca. Mereka membuat perencanaan, menulis, mengulas dan menulis ulang berbagai
jenis tipe teks dengan menunjukkan strategi koreksi diri, termasuk tanda baca dan huruf
besar. Mereka menyampaikan ide menggunakan kosa kata dan kata kerja umum dalam
tulisannya. Mereka menyajikan informasi menggunakan berbagai mode presentasi untuk
menyesuaikan dengan pembaca/pemirsa dan untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda,
dalam bentuk cetak dan digital.
By the end of phase E, students write a variety of fiction and non-fiction texts, through
guided activities, showing an awareness of purpose and audience. They plan, write,
review and redraft a range of text types with some evidence of self-correction strategies,
including punctuation and capitalization. They express ideas and use common/daily
vocabulary and verbs in their writing. They present information using different modes of
presentation to suit different audiences and to achieve different purposes, in print and
digital forms.
Pada akhir fase F, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi
dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan.
Mereka menggunakan dan merespon pertanyaan terbuka dan menggunakan strategi
untuk memulai, mempertahankan dan menyimpulkan percakapan dan diskusi. Mereka
memahami dan mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari diskusi atau
presentasi mengenai berbagai macam topik. Mereka menggunakan bahasa Inggris
untuk menyampaikan opini terhadap isu sosial dan untuk membahas minat, perilaku
dan nilai- nilai lintas konteks budaya yang dekat dengan kehidupan pemuda.
Mereka memberikan dan mempertahankan pendapatnya, membuat perbandingan dan
mengevaluasi perspektifnya. Mereka menggunakan strategi koreksi dan perbaikan diri,
dan menggunakan elemen non- verbal seperti bahasa tubuh, kecepatan bicara dan nada
suara untuk dapat dipahami dalam sebagian besar konteks.
By the end of Phase F, students use English to communicate with teachers, peers and
others in a range of settings and for a range of purposes. They use and respond to
open-ended questions and use strategies to initiate, sustain and conclude
conversations and discussion. They understand and identify the main ideas and
relevant details of discussions or presentations on a wide range of topics. They use
English to express opinions on social issues and to discuss youth-related interests,
behaviours and values across cultural contexts. They give and justify opinions, make
comparisons and evaluate perspectives. They employ self-correction and repair
strategies, and use nonverbal elements such as gestures, speed and pitch to be
understood in most contexts.
Elemen Membaca – Memirsa
Pada akhir fase F, peserta didik membaca dan merespon berbagai macam teks seperti
narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, dan diskusi secara mandiri. Mereka
membaca untuk mempelajari sesuatu dan membaca untuk kesenangan. Mereka mencari,
membuat sintesa dan mengevaluasi detil spesifik dan inti dari berbagai macam jenis
teks. Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk diantaranya teks visual,
multimodal atau interaktif. Mereka menunjukkan pemahaman terhadap ide pokok, isu-
isu atau pengembangan plot dalam berbagai macam teks. Mereka mengidentifikasi
tujuan penulis dan melakukan inferensi untuk memahami informasi tersirat dalam teks.
By the end of Phase F, students independently read and respond to a wide range of
texts such as narratives, descriptives, expositions, procedures, argumentatives and
discussions. They read to learn and read for pleasure. They locate, synthesize and
evaluate specific details and gist from a range of text genres. These texts may be in the
form of print or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts. They
demonstrate an understanding of the main ideas, issues or plot development in a range
of texts. They identify the author’s purpose and make inference to comprehend implicit
information in the text.
Elemen Menulis – Mempresentasikan
Pada akhir fase F, peserta didik menulis berbagai jenis teks fiksi dan faktual secara
mandiri, menunjukkan kesadaran peserta didik terhadap tujuan dan target pembaca.
Mereka membuat perencanaan, menulis, mengulas dan menulis ulang berbagai jenis tipe
teks dengan menunjukkan strategi koreksi diri, termasuk tanda baca, huruf besar dan
tata bahasa. Mereka menyampaikan ide kompleks dan menggunakan berbagai kosa kata
dan tata bahasa yang beragam dalam tulisannya. Mereka menuliskan kalimat utama
dalam paragraf-paragraf mereka dan menggunakan penunjuk waktu untuk urutan, juga
konjungsi, kata penghubung dan kata ganti orang ketiga untuk menghubungkan atau
membedakan ide antar dan di dalam paragraf.
Mereka menyajikan informasi menggunakan berbagai mode presentasi untuk
menyesuaikan dengan pemirsa dan untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda, dalam
bentuk cetak dan digital.
By the end of Phase F, students independently write an extensive range of fictional and
factual text types, showing an awareness of purpose and audience. They plan, write,
review and redraft a range of text types with some evidence of self-correction strategies,
including punctuation, capitalization and tenses. They express complex ideas and use a
wide range of vocabulary and verb tenses in their writing. They include topic sentences in
their paragraphs and use time markers for sequencing, also conjunctions, connectives
and pronoun references for linking or contrasting ideas between and within paragraphs.
They present information using different modes of presentation to suit different audiences
and to achieve different purposes, in print and digital forms.
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi
fakta,konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan
latihan pengembangan kebugaran jaSMKni terkait kesehatan
(physicsl fittness related health) dan kebugaran jaSMKni
terkait keterampilan (physical fittness related skills),
berdasarkan prinsip latihan (Frequency, Intensity, Time,
Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan status
baik. Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan
dalam mengembangkan pola perilaku hidup sehat berupa
penerapan konsep dan prinsip pergaulan sehat antar remaja
dan orang lain di sekitarnya
Pengembangan Pada akhir fase ini peserta didik mengembangkan tanggung
Karakter dan jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk melakukan
Internalisasi Nilai-nilai perubahan positif, menunjukkan etika yang baik, saling
Gerak menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok
pada aktivitas jaSMKni atau kegiatan sosial lainnya.
Peserta didik juga dapat menumbuhkembangkan cara
menghadapi tantangan dalam aktivitas jaSMKni.
Pengembangan Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengambil peran sebagai
Karakter dan pemimpin kelompok yang lebih besar dalam aktivitas jaSMKni
Internalisasi Nilai- dan olahraga dengan tetap menjunjung tinggi moral dan etika.
nilai Gerak Selain itu peserta didik dapat menginisiasi pembentukan
komunitas peminatan agar orang lain menjalankan etika yang
baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja
kelompok sosial lainnya. Peserta didik juga dapat memengaruhi
kelompoknya dalam mengekspresikan diri melalui aktivitas
jaSMKni.
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati,
Sejarah menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan
informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan,
merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara
kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur
rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia,
kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi:
1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat
(sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah
di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain- lain);
mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder
melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan
internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumber-
sumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran
untuk mendeskripsikan makna di balik sumber- sumber
primer dan sekunder; dan menuliskan hasil penelitian
dalam bentuk historiografi.
2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi)
yang menitikberatkan pada proses dan sinkronis yang
menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa
sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan
peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan
menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.
3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu,
masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah
dari pola
Elemen Capaian Pembeajaran
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan.
4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan
antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global.
5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan
dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini.
6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun
digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story
board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-
lain.
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menggali makna
(Experiencing) dan simbol pada tari tradisi dan kreasi ke dalam bentuk
karya seni pertunjukkan.
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mencipta karya
(Creating) tari kreasi berdasarkan makna dan simbol dari tari tradisi ke
dalam bentuk karya seni pertunjukkan.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengevaluasi
(Reflecting) hasil penciptaan karya tari dengan mengapresiasi makna
dan simbol tari tradisi dan kreasi saat menciptakan ide-ide
baru ke dalam karyanya.
Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Impacting) mengaktualisasikan diri melalui pertunjukan tari.
Fase F (Umumnya untuk kelas XI SMK)
Elemen Deskripsi
Berpikir Mengasah keterampilan problem solving sebagai landasan
komputasional (BK) untuk menghasilkan solusi yang efektif, efisien dan optimal dengan
menerapkan penalaran kritis, kreatif dan mandiri.
Teknologi Menjadi perkakas dalam berkarya dan sekaligus objek kajian yang
Informasi dan memberikan inspirasi agar suatu hari peserta didik menjadi pencipta
Komunikasi karya-karya berteknologi yang
(TIK) berlandaskan informatika.
Sistem komputer Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan perangkat
(SK) lunak berfungsi dan saling mendukung dalam mewujudkan suatu
layanan bagi pengguna baik di luar
maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Jaringan Memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem
Komputer dan Internet komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
(JKI)
Analisis data (AD) Memberikan kemampuan untuk menginput, memproses,
memvisualisasi data dalam berbagai tampilan,
menganalisis, dan menginterpretasi serta mengambil kesimpulan
serta keputusan berdasarkan penalaran.
Algoritma dan Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah penyelesaian solusi
Pemrograman (AP) secara runtut dan menerjemahkan solusi menjadi program yang
dapat dijalankan oleh mesin
(komputer).
Dampak Sosial Menyadarkan peserta didik akan dampak informatika dalam: (a)
Informatika (DSI) kehidupan bermasyarakat dan dirinya, khususnya dengan kehadiran
dan pemanfaatan TIK, dan
(b) bergabungnya manusia dalam jaringan komputer dan internet
untuk membentuk masyarakat digital.
Praktik Lintas Melatih peserta didik bergotong royong untuk untuk menghasilkan
Bidang (PLB) artefak komputasional secara kreatif dan inovatif dengan
mengintegrasikan semua pengetahuan informatika maupun
pengetahuan dari mata pelajaran lain, menerapkan proses rekayasa
atau pengembangan (design, implement, debugging, testing,
refining), serta mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil
karyanya.
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)
Elemen Capaian Pembelajaran
BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik
standar pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam
sistem komputer, untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan
data diskrit bervolume
besar.
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai
aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari
informasi di internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi
perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya
untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai
representasi yang memudahkan analisis dan
interpretasi konten tersebut.
Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi,
kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan
tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar
pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal
layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik,
orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMK NEGERI 1
PALU memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa
diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan
pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Dari sisi
eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan menuju remaja
awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak
terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas,
maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan mencapai
tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya,
aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya
dukung yang tersedia di SMK NEGERI 1 PALU dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung
oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah
menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-
masing. Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang
dimiliki, SMK NEGERI 1 PALU memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler.
MENGEMBANGKAN TEMA/TOPIK LAYANAN BK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)
BIDANG
RUMUSAN
LAYANA TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
KEBUTUHAN
N
PRIBADI Kesadaran untuk beriman Peserta didik/konseli mampu Implementasi
dan bertakwa pada Tuhan memahami pentingnya iman Iman dan Taqwa
YME dan taqwa pada Tuhan YME dalam kehidupan
serta dapat hidup rukun, damai modern
dan saling menghormati antar
umat beragama
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat Kejujuran dan
menjadi individu yang Integritas
memiliki integritas diri serta
dapat memancarkan
kepercayaan diri dan sikap
yang tidak mementingkan diri
sendiri
Kemampuan memiliki Peserta didik/konseli dapat Kebiasaan
kebiasaan jujur dan tidak menjadi individu yang mencontek dan
mencontek saat tes memiliki sikap jujur dan akibatnya
tidak mencontek
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat Mengelola emosi
emosi dengan baik menjadi individu yang mampu dengan baik
mengendalikan emosi
Komunikasi yang jujur Peserta didik/konseli mampu Sikap dan
dan tetap menjaga membedakan perilaku agresif Perilaku Asertif
perasaan dan asertif, menerapkan
prilaku asertif dengan teman-
temannya serta
mengembangkan sikap asertif
untuk menunjang prestasi
Melakukan Peserta didik/konseli dapat Konsep diri
pengenalan/pemahaman memahami dan menemukan remaja
diri unsur-unsur konsep diri serta
memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh rasa
syukur
Memahami potensi diri Peserta didik/konseli dapat Potensi diri
mengenal dan menggali remaja
potensi diri serta berusaha
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
Masa perkembangan Peserta didik/konseli mampu Psikologi remaja
remaja dan mengenal ciri-ciri dan
permasalahannya perkembangan remaja, dapat permasalahannya
memahami tugas
perkembangan, mengatasi
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Mengenal kepribadian Peserta didik/konseli mampu Kepribadian
yang dimiliki manusia mengenal tipe-tipe kepribadian Manusia
manusia, mengenal
kepribadian yang dimiliki serta
dapat tumbuh menjadi pribadi
yang matang
Memiliki kepercayaan Peserta didik/konseli dapat Membangun Rasa
diri memahami ciri-ciri pribadi Percaya Diri
yang memiliki rasa percaya
diri serta dapat meningkatkan
percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Kemampuan menjaga Peserta didik/konseli mampu Pola Hidup Bersih
kesehatan dengan baik memahami pentingnya polah dan Sehat
hidup bersih dan sehat serta
dapat melakukan kebiasaan
hidup bersih dan sehat sehari-
hari yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Memiliki ciri-ciri/sifat Peserta didik/konseli mampu Menjadi pribadi
pribadi yang berkarakter memiliki perasaan positif yang berkarakter
untuk membangun pribadi
yang berkarakter yang akan
berkontribusi pada
peningkatan mutu karakter
bangsa
Memiliki rasa tanggung Peserta didik/konseli mampu Rasa tanggung
jawab memiliki rasa tanggung jawab jawab
pada diri sendiri dan orang lain
Mengatur jadwal kegiatan Peserta didik/konseli mampu Mengatur jadwal
sehari-hari mengatur jadwal kegiatan kegiatan sehari-
sehari-hari dengan baik hari
Memiliki keluarga yang Peserta didik/konseli memiliki Keluarga yang
harmonis keluarga yang harmonis harmonis
Merasa nyaman,aman Peserta didik/konseli merasa Rumahku surgaku
tinggal di rumah sendiri nyaman,aman tinggal di rumah
sendiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat Mengatasi
masalah dengan menyelesaikan masalah masalah dengan
kekeluargaan dengan kekeluargaan anggota keluarga
Menjadi pribadi yang Peserta didik/konseli mampu Menjadi pribadi
mandiri menjadi pribadi yang mandiri mandiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengatasi
konflik pribadi menyelesaikan konflik pribadi konflik pribadi
Memiliki pengetahuan Peserta didik/konseli memiliki Norma keluarga
tentang norma pengetahuan tentang norma
berkeluarga berkeluarga
SOSIAL Mengenal lingkungan Peserta didik/konseli dapat Penyesuaian Diri
sekolah baru mengenal aspek-aspek Remaja di
penyesuaian diri serta dapat Sekolah Baru
menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
lingkungannya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Kenakalan
tentang kenakalan remaja mengetahui bentuk atau jenis Remaja dan Cara
kenakalan remaja, dampak Menghindarinya
terhadap pribadi dan
lingkungan serta berusaha
untuk menghindarinya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Bahaya rokok dan
tentang bahaya rokok pemahaman tentang bahaya dampaknya
dan dampak rokok bagi
kesehatan tubuh dan
lingkungan serta cara untuk
menolak ajakan untuk
merokok dalam bentuk apapun
Memiliki perilaku sosial Peserta didik/konseli mampu Prilaku sosial
yang bertanggung jawab memahami pentingnya yang bertanggung
berprilaku sosial yang baik, jawab
serta memiliki sikap untuk
hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam
sebuah masyarakat
Memahami tentang Peserta didik/konseli mampu Stop Bullying !
bullying memahami tentang bullying,
bahaya prilaku bullying, sebab
dan dampak bullying, serta
berani cara melawan tindakan
bullying
Memiliki etika bergaul Peserta didik/konseli mampu Etika pergaulan
dengan teman sebaya memahami norma-norma dengan teman
dalam masyarakat serta dapat sebaya
bersosialisasidan bergaul
dengan teman sebaya sesuai
dengan etika yang baik
Memiliki sikap sopan Peserta didik/konseli mampu Sikap sopan
santun pada orang lain memahami nilai-nilai dan cara santun dalam
bertingkah laku sopan santun kehidupan
dalam kehidupan di luar
kelompok teman sebaya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Dampak
tentang dampak dari memahami dampak positif dan handphone
media social negatif bermain handphone (medsos)
atau media social
Kesadaran sebagai Peserta didik/konseli memiliki Interaksi sebagai
makhluk sosial yang Kesadaran sebagai makhluk makhluk sosial
harus berinteraksi sosial yang harus berinteraksi
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah Kiat mencari
disenangi teman mencari dan disenangi teman teman
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Hubungan
tentang hubungan pemahaman tentang norma komunikasi
komunikasi dengan lawan hubungan komunikasi dengan dengan lawan
jenis lawan jenis jenis
BELAJAR Memahami belajar yang Peserta didik/konseli dapat Kiat sukses
benar di SMK/MAK mengenal sikap dalam belajar belajar di SMK-
serta menerapkan sikap dan MAK
kebiasaan dalam belajar yang
baik di SMK-MAK hingga
mencapai prestasi yang lebih
luas
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli mampu Motivasi
berprestasi memahami pengertian berprestasi
motivasi berprestasi,
mengetahui dan menerapkan
cara untuk meningkatkan
motivasi berprestasi
Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Strategi belajar
yang sesuai dengan gaya memahami dan mengetahui sesuai dengan
belajar tentang gaya belajar serta gaya belajar
strategi belajarnya untuk
masing-masing gaya belajar
tersebut
Kepedulian orang tua Peserta didik/konseli selalu Kepedulian orang
pada kegiatan belajar mendapat perhatian orang tua tua terhadap
dalam belajarnya belajar anak
Melaksanakan Tugas Peserta didik/konseli memiliki Disiplin
Sekolah / PR tepat waktu kedisiplinan dalam belajar Mengerjakan
Tugas
Mudah memahami Peserta didik/konseli dapat Tips memahami
pelajaran memahami teknik memahami pelajaran
pelajaran
Mampu memanfaatkan Peserta didik/konseli dapat Manfaat sumber
sumber belajar memanfaatkan sumber belajar belajar
dalam kegiatan belajarnya
Kesadaran belajar sesuai Peserta didik/konseli dapat Belajar sesuai
jadwal mengatur waktu belajarnya jadwal
Memahami struktru Peserta didik/konseli dapat Srtuktur
kurikulum sekolah memahami tentang struktur kurikulum sekolah
kurikulum sekolah
Memiliki semangat Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar
belajar motivasi dalam belajar
Membentuk belajar Peserta didik/konseli dapat Belajar kelompok
kelompok belajar kelompok dengan yang efektif
temannya
Mengetahui cara memilih Peserta didik/konseli dapat Memilih lembaga
lembaga bimbil yang baik memilih lembaga bimbingan bimbel yang tepat
belajar yang tepat
Pemanfaatan Peserta didik/konseli dapat Memanfaatkan IT
perkembangan teknologi memanfaatkan teknologi untuk meraih
informasi informasi untuk belajar prestasi
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat Strategi
bantuan/beasiswa memanfaatkan peluang memperoleh
beasiswa yang ada Beasiswa
Memperoleh penghasilan Peserta didik/ konseli mampu Kiat belajar
untuk biaya hidup mengatur kegiatan antara sambil bekerja
belajar sambil bekerja
KARIR Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Cara memilih
untuk memilih kegiatan memilih kegiatan ekstra Ekskul
ekstra kurikuler kurikuler yang sesuai dengan
bakat, minat dan
kemampuannya
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli mantap Mantap pada
pada pilihan peminatan pada pilihan peminatan yang pilihan peminatan
yang diambil telah diambil
Memahami hubungan Peserta didik/konseli mampu Hobi, bakat,
hobi, bakat, minat, memahami peranan hobi, minat,
kemampuan dan karir bakat, minat dalam karir masa kemamapuan dan
depannya Karir
Memiliki perencanaan Peserta didik/konseli mampu Perencanaan Karir
karir yang baik memahami pentingnya Masa Depan
perencanaan karir, langkah-
langkah dalam merencanakan
karir serta mililiki sikap positif
dalam meraih kesuksesan
masa depan
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)
EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VALEN
LAYANAN LAYANAN LAYANAN LAS LUASI
SI
Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang Bimbingan Kebiasaan mencontek Proses dan
Dasar 10 Diskusi Kartu sikap 2 Jam
memiliki sikap jujur dan tidak mencontek Kelompok dan akibatnya Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang mampu Konseling Mengelola emosi dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
mengendalikan emosi Individual dengan baik pendekatan yang Hasil
yang digunakan
PRIBADI digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memiliki rasa tanggung Konseling dengan Proses dan
Responsif 10 Rasa tanggung jawab dengan pendekatan 2 Jam
jawab pada diri sendiri dan orang lain Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal kegiatan Bimbingan Mengatur jadwal Jadwal kegiatan Proses dan
Dasar 10 Pohon waktu 2 Jam
sehari-hari dengan baik Kelompok kegiatan sehari-hari sehari-hari Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Konseling dengan Proses dan
Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang harmonis Responsif 10 Keluarga yang harmonis dengan pendekatan 2 Jam
Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal di Konseling dengan Proses dan
Responsif 10 Rumahku surgaku dengan pendekatan 2 Jam
rumah sendiri Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Mengatasi masalah Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah dengan Konseling dengan Proses dan
Responsif 10 dengan anggota dengan pendekatan 2 Jam
kekeluargaan Individual pendekatan yang Hasil
keluarga yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Konseling dengan Proses dan
Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang mandiri Responsif 10 Menjadi pribadi mandiri dengan pendekatan 2 Jam
Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik Konseling Kiat mengatasi konflik dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
pribadi Individual pribadi pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan tentang norma Konseling dengan Proses dan
Responsif 10 Norma keluarga dengan pendekatan 2 Jam
berkeluarga Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
SOSIAL Peserta didik/konseli dapat mengenal aspek-aspek
Bimbinngan Penyesuaian Diri Slide Power Proses dan
penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan Dasar 10 Ceramah, Diskusi 2 Jam
klasikal Remaja di Sekolah Baru Point Hasil
kebiasaan dengan lingkungannya
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Dasar Bimbingan 10 Bahaya rokok dan Ceramah, Diskusi Slide Power Point Proses dan 2 Jam
bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan tubuh dan klasikal dampaknya Hasil
lingkungan serta cara untuk menolak ajakan untuk
merokok dalam bentuk apapun
Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
berprilaku sosial yang baik, serta memiliki sikap untuk Bimbingan Prilaku sosial yang Proses dan
Dasar 10 Ceramah, Diskusi Slide Power Point 2 Jam
hidup bersosial yang bertanggung jawab dalam sebuah klasikal bertanggung jawab Hasil
masyarakat
Peserta didik/konseli dapat memahami dampak positif dan Bimbingan Dampak handphone Proses dan
Dasar 10 Ceramah, Diskusi Slide Power Point 2 Jam
negatif bermain handphone atau media social klasikal (medsos) Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai makhluk Konseling Interaksi sebagai dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
sosial yang harus berinteraksi Individual makhluk sosial pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Bimbingan Proses dan
Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi teman Dasar 10 Kiat mencari teman Bermain peran dengan teknik 2 Jam
Kelompok Hasil
yang digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang norma Konseling Hubungan komunikasi dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
hubungan komunikasi dengan lawan jenis Individual dengan lawan jenis pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam belajar
serta menerapkan sikap dan kebiasaan dalam belajar yang Bimbingan Kiat sukses belajar di Slide Power Proses dan
Dasar 10 Ceramah, Diskusi 2 Jam
baik di SMK-MAK hingga mencapai prestasi yang lebih klasikal SMK-MAK Point Hasil
luas
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian orang tua Konseling Kepedulian orang tua dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
dalam belajarnya Individual terhadap belajar anak pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Konseling Disiplin Mengerjakan dengan Proses dan
Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam belajar Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
Individual Tugas pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami teknik memahami Konseling Tips memahami dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
pelajaran Individual pelajaran pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber belajar Konseling dengan Proses dan
Responsif 10 Manfaat sumber belajar dengan pendekatan 2 Jam
dalam kegiatan belajarnya Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Konseling dengan Proses dan
Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu belajarnya Responsif 10 Belajar sesuai jadwal dengan pendekatan 2 Jam
Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang struktur Srtuktur kurikulum Ceramah, Tanya Proses dan
Dasar Lintas Kelas 10 Slide Power Point 2 Jam
kurikulum sekolah sekolah jawab Hasil
Disesuaikan
Disesuaikan
Konseling dengan Proses dan
Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam belajar Responsif 10 Motivasi belajar dengan pendekatan 2 Jam
Individual pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok dengan Bimbingan Belajar kelompok yang dengan Proses dan
Dasar 10 dengan pendekatan 2 Jam
temannya Kelompok efektif pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga bimbingan Konseling Memilih lembaga dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
belajar yang tepat Individual bimbel yang tepat pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan teknologi Konseling Memanfaatkan IT untuk dengan Proses dan
Responsif 10 dengan pendekatan 2 Jam
informasi untuk belajar Individual meraih prestasi pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang Pem&Perenc Konseling Strategi memperoleh dengan Proses dan
10 dengan pendekatan 2 Jam
beasiswa yang ada Indv Individual Beasiswa pendekatan Hasil
yang digunakan
yang digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
KARIR Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan antara Pem&Perenc Konseling Kiat belajar sambil dengan Proses dan
10 dengan pendekatan 2 Jam
belajar sambil bekerja Indv Individual bekerja pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan ekstra Disesuaikan
Pem&Perenc Konseling dengan Proses dan
kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat dan 10 Cara memilih Ekskul dengan pendekatan 2 Jam
Indv Individual pendekatan yang Hasil
kemampuannya yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mantap pada pilihan peminatan yang Pem&Perenc Konseling Mantap pada pilihan dengan Proses dan
10 dengan pendekatan 2 Jam
telah diambil Indv Individual peminatan pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Disesuaikan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memahami peranan hobi, Pem&Perenc Konseling Hobi, bakat, minat, dengan Proses dan
10 dengan pendekatan 2 Jam
bakat, minat dalam karir masa depannya Indv Individual kemamapuan dan Karir pendekatan yang Hasil
yang digunakan
digunakan
Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang berkarakter
Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut Kemendikbud
meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan diberi nama profil
pelajara Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, projek penguatan, dan ekstra kurikuler.
Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila
No Profil Pelajar Pancasila Elemen
1 Beriman, Bertakwa kepada a) Ahlak beragama
Tuhan YME, dan Berakhlak b) Ahlak pribadi
Mulia
c) Ahlak kepada manusia
d) Ahlak kepada alam
e) Ahlak bernegara
2 Berkebhinekaan global a) Mengenal dan menghargai budaya
b) Kemampuan komunikasi Interkultural
dalam berinteraksi dengan sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan
3 Gotong royong a) Kolaborasi
b) Kepedulian
c) Berbagi
4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
serta regulasi diri
5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan
b) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
c) Merefleksi pemikiran dan proses berfikir
d) Mengambil keputusan
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang original
b) Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisial
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama projek penguatan pelajar Pancasila. Tujuan
dan strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4 (empat) tahap :
1. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan keadaan sekitar
2. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang disampaikan
3. Memotivasi peserta didik untuk mulai masuk kepada projek yang ditawarkan
4. Memfasilitasi peserta didik untuk mau melakukan dengan cara mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Tim P5
Pelaksanaan P5 SMK Negeri 1 Palu diawali dengan penetapan tim. Tim ini ditetapkan melalui
kegiatan IHT Kurikulum Merdeka. Selanjutnya tim ini ditetapkan melalui Surat Keputusan
Kepala SMK Negeri Palu. Komposisi tim terdiri dari beberapa orang koordinator tim P5 dan
diikuti dengan beberapa orang anggota
3. Pemilihan Tema
Tema dipilih berdasarkan pertimbangan oleh satuan pendidikan dan mengacu berdasarkan
ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang disusun dalam panduan P5 Yang
diterapkan di sekolah.
Tema spesifik yang ditetapkan oleh sekolah mempertimbangkan kebutuhan mendesak yang
sangat diperlukan dan sangat bermanfaat bagi peserta didik
Alokasi waktu pelaksanaan P5 di SMK Negeri 1 Palu adalah 8 jam pelajaran , dilaksanakan setiap
hari Jumat. Pelaksanaannya terjadwal secara resmi.
7. Pengelolaan P5
Pengelolaan P5 BK terlampir
Evaluasi dan tindak lanjut projek P5 dilaksanakan pada bulan Desember dan Juli setiap tahun
pelajaran
10. Perayaan Hasil P5BK (Contoh; Pameran, Festival, Publikasi dan lainnya)
C. EKSTRA KURIKULER
No Ekstra Kurikuler
1 Pramuka
2 Paskibraka
3 Olah Raga
4 PMR
5
6