A. Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar Negeri 1 Sumi pada tahun pelajaran 2019/2020 untuk
semua kelas sudah melaksanakan Kurikulum 2013. Karena itu proses
pembelajaran sebagian besar menggunakan pendekatan tematik kecuali
muatan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal Pendidikan
Budi Pekerti, dan Muatan Lokal Bahasa Bandung yang menggunakan
pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk kelas 4, 5, dan 6, mata
pelajaran Matematika dan PJOK menggunakan pendekatan mata
pelajaran.
Adapun struktur kurikulum dapat dijelaskan sebagai berikut.
STRUKTUR KURIKULUM
SD NEGERI 1 SUMI KECAMATAN LABU
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KELAS 1-6
Keterangan:
1. Sekolah menambah 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum
nasional untuk setiap kelas
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Pendidikan
Budi Pekerti dan Muatan Lokal Bahasa Bandung
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
4. Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan
Lokal menggunakan pendekatan mata pelajaran.
5. Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal,
Matematika, dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
B. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang alokasi
waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstra-
kurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan
complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam
rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstra-kurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan
peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan rasa akan nilai moral
dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam
kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan
orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.
Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, SD Negeri 1
Sumi menetapkan pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa
pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang
yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi Peserta
Didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk
mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut.
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan
kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler
yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan
minatnya masing-masing.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik.
Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan
dapat dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang
diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2)
identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3)
menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan
sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke
satuan pendidikan atau lembaga lainnya; (5) menyusun Program
Kegiatan Ekstrakurikuler.
Ektrakurikuler pilihan yangdikembangkan di SD Negeri 1 Sumi
adalah sebagai berikut.
D. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan
kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan
pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan Belajar adalah
tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri
atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta
didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk
sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun
pelajaran.
Adapun KKM setiap mata pelajaran sebagai berikut:
Kelas
Mata Pelajaran I II III IV V VI
Pendidikan Agama dan Budi 75 75 75 75 75 75
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 65 65 65 65 65 65
Matematika 60 60 60 60 60 60
Ilmu Pengetahuan Alam - 65 65 65 65 65
Ilmu Pengetahuan Sosial - 60 60 60 60 60
Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga 75 75 75 75 75 75
dan Kesehatan
Muatan Lokal :
Pendidikan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
Bahasa Bandung 65 65 65 65 65 65