Anda di halaman 1dari 22

BAB II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. Profil SDN 1 Mlandingan Kulon


SDN 1 Mlandingan Kulon terletak di pinggiran kota Situbondo yaitu
kurang lebih 31 Km dari pusat kota, tepatnya di pusat Kecamatan. SDN 1
Mlandingan Kulon berada di Jl. Tribungan No. 02 , Desa Mlandingan Kulon,
Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. SDN 1
Mlandingan Kulon bersebelahan dengan kantor kecamatan dan KOORWIL
Pendidikan Kecamatan Mlandingan. Sedangkan di depan sekolah (seberang jalan)
adalah sawah penduduk dan rumah penduduk. Letak sekolah ini sangat strategis
karena berada di pusat kecamatan.,dan sekolah ini akan menjadi strategis karena
berada di pinggir jalan yang dengan mudah dijangkau oleh warga sekolah yang
menggunakan kendaraan untuk menuju ke sekolah.
SDN 1 Mlandingan Kulon berdiri pada tahun 1976 berada di atas lahan
seluas 1380,00 m2.
Tahun pelajaran 2021/2020 SDN 1 Mlandingan Kulon memiliki jumlah peserta
didik seluruhnya 156 dengan rincian kelas I sebanyak 26 siswa, kelasII
sebanyak 27 siswa, kelas III sebanyak 24 siswa, kelas IV sebanyak 25 siswa,
kelas V sebanyak 28 siswa dan kelas VI sebanyak 26 siswa yang terbagi dalam 6
rombongan
Pada tahun pelajaran 2021/2022 SDN 1 Mlandingan Kulon melaksanakan
kegiatan penerimaan peserta didik baru, dengan jumlah siswa yang masuk
sebanyak 24 siswa dengan jumlah siswa keselurahan 154 terbagi dalam 6 rombel
dengan rincian kelas 1 sebanyak 24 siswa, kelas II sebanyak 26 siswa, kelas III
sebanyak 27 siswa, kelas IV sebanyak 24 siswa, kelas V sebanyak 25 siswa dan
kelas 6 sebanyak 28 siswa
Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan di SDN 1 Mlandingan Kulon
sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang PNS, 1 orang PPPK dan 9 orang
Non PNS

5
6

Kinerja SDN 1 Mlandingan Kulon dilihat dari pencapaian delapan standar


pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Standar Isi
SDN 1 Mlandingan Kulon telah memiliki kurikulum sendiri yang
selanjutnya disebut Kurikulum SDN 1 Mlandingan Kulon yang dikembangkan
dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan
karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik,
dan kebutuhan pembelajaran. Kurikulum SDN 1 Mlandingan Kulon
dikembangkan melalui kegiatan review Dokumen 1 KTSP dengan menggunakan
kurikulum 2013. Mata pelajaran bahasa daerah Madura dan Bahasa Inggris serta
BTQ adalah mata pelajaran muatan lokal sekolah yang merupakan kebutuhan
sosial masyarakat Mlandingan yang ingin melestrasikan bahasa daerah Madura
dan untuk menyiapkan peserta didik menghadapi persaingan lokal maupun global.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Kompetensi Inti (KI) , serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai
untuk semua mata pelajaran. SDN 1 Mlandingan Kulonmelaksanakan kurikulum
2013 semenjak tahun 2013 dengan struktur kurikulum sebagai berikut:

Tabel 2.1 : Struktur Kurikulum Tahun 2013


Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen KTSP SD
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 5 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 7 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
7

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 4 4 4 4 4 4


3. Bahasa Madura 2 2 2 2 2 2
4. Baca Tulis Al Qur’an 2 2 2 2 2 2
5. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Jumlah 36 38 40 42 42 42

Tambahan 4 jam, untuk tiap kelas


Alokasi Waktu pokok = 204 jam, Tambahan 6 x 6 = 36 jam, Jumlah = 240
jam
Pada Kurikulum Tahun 2013 Kelas I sampai dengan kelas VI
menggunakan pendekatan Tematik.

2. Standar Proses

Pemenuhan persiapan pembelajaran berupa penyusunan perangkat


pembelajaran antara lain: kalender pendidikan, rincian minggu efektif, program
tahunan, program semester, pemetaan KI/KD,KKM, silabus , RPP dan
menyiapkan instrumen penilaian dan bahan ajar.
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan struktur kurikulum yang telah ditetapkan
dalam dokumen 1 kurikulum SDN 1 Mlandingan Kulon. Kegiatan penyusunan
dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok
dalam pertemuan KKG sekolah. Silabus yang dikembangkan mencakup identitas,
KI, KD, Indikator, materi, langkah pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran berisi penjelasan tentang kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti mencakup
langkah- langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik yang
terdiri dari kegiatan: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan atau dikenal dengan 5 M. Namun
di masing-masing kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru mata
pelajaran tidak runtut tetapi disesuaikan dengan kebutuhan KD yang diajarkan
kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum
8

membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip penyusunan RPP baik mata pelajaran muatan
nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Kegiatan penyusunan RPP juga
dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan
KKG sekolah. RPP yang disusun guru memgacu pada pemetaan KI/KD dan
silabus. Sebagian disusun dengan mengadaptasi RPP yang sudah ada dari hasil
diklat penerapan kurikulum 2013 dan disesuaikan dengan alokasi waktu
pembelajaran dalam kalender pendidikan SDN 1 Mlandingan Kulon, karakteristik
peserta didik, karakteristik materi dan kondisi lingkungan di sekolah. Namun
dalam menyusun RPP masih ada ketidaksesuaian indikator dalam KD, teknik
penilaian ataupun alokasi waktu dengan silabus. Hal ini terjadi karena tidak semua
guru memahami dalam menyusun RPP.
Ketersediaan buku siswa di SDN 1 Mlandingan Kulondiperoleh melalui
pembelian melalui dana BOS sehingga memperlancar dalam pelaksanaan
pembelajaran. Perbandingan jumlah siswa dan jumlah buku siswa adalah 1:1.
Selain itu ketersediaan LKS bagi penunjang pembelajaran sudah dilakukan oleh
sekolah, namun tidak mewajibkan kepada para peserta didik untuk membeli.
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah masih dipandang
kurang sehingga mengakibatkan terbatasnya sumber belajar dari buku bagi
peserta didik. Di kelas-kelas, sekolah sudah menyiapkan beberapa bahan bacaan
seperti koran, majalah, dan buku referensi lain yang dapat dipergunakan oleh guru
dan peserta didik sebagai bahan penunjang pembelajaran .
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan
program supervisi pembelajaran yang dilakukan berkala setiap 1 semester sekali.
Kegiatan supervisi ini dilakukan oleh kepala sekolah dan dibantu oleh guru senior.
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru
(PKG). Namun setelah kegiatan supervisi pembelajaran ini dilaksanakan,sekolah
belum melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut hasil supervise sehingga para
9

guru belum mengetahui secara pasti anatara kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki selama melaksanakan proses pembelajaran.

3. Standar Kompetensi Lulusan


Kegiatan peningkatan kompetensi lulusan mencakup kegiatan untuk
menghasilkan lulusan yang cerdas, beriman, dan mampu bersaing dalam
perkembangan IPTEK meliputi kegiatan untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan kegiatan
keagamaan berupa peringatan hari besar agama dan kegiatan pembiasaan berupa
pembacaan juz amma di sekolah dan program membaca Yasin setiap hari Jumat.
Peningkatan prestasi akademik dan non akademik dilakukan dengan cara
menyiapkan peserta didik untuk mengikuti perlombaan baik di tingkat sekolah, di
kabuapten maupun Tingkat Provinsi dengan melalui seleksi dan kegiatan
ekstrakurikuler. SDN 1 Mlandingan Kulon telah memperoleh prestasi di bidang
non akademik baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten namun masih belum
dapat mencapai prestasi akademik yang membanggakan ditingkat Kabupaten
Situbondo. Untuk prestasi ditingkat Kecamatan Mlandingan seperti Gerak Jalan,
hampir setiap tahun sekolah ini menjadi Juara. Sedangkan prestasi di bidang
akademik belum ada prestasi yang membanggakan.
Peningkatan dalam bidang IPTEK mencakup pelaksanaan kegiatan yang
dapat menghasilkan karya kreatif baik yang dilakukan secara individu maupun
kelompok belum pernah mengikutkan peserta didik dalam kegiatan seminar atau
workshop yang bermuara pada pengembangan IPTEK.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Tahun pelajaran 2020/2021.
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 1 Mlandingan Kulon
pada tahun pelajaran 2020/2021adalah sebanyak 16 orang dengan rincian :

1) Tenaga Pendidik
Jumlah guru di SDN 1 Mlandingan Kulon sebanyak 16 orang yang terdiri
dari 7 orang guru PNS, 1 orang, dan 9 orang Guru Tidak Tetap ( GTT ), dan
10

sudah sesuai dengan kualifikasi sebagai tenaga pendidik. Semua tenaga pendidik
berijazah S.1. Sebagian besar tenaga pendidik telah melakukan kegiatan
pengembangan diri berkelanjutan berupa mengikuti kegiatan diklat/ workshop.
Selain itu, di sekolah ini juga memiliki satu orang guru yang ditunjuk oleh
pemerintah untuk menjadi Instruktur Nasional dalam Kurikulum 2013.

2) Tenaga kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 2 orang adalah pegawai tidak tetap
( PTT ), kualifikasi tenaga kependidikan adalah berijasah SMA, yang bertugas
sebagai pesuruh dan petugas perpustakaan. Sebagian tenaga kependidikan
memiliki kualifikasi tidak sesuai dengan bidang tugasnya yaitu operator sekolah
yang memiliki kualifikasi pendidikan D2 PGSD namun dia memiliki tugas
sebagai operator sekolah. Ini dikarenakan kurangnya tenaga kependidikan yang
mumpuni untuk melaksanakan tugas tugas sekolah yang dibutuhkan.

b. Tahun Pelajaran 2017/2018


Sedangkan pada tahun pelajaran 2017/2018 adalah sebanyak 17 orang
dengan rincian:
1) Tenaga Pendidik
Jumlah guru di SDN 1 Mlandingan Kulon sebanyak 16 orang yang terdiri
dari 7 orang guru PNS dan 10 orang Guru Tidak Tetap ( GTT ), dan sudah sesuai
dengan kualifikasi sebagai tenaga pendidik. Semua tenaga pendidik berijazah S.1.
Sebagian besar tenaga pendidik telah melakukan kegiatan pengembangan diri
berkelanjutan berupa mengikuti kegiatan diklat/ workshop. Selain itu, di sekolah
ini juga memiliki satu orang guru yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi
Instruktur Nasional dalam Kurikulum 2013.

2) Tenaga kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 1 orang adalah pegawai tidak tetap
( PTT ), kualifikasi tenaga kependidikan adalah berijasah SMA, yang bertugas
sebagai pesuruh. Sebagian tenaga kependidikan memiliki kualifikasi tidak sesuai
dengan bidang tugasnya yaitu operator sekolah yang memiliki kualifikasi
11

pendidikan D2 PGSD namun dia memiliki tugas sebagai operator sekolah. Ini
dikarenakan kurangnya tenaga kependidikan yang mumpuni untuk melaksanakan
tugas tugas sekolah yang dibutuhkan.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Standar sarana dan prasarana sebagaian besar di SDN 1 Mlandingan Kulon
sudah terpenuhi, sebagaimana bisa dilihat pada tabel berikut ini.
a. Data Sarana
Tabel 2.2 Data sarana SDN 1 Mlandingan Kulon
Nomor Jenis Sarana Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 6 Baik
2 Ruang Kepsek 1 Baik
3 Ruang guru 1 Baik
4 Kwc Siswa 1 Baik
5 Kwc Guru 1 Baik
6 Lapangan Olahraga 1 Baik
7 Gudang 1 Baik
8 Tempat Parkir 1 Baik

Sarana yang belum dimiliki adalah ruang perpustakaan, dan musholla


Gudang walaupun ada namun belum memenuhi persayaratan layak.
b. Data Prasarana
Prasarana kelengkapan pada tiap ruang sudah sesuai standar. Terdapat
kekurangan pada penyediaan sarana kebersihan seperti tempat mencuci tangan
dan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Pada
setiap ruang kelas sudah tersedia kipas angin.

6. Standar Pengelolaan
a. Visi Misi dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
1) Visi
“Unggul dalam prestasi, kreatif, berakhlaqul karimah dan berwawasan
IMTAQ”
12

2) Misi
a. Menciptakan kondisi sekolah yang mantap dan harmonis melalui
kerjasama antar & intern lingkungan sekolah.
b. Membudayakan semua pihak yang peduli terhadap pendidikan.
c. Menciptakan sistem pembelajaran yang efektif dan mengimplemen-
tasikan nilai-nilai budi pekerti.
d. Menjunjung tinggi nama baik sekolah dan mengukir prestasi.
e. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama serta Berakhlaqul
Karimah.
b. Tujuan Pendidikan
Sebagaimana ditetapkan dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor. 2 Tahun
1989 bahwa Pendidikan Dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di dalam masyarakat serta
mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti
pendidikan menengah.
Berkenaan dengan tujuan operasional pendidikan SD, dinyatakan di dalam
Kurikulum Pendidikan Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar, membaca,
menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi
siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan siswa untuk
mengikuti pendidikan di SLTP.

1) Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2) Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
atau mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
13

3) Tujuan Sekolah
Berdasarkan Tujuan Pendidikan, Visi, Misi dan Evaluasi Diri Sekolah
(EDS) tujuan SDN 1 Mlandingan Kulon Kecamatan Mlandingan Kabupaten
Situbondo diharapkan dapat :
a. Dapat tercipta sekolah yang kondusif
b. Dapat menghasilkan peserta didik yang mampu mengamalkan ajaran
agama dalam kehidupan sehari-hari
c. Dapat mengamalkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
d. Dapat menghasilkan peserta didik yang cerdas dan terampil
e. Muncul generasi yang tanguh baik aqidah maupun keilmuan serta berjiwa
kebangsaan
f. Membiasakan hidup sehat dalam setiap kegiatan baik dilingkungan
sekolah maupun rumah
g. Melaksanakan proses pembelajaran dengat pendekatan PAKEM
h. Menghadirkan nuansa yang harmonis dalam lingkungan kerja
i. Menyiapkan peserta didik untuk dapat diterima di Sekolah Lanjutan
Pertama yang berkualitas
j. Penyiapan peserta didik yang disiplin, terampil dan berwawasan
lingkungan
Pengelolaan sekolah yang merupakan perwujudan misi sekolah dilakukan
beracuan pada Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang merupakan Rencana Kerja
Jangka Menengah dan RKAS yang merupakan Rencana Kerja Tahunan.
Penyusunan RKS dan RKAS didasarkan dari Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang
dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah dengan melibatkan unsur komite
namun belum bagi instansi terkait.
Sosialisasi program sekolah dilakukan pada pendidik dan tenaga
pendidikan melalui kegiatan rapat pembinaan sedangkan pada wali peserta didik
melalui pertemuan wali pada awal tahun pelajaran dengan menyampaikan
program secara garis besarnya saja.
Sekolah belum melaksanakan supervisi manajerial/ administrasi sendiri
tetapi dilakukan oleh pengawas sekolah. Kerja sama dengan komite sekolah dapat
14

terjalin dengan baik dan juga dengan instansi lainnya misalnya dengan dinas
kesehatan (Puskesmas), kepolisian (baik kecamatan maupun kabupaten), namun
belum ada kerjasama dengan dunia usaha yang dapat menambah dana
pelaksanaan pendidikan. Sekolah juga belum memiliki perkumpulan ikatan
alumni, para alumni itu biasanya jika akan melaksanakan Reuni baru meminta
kepada sekolah untuk menunjuk perwakilannya hadir tetapi sampai saat ini
kegiatan itu belum mampu menggalang dana untuk menambah kelancaran
kegiatan di SDN 1 Mlandingan Kulon.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi, seluruh warga di SDN 1 Mlandingan
Kulon bekerja dengan sekuat tenaga dengan :
 Melaksanakan KBM yang efektif agar potensi peserta didik dapat
berkembang secara optimal.
 Menyelenggarakan bimbingan belajar di luar jam efektif sekolah bagi siswa
kelas enam.
 Melaksanakan bimbingan khusus kepada peserta didik agar daya serap
meningkat.
 Menciptakan suasana kondusif dengan menyempurnakan tata tertib baik
peserta didik maupun guru dan tenaga kependidkan dan melengkapi sarana
terkait agar terbentuk mentalitas dan budaya tertib.
 Melaksanakan administrasi (kurikulum, kesiswaan, keuangan, perlengkapan,
ketenagaan, perkantoran dan perpustakaan) secara tertib dan benar agar dapat
memberikan pelayanan sebaik mungkin.
 Memanfaatkan sarana prasarana sekolah yang telah ada secara optimal
(pendayagunaan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan) untuk
memperlancar program sekolah.

7. Standar Pembiayaan
SDN 1 Mlandingan Kulon mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala
sekolah, beberapa guru, dan bendahara sekolah berdasarkan usulan dari warga
sekolah yang disesuaikan dengan program setiap tugas tambahan yang dibebankan
kepada para guru dan tenaga kependidikan. Penyusunan RKAS belum melibatkan
15

secara langsung kepada pihak komite sekolah secara keseluruhan ataupun


pemangku kepentingan yang relevan, namun masih tetap mempertimbangkan
usulan-usulannya dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan program
skala prioritas yang ada di sekolah.
Sumber keuangan sekolah SDN 1 Mlandingan Kulon berasal dari :
 Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dari Pemerintah Pusat
SDN 1 Mlandingan Kulon adalah sekolah yang menyelenggaran
pendidikan kepada seluruh peserta didik secara gratis. Dan kepada peserta didk
yang kurang mampu diberikan bantuan sesuai dengan kebutuhannya yang
diambilkan dari dana BOS.
Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah ditujukan kepada pemerintah
sebagai pemberi dana dengan diketahui oleh komite sekolah.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Pelaksanaan penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan
keterampilan yang dilakukan menggunakan berbagai cara, antara lain penilaian
observasi, tes, penilaian kinerja proses, penilaian kinerja produk,penilaian proyek,
dan portofolio dengan menerapkan sistem penilaian otentik dengan menyusun
instrumen penilaian yang mendukung pelaksanaan penilaian.
Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta
didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk
memperbaiki pembelajaran bagi yang belum tuntas, dan pengayaan bagi peserta
didik yang telan tuntas. Sedangkan penilaian sebagai pembelajaran
memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk
menentukan target belajar.
Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan
oleh guru mata pelajaran, dan wali kelas dengan menggunakan observasi,
informasi dari guru dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai
sumber.Sedangkan untuk penilaian diri sendiri dan penilaian antarpeserta didik
16

dilakukan sebagai bahan pengutan dan konfirmasi dari guru mapel kepada wali
kelas. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran yang dituangkan
dalam KD bagi mapel Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan
Penilaian sikap berupa deskripsi sikap spiritual dan sikap social tanpa predikat.
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur
kemampuan peserta didik yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga
tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.Penilaian pengetahuan dilakukan dengan
berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai yang telah dituangkan dalam
menyusun RPP. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada silabus
dengan menyusun teknik penilaian dan dituamgkan dalam instrumen penilaian
dengan meperhatikan indakator pada KD.
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4..Penilaian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peseta
didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (real life) dan mampu mengomunikasinya pada teman
sejawat atau masyarakat sekolah baik melalui presentasi atau melalui pemejangan
hasil kerja peserta didik di papan pajang dalam kelas atau melaui portofolio
peserta didik.

B. Profil SDN 2 Sumber Pinang


SDN 2 Sumber Pinang berlokasi di jalan Bujuk Wangi No. 74 Desa
Sumber Pinang Kec. Mlandingan Kab. Situbondo, sebelah selatan adalah kantor
desa Sumber Pinang, sebelah timur permukiman warga, sebelah utara pemukiman
warga. Sekolah ini berdiri tahun 1972 dengan luas lahan 1760 m 2, dengan luas
bangunan 476 m2
17

Tahun pelajaran 2020/2021 SDN 2 Sumber Pinang jumlah peserta didik


seluruhnya 86 siswa dengan rincian kelas I sebanyak 13 siswa, kelas II
sebanyak 9 siswa, kelas III sebanyak 11 siswa, Kelas IV sebanyak 23 siswa,
kelas V sebanyak 15 siswa dan kelas IV sebanyak 15 siswa.
Pada tahun pelajaran 2021/2022 SDN 2 Sumber Pinang melaksanakan
kegiatan penerimaan peserta didik baru, dengan jumlah siswa yang diterima
sebanyak 16 siswa. Jumlah peserta didik keseluruhan sama dengan tahun yang
lalu yaitu 86 siswa. Dengan rincian kelas I sebanyak 16 siswa, kelas II sebanyak
12 siswa, kelas III sebanyak 9 siswa, Kelas IV sebanyak 11 siswa, kelas V
sebanyak 23 siswa dan kelas IV sebanyak 15 siswa.
Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan di SDN 2 Sumber Pinang
sebanyak 16 orang yang terdiri dari :
a. Tenaga Pendidik sejumlah 13 guru dengan rincian 6 orang PNS dan 7
orang Non PNS
b. Tenaga kependidikan sejumlah pegawai, semua pegawai adalah non PNS
dengan rincian 1 orang pesuruh,1 orang pegawai perpustakaan. Dan 1 orang
operator.
Kinerja SDN 2 Sumber Pinang dilihat dari pencapaian delapan standar
pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Standar Isi
SDN 2 Sumber pinang telah memiliki kurikulum sendiri yang selanjutnya
disebut Kurikulum SDN 2 Sumber Pinang yang dikembangkan dengan
menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan karakter
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran. Kurikulum SDN 2 Sumber Pinang dikembangkan
melalui kegiatan review Dokumen 1 KTSP dengan menggunakan kurikulum
2013. Mata pelajaran bahasa daerah Madura dan Bahasa Inggris adalah mata
pelajaran muatan lokal sekolah yang merupakan kebutuhan sosial masyarakat
Mlandingan yang ingin melestrasikan bahasa daerah Madura dan untuk
menyiapkan peserta didik menghadapi persaingan lokal maupun global.
18

Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan


(SKL) dan Kompetensi Inti (KI) , serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai
untuk semua mata pelajaran. SDN 2 Sumber pinang melaksanakan kurikulum
2013 semenjak tahun 2013 dengan struktur kurikulum sebagai berikut:

Tabel 1 : Struktur Kurikulum Tahun 2013


Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen KTSP SD
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 5 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 7 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 4 4 4 4 4 4
3. Bahasa Madura 2 2 2 2 2 2
4. Baca Tulis Al Qur’an 2 2 2 2 2 2
5. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Jumlah 36 38 40 42 42 42

Tambahan 4 jam, untuk tiap kelas


Alokasi Waktu pokok = 204 jam, Tambahan 6 x 6 = 36 jam, Jumlah = 240 jam
Pada Kurikulum Tahun 2016 Kelas I dan kelas VI menggunakan Kurikulum
2013 yang diperbaiki (revisi), pada tahun 2017, kelas II dan V juga menggunakan
Kurikulum 2013 yang diperbaiki (revisi).
Kegiatan pengembangan diri berupa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
yaitu pramuka. Jenis kegiatan pengembangan sudah ditetapkan dalam dokumen 1
19

kurikulum SDN 2 Sumber Pinang namun belum semua kegiatan memuat


program secara lengkap pada masing-masing kegiatan.

2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru SDN 2 Sumber Pinang berdasarkan
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara
mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata
pelajaran. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum
sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebagian masih
mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-
perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke
dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata
pelajaran. RPP yang disusun guru sebagian masih meng-copy paste RPP sekolah
lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru
yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok
dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-
norma yang ada dalam masyarakat.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP
sebagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi siswa.
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-kan
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket
di sekolah dan terbatasnya anggaran pengadaan buku paket sangat merugikan
20

siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah tidak mencukupi dengan


perbandingan siswa, karena sekolah ini bukan sekolah sasaran Kurikulum 2013
sehingga buku siswa harus membeli denganmenggunakan dan BOS.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,
pengawas, kepala SDN 2 Sumber Pinang, melakukan supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran. Hanya saja kegiatan supervisi belum dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan serta belum memberikan tindak lanjut dari hasil
supervisi tersebut.

3. Standar Kompetensi Lulusan


Kegiatan peningkatan kompetensi lulusan mencakup kegiatan untuk
menghasilkan lulusan yang cerdas, beriman, dan mampu bersaing dalam
perkembangan IPTEK meliputi kegiatan untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan kegiatan
keagamaan berupa peringatan hari besar agama dan kegiatan pembiasaan berupa
sholat berjamaah di sekolah dan program membaca Yasin setiap hari Jumat dan
terjadwal dalam Jadwal pelajaran. Peningkatan prestasi akademik dan non
akademik dilakukan dengan cara menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
perlombaan baik di tingkat sekolah, di kabuapten maupun tingkat provinsi. SDN 2
Sumber Pinang dapat memperoleh prestasi di bidang non akademik baik di
tingkat kecamatan maupun kabupaten namun masih belum dapat mencapai
prestasi akademik yang membanggakan. Prestasi nonakademik yang dicapai
antara lain di bidang olah raga. Sedangkan prestasi di akademik belum ada
prestasi yang membanggakan.
Peningkatan dalam bidang IPTEK mencakup pelaksanaan kegiatan yang
dapat menghasilkan karya kreatif baik yang dilakukan secara individu maupun
kelompok dan mengikutkan peserta didik dalam kegiatan seminar atau workshop
yang bermuara pada pengembangan IPTEK.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


 Jumlah tenaga pendidik dan kependidika di SDN 2 Sumber Pinang pada tahun
pelajaran 2020/2021adalah sebanyak 20 orang dengan rincian:
21

a. Tenaga Pendidik.
Jumlah guru di SDN 2 Sumber Pinang sebanyak 17 orang yang terdiri
dari 6 orang guru PNS dan 11 orang Guru Tidak Tetap ( GTT ) dan sudah sesuai
dengan kualifikasi sebagai tenaga pendidik. Semua tenaga pendidik berijazah S.1.

b. Tenaga kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 3 orang yang semuanya adalah
pegawai tidak tetap ( PTT ), kualifikasi tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut : 2 orang berijazah D2, 1 orang berijazah SMA.

 Pada tahun pelajaran 2017/2018 adalah sebanyak 17 orang dengan rincian:


a. Tenaga Pendidik.
Jumlah guru di SDN 2 Sumber Pinang sebanyak 17 orang yang terdiri
dari 6 orang guru PNS dan 8 orang Guru Tidak Tetap ( GTT ) dan sudah sesuai
dengan kualifikasi sebagai tenaga pendidik. Semua tenaga pendidik berijazah S.1

b. Tenaga kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 3 orang yang semuanya adalah
pegawai tidak tetap ( PTT ), kualifikasi tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut : 2 orang berijazah D,2, 1 orang berijazah SMA.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Standar sarana dan prasarana sebagaian besar di SDN 2 Sumber Pinang
sudah terpenuhi, sebagaimana bisa dilihat pada tabel berikut ini.
a. Data Sarana
Tabel 2.3 Data sarana SDN 2 Sumber Pinang
Nomor Jenis Sarana Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 6 Baik
2 Perpustakaan 1 Baik
3 Ruang Kepsek 1 Baik
4 Ruang guru 1 Baik
5 Ruang UKS 1 Baik
22

6 Mushollah 1 Baik
7 Kwc Siswa 2 Baik
8 Kwc Guru 1 Baik
9 Gudang 1 Baik
10 Tempat Parkir Siswa 1 Baik
11 Tempat Parkir Guru 1 Baik

Sarana yang belum dimiliki adalah Ruang Komputer, dan keberadaan


Ruang Gudang yang belum memenuhi standar.

b. Data Prasarana
Sarana kelengkapan pada tiap ruang sudah sesuai standar. Terdapat
kekurangan pada penyediaan sarana kebersihan berupa tempat mencuci tangan,
sarana keamanan bangunan sekolah berupa teralis yang hanya terbatas pada ruang
tertentu saja, penangkal petir dan penanggulangan kebakaran belum tersedia..
Selain itu pengamanan pagar keliling belum ada, yang di pagar hanya pada
bagian depan sekolah.

6. Standar Pengelolaan
Visi SDN 2 Sumber Pinang adalah dan trampil “Mencetak siswa yang
berakhlakul karimah, cerdas”. Untuk mewujudkan visi tersebut sekolah
menetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelajaran agama dan budi pekerti
2. Menumbuhkan semangat belajar siswa
3. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan IPTEK
4. Memacu bidang ekstrakurikuler sesuai dengan potensi siswa
5. Mempertebal semangat budaya bangsa
6. Menambah jam-jam praktek.
Pengelolaan sekolah yang merupakan perwujudan misi sekolah dilakukan
beracuan pada Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang merupakan rencana kerja
jangka menengah dan RKAS yang merupakan rencana kerja tahunan. Penyusunan
RKS dan RKAS didasarkan dari Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang dilakukan
23

oleh Tim Pengembang Sekolah yang sudah melibatkan unsur komite namun
belum bagi instansi terkait.
Sosialisasi program sekolah dilakukan pada pendidik dan tenaga
pendidikan melalui kegiatan rapat sedangkan pada wali peserta didik melalui
pertemuan wali pada awal tahun pelajaran.
Sekolah belum melaksanakan supervisi manajerial/ administrasi sendiri
tetapi dilakukan oleh pengawas sekolah. Kerja sama dengan komite sekolah dapat
terjalin dengan baik dan juga dengan instansi lainnya misalnya dengan dinas
kesehatan (Puskesmas), kepolisian (baik kecamatan maupun kabupaten),
bimbingan belajar (Primagama0, namun belum ada kerjasama dengan dunia
usaha.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi, seluruh warga di SDN 2 Sumber
Pinang bekerja dengan sekuat tenaga dengan :
 Melaksanakan KBM yang efektif agar potensi siswa berkembang secara
optimal.
 Menyelenggarakan bimbingan belajar diluar jam efektif sekolah agar potensi
dan daya saing dapat ditingkatkan.
 Melaksanakan bimbingan khusus agar daya serap meningkat
 Melaksanakan dan menggiatkan program penataan lingkungan agar tercipta
lingkungan fisik maupun psikis yang sehat.
 Menciptakan suasana kondusif dengan menyempurnakan tata tertib dan
melengkapi sarana terkait agar terbentuk mentalitas dan budaya tertib.
 Melaksanakan administrasi (kurikulum, kesiswaan, keuangan, perlengkapan,
ketenagaan, perkantoran dan perpustakaan) secara tertib dan benar agar dapat
memberikan pelayanan publik sebaik mungkin.
 Memanfaatkan sarana prasarana sekolah yang telah ada secara optimal
(pendayagunaan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan) untuk
penghematan.
 Menumbuhkembangkan kesadaran hidup beragama dalam bingkai berbangsa
dan bernegara agar dapat menimbulkan pribadi yang religius.
24

 Menyelenggarakan kegiatan sosial guna menanamkan dan mengembangkan


sikap kesetiakawanan sosial.

7. Standar Pembiayaan
SDN 2 Sumber Pinang mempunyai RKAS namun hanya disusun oleh
kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum
melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan
yang relevan, namun demikian tetap mempertimbangkan usulan-usulannya.
Sumber keuangan sekolah SDN 2 Sumber Pinang berasal dari :
Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dari Pemerintah Pusat
SDN 2 Sumber Pinang adalah sekolah yang menyelenggaran pendidikan
kepada seluruh peserta didik secara gratis tanpa pungutan. Para peserta didik baru
dibantu dengan memberikan seragam secara gratis atas sumbangan para guru
yang telah bersertifikasi.
Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah ditujukan kepada pemerintah
sebagai pemberi dana dengan diketahui oleh komite sekolah.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Pelaksanaan penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan
keterampilan yang dilakukan menggunakan berbagai cara, antara lain penilaian
observasi, tes, penilaian kinerja proses, penilaian kinerja produk,penilaian proyek,
dan portofolio dengan menerapkan sistem penilaian otentik dengan menyusun
instrumen penilaian yang mendukung pelaksanaan penilaian.
Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta
didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk
memperbaiki pembelajaran bagi yang belum tuntas, dan pengayaan bagi peserta
didik yang telan tuntas. Sedangkan penilaian sebagai pembelajaran
memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk
menentukan target belajar.
25

Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan


oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dengan
menggunakan observasi, informasi dari guru dan informasi lain yang valid dan
relevan dari berbagai sumber. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap
pembelajaran yang dituangkan dalam KD. Penilaian sikap berupa deskripsi sikap
spiritual dan sikap sosial.
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan
pesrta didik yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini
berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran.Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik
penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada silabus.
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4..Penilaian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peseta
didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (real life) dan mampu mengomunikasinya pada teman
sejawat atau masyarakat sekolah.

C. Permasalahan yang Ditemukan di Lapangan


Pelaksanaan kegiatan On The Job Training (OJT) bagi peserta diklat
calon kepala sekolah di sekolah-sekolah magang merupakan pembelajaran dan
sarana latihan kepemimpinan dalam melakoni sebagian peran dan fungsi seorang
kepala sekolah. Penulis sudah berusaha beradaptasi dengan warga sekolah tempat
sekolah magang tetapi ternyata melakoni peran kepala sekolah bukanlah hal
mudah. Tak jarang kami menemukan beberapa permasalahan di dalam mengkaji
aspek-aspek dan dimensi-dimensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala
sekolah.
26

Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah kurang tersedianya data-data


atau informasi yang penulis butuhkan untuk memenuhi tagihan-tagihan
OJT.Masih ada pihak-pihak tertentu yang belum memahami apakah itu OJT.
Masalah lainnya adalah pelaksanaan OJT di sekolah lain yang kadang
mengganggu proses belajar mengajar karena meninggalkan tugas mengajar di
sekolah. Keadaan ini sulit dihindari karena tidak adanya guru pengganti di sekolah
sendiri. Hal itu kami hadapi hanya beberapa jam tatap muka karena pada waktu
OJT bersamaan dengan persiapan kenaikan kelas yang dilanjutkan dengan libur
sekolah. Selain itu, pelakasanaan OJT yang berhubungan dengan bulan Maulid
yang mana kepala sekolah disibukkan dengan kegiatan-kegiatan baik ditingkat
kecamatan maupun kabupaten sehingga penulis sedikit kesulitan untuk
memperoleh data untuk memenuhi tagihan.

Anda mungkin juga menyukai