Latar Belakang
Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 (K13)
menyatakan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan
Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan
ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap
melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga selambat-
lambatnya pada tahun 2019/2020 sekolah tersebut telah mengimplementasikan K13 setelah
mencapai kesiapan yang optimal.
Dalam rangka memfasilitasi sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepala sekolah
dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum, Direktorat PSMP telah
menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan pendampingan pelaksanaan kurikulum bagi SMP.
Bimbingan teknis dan pendampingan pelaksanaan kurikulum tersebut dengan sejumlah
program pendukung lainnya yang diharapkan mampu menjadikan sejumlah SMP pelaksana
kurikulum memiliki kesiapan yang baik dalam mengimplementasikan kurikulum.
Seiring dengan terus bertambahnya jumlah sekolah yang menjadi sasaran pelaksanaan
kurikulum 2013 maka beban bimtek dan pendampingan kurikulum 2013 dirasakan tidak
oftimal baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini membuat pemahaman dan
kesiapan sekolah dan guru sasaran tidak maksimal. Berkenaan dengan hal itu, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotawaringin Barat mengambil peran untuk
mengatasi masalah tersebut di atas dengan memberdayakan para instruktur kurikulum 2013
jenjang SMP yang ada di kabupaten untuk menerbitkan Pedoman Implementasi Kurikulum
2013 untuk SMP/MTs.
Pedoman ini bertujuan memberi arahan praktis pelaksanaan kurikulum 2013 bagi
stakeholder baik para guru sasaran, kepala sekolah sasaran, para pengawas pendidikan, dan
pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat yang mengampu kurikulum
khususnya tingkat SMP.
1
c. Permendikbud RI No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
d. Permendikbud RI No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Madrasah
Tsanawiyah;
e. Permendikbud RI No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
f. Permendikbud RI No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
g. Permendikbud RI No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menengah;
h. Permendikbud RI No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
i. Permendikbud RI No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
j. Permendikbud RI No. 23 Tahun 2016 Tentang Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
k. Permendikbud RI No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
l. Panduan Pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2016;
m. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah
Pertama, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI Tahun 2016.
2
budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3
3 Bahasa Indonesia 6
4 Matematika 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4
7 Bahasa Inggris 4
Kelompok B
8 Seni Budaya 3
9 Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3
10 Prakarya 2
JUMLAH JAM PELAJARAN 38
6. Kompetensi Dasar
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 mengatur kompetensi dasar (KD) masing-masing
mata pelajaran. Dalam implementasinya KD tersebut akan dicapai dalam unit pembelajaran
yang memasangkan KD pada KI pengetahuan (KI 3) dengan KD pada KI keterampilan
(KI4). Sedangkan KI 1 dan KI 2 yakni sikap spiritual dan sikap sosial diintegrasikan secara
implisit (pembelajaran tidak langsung).
Terkecuali pada mata pelajaran Pendididikan Agama & Budi Pekerti dan Pendidikan
Pancasila & Kewarganegaraan, unit pembelajarannya terakumulai KD dari KI 1, KI 2, KI 3,
4
dan KI 4. Pada kedua mata pelajaran tersebut KI 1 dan KI 2 yakni sikap spiritual dan sikap
sosial terdapat KD tersendiri yang harus disampaikan secara eksplisit dalam pembelajaran
(pembelajaran langsung).
Deskripsi masing-masing KD untik setiap mata pelajaran tercantum dalam lampiran-
lampiran Permendikbud No. 24 Tahun 2016.
WAKTU
NO TAHAPAN GLS KETERANGAN
PELAKSANAAN
a. Tahap pembiasaan
Literasi ini berisi kegiatan membaca 15’ sebelum PBM setiap hari. Tujuan
tahapan ini adalah agar peserta didik terbiasa membaca. Bahan bacaan yang digunakan
bervariatif baik bacaan fiksi maupun nonfiksi yang tidak bertentangan dengan unsur
SARA. Buku paket pembelajaran sebaiknya tidak digunakan karena akan digunakan
pada literasi pembelajaran.
Hal-hal yang perlu disiapkan oleh satuan pendidikan dalam tahap ini meliputi :
1) Pembentukan Tim
2) Penyusunan program kegiatan dan sosialisasi (penentuan tempat literasi, pembagian
waktu, dsb)
3) Penyiapan sarana dan instrumen pendukung (rak/lemari, koleksi literasi kelas,
jurnal literasi, dsb)
4) Pelaksanaan (pembagian waktu membaca dan merangkum, pengawas literasi
harian, dsb)
5) Pemantauan/ monitoring (jadwal pemantauan rutin dan monev oleh kepala sekolah)
5
6) Evaluasi dan tindak lanjut (identifikasi masalah, rencana tindak lanjut, reward and
punishment, dsb.)
Contoh tagihan nonakademik GLS tahap pembiasaan (Jurnal Literasi Harian)
Hari/Tanggal ..................., ........................
Judul buku yang dibaca .............................................
Halaman yang dibaca .......... s.d. .........
Ringkasan isi bacaan (ide-ide pokok bacaan) :
1.
2.
3.
4. Paraf wali
5. kelas,
...
Dalam rangka pemantauan, jurnal literasi peserta didik dikoreksi dan diparaf oleh wali
kelas atau Tim Literasi Sekolah*) dalam waktu tertentu.
b. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan, literasi terfokus pada kegiatan menanggapi buku
pengayaan dalam periode tertentu setelah peserta didik selesai membaca satu buku.
Dengan demikian bahan bacaan dipilih hanya yang berisi buku-buku pengetahuan
umum. Tagihannya berupa ulasan atau tinjauan buku yang berisi tanggapan peserta
didik terhadap buku yang dibacanya dari segi ilmiah.
Contoh tagihan nonakademik GLS tahap pengembangan
ULASAN BUKU
Judul buku :
Pengarang :
Penerbit :
Tahun terbit :
Ukuran buku : halaman
A. Ringkasan isi buku
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
B. Ulasan buku
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
C. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
6
c. Tahap Literasi Pembelajaran
Literasi dalam pembelajaran integral dengan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh seluruh guru mata pelajaran. Kegiatan ini merupakan bentuk pengayaan
yang dilakukan peserta didik dengan membaca Buku Siswa dan buku penunjang
lainnya. Tagihan literasi ini berupa tagihan akademik dan nonakademik. Tagihan
akademik berupa pertanyaan bacaan atau tugas-tugas terkait bacaan tersebut. Sedangkan
tagihan nonakademik bisa dilakukan dengan meringkas isi bacaan dan komentar peserta
didik terhadap isi bacaannya dalam jurnal membaca. Guru mata pelajaran berperan
dalam membantu peserta didik dalam menyusun ringkasan dan komentar isi bacaan.
Dalam kurun waktu tertentu (per tengah semester atau per semester) guru mata
pelajaran mengoreksi jurnal membaca peserta didik. Jurnal membaca untuk kegiatan ini
dapat menggunakan format berikut ini
JURNAL MEMBACA
Mata Pelajaran :
Kelas :
Judul Buku :
Pengarang :
Terbitan :
Waktu baca : tanggal .... sampai ....
7
8. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Penguatan pendidikan karakter di satuan pendidikan dilakukan dengan keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah.
a. Keteladanan
Kepala Sekolah, guru-guru, TU dan stakeholder lain di satuan pendidikan harus
memberikan teladan yang baik dalam rangka penguatan pendidikan karakter bagi peserta
didiknya. Kegiatan-kegiatan rutin seperti datang ke sekolah dan pulang tepat waktu,
memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu, berpakaian sesuai ketentuan, peduli
dengan kebersihan diri dan lingkungan, mengambil keputusan dengan musyawarah,
tidak merokok di lingkungan sekolah, dsb. harus bisa diteladani oleh peserta didik dari
stakeholder di satuan pendidikannya.
b. Pembiasaan
Penumbuhkembangan sikap-sikap positif peserta didik harus dilakukan secara
konsisten di dalam dan di luar pembelajaran. Pembiasaan untuk berpakaian dan
berpenampilan sesuai aturan, membuang sampah pada tempatnya, dll harus terus
ditumbuhkembangkan dan didokumentasikan dalam jurnal sikap.
c. Budaya sekolah
Budaya antri, berdoa sebelum PBM dengan dipimpin oleh seorang peserta didik,
menyanyikan lagu wajib nasional sebelum pembelajaran pertama dan lagu daerah pada
akhir pembelajaran terakhir, upacara bendera dan apel pagi, senam pagi, gerakan Jumat
bersih, shalat berjamaah (bagi peserta didik beragama Islam), budaya 3S (salam,
senyum, sapa) dsb. perlu dikembangkan sekolah dalam rangka penguatan pendidikan
karakter
Implementasi PPK dalam pembelajaran oleh guru dilakukan mulai dari penyusunan
silabus, RPP, bahan ajar, dan pelaksanaan pembelajaran.
1) PPK pada silabus dilakukan dengan menambah, merevisi, dan/atau mengubah materi dan
kegiatan pembelajaran.
2) PPK pada RPP untuk PAB dan PPKn secara eksplisit terdapat kompetensi dasar sikap
baik spiritual maupun sosial. Indikator pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial
pada kedua mata pelajaran itupun dikembangkan agar ketercapaian sikap yang
diinginkan. Kegiatan pembelajaran yang efektif pada semua mapel mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik sekaligus menumbuhkan karakter. Perlu
menentukan teknik penilaian untuk memantau pertumbuhan karakter peserta didik.
3) PPK pada bahan ajar dilakukan melalui adftasi
8
4) PPK pada pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan
o Guru datang tepat waktu (contoh : disiplin)
o Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang
kelas (contoh : santun, peduli)
o Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh : religius)
o Mengecek kehadiran siswa (contoh : disiplin)
o Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
(contoh : religius, peduli)
o Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh : disiplin)
o Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh disiplin, santun, peduli)
b. Kegiatan inti (contoh : metode saintifik)
o Mengamati (rasa ingin tahu dan kritis)
o Menanya (rasa ingin tahu dan kritis)
o Mengumpulkan informasi/mencoba (ketelitian, kejujuran, kesabaran, dan ketang-
guhan)
o Menalar/mengasosiasi (menghargai, ketelitian, kejujuran, sikap kritis, berfikir
logis)
o Mengomunikasikan (menghargai, percaya diri, kesantunan, kritis, dan berfikir
logis)
o Mencipta (menghargai, inovatif, dan kreatif)
c. Kegiatan penutup
o bersama-sama / sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh :
mandiri, kerjasama, kritis, logis);
o penilaian dan/atau refleksi secara konsisten dan terprogram (contoh : jujur,
mengetahui kelebihan dan kekurangan);
o memberikan umpan balik (contoh : saling menghargai, percaya diri, santun,
kritis, logis);
o merencanakan kegiatan tindak lanjut
o menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
9. Perencanaan Pembelajaran
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru menyusun rencana pembelajaran yang
meliputi kegiatan analisis kalender pendidikan dan KI/KD, penghitungan minggu dan jam
9
efektif, penyusunan program tahunan, penyusunan program semester, penyusunan KKM,
penyusunan program remidial dan pengayaan, penyusunan silabus, dan penyusunan RPP.
a. Analisis kalender pendidikan dan KI/KD
Kalender pendidikan dianalisis untuk menentukan minggu dan jam efektif setiap KD
b. Penghitungan minggu dan jam efektif
Jml Minggu Tdk Efektif PBM
Bulan / Jml Mg
No Ming Keterangan
Tahun Jenis Kegiatan Jml Efektif
gu
A Semester 1
1 Juli ‘17 3 MOPD 1 2 Jml jp.per minggu : ... jp
2 Agust ‘17 5 - 0 5 Jml jp dalam smt 1 : ... jp
3 Sept ‘17 4 - 0 4 Jml jam tdk efektif smt 1 :
4 Okt ‘17 4 - 0 4 a. UH tertulis ... x ... : ... jp
5 Nov ‘17 5 - 0 5 b. UTS : ... jp
6 Des ‘17 4 Ulangan semester 1 1 0 c. Tes kinerja : ... jp
Persiapan Rapot Smt 1 1 d. Cadangan : ... jp
Libur Semester 1 2
Jumlah (Smt 1) 25 5 20 Jumlah jam efektif : ... Jp
B Semester 2
11
d. Penyusunan program semester
September
Alokasi Juli 2017 Agustus 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017
Ket.
No Kompetensi Dasar 2017
Waktu
2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 3.1
4.1
2 3.2
4.2
Ulangan Harian Tertulis I
Libur Semester I
Libur Semester I
Ulangan tengah semester
MOPD
4 3.4
4.4
Ulangan Harian Tertulis II
5 3.5
4.5
6 3.6
4.6
Ulangan Harian Tertulis III
Cadangan
12
e. Penyusunan KKM
g. Silabus
Kemendikbud menerbitkan silabus untuk masing-masing mata pelajaran untuk
diadaftasi oleh guru mata pelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta
didik. Guru mata pelajaran menyesuaikan silabus dengan format sesuai permendikbud No.
22 tahun 2016 tentang Standar Proses dengan mengintegrasikan penguatan pendidikan
karakter pada materi dan kegiatan pembelajarannya. Alokasi waktu pada silabus
disesuaikan dengan alokasi waktu yang riil sesuai dengan program tahunan dan program
semester.
13
Format silabus :
SILABUS
Mata Pelajaran : ............................................................
Satuan Pendidikan : ............................................................
Kelas : ............................................................
Kompetensi Inti :
KI 1 : ................................
KI 2 : ................................
KI 3 : ................................
KI 4 : ................................
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Pembelajaran Penilaian
Dasar Pokok Waktu Belajar
PPK
RPP
LITE
HOTS
RASI
15
2. Kegiatan Inti
Langkah-langkah pembelajaran dibedakan sesuai sintaks metode yang ditentukan
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan/meringkas
Refleksi
Penilaian
Tindak lanjut
Pertemuan kedua, dst.
I. Penilaian
Reguler
1. Penilaian sikap
Teknik penilaian (contoh : jurnal)
Format penilaian sikap
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian
Bentuk instrumen
Instrumen
Kunci jawaban
Rumus penilaian
3. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian
Bentuk instrumen
Instrumen
Rubrik/pedoman penyekoran
Format penilaian
Lampiran (bisa diisi dengan) :
1. LKS dan handout
2. Instrumen remidial dan pengayaan
3. dsb.
16
10. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian sikap
Skema penilaian sikap
Penilaian antarteman
Penunjang Minimal 1 x tiap smt (akhir smt)
& Penilaian diri
b. Jenis/butir sikap
1) Sikap spiritual :
ketaatan beribadah, berdoa, bersyukur, dan toleransi beragama
2) Sikap sosial :
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, toleransi, gotong royong, santun, dan percaya
diri
c. Jurnal penilaian sikap
Guru mapel, guru BK, dan wali kelas melakukan pencatatan hasil pengamatan
sikap menggunakan jurnal penilaian sikap berikut ini.
T Butir Sikap
a
n Nama Nilai TTD
Catatan Tindak
No g Peserta Sikap Peserta
Perilaku Spiritual Sosial Lanjut
g Didik (+/-) Didik
a
l
17
1) Jurnal sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode
satu semester.
2) Bagi wali kelas digunakan untuk satu kelas yang diampu, guru mapel digunakan untuk
setiap kelas yang diajarnya, bagi guru BK digunakan untuk setiap kelas bimbingannya.
3) Guru mapel mencatat sikap secara lansung dalam jurnal selama proses pembelajaran.
4) Guru BK dan wali kelas mencatat sikap secara lansung maupun tidak langsung (laporan
pihak lain) dalam jurnal.
5) Sikap spiritual dan sosial ditulis dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang
terpisah.
6) Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah yang menunjukkan perilaku yang sangat
baik atau kurang baik secara alami.
7) Perilaku yang dicatat tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap yang hendak
ditanamkan.
8) Pencatatan dilakukan setelah menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
9) Peserta didik yang pernah menunjukkan sikap kurang baik, tapi mulai menunjukkan
sikap yang baik , sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
10) Pada akhir semester guru meringkas perkembangan sikap setiap peserta didik dan
menyerahkannya kepada wali kelas
Contoh tabel ringkasan sikap :
11) Wali kelas merekap hasil deskripsi dari guru mapel dan guru BK dan merumuskan
kembali deskripsi nilai sikap spiritual dan sikap sosial.
18
5) Nilai kompetensi sikap disampaikan dalam bentuk Predikat dan deskripsi.
Deskripsi nilai sikap ditulis dalam kalimat yang bersifat memotivasi dan menyatakan
nilai-nilai secara berturut-turut dari yang sangat baik, baik, dan yang mulai
berkembang.
19
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP
Kelas :
Periode Penilaian :
Semester :
Tahun Pelajaran :
SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL
Percaya diri
Beribadah
Beragama
Bersyukur
Tanggung
NAMA PESERTA
Toleransi
Toleransi
Ketaatan
Gotong
Disiplin
Berdoa
Santun
royong
NO. PENILAI SIKAP (GURU) DESKRIPSI SIKAP
Peduli
jawab
Jujur
DIDIK
20
Kata kunci deskripsi sikap :
21
Untuk sekolah yang menggunakan sistem paket juga ada pilihan KKM mapel atau KKM
sekolah
a. Teknik dan bentuk instrumen penilaian pengetahuan :
No. Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
1 Tes tertulis BS, menjodohkan, PG, isian/melengkapi, uraian
2 Tes lisan Tanya jawab
3 Penugasan Tugas individu atau kelompok
22
Contoh :
Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM 71
Interval KKM 71 = (100 – 71)/3
= 9,67 (panjang interval 9 atau 10)
Interval Nilai Predikat Keterangan
> 90 - 100 A Sangat baik
> 81 - 90 B Baik
≥ 71 - 81 C Cukup
< 71 D Kurang
Jumlah skor/nilai
Persentase ketercapaian
Skor/nilai terendah
Skor/nilai tertinggi
Jumlah peserta didik tuntas
Persentase ketuntasan
23
2) Penilaian tengah semester (PTS), pada minggu ke-7 suatu semester
3) Penilaian akhir semester (PAS), pada akhir suatu semester.
Contoh format pengolahan penilaian tengah semester dan akhir semester
Skor Perolehan Setiap Bentuk
Instrumen
No Nama Peserta PG Uraian Jml Ketera
NIS Nilai
. Didik Skor ngan
∑ 1 2 3 4 5
Skor
Benar ... ... ... ... ...
Jumlah skor/nilai
Persentase ketercapaian
Skor/nilai terendah
Skor/nilai tertinggi
PH 1 PH 2 PH 3 Klasifikasi KD
Nama Nilai A B C D Deskripsi
No. Peserta Rata- Kompetensi
(> ... - 100)
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
24
o Membuat deskripsi :
Predika
Keterangan Kata Kunci Deskripsi
t
A Sangat baik Sangat baik / sangat memahami / sangat
menguasai ....
B Baik Baik/memahami/menguasai ....
Penulisan deskripsi bisa ditulis yang tertinggi dan terendah saja atau ditulis
semuanya
Contoh deskripsi : Sangat baik dalam mengidentifikasi teks prosedur dan mulai
paham mengidentifikasi dan menelaah teks narasi
2) Rekapitulasi hasil penilaian akhir (HPA) untuk menentukan nilai akhir dan
predikatnya dengan rumus :
2 ( HPH )+ HPTS + HPAS
NA =
4
Contoh format rekap nilai pengetahuan
25
b. Perencanaan penilaian
1) Menentukan kompetensi yang sesuai dengan teknik penilaian keterampilan
2) Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan dinilai
3) Menyusun instrumen penilaian keterampilan
4) Menyusun format penilaia keterampilan (praktik, produk, atau proyek)
5) Menyusun rubrik penilaian
c. Pengolahan nilai keterampilan
Nilai kompetensi keterampilan diperoleh dari:
1) Nilai optimal (tertinggi) untuk masing-masing KD.
2) Untuk KD yang hanya dilakukan sekali penilaian, hasilnya berlaku sebagai nilai
optimal untuk KD tersebut.
3) Apabila 1 KD dinilai dengan tehnik yang berbeda, cara pengolahan dengan rerata.
4) Apabila 1 KD dinilai dengan teknik yang sama beberapa kali, diambil nilai yang
tertinggi.
5) Nilai Akhir ( NA ) semua nilai dirata-rata
6) Teknik portofolio, membantu konfirmasi dalam mendeskripsikan nilai..
d. Penentuan predikat nilai keterampilan
Sama halnya dengan penilaian pengetahuan, sekolah yang menggunakan KKM
mata pelajaran menentukan predikat nilai berdasarkan KKM mapel masing-masing,
dengan langkah:
1) Menentukan interval : (100 – (KKM mapel))/3
2) Menentukan rentang predikat
Contoh :
Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM 70
Interval KKM 70 = (100 – 70)/3
= 10
Interval Nilai Predikat Keterangan
> 90 - 100 A Sangat baik
> 80 - 90 B Baik
≥ 70 - 80 C Cukup
< 70 D Kurang
26
e. Penilaian keterampilan sesuai teknik yang sesuai
Skor Setiap Aspek Ketun
No NIS Nama Peserta Didik Nilai
Skor
Jml
tasan
Jumlah skor/nilai
Persentase ketercapaian
Skor/nilai terendah
Skor/nilai tertinggi
Jumlah peserta didik tuntas
Persentase ketuntasan
f. Rekapitulasi hasil penilaian keterampilan untuk menentukan nilai akhir, predikat, dan
deskrifsinya
Contoh format rekap nilai keterampilan
Nama Deskripsi
No
Peserta NA Kompetensi
.
(> ... - 100)
(≥ ... - ...)
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
Didik Keterampilan
13. Remedial
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan
dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial dilakukan dengan cara:
a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
b. pemberian bimbingan secara perorangan
c. pemberian instrumen-instrumen atau latihan secara khusus
d. pemanfaatan tutor sebaya
Fokuskan remidial pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang
sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir
semester pembelajaran remedial belum bisa membantu siswa mencapai KKM, pembelajaran
remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan.
Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah
penilaian setinggi-tingginya sama dengan KKM. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai
yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran
remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada
siswa yang belum mencapai KKM.
14. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui KKM.
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
c. Pembelajaran berbasis tema
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali. Pembelajaran pengayaan tidak
diakhiri dengan penilaian.
15. Rapor
28
a. Rapor satu KKM (KKM sekolah)
Sikap spiritual :
Predikat Deskripsi
Sikap sosial :
Predikat Deskripsi
Pengetahuan
KKM : ....
Pengetahuan
No. Mata Pelajaran
Nilai Predikat Deskripsi
Kelompok A
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kes.
3 Prakarya
Keterampilan
KKM : ....
Keterampilan
No. Mata Pelajaran
Nilai Predikat Deskripsi
Kelompok A
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kes.
3 Prakarya
b. Rapor multi KKM (KKM mata pelajaran)
Sikap spiritual :
29
Predikat Deskripsi
Sikap sosial :
Predikat Deskripsi
Pengetahuan
Pengetahuan
No. Mata Pelajaran
KKM Nilai Predikat Deskripsi
Kelompok A
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kes.
3 Prakarya
Keterampilan
Keterampilan
No. Mata Pelajaran
KKM Nilai Predikat Deskripsi
Kelompok A
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kes.
3 Prakarya
16. Kriteria Kenaikan Kelas
30
Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan
pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya
yang berlaku di satuan pendidikan tersebut. Peserta didik SMP dinyatakan naik kelas
apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Deskripsi sikap Baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal Baik sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KKM atau belum tuntas
18. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan
a. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
1) Pendidikan kepramukaan dilaksanakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib
pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
2) Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus
diikuti oleh seluruh peserta didik;
3) Pendidikan kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) model meliputi model blok,
model aktualisasi, dan model reguler.
31
4) Model blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang
dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.
5) Model aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan
keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan
kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
6) Model reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang
dilaksanakan di Gugus Depan.
19. Penutup
Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP/MTs. ini
merupakan rangkuman dari peraturan perundang-undangan yang mengatur
implementasi kurikulum 2013 beserta berbagai pedoman yang merupakan turunannya.
Untuk memperoleh pemahaman rinci dan komprehensif tentang implemntasi kurikulum
2013 dapat diperoleh dengan kembali menelaah peraturan perundang-undangan
tersebut. Beberapa bagian yang masih perlu penjabaran dari referensi tentang
kurikulum 2013 tersebut dikembangkan untuk tujuan memperjelas implementasi.
32