Anda di halaman 1dari 41

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT NASIONAL


Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)
merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran,
beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada
setiap Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik sebagai berikut:
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif,

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 12


7) memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh
aktivitas penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan
kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah
sebagaian bagian dari sistem masyarakat.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti (KI)
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Percaya diri
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan Perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
dan kawasan regional.
Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang:
a. Ilmu pengetahuan,
b. Teknologi,
c. Seni,
d. Budaya
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 13


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara:
a. Kreatif,
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

1. DAFTAR MATA PELAJARAN


Mata Pelajaran dalam Struktur Kurikulum 2013 mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Mts, terdiri
atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum
kelompok B.
A. Mata Pelajaran Kelompok A
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, disebutkan
bahwa: pendidikan agama berfungsi membentuk manusia
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga
kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat
beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya disebutkan bahwa
pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam memahami, menghayati, dan
mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan
penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(Pasal 2 ayat 2).

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 14


Mata Pelajaran PAK berfungsi untuk:
1) Memperkenalkan Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya
agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan
meneladani Allah dalam hidupnya.
2) Menanamkan pengertian tentang Allah Tritunggal dan
karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu
memahami, menghayati, dan mengamalkannya.
Tujuan PAK :
1) Membentuk peserta didik yang dapat memahami kasih
Allah Tritunggal di dalam Yesus Kristus dan mengasihi
Allah dan sesama.
2) Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati
imannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia
dalam masyarakat majemuk.
PAK di sekolah disajikan dalam dua ruang lingkup, yaitu
Allah Tritunggal dan karya-Nya dan nilai-nilai kristiani.
Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar PAK pada pendidikan Dasar dan
Menengah mengacu pada pengajaran tentang Allah
Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah
Tritunggal dan karya-Nya harus tampak pula dalam nilai-
nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian
peserta didik.
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila 
dan kewarganegaraan PPKN dalam Kurikulum 2013 pada
jenjang pendidikan dasar dan  menengah  adalah
mengembangkan potensi peserta  didik  dalam 
seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (1) sikap 
kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen  dan 
tanggung  jawab  kewarganegaraan (civic confidence, civic
committment, and civic responsibility); (2) pengetahuan
kewarganegaraan; (3) keterampilan  kewarganegaraan 
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 15
termasuk  kecakapan  dan  partisipasi kewarganegaraan (civic
competence and civic responsibility).
Secara khusus Tujuan PPKn dalam Kurikulum 2013 yang
berisikan keseluruhan dimensi tersebut sehingga peserta
didik mampu:
1) menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, 
pemahaman, dan pengamalan nilai dan moral Pancasila
secara personal dan sosial;
2) memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sika
p positif dan pemahaman utuh tentang Undang-Undang 
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 
3) berpikir  secara  kritis,  rasional,  dan  kreatif  serta 
memiliki  semangat kebangsaan  serta  cinta  tanah  air 
yang  dijiwai  oleh  nilai-nilai  Pancasila, Undang  Undang 
Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1945,
semangat  Bhinneka  Tunggal  Ika,  dan  komitmen 
Negara  Kesatuan Republik Indonesia, dan
4) berpartisipasi  secara  aktif,  cerdas,  dan  bertanggung 
jawab  sebagai anggota  masyarakat,  tunas  bangsa,  dan 
warga  negara  sesuai  dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial Budaya.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan :
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan
etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 16


4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
d. Matematika
Tujuan :
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (ii)
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan 
matematika; (iii) Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh: (iv) Mengkomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah; dan (v) Memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan :
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Meningkatkan
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 17
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya; (ii) Mengembangkan pemahaman tentang
berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari; (iii) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan
kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat; (iv) Melakukan inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak  ilmiah serta berkomunikasi; (v)
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam; (vi) Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan; (vii) Meningkatkan pengetahuan,
konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan  ke jenjang selanjutnya.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Mata pelajaran IPS di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) mengenal  konsep-
konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan
lingkungannya; (ii) memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,  inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial; (iii) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-
nilai sosial dan kemanusiaan; (iv) memiliki kemampuan
berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.
g. Bahasa Inggris
Tujuan :
1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk
lisan dan untuk mencapai tingkat literasi functional
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 18
2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya
bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa
dalam masyarakat global
3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang
keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
B. Mata Pelajaran Kelompok B
a. Seni Budaya
Tujuan :
Mata pelajaran Seni Budaya di SMP/MTs bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i)
Memahami konsep dan pentingnya seni budaya; (ii)
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya; (iii)
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya; (iv)
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
b. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan :
Mata pelajaran Penjasorkes di SMP/MTs bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i)
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta
pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih; (ii) Meningkatkan pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik; (iii) Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan gerak dasar; (iv) Meletakkan
landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan; (v) Mengembangkan sikap sportif,
jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri
dan demokratis; (vi) Mengembangkan keterampilan untuk
menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan;
serta (vii) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga
di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 19
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
c. Prakarya
Tujuan :
Mata pelajaran Prakarya memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
material dan tujuan formal.
Tujuan material, yaitu menemukan, membuat karya
(produk) prakarya, merancang ulang produk dan
mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa,
budidaya dan pengolahan melalui kegiatan mengidentifikasi,
memecahkan masalah, merancang, membuat,
memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
keterampilan yang dikembangkan adalah: kemampuan
memodifikasi, menggubah, mengembangkan, dan
menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik
karya sendiri maupun karya orang lain.
Tujuan formal, meliputi: (1) menemukan atau
mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu
memunculkan bakat atau talenta peserta didik. (2)
mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, merancang,
memodifikasi (menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan
pendidikan teknologi dasar, kewirausahaan dan kearifan
lokal; (3) melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
menjadi inovator dengan
mengembangkan: rasa ingin tahu, rasa kepedulian, rasa
memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi; (4)
membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang
berkarakter: jujur, bertanggungjawab, disiplin, dan peduli;
(5) menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis:
cepat, tepat, cekat serta estetis, ekonomis dan praktis; dan
menempa keberanian untuk mengambil resiko dalam
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 20
mengembangkan keterampilan dan mengimplementasikan
pengetahuannya.
2. PENGATURAN ALOKASI WAKTU PER MATA PELAJARAN
Muatan Kurikulum 2013 SMP Sion Blora Tahun Pelajaran
2021/2022 terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal
yaitu:
1) Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas
kelompok mata pelajaran A dan kelompok mata pelajaran
B, termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib
pendidikan kepramukaan.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit dan 40
jam pelajaran per pekan (seperti tertera pada tabel 1).
2) Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah
provinsi sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 423.5/5/2010 tentang Kurikulum Mata Pelajaran
Muatan Lokal Bahasa Jawa. Oleh karena itu substansi
muatan lokal yang ditentukan SMP Sion Blora adalah
Bahasa Jawa dan mata pelajaran yang berdiri sendiri pada
kelompok B.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester dimana aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semesternya.
Untuk Mata Pelajaran Prakarya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut: (1) Kerajinan; (2) Rekayasa; (3) Budidaya; (4)
Pengolahan. Dari keempat aspek tersebut, SMP Sion Blora
memilih aspek Budidaya dan Pengolahan. Mata pelajaran
Prakarya diberikan pada semua siswa kelas VII – IX dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 21


Tabel 1: Struktur Kurikulum 2013 SMP Sion Blora
KELAS DAN ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU/MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi
3 3 3
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga
3 3 3
dan Kes.
3. Prakarya 2 2 2
4. Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu per
40 40 40
Minggu

B. MUATAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH/MUATAN LOKAL


1. Mata Pelajaran Yang Diintegrasikan
Berdasarkan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 pasal 2
muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah
tempat tinggalnya. Yang dimaksud dengan bahan kajian muatan
lokal adalah materi yang bernuansa keunikan dan keunggulan
lokal untuk diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.
Sedangkan yang dimaksud keunikan lokal adalah potensi lokal
yang memiliki kelebihan tertentu dan menunjukkan jati diri daerah
tersebut.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 22


Muatan pembelajaran terkait muatan lokal sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 ayat (3) Permendikbud Nomor 79 Tahun
2014 dapat (1) diintegrasikan dalam mata pelajaran Seni Budaya,
Prakarya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; (2)
berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal; dan (3)
ekstrakurikuler.
2. Muatan Lokal Yang Diintegrasikan
Berdasarkan SK Gubernur Nomor : 423.5/5/2010 tanggal 27
Januari 2010 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal
(Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta
sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa.
Sekolah diberi keleluasaan untuk menambah muatan lokal lain
selama tidak melebihi beban belajar maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, muatan lokal di SMP Sion Blora
bagi peserta didik kelas VII, VIII, dan IX adalah sebagai berikut:
a. Mulok: Bahasa Jawa
Tujuan:
Mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk
melestarikan budaya dan Bahasa Jawa.
b. Mulok Pilihan Sekolah: Teknologi Pengolahan
Tujuan:
Mengembangkan kompetensi pengolahan bahan pangan
dengan menggunakan teknologi yang tepat dan berinovasi
dalam mencipta hasil pengolahan guna menghasilkan produk
pangan yang dapat bersaing dan mempunyai nilai tambah
atau nilai jual di masa pandemi.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 23


c. Mulok sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler: Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Tujuan :
Mulok Informatika di SMP Sion bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami teknologi
informasi dan komunikasi; (ii) Mengembangkan keterampilan
untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
(iii) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan
mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi; serta (iv) Menghargai karya cipta di bidang
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Strategi Integrasi Pelaksanaan Muatan Lokal Pada KI –KD
Muatan lokal di SMP Sion Blora dijadikan mata pelajaran
khusus yang berdiri sendiri dengan alokasi waktu pembelajaran 2
jam/minggu. Kerangka Dasar dan Strukur Kurikulum Muatan
Lokal yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 58 tentang Kurikulum SMP/MTs Tahun 2014
dikembangkan rumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang mencerminkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan
ketrampilan dengan cakupan bahan pembelajaran tertentu.
Cakupan bahan pembelajaran berangkat dari lingkungan
masyarakat setempat, masyarakat dalam satu rumpun budaya,
dan interaksi masyarakat dalam cakupan yang lebih luas.
Dokumen lingkup muatan lokal, baik yang menjadi bagian
mata pelajaran maupun berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri
sekurang-kurangnya terdiri atas :
1) Kompetensi Dasar yang mengacu pada kompetensi inti
2) Silabus yang memuat pembelajaran dengan berbagai model
dan penilaian otentik
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 24


C. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses
pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam
pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam :
Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia,
(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan
jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif
(yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk
senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke
arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu
proses yang menghantarkan peserta didik kearah pencapaian
perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik
sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri
merupakan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan
maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan dan konseling pribadi, sosial, belajar dan karir,
melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMP
disusun sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam
pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau
kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
pada umumnya.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 25


1. Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan


mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta


mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan

yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan


belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah / madrasah
dan belajar secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu

peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta


memilih dan mengambil keputusan karir.
2. Tujuan layanan Bimbingan Konseling
Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum
adalah:
a. Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta

didik dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal


lingkungan dan merencanakan masa depan yang dimaksud
agar peserta didik mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya
sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai
modal pengembangan diri lebih lanjut.
b. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar

peserta didik mengenal secara obyektif terhadap lingkungan,


baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang
syarat dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 26


dan menerima berbagai lingkungan itu secara positif dan
dinamis pula.
c. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara
khusus adalah: ”Terbentuknya karakter kristiani peserta didik dan
memberikan rasa percaya pada potensi diri serta menyiapkan psikis
peserta didik dalam menggapai masa depan ”
3. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik

memahami diri dan lingkungannya.


b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik

mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai


permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-
kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
4. Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
a. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan,

permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan,


serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
b. Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2)
Kesukarelaan, (3) keterbukaan, (4) kekinian, (5) kemandirian,
(6) kegiatan, (7) kedinamisan, (8) keterpaduan, (9)
kenormatifan, (10) keahlian, (11) alih tangan dan (12) tut wuri
handayani.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 27


5. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
seperti lingkungan satuan pendidikan bagi peserta didik baru,
dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan
diri serta mempermudah dan memperlancar peran di
lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b. Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan
pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman
minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler
secara terarah, objektif dan bijak.
d. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam
melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna
dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan
masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan
peminatan dirinya.
e. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 28


karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
g. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan
dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
h. Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau
perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai
dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
i. Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-
hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat
perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter- cerdas
yang terpuji.
6. Format Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana
dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas
rombongan belajar.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 29


d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui
kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus / Kolaboratif yaitu format kegiatan
bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta
didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
f. Jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui media
dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat adan sarana
elektronik.
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan program Layanan Bimbingan
dan Konseling di SMP Sion Blora dilaksanakan melalui :
1. Kontak langsung/tatap muka dengan peserta didik

Secara terjadwal satu jam secara klasikal untuk


menyelenggarakan layanan orientasi layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan
konten, dan instrumentasi.
2. Di luar jam pembelajaran

Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk


menyelenggarakan layanan konseling perorangan, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok,dan mediasi,
serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar
kelasSatu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di
luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua)
jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
3. Tidak kontak langsung/non tatap muka malalui himpunan
data kunjungan rumah, konferensi kasus, kolaborasi,
konsultasi.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 30


D. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1. Kompetensi TIK yang dibimbingkan bagi peserta didik
Kompetensi TIK meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i)
Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan
informasi; dan (ii) Penggunaan alat bantu untuk memproses
dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
2. Mekanisme pembimbingan TIK di Satuan Pendidikan
Bimbingan TIK diberikan pada semua siswa kelas VII – IX
sebagai ekstrakurikuler wajib yang diselenggarakan setiap hari
Kamis pada minggu ke- 2 dan ke-4.
E. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Jenis Program Ekstrakurikuler
Penyelenggaraan kegiatan ektrakurikuler bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik. Kegiatan
pengembangan diri di SMP Sion Blora meliputi muatan lokal
sekolah, serta kegiatan terprogram dan tak terprogram yang
dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar.
Rincian jenis kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan
terprogram dan tak terprogram dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan Terprogram Kegiatan Tak Terprogram
a. Upacara
(Senin/Hari
1. Kegiatan
a. Pramuka 1. Kegiatan Besar
Ekstrakurik
b. TIK secara rutin Nasional)
uler Wajib
b. Morning
Devotion
2. Kegiatan a. Bahasa 2. Kegiatan a. Melayat
Ekstrakurik Mandarin secara b. Mengunjungi
uler Pilihan spontan peserta didik
yang sakit
c. Mengunjungi
peserta didik
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 31
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Terprogram Kegiatan Tak Terprogram
yang kurang
aktif dalam
pembelajaran
a. Mengucapkan
salam bila
bertemu
b. Berpakaian
rapi
c. Berbicara
sopan
3. Kegiatan
d. Tertib waktu
secara
e. Buang sampah
keteladanan
pada
tempatnya
f. Memberi
masukan
dalam
penggunaan
media sosial

2. Strategi Pelaksanaan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013
dikelompokkan berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan
kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan dan TIK
ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib.
Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler
yang diikuti oleh seluruh peserta didik sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan mengembangkan karakter kepemimpinan.
a. Pramuka
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian kecakapan hidup dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 32


kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan
proses pengembangan nilai sikap dan keterampilan.
Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa
tujuan gerakan pramuka adalah: “Membentuk setiap
pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa,
berakhlaq mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki
kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan
hidup”.
b. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
TIK merupakan kegiatan ekstrakurikuler akademis yang
bertujuan mengembangkan keterampilan dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi guna mendukung
kegiatan pembelajaran serta mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi Assesment Nasional Berbasis Komputer
(ANBK)
c. Kelas Mandarin
Kelas Mandarin merupakan kegiatan ekstrakurikuler
akademis yang berbasis pada kompetensi produktif
(berbicara dan menulis) dan kompetensi reseptif
(mendengarkan dan membaca) dalam Bahasa Mandarin.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler SMP Sion Blora
adalah sebagai berikut:

No. NAMA KEGIATAN HARI WAKTU (WIB)


1 Pramuka Kamis 14.00 – 15.30
2 TIK Kamis 14.00 – 15.30
3 Kelas Mandarin Rabu 14.00 – 15.30

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 33


Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara
berkala kepada Kepala Sekolah dan orang tua dalam bentuk
kualitatif dengan acuan sebagai berikut:

Kategori Skor Keterangan


A 92 – 100 Sangat Baik
B 83 – 91 Baik
C 74 – 82 Cukup
D < 74 Kurang

Dalam hal ini, peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai


minimal memuaskan/baik (B) pada kegiatan ekstrakurikuler
wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik.
F. Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter/Budi Pekerti
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
87 Tahun 2017, penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan
untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi
olah hari, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan
kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Adapun nilai penguatan pendidikan karakter adalah: 

NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 34


NILAI DESKRIPSI
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaa Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
n yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang
lain.
13. Bersahabat / Tindakan yang memperlihatkan rasa
Komunikatif senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 35
NILAI DESKRIPSI
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.

SMP Sion Blora mengkritalisasi 18 nilai karakter tersebut 5


(lima) nilai, yaitu: (1) Religius, (2) Nasionalisme , (3) Mandiri, (4)
Gotong Royong , dan (5) Integritas.
SMP Sion Blora melaksanakan PPK melalui berbagai kegiatan
baik terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler maupun dalam kegiatan keagamaan. Pelaksanaan
PPK secara berjenjang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Berbasis Kelas
PPK yang berbasis kelas dilaksanakan melalui kegiatan
belajar mengajar, pembentukan budaya kelas, dan layanan
bimbingan konseling. Dengan integrasi kurikulum dalam tiap
mata pelajaran, PPK dilakukan dengan cara:
1) Melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang
terkandung dalam materi pembelajaran;
2) Mendesain RPP yang memuat fokus penguatan karakter
dengan memilih metode pembelajaran dan pengelolaan
(manajemen) kelas yang relevan;
3) Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dalam RPP;
4) Melaksanakan penilaian otentik atas pembelajaran yang
dilakukan; dan
5) Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap keseluruhan
proses pembelajaran.
Selain itu, PPK juga dilaksanakan dengan membentuk
budaya kelas melalui manajemen kelas oleh guru,

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 36


pembentukan kesepakatan kelas oleh seluruh warga kelas,
serta aktivitas saat kegiatan literasi. Layanan bimbingan
konseling juga memiliki peran dalam PPK berbasis kelas di
mana terdapat layanan dasar, layanan responsif, serta layanan
perencanaan individual dan peminatan.
b. Berbasis Budaya Sekolah
PPK berbasis budaya sekolah direfleksikan secara umum
melalui visi dan misi sekolah serta konsentrasi karakter yang
dikembangkan dalam tiap tahun ajarannya. Secara khusus,
PPK berbasis budaya sekolah ditunjukkan melalui:
1) Pembentukan budaya sekolah melalui pembiasaan;
2) Tata tertib sekolah beserta konsekuensinya;
3) Sosialisasi tata tertib sekolah secara berkala melalui
kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan
kegiatan pembiasaan berbasis keagamaan setiap pagi;
4) Penyusunan KTSP yang mengintegrasikan PPK dalam
pengembangan kurikulum sekolah dan aspek pembelajaran
di tiap mata pelajaran;
5) Kegiatan kokurikuler seperti proyek, pengamatan,
wawancara, dan latihan seni atau olahraga;
6) Kegiatan ekstrakurikuler dengan memuat dan menegaskan
PPK secara implisit maupun eksplisit; dan
7) Kegiatan berbasis sosial dan keagamaan yang
diselenggarakan secara rutin tiap tahunnya.
c. Berbasis Masyarakat
PPK berbasis masyarakat dilakukan melalui kerja sama
dengan komite sekolah, komunitas keagamaan, para
profesional (tenaga medis dan pebisnis), serta kunjungan
pendidikan dan industri. Hal ini diwujudkan dalam bentuk
penyuluhan rutin mengenai kesehatan yang dilakukan dengan
kerja sama bersama Puskesmas, penyuluhan lalu lintas oleh
Satlantas Polres Blora, kegiatan keagamaan (retreat dan
persekutuan doa) yang bekerja sama dengan komunitas
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 37
keagamaan, kunjungan pendidikan ke perpustakaan PATABA,
dan kunjungan industri ke dunia usaha dan industri lokal.
G. Kegiatan Literasi
Menurut Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan
Literasi Sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta
didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas
sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik),
akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat,
yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dan lain-
lain), dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
GLS adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif
berbagai elemen. Oleh karena itu, gerakan ini dapat digunakan
sebagai strategi khusus untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa dengan mengintegrasikan atau menindaklanjuti
program sekolah dengan kegiatan dalam keluarga dan masyarakat.
GLS bertujuan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta
didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang
diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Literasi memiliki berbagai komponen yang tidak hanya sekadar
membaca dan menulis. Literasi mencakup keterampilan berpikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak,
visual, digital, dan auditori, yang di abad 21 ini disebut sebagai
literasi informasi. Komponen literasi menurut Clay dan Ferguson
yang tercantum dalam Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah yaitu:
1) literasi dini; 2) literasi dasar; 3) literasi perpustakaan; 4) literasi
media; 5) literasi teknologi; dan 6) literasi visual. Oleh karena itu,
SMP Sion Blora menerapkan 5 (lima) komponen literasi yang
dianjurkan kepada pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan
sosial, yaitu literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media,
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 38
literasi teknologi, dan literasi visual. Kelima komponen ini
direfleksikan melalui kegiatan literasi dalam jam pelajaran bahasa
Indonesia, kegiatan intrakurikuler dalam semua mata pelajaran,
kegiatan ekstrakurikuler, serta kegiatan lain di luar kegiatan-
kegiatan tersebut.
Target kompetensi literasi SMP adalah mampu bekerja dalam
tim, mendiskusikan informasi dalam media, menganalisis dan
mengelola informasi dan memahami relevansinya, serta memahami
etika dalam menggunakan teknologi dan media sosial. Oleh karena
itu, kompetensi-kompetensi ini diintegrasikan dalam berbagai
kegiatan yang memuat komponen literasi melalui sumber literasi,
sarana-prasarana, dan metode yang beragam.
Kegiatan literasi harus memuat pengembangan keterampilan
reseptif (membaca dan menyimak) serta keterampilan produktif
(berbicara dan membaca). Keterampilan reseptif yang diharapkan
dimiliki oleh peserta didik jenjang SMP adalah menyimak untuk
memahami makna implisit dari cerita/pendapat penulis dan
memahami isi bacaan dengan berbagai strategi. Selain itu, SMP
Sion Blora mengharapkan peserta didiknya memiliki keterampilan
produktif yang ditunjukkan melalui penceritaan/pemaparan dan
penulisan kembali sumber literasi yang sudah diserap,
penyampaian lisan dan penulisan pendapat/ide berkaitan dengan
topik yang diangkat oleh sumber literasi, serta kemampuan
merangkai presentasi lisan dan teks tertulis berdasarkan sumber-
sumber yang berbeda (synthesizing).
Pada jenjang SMP, ada 3 macam tahapan literasi sekolah yaitu
pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. SMP Sion Blora
menerapkan ketiga tahapan ini melalui berbagai kegiatan.
a. Pembiasaan
Tahapan ini biasanya berupa kegiatan membaca selama 15
(lima belas) menit sebelum jam pelajaran setiap hari dan
membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi. SMP
Sion Blora melakukan tahap pembiasaan melalui kegiatan
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 39
literasi setiap hari sebelum memulai jam pembelajaran dan
pengadaan buku fiksi dan nonfiksi di perpustakaan.
b. Pengembangan
Tahapan ini biasanya berupa kegiatan membaca selama 15
(lima belas) menit sebelum jam pelajaran setiap hari,
membangun lingkungan fisik, sosial, dan afektif sekolah yang
kaya literasi dan menciptakan ekosistem sekolah yang
menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap
pengetahuan dengan berbagai kegiatan, serta
mengembangkan kemampuan literasi melalui kegiatan di
perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/daerah atau taman
bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai
kegiatan.
SMP Sion Blora melakukan tahap pengembangan melalui
kegiatan literasi sebelum memulai kegiatan pembelajaran
setiap hari, kegiatan literasi dalam setiap jam pelajaran
Bahasa Indonesia, integrasi komponen literasi dalam setiap
mata pelajaran, pengadaan buku fiksi dan nonfiksi di
perpustakaan, pembuatan sudut baca di setiap kelas, serta
kunjungan sekolah ke pameran buku, perpustakaan daerah,
dan kunjungan pendidikan ke dunia usaha dan industri.
c. Pembelajaran
Tahapan ini biasanya berupa kegiatan membaca selama 15
(lima belas) menit sebelum jam pelajaran setiap hari, kegiatan
literasi dalam pembelajaran, pelaksanaan berbagai strategi
untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran, dan
menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik
disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, dan digital)
yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk
memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
SMP Sion Blora melakukan tahap pembelajaran melalui
kegiatan literasi dalam setiap jam pelajaran Bahasa Indonesia,
integrasi komponen literasi dalam setiap mata pelajaran,
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 40
pengembangan sumber belajar dalam setiap mata pelajaran,
pengadaan buku fiksi dan nonfiksi di perpustakaan, serta
pembuatan sudut baca di setiap kelas.
H. Ketuntasan Belajar
1. Daftrar Ketuntasan Belajar Semua Mapel Per Semester
Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan,
diantaranya adalah :
1) Kompleksitas yaitu penguasaan terhadap Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran;
2) Intake peserta didik yaitu nilai rata-rata yang diperoleh
peserta didik pada jenjang pendidikan atau semester
sebelumnya;
3) Daya Dukung yang meliputi kemampuan pendidik dalam
menguasai, sarana dan prasarana ketersediaan media
pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam
suatu kompetensi dasar antara 0 – 100 persen. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing masing indikator adalah 75 persen.
Penentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran
sekolah secara bertahap dan berkelanjutan berusaha
meningkatkan kriteria ketuntasan untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal, serta tingkat kesulitan materi pembelajaran.
Dalam menentukan KKM, guru bersama rekan serumpun melalui
kegiatan MGMP Sekolah mengadakan rapat penentuan KKM pada
awal tahun pelajaran. Berdasarkan hasil keputusan rapat tersebut,
KKM di SMP Sion Blora adalah sebagai berikut:

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 41


KETUNTASAN BELAJAR MINIMUM (KBM)
SMP SION BLORA TAHUN PELAJARAN 2021/2022

No. MATA PELAJARAN KELAS 7 - 9


1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 74
2 PPKn 74
3 Bahasa Indonesia 74
4 Matematika 74
5 Bahasa Inggris 74
6 Ilmu Pengetahuan Alam 74
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 74
8 Seni Budaya 74
9 Penjasorkes 74
10 Prakarya 74
11 Bahasa Jawa 74

2. Mekanisme , Prosedur dan Analisis Penetapan Ketuntasan


Belajar

Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan


kegiatan awal pembelajaran adalah menentukan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap mata pelajaran memiliki nilai
KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata pelajaran terdapat
nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik biar lebih leluasa
dalam menentukan nilai KKM.

Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM


di awal tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan.
Penentuan estimasi ini didasarkan pada hasil tes Penerimaan
Peserta didik Baru (PPDB) bagi peserta didik baru, dan
mendasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik pada
kelas sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan
menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar
peserta didik. Secara berurutan cara ini dapat menentukan KKM
Indikator - KKM Kompetensi Dasar (KD) - KKM Standart

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 42


Kompetensi (SK)/Kompetensi Inti (KI) - KKM Mata Pelajaran.
Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
a) Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-
masing tingkat kelas dalam satu tahun pelajaran.
b) Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen
sebagai berikut:
(1) Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru
(kelas VII) antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor
SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk
peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas
VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor
semester-semester sebelumnya.
(2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat
kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat
ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata
pelajaran, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah
KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya
pengetahuan prasyarat.
(3) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kondisi ini antara
lain adalah (1) kompetensi pendidik (misalnya nilai Uji
Kompetensi Guru); (2) jumlah peserta didik dalam satu
kelas; (3) predikat akreditasi sekolah; dan (4) kelayakan
sarana prasarana sekolah.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 43


Contoh Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM
Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala
penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.

c) Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut:

KKM per KD =

d) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus:

KKM per KD =

Penetapan interval nilai untuk menentukan capaian predikat


menggunakan rumus sebagai berikut :
Interval predikat = (Nilai maksimal 100) - 74) : 3 = 8.67
Predikat untuk satu KKM

Interval Predikat Keterangan


92 – 100 A Sangat Baik
83 – 91 B Baik
74 – 82 C Cukup
< 74 D Kurang
Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua
mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan,

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 44


KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM
yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata
pelajaran. SMP Sion Blora berdasarkan hasil analisis
menentukan satu KKM untuk seluruh mata pelajaran (KKM 74).
Interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran
menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di bawah
ini.
3. Upaya Sekolah Untuk Mencapai Ketuntasan Belajar
1) Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran melalui
workshop/ pelatihan/ MGMP tingkat Kabupaten dan
tingkat sekolah melalui MGMPS.
2) Memenuhi sarpras yang menunjang proses pembelajaran.
3) Mengadakan bimbingan belajar kelas VII, VIII dan IX.
4. Program Pendidikan Entrepreneur Ciputra Way
SMP Sion Blora mengadaptasi Program Pendidikan
Entrepreneur K-12 Ciputra Way. Program Pendidikan ini
menciptakan sebuah sistem pembelajaran yang mendorong
siswa mempunyai mindset berkreasi dan berinovasi berdasarkan
ilmu yang telah dimiliki dan permasalahan yang ada di
masyarakat. Kreasi ini harus didasarkan pada peluang yang
diperoleh atau diciptakan dari proses eksplorasi. Selanjutnya,
hasil kreatifitas harus dikomunikasikan dan dipromosikan agar
dihargai oleh orang lain.
Mulai tahun pelajaran 2021/2022, sistem pembelajaran ini
berinovasi dengan memperluas area pembentukan nilai dan
budaya yang berdasarkan empati terhadap kebutuhan
masyarakat yang diintegrasikan dengan ide kreatif untuk
menghasilkan produk, konsep, atau layanan inovatif yang
selaras dengan nilai yang ada di masyarakat. Dalam sistem ini,
seluruh pemangku kepentingan sekolah beserta masyarakat
dapat terlibat dalam penyusunan ide dan pengolahan produk,
konsep, atau layanan yang akan dihasilkan.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 45


Program pendidikan ini sejalan dengan konsep dasar
Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan PPK dan kegiatan
literasi untuk meningkatkan kompetensi siswa. Kurikulum 2013
memiliki pendekatan yang berpusat pada peserta didik dengan
metode peserta didik yang mencari tahu dan guru berperan
sebagai fasilitator (scientific approach, inquiry method, dan
discovery learning). Peserta didik juga diharapkan memiliki
kompetensi dari berbagai dimensi: afektif, kognitif,
keterampilan, dan spiritual.
Penekanan program ini pada karakter dan empati dapat
mendukung terlaksananya PPK dalam Kurikulum 2013 melalui
berbagai cara seperti metode belajar dan mengajar dan kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Selain itu,
metode belajar dan mengajar yang memungkinkan peserta didik
lebih aktif dengan fasilitas, arahan, masukan, dan afirmasi dari
guru juga terdapat dalam Kurikulum 2013 maupun Program
Pendidikan Entrepreneur K-12 Ciputra Way. Referensi dari
berbagai sumber sebagai dukungan terhadap pengolahan ide
serta penggunaan berbagai media untuk memperkaya dan
mengembangkan ilmu sebetulnya merefleksikan kegiatan literasi
yang terintegrasi dalam pembelajaran dan berbagai kegiatan
lainnya.
I. Remidial dan Pengayaan
a) Remidial
Program remedial diikuti oleh peserta didik yang belum
tuntas mencapai KKM. Pembelajaran remedial diberikan
segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial,
pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan
belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan
dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.
KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 46
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan
dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan
apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang
berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
(2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan
apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta
didik yang mengalami kesulitan sama.
(3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda. Pembelajaran ulang dilakukan apabila
semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran
ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
(4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik secara
individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk
melihat pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang
sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir
semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran
remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM,
pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat
dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk
memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang
belum mencapai KKM.
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti
pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 47


penilaian harian (PH), dapat dipilih beberapa alternatif
berikut.
(1) Alternatif 1
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang
diperoleh peserta didik setelah mengikuti remedial.
Misalkan, suatu mata pelajaran (IPA) memiliki KKM
sebesar 64. Seorang peserta didik, Andi memperoleh nilai
PH-1 (KD 3.1) sebesar 50. Karena Andi belum mencapai
KKM, maka Andi mengikuti remedial untuk KD 3.1.
Setelah Andi mengikuti remedial dan diakhiri dengan
penilaian, Andi memperoleh hasil penilaian sebesar 80.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka nilai PH-1 (KD 3.1)
yang diperoleh Andi adalah sebesar 80.
Keuntungan menggunakan ketentuan ini adalah
kesesuaiannya dengan prinsip belajar tuntas (mastery
learning). Selain itu, ketentuan ini dapat meningkatkan
motivasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran
remedial karena peserta didik mempunyai kesempatan
untuk memperoleh nilai yang maksimal. Sedangkan,
kelemahannya terletak pada adanya kesenjangan nilai
yang diperoleh antara siswa yang tidak mengikuti remedial
dengan siswa yang mengikuti. Misalnya, Wati dengan nilai
75, nilainya dilampaui oleh Andi, peserta didik yang
mengikuti remedial dengan nilai 80. Kemungkinan Wati
mempunyai perasaan diperlakukan “tidak adil” oleh
pendidik. Oleh karena itu, pendidik disarankan
memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik
yang telah mencapai KKM untuk memperoleh nilai yang
maksimal.
(2) Alternatif 2
Peserta didik diberi nilai dengan cara menghitung
rata-rata antara nilai capaian awal (sebelum mengikuti

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 48


remedial) dan capaian akhir (setelah mengikuti remedial),
dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Badar
memperoleh nilai 90) dan setelah dirata-rata dengan
capaian awal (misalnya, capaian awal Badar adalah 60)
ternyata hasil rata-rata telah melebihi KKM (nilai 64),
maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai perolehan
peserta didik tersebut (Badar).
(b) Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Andi
memperoleh nilai 70) dan setelah dirata-rata dengan
capaian awal (misalnya, capaian awal Andi adalah 50)
ternyata hasil rata-rata belum mencapai KKM (nilai 64),
maka Andi diberi nilai sebesar nilai KKM, yaitu 70.
Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi
kelemahan Alternatif 1. Meskipun Alternatif 2 ini tidak
memiliki dasar teori, namun lebih mengedepankan
faktor kebijakan pendidik. Upaya lain, untuk mengatasi
kelemahan Alternatif 1, yaitu dengan memberikan
kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk
mengikuti tes, namun dengan catatan perlu
diinformasikan kepada peserta didik bahwa
konsekuensi nilai yang akan diambil adalah nilai hasil
tes tersebut atau nilai terakhir.
(3) Alternatif 3
Peserta didik diberi nilai sama dengan KKM yang
ditetapkan oleh sekolah untuk suatu mata pelajaran,
berapapun nilai yang dicapai peserta didik tersebut telah
melampaui nilai KKM.
b) Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui KKM.
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 49


segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya
hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan, yaitu:
(1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang
memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk
memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan
masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa
pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok
peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
proyek atau penelitian ilmiah.
(2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman
yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata,
tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat
dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan
tersebut diminati secara individu.
J. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi syarat, antara lain sebagai berikut :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
pada dua semester di kelas yang diikuti
b) Tidak terdapat nilai di bawah KKM pada mata
pelajaran semester yang diikuti
c) Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 50


d) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan dan
TIK minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan.
e) Prosentase kehadiran peserta didik minimal 90
persen
Nilai Raport diperoleh dari 2XNH + 1X UTS + 1XUAS
4
Keterangan :
NH = Nilai harian yang merupakan gabungan nilai tugas
dan nilai UH
UTS = Penilaian Tengah Semester
UAS = Penilaian Akhir Semester
2. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Peserta
Didik
a. Laporan hasil PTS disampaikan setelah mengikuti kegiatan
penilaian tengah semester. Disampaikan pada peserta didik
berupa buku rapor tengah semester.
b. Laporan Hasil Belajar Siswa dikerjakan dalam bentuk e-raport
dan disampaikan setiap akhir semester ganjil dan genap setelah
mengikuti kegiatan PAS maupun PAT.
3. Pelaksanaan Program Remidi dan Pengayaan
Setelah diadakan penilaian harian dilakukan analisis
penilaian harian. Dari Analisis Penilaian Harian akan diperoleh
nilai ada yang kurang dari KKM dan ada yang melampui KKM.
Bagi siswa yang nilainya kurang dari KKM diharuskan
mengikuti Program Remidial, sedangkan siswa yang nilainya
sama dengan KKM dan melebihi KKM mengikuti Program
Pengayaan. Program remidial maupun pengayaan dilakukan
diluar jam pelajaran.
4. Kriteria Kelulusan Dari Satuan Pendidikan
Peserta didik kelas IX dinyatakan lulus dari SMP Sion
Blora setelah memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Memiliki nilai rapor dari kelas VII sampai dengan IX.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 51


b) Lulus Ujian Sekolah atau Ujian Tingkat Kompetensi dan Ujian
Mutu Tingkat Kompetensi yang diselenggarakan satuan
pendidikan dan Pemerintah dengan ketentuan:
a. Nilai akhir pada aspek pengetahuan untuk semua mata
pelajaran yang diujikan > KKM yang telah ditentukan.
b. Rata-rata nilai akhir semua mata pelajaran minimal 7,4.
c) Memiliki nilai minimal BAIK untuk pencapaian di aspek
keterampilan dan karakter.
5. Pelaksanaan Ujian Sekolah
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian
Nasional; Surat Edaran Nomor I Tahun 2021 Tentang
Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta
Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (Covid-19); serta peraturan lain yang
relevan.
Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan (ujian
sekolah) bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi
lulusan untuk semua mata pelajaran. Ujian dilakukan sesuai
kurikulum yang digunakan satuan pendidikan, dan dapat
dilaksanakan pada semester genap dan/atau ganjil oleh satuan
pendidikan masing-masing.
6. Target Dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan Yang
Akan Dicapai
Target Kelulusan dari Satuan Pendidikan SMP Sion Blora
adalah 100%.

KTSP SMP SION BLORA TP 2021/2022 52

Anda mungkin juga menyukai