STRUKTUR KURIKULUM
1. Intrakurikuler
a. Pembelajaran
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang
ditempuh peserta didik. Adapun mata pelajaran yang diselenggarakan oleh SMP Islam
Terpadu Al Firdaus adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK), Informatika, Mapel Pilihan (Seni Budaya dan Prakarya) serta Mata
1
Pelajaran muatan lokal (Bahasa Daerah) dan Pertanian
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan
dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksud untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal di SMP Islam Terpadu Al Firdaus sesuai dengan peraturan Gubernur adalah
Bahasa Jawa.
Strategi pelaksanaan pembelajaran Bahasa Jawa sesuai dengan peraturan Gubernur
Jawa Tengah yaitu 2 jam pelajaran per minggu dengan berbasis pada budaya, tata nilai,
dan kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat untuk menciptakan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pembelajaran bahasa
jawa di ajarkan dengan memperhatikan aspek pragmatik, atraktif, rekreatif, dan
komunikatif. Pembelajaran bahasa Jawa diarahkan supaya peserta didik memiliki
kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut dengan baik
dan benar, secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkembangkan apresiasi terhadap
hasil karya sastra dan budaya daerah. Pembelajaran pada SMP Islam Terpadu Al
Firdaus menekankan pada pembelajaran berbasis literasi dengan mengangkat nilai luhur
budaya lokal dan mengacu pada tema-tema yang sudah ditentukan dalam capaian
pembrelajaran. Dalam pembelajaran berbasis literasi ini peserta didik diharapkan
mampu untuk mengkreasikan ide/gagasan unbtuk memperoleh sebuah karya dalam
bentuk tulisan. Pada akhirnya karya ini akan didokumentasikan dalam berbagai bentuk
contohnya buku, artikel, atau publikasi digital.
2
Adapun muatan kurikulum pada kegiatan intrakurikuler ada pada tabel 3.1.
Pendidikan Agama
72 (2) 36 108
dan Budi Pekerti
Mulok Provinsi
(Bahasa Jawa) 72 (2) - 72
Mulok Kabupaten
72 (2) - 72
Pertanian
Pengembangan Diri:
1. Bimbingan 36 (1) - 36
Konseling
3
Dengan Tambahan struktur Kurikulum Khas SMPIT Al Firdaus Purwodadi antara
lain:
1. Bahasa Arab 2
2. Tahsin Al- 4
Qur’an
Keterangan:
Kurikulum Merdeka memuat 10 mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran
tambahan yaitu Mulok Provinsi (Bahasa Jawa) dan Mulok Kabupaten
(Pertanian). Bimbingan Konseling merupakan pengembangan diri yang diberikan
alokasi waktu tatap muka yang diatur melalui jadwal intrakurikuler.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
4
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b. Asesmen
1. Jenis Asesmen
a) Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui
kelemahan peserta didik serta faktor penyebabnya. Tindak lanjut tes diagnostik
berupa perlakuan-perlakuan yang sesuai dengan permasalahan atau kesulitan
yang dihadapi siswa
b) Penilaian Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang dilakukan pada saat pembelajaran
hasil penilaian formatif untuk mengetahui perkembangan penguasaan
kompetensi yang sedang dipelajari peserta didik.
c) Penilaian Sumatif
Merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran satu atau
beberapa kompetensi, yang digunakan untuk membuat keputusan apakah
peserta didik dapat melanjutkan atau tidak ke kompetensi berikutnya.
2. Teknik Asesmen Pembelajaran Intrakurikuler
Penilaian pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran dan memuat
penilaian ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan, penilaian pembelajaran
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, dapat dilakukan dengan
teknik:
a. tes tertulis,
b. tes lisan,
c. penugasan,
d. praktik,
e. produk, dan
f. portofolio.
5
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
KKTP menggambarkan tahapan penguasaan kompetensi pada suatu tujuan
pembelajaran, berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis
tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar guru dapat memperbaiki proses
pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada
peserta didik.
KKTP diturunkan dari indikator penilaian suatu tujuan pembelajaran.
Disajikan dalam bentuk angka (kuantitatif) yang menjadi penanda ketercapaian
tujuan pembelajaran.
KKTP tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik,
setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda, dengan
demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau
data bagi guru untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran sesuai pencapaian
peserta didik. Karena alur tujuan pembelajaran, modul ajar serta jadwal pembelajaran
yang berbeda-beda, maka guru diberi keleluasaan untuk menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
c. Program Inklusif
SMP Islam Terpadu Al Firdaus belum termasuk sekolah inklusif, namun SMP
Islam Terpadu Al Firdaus berusaha mewadahi keadilan dalam pendidikan dimana SMP
7
Islam Terpadu Al Firdaus menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang
kemampuan diri. Dalam memfasilitasi program tersebut SMP Islam Terpadu Al Firdaus
merencanakan program inklusif dengan cara pembimbingan individu pada peserta didik
yang berkebutuhan khusus, baik akademik maupun non-akademik dengan melibatkan
berbagai pihak. Pihak tersebut diantaranya orang tua dan psikolog. Diharapkan peserta
didik yang berkebutuhan khusus mampu mengembangkan kemampuan yang mereka
miliki. Evaluasi dari kegiatan ini direncanakan tiap trimester oleh dewan guru dan pihak-
pihak yang berkompeten.
8
pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian projek beserta Lembar
Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan projek Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu pada
model pembelajaran berbasis projek (PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis
projek ini antara lain: 1) Mengambil topik yang sesuai realitas dengan mentukan
pertanyaan mendasar untuk memulai projek; 2) Mendesain pelaksaan projek ;3)
Menyusun jadwal projek;4) memonitor peserta didik dan kemajuan projek ;5) Menguji
Hasil; 6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.
Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran, pembina dan wali kelas
dengan tetap melibatkan orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak
sekolah mengadakan pemantauan terkait kegiatan projek tersebut.
Tema dan
Kegiatan Projek
Nilai-Nilai Profil Pelajar Alokasi Waktu
Kelas Penguatan Profil
Pancasila Per Tahun
Pelajar
Pancasila
VII 1. Bhinneka Beriman, bertakwa, dan M3 dan M4
Tunggal Ika berakhlak mulia; Agustus
berkeBhinnekaan global;
9
Tema dan
Kegiatan Projek
Nilai-Nilai Profil Pelajar Alokasi Waktu
Kelas Penguatan Profil
Pancasila Per Tahun
Pelajar
Pancasila
Kegiatan: bernalar kritis
Memfasilitas
i perayaan
HUT RI Ke-
78 dengan
Bermain
Permainan
Tradisional
2. Suara Beriman, bertakwa, M3 dan M4
Demokrasi. Mandiri, bernalar kritis September
Kegiatan:
Pemilihan
Pengurus
OSIS, LDKS,
DP
3. Gaya Hidup Kreatif; Mandiri, M3 dan M4
berkelanjutan bergotong-royong; Febuari
bernalar kritis
Kegiatan:
Pameran dan
Bazar hasil
karya siswa
dan
pemasaran
hasil Daur
ulang
sampah
10
e. penilaian antar teman
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram.
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu Sapa pagi dengan setoran tiga bahasa
kegiatan yang (Inggris, Arab dan Jawa)
dilakukan terjadwal Ibadah Sholat Dhuha
Talaqi Juz 29 dan 30
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
di kelas
11
Kegiatan Contoh
Ibadah Sholat Dhuhur berjama’ah dan
Muroja’ah juz 30
Dzikir dan membaca Al-Ma’surat setelah
Sholat Ashar berjama’ah
Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
Kuliah Ramadhan
Menyembelih Hewan Qurban
Bakti sosial
12
Kegiatan Contoh
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
Antri
Mendamaikan
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP Islam Terpadu Al Firdaus adalah
sebagai berikut ini.
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
13
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
14
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SMP Islam Al Ma’unah Toroh:
1) Salam
2) Sholat Dhuha berjamaah
3) Membaca Asmaul Husna
4) Gerakan LISA ( Lihat Sampah Ambil)
5) Literasi pagi Murajaah
6) Doa Pagi ( Almaktsurat)
1) Upacara
2) Pramuka
3) Infaq shodaqoh
15