Anda di halaman 1dari 105

30

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 2013

A. Struktur Kurikulum 2013


Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD Negeri 1 Cempaga organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan
melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata
pelajaran IPA dan IPS di kelas II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD Negeri 1 Cempaga
menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi
konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar
dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur
kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi
seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi
belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah
mata pelajaran, dan beban belajar.

Tabel.3.1 Struktur Kurikulum Secara Nasional


30
Alokasi Waktu Belajar Perminggu
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4


Pendidikan Pancasila dan
2 5 5 5 5 5 5
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4


Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 4 4 4 4
Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 30 32 34 36 36 36

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas II, dan III di atas dapat diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan

31
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan
usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan
IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat
pula kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 1 Cempaga antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah,. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan tersebut
Adapun struktur Kurikulum SD Negeri 1 Cempaga sebagai berikut :
a. Struktur Kurikulum SD Negeri 1 Cempaga kelas II, III, V dan VI sesuai dengan
ketentuan permendikbud No. 57 Tahun 2014 , Permendikbud No. 61 Tahun 2014
menggunakan Kurikulum 2013 dan Permendikbud 67 tahun 2013 adalah sebagai
berikut:

32
Tabel. 3.2 Struktur Kurikulum SD Negeri 1 Cempaga
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI

Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi
3 4 4 3 4 4
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan
4 5 5 4 5 5
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 9 10 6 7 7
4 Matematika 4 6 6 5 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - 5 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya dan Prakarya 3 4 4 3 4 4
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 4
3 4 4 3 4
Kesehatan
3 Bahasa Bali 2 2 2 2 2 2
4 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 28 34 36 29 40 40

Keterangan :
- Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
- Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.
- Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
- Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah dan Bahasa Inggeris dengan alokasi
waktu disesuaikan dengan struktur Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Bali.
- Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
- Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

33
- Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu maksimal 2 jam
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
- Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
diikuti dapat diganti setiap semesternya.

Tabel 3.3 Struktur Alokasi Waktu Kurikulum Satuan Pendidikan SDN 1 Cempaga
untuk Kelas I
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas I
Alokasi Alokasi Projek
Intrakulikuler Penguatan Total JP
Mata Pelajaran
Per Tahun Profil Pelajar Per Tahun
(Minggu) Pancasila
Pendidikan Agama dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani Olahraga 108 (3) 36 144
dan Kesehatan
Seni dan Budaya** 108 (3) 36 144
1. Seni Rupa
Bahasa Inggris 72 (2)*** - 72 ***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72 ***
1. Bahasa Bali
2. Dharmagita
TOTAL **** 828 (23) 252 1080
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 meni
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

34
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan

Tabel 3.4 Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama dan Budi
108 (3) 36 144
Pekerti*

Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180

Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252

Matematika 180 (5) 36 216

Ilmu Pengetahuan Alam dan


180 (5) 36 216
Sosial

Pendidikan Jasmani Olahraga


108 (3) 36 144
danKesehatan

Seni dan Budaya**:


Seni Rupa 108 (3) 36 144

Bahasa Inggris
72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal
- Bahasa Bali 72 (2) *** - 72***
- Dharmagita

Total****:
1044 (29) 252 1296
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing
** Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).

35
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh
dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri 1 Cempaga meliputi sejumlah mata
pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan.
Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar
tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan
Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar
dam kompensi inti.
a. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada
mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat
satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas
dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang
tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan
pilihan pada setiap satuan pendidikan.
1. Pendidikan Agama
1) Pendidikan Agama Hindu
Tujuan :
 Membentuk manusia pancasilais yang astiti bhakti ( bertakwa kepada
Sang Hyang Widi wasa / Tuhan Yang maha esa
 Membentuk Moral, etika dan spiritual anak didik yang sesuai dengan
ajaran agama hindu.

36
2) Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
yang demokratis serta bertanggung jawab
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama dan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37
Tahun 2018.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 37 Tahun 2018.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara

37
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
37 Tahun 2018.
4. Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37
Tahun 2018.

38
5.Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun
2018.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

39
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun
2018.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan
prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 37 Tahun 2018.
8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan
Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.
40
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2018
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompotensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
Muatan Lokal yang dipilih adalah: Bahasa Bali, dan Bahasa Inggris.
(1) Bahasa Bali
Bahasa Bali memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan dan peradaban
masyarakat Bali serta memiliki peran sentral dalam pengembangan intelektual, sosial
dan emosional peserta didik. Sebagai salah satu keunggulan lokal di Bali, pembelajaran
bahasa Bali diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih mengenal, mencintai
dan ikut melestarikan keunggulan lokal Bali. Menyadari bahwa peran bahasa Bali amat
penting dalam kehidupan masyarakat Bali, maka pengembangan bahasa Bali terus
dilakukan, disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan jaman.
Pembelajaran bahasa Bali diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
dalam bahasa Bali sesuai dengan tatakrama masyarakat Bali. Sesuai dengan Perda No.1
tahun 2018 tentang bahasa, aksara, dan sastra Bali Pergub No.20 tahun 2013 tentang
Bahasa Bali Pergub No.79 tahun 2018 tentang hari penggunaan busana adat Bali Pergub
No.80 tahun 2018 tentang perlindungan dan penggunaan bahasa,aksara dan sastra Bali
serta penyelenggaraan bulan bahasa bali

Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bali berfungsi sebagai: a)
lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali, b) lambang identitas daerah dan
masyarakat Bali, c) alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali, d)
pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.

Aksara Bali memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pengembangan


budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai: a) sarana pengembangan kesastraan Bali, b)
wadah/wahana pengembangan seni budaya Bali, c) sarana pendidikan, adat dan budaya
Bali.

Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan salah satu
bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang

41
di dalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan sosial politik masyarakat Bali
yang berfungsi sebagai: a) perekam perkembangan kebudayaan daerah Bali, b)
menumbuh kembangkan rasa solidaritas kemanusiaan, c) sarana peningkatan harkat dan
martabat manusia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali merupakan kualifikasi kemampuan


minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Bali. Dengan standar kompetensi
mata pelajaran bahasa Bali ini diharapkan:

a) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan,


dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan
sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;

b) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa Bali


peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

c) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta
didiknya;

d) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan Bali
sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam
masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah dan bahasa
ibu;
c) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai
tujuan;
d) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial;

42
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa Bali;
f) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil intelektual
masyarakat Bali.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra Bali yang meliputi aspek-aspek : Mendengarkan,
Berbicara, Membaca, dan Menulis. Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah
membaca sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra Bali.
(2) Bahasa Inggris

Sebagai bahasa yang banyak digunakan oleh warga dunia, peserta didik SD
Negeri.1 Cempaga belajar bahasa Inggris sejak kelas 1. Tujuan utama pembelajaran bahasa
Inggris adalah berkomunikasi secara aktif.Siswa belajar melalui berbagai media dan
kegiatan, seperti mendengarkan lagu, bercerita, memasak, permainan, menonton video,
serta bermain peran.Selama pelajaran bahasa Inggris, Sekolah menciptakan lingkungan
kelas aktif berbahasa Inggris.Pengadaan berbagai buku cerita bergambar di sudut baca
mendukung siswa untuk mengembangkan perbendaharaan kosakata.Pengembangan empat
keterampilan berbahasa merujuk kepada sebuah tema yang diambil dari buku cerita atau
menyesuaikan dengan tema yang dikembangkan oleh guru kelas.

Tabel. 3.5 Program penunjang pelajaran Bahasa Inggris:


(1)

Program Membaca Program Menulis


Pemodelan Membaca (Modelled Reading) Pemodelan Menulis (Modelled Writing)
Membaca Bersama (Shared Reading ) Menulis Bersama (Shared Writing)
Membaca Terbimbing (Guided Reading) Menulis Terbimbing (Guided Writing)
Membacakan Cerita (Read Aloud)
Menulis Asyik
Membaca Senyap

43
c. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
layanan bimbingan/konseling dan ekstra kurikuler.
Secara umum pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan
kondisi sekolah. Sedangkan secara khusus pengembangan diri bertujuan menunjang
pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: (a) bakat, (b) minat, (c) kreativitas, (d)
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, (e) kemampuan kehidupan keagamaan, (f)
kemampuan sosial, (g) kemampuan belajar, (h) wawasan dan perencanaan karir, (i)
kemampuan pemecahan masalah, dan (j) kemandirian.
Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak
terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan
secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua
peserta didik. Kegiatan terprogram melalui ekstra kurikuler terdiri atas kegiatan: (1)
kepramukaan, (2) TIK, dan (3) olahraga.
Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan layanan bimbingan/konseling
ataupun bimbingan belajar dan ekstra kurikuler dibina oleh guru kelas atau guru mata
pelajaran dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan
kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra
kurikuler dimaksudkan untuk mengembangankan kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik.
a) Kegiatan pengembangan diri secara terprogram
Dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler.

44
Tabel 3.6. Program Pengembangan Diri SD Negeri 1 Cempaga
Jenis Pengembangan
No Pelaksanaan Ket.
Diri
1 Pramuka Hari Sabtu
2 Tari / musik Hari Rabu dan Hari Sabtu
3 Bahasa Inggris Hari Jumat

b) Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram


Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan melalui
kegiatan sebagai berikut.
1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam,
ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri .
2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan
perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang
pendapat (pertengkaran).
3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian
rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan
orang lain, datang tepat waktu.
1. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD Negeri 1 Cempaga kelas II, dan III masing-
masing 36, 38 sedangkan untuk kelas V, dan VI masing-masing 40 jam setiap
minggu. Jam belajar SD Negeri 1 Cempaga adalah 35 menit. Kompetensi Dasar
Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan adanya tambahan jam belajar
ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu
untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses
pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah

45
mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
Beban belajar yang diterapkan di SD Negeri 1 Cempaga adalah sistem paket, yaitu
sistem penyelenggaraan program pendidikan peserta didik diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku di SD Negeri 1 Cempaga Beban belajar setiap
mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. 1 jam
pembelajaran adalah 35 menit. Beban belajar terdiri dari: a) kegiatan tatap muka, b)
penugasan terstruktur, dan 3) kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Pemanfaatan alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) sebanyak maksimum 40% dari jumlah alokasi waktu
tatap muka permata pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata
pelajaran.
Tabel 3.7 : Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
dengan Asumsi Per Tahun 36 Minggu SD Negeri 1 Cempaga
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif per
Kelas pembelajaran pembelajaran per
tatap tahun
Per Minggu tahun
muka/menit ajaran
1 Kurikulum Mardeka Mandiri Berubah
1296 jam
2 35 36 36 pembelajaran
(45.360 menit)
1368 jam
3 35 38 36 pembelajaran
(47.880 menit)
4 Kurikulum Mardeka Mandiri Berubah
1440 jam
5 35 40 36 pembelajaran
(50.400 menit)
1440 jam
6 35 40 36 pembelajaran
(50.400 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur


maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.

46
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran
Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi
untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.

d. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) ditetapkan oleh sekolah
pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan : a) Intake (kemampuan rata-rata peserta
didik), b) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya
kompetensi dasar), c) Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar).
Fungsi KKM adalah : a) sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai KD mata pelajaran yang diikuti, b) sebagai acuan bagi peserta didik
dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran, c) dapat dilakukan sebagai
evaluasi program yang dilaksanakan di sekolah, d) merupakan target satuan pendidikan
dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
a. Prinsip penetapan KKM sebagai berikut:
1) Dilakukan melalui analisis dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung dan
intake peserta didik.
2) KKM Kompetensi Dasar merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat
dalam kompetensi dasar tersebut.
3) Kriteria KKM setiap Standar Kompetensi merupakan rata-rata KKM Kompetensi
Dasar yang terdapat dalam Standar Kompetensi tersebut.
4) KKM Mata Pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM Standar Kompetensi
yang terdapat dalam 1 semester atau 1 tahun pelajaran dan dicantumkan dalam
buku raport peserta didik.

47
5) Pada setiap indikator/kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai
ketuntasan minimal.
b. Langkah-langkah penetapan KKM sebagai berikut:
1) Hasil penetapan KKM oleh guru/ KKM Muatan Kurikulum yang paling rendah
dari kelas I,II,III, IV,V dan VI disahkan oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan
patokan dalam menetapkan KKM Satuan Pendidikan SD Negeri 1 Cempaga.
2) KKM yang ditetapkan, disosialisasikan kepada peserta didik, orang tua, dinas
pendidikan.
3) KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar/raport pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
c. Penentuan KKM
1) Intake peserta didik : tingkat kemampuan rata-rata peserta didik.
2) Kompleksitas: kesulitan/kerumitan setiap KD/indikator yang harus dicapai oleh
peserta didik.
3) Daya dukung : ketersediaan tenaga, sarana prasarana, biaya operasional pendidikan,
manajemen sekolah, kepedulian stake holder sekolah.
d. Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM Ideal (100%)
1) Nilai remidi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini
diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM)
berhak mengikuti remidi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai
maksimal (100).
2) Oleh karena itu mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial
sekolah dapat menetapkan nilai remidi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini
harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.

48
Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 1 Cempaga
Tahun Pelajaran 2023/2024
KKM/KELAS
NO MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
A Sikap Spiritual 76 76 76 76 76 76
B Sikap Sosial 75 75 75 75 75 75
C Pengetahuan dan Keterampilan
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 76 76 76 76
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 71 72 72 72
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 72 72 72
4 Matematika 60 60 62 65 65 65
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 72 72 72
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 72 72 72
7 Seni Budaya dan Keterampilan 72 72 72 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 70 72 73 75 75 75
Kesehatan
D Mulok ( Muatan Lokal)
A Bahasa Bali 68 68 70 70 70 70

KBM SATUAN PENDIDIKAN 60


PANJANG INTERVAL 13.33

Melalui penetapan KKM/KBM setiap muatan pelajaran pada setiap tingkat kelas di atas
maka KKM/KBM satuan pendidikan SD Negeri 1 Cempaga adalah 60

Tabel 3.9 Rentangan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 1 Cempaga.


Tahun Pelajaran 2023/2024

KKM RENTANGAN KRITERIA


60 100 – 60 = SANGAT BAIK ( B ) CUKUP (C) PERLU
40/3 = 13,33 BAIK (A) BIMBINGAN
(D)
86 ≤ n 100 73 ≤ n ≤ 86 60 ≤ n ≤ 73 < 60

Sekolah telah mensosialisasikan KKM setiap mata pelajaran per kelas kepada
seluruh stakeholder. Sekolah juga selalu berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar
secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan maksimal.

49
Bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberikan layanan
pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal
diberikan layanan perbaikan sebanyak tiga kali (dilakukan remidial). SD Negeri 1
Cempaga untuk selalu meningkatkan kriteria ketuntasan belajar ideal minimal 75% agar
dapat mencapai ketuntasan ideal maksimal 100%.
Upaya yang dilakukan berupa perbaikan dan peningkatan kualitas perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Upaya lain berupa peningkatan pemanfaatan
sumber belajar yang ada seperti pemanfaatan perpustakaan dan lingkungan sebagai sumber
pembelajaran.

e. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria dan penentuan
kenaikan kelas adalah sebagai berikut.
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas SD Negeri 1 Cempaga adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh sekolah
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua muatan pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan nya di bawah
KKM. karena ketuntasan belajar yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah
ketuntasan dalam konteks kurun waktu belajar 1 (satu) tahun, apabila ada
muatan pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil atau genap,
nilai muatan pelajaran dihitung dari rerata nilai semester ganjil dan genap pada
tahun pelajaran tersebut.
e. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 10 % dari jumlah
hari efektif
2. Penentuan kenaikan Kelas
a. Penentuan kenaikan kelas peserta didik dilakukan oleh sekolah dalamsuatu
rapat Dewan guru dengan mempertimbangkan KKM, sikap/penilaian budi
pekerti dan kehadiran peserta didik yang bersangkutan.
50
b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran.
c. Peserta didik dalam proses pembelajara minimal 90 %
d. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang di kelas
bersangkutan.
f. Kriteria Kelulusan
1.Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 13 2015 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
Peserta didik dinyatakan lulus dari SD Negeri 1 Cempaga apabila:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dilihat dari kelengkapan rapor
tiap semester.
b. Kelulusan ditentukan berdasarkan nilai rapor semester 7 s.d.11 dan nilai
semester genap yang diperoleh dari nilai rata-rata harian serta penugasan
pembelajaran jarak jauh.
c. Nilai sikap minimal Baik
d. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
e. Memperoleh nilai kelulusan minimal baik (sesuai SK kelulusan sekolah) untuk
setiap mata pelajaran
2. Penetapan Pelulusan
a. Lulus ujian yang diprogramkan oleh satuan pendidikan.
b. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu
rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah,
sikap/prilaku/budi pekerti peserta didik yang bersangkutan dan memenuhi
kriteria kelulusan.
c. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas VI (enam).

51
d. Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas
terakhir (kelas VI).
g. Mutasi Peserta Didik
1) Mutasi peserta didik dapat berupa :
a) Mutasi masuk
b) Mutasi keluar
2) Proses penerimaan peserta didik pindah masuk dilakukan paling lambat minggu ke
tiga setiap awal tahun pelajaran denga memperhatikan jumlah peserta didik.
3) Peserta didik pindah masuk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan
b) Surat permohonan orang tua yang bersangktan
c) Memiliki Laporan Hasil Belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari sekolah
asal
d) Memiliki surat pindah dari sekolah asal dengan melampirkan daftar
tentang status peserta didik yang bersangkutan
3) Setiap peserta didik berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali
peserta didik
h. Pendidikan Kecakapan Hidup
Layanan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dilaksanakan secara terpadu
melalui mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Lingkup PKH yang
dikembangkan di SD Negeri 1 Cempaga adalah:
a. Kecakapan Personal yang berisi:
1) Keimanan dan ketaqwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengembangan karakter: rasa tanggung jawab, kebiasaan tertib dan disiplin,
cinta kebenaran, komitmen hidup rukun, saling menghargai, saling
membantu, saling menghormati dan memiliki budaya santun.
3) Kebiasaan tanggap dan peduli terhadap kebersihan, keamanan, kesehatan

dan keindahan lingkungan.

4) Memahami potensi diri dan mampu membangun rasa percaya diri.

b. Kecakapan Berpikir Rasional yang berisi:


1) Kecakapan menggali informasi melalui berbagai strategi.

52
2) Kecakapan mengolah informasi.
3) Kecakapan mengambil keputusan.
4) Kecakapan memecahkan masalah.
c. Kecakapan Sosial yang berisi:
1) Kecakapan berkomunikasi dengan empati.
2) Kecakapan bekerjasama.
3) Kecakapan dasar memimpin.
d. Kecakapan Pra Vokasional yang meliputi:

Tabel 3.10 Program Pendidikan Kecakapan Hidup SD Negeri 1 Cempaga


Tahun Pelajaran 2023 /2024

No Kelas Kompetensi/Kecakapan Hidup


1. Mengenal sampah menurut jenisnya.
1 I
2. Mengelompokkan sampah menurut jenisnya.
2 II 1. Memisahkan sampah organik dan anorganik
1. Dapat menggunakan alat yang dipergunakan untuk membuat lubang
3 III
kompos.
1. Mampu membuat lubang.
4 IV
2. Mengerti cara membuat kompos.
5 V 1. Memahami cara mengolah kompos.
1. Dapat membuat kompos.
6 VI
2. Dapat memanfaatkan hasil kompos.

i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Layanan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global terpadu dalam
pembelajaran melalui setiap mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, dan
pendidikan kecakapan hidup. Keunggulan Lokal terangkum dalam pengembangan bahan
ajar setiap mata pelajaran dan pemilihan sumber belajar. Khusus mengenai pembelajaran
muatan lokal bahasa Bali ditetapkan sebagai media pelestarian dan pengembangan bahasa
dan budaya daerah sebagai salah satu bidang unggulan Provinsi Bali.
Disamping bahasa Bali keunggulan lokal di dalam kurikulum ini tercermin dalam
penentuan media layanan pembelajaran dalam bentuk muatan lokal pilihan dan
pengembangan diri antara lain bidang pengembangan diri spontan dan keteladanan yang
memuat nilai moral, nilai tata krama, budi pekerti dan pembiasaan positif yang diharapkan

53
akan menjadi ciri khas karakter siswa lulusan SD Negeri 1 Cempaga yang tercermin dalam
perilaku dan kehidupan sehari-hari.
Untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan untuk menghadapi
kehidupan global yang sangat kompetitif, kurikulum ini menyediakan program layanan
melalui pemilihan bahan ajar pada beberapa mata pelajaran serta penentuan bidang
keterampilan muatan lokal dan pengembangan diri khususnya pada kegiatan
ekstrakurikuler antara lain melalui mata pelajaran bahasa Inggris dan pengenalan berbagai
Jenis keterampilan ekstrakulikuler termasuk penyediaan wadah kegiatan
keterampilan percakapan bahasa Inggris.
SD Negeri 1 Cempaga memasukkan pendidikan keunggulan lokal dan global
melalui bagian-bagian dari semua mata pelajaran pada struktur kurikulum seperti berikut.
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal:
1) Seni tari dan mejejahitan bagian dari mata pelajaran seni budaya.
2) Metembang bagian dari muatan lokal Bahasa Bali.
b. Pendidikan berbasis keunggulan global:
- Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), seni dan olah raga sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
- Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, untuk Kelas I,II, IVdan V mata
pelajaran Pendidikan jasmani dan Kesehatan,Matematika untuk kelas IVdan V
- 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
- Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global
yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu,satu semester,dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 34 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam pembelajaran
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 38 jam pembelajaran
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV adalah 40 jam pembelajaran

54
e. Beban belajar satu minggu Kelas V adalah 40 jam pembelajaran.
f. Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 40 jam pembelajaran
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari mata pelajaran. Kompetensi dasar dapat dibagi
menjadi empat kelompok sesuai dengan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3 dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4
Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.11 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Setiap Kelas


Tahun Pelajaran 2023/2024

1. PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI

KELAS I

Capaian Pembelajaran (CP Kelas I):


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.

55
a) CP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

No Elemen CP (Capaian Pembelajaran)


1 Sraddha dan Peserta didik mengenal aspek Keyakinan dan Ketuhanan ini
Bhakti peserta didik dapat mengenal ciptaan Hyang Widhi Wasa.
2 Susila Peserta didik dapat mengenal nilai-nilai tri kaya parisudha
dan perilaku orang suci di keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan tempat tinggal.
3 Acara Peserta didik mengenal bentuk korban suci yang ada dalam
Hindu. Dalam hal ini peserta didik mampu mengembangkan
keingintahuan tentang korban suci yang biasa dilakukan di
lingkungan keluarga.
4 Kitab suci peserta didik dapat mengenal dan menunjukan karakter
Weda tokoh pada cerita Ramayana dan Mahabharata yang sering
dijumpai di lingungan keluarga dan sekolah.
5 Sejarah Peserta didik mampu mengenal kerajan Hindu di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui nama tokoh dan kerajaan
bercorak Hindu di Nusantara.

b) CP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


No. Elemen Capaian Pembelajaran
1. Al-Qr’an- Peserta didik dapat mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya,
Hadis huruf hijaiyah bersambung, dan mampu membaca surah-
surah pendek Al-Qur’an dengan baik.
2. Akidah Peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan
mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya
3. Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif
baik untuk dirinya maupun sesama manusia, terutama orang
tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya
tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta
didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda.
Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok
serta memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan
kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling
mendukung satu sama lain.
4. Fikih Peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah
syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan,
ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.
5. Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
Peradaban beberapa nabi yang wajib diimani.
Islam

56
KElAS II

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima konsep Atma sebagai sumber hidup
ajaran agama yang bagi makhluk hidup
dianutnya 1.2 Menerima ajaran Tri Murti sebagai perwujudan
dari Sang Hyang Widhi
1.3 Memanjatkan puji syukur kehadapan Sang
Hyang Widhi bahwa kita dapat menghindarkan
diri dari perilaku Tri Mala
1.4 Menerima ajaran Catur Paramitha sebagai
karunia Sang Hyang Widhi untuk mencapai
kehidupan yang harmonis
1.5 Menerima keteladanan tokoh-tokoh dalam cerita
Ramayana
1.6 Menerima perkembangan sejarah agama Hindu
sebagai wujud penghormatan kepada leluhur
2. Menunjukkan perilaku 2.1 Perilaku jujur antar sesama manusia bahwa
jujur, disiplin, kita bersumber pada Atma
bertanggung jawab, 2.2 Disiplin melaksanakan sujud bhakti
santun, peduli, dan kehadapan Sang Hyang Widhi dalam wujud
percaya diri dalam beliau sebagai Tri Murti
berinteraksi dengan 2.3 Disiplin antar sesama untuk menghindarkan
keluarga, teman, dan guru diri dari perilaku Tri Mala
2.4 Berperilaku santun dalam mewujudkan budi
pekerti luhur sesuai ajaran Catur Paramita
2.5 Peduli terhadap tokoh-tokoh dalam cerita
Ramayana yang telah memberikan tuntunan
hidup
2.6 Peduli terhadap sejarah perkembangan
agama Hindu di daerah setempat

3. memahami pengetahuan 3.1 Memahami Atma sebagai sumber hidup bagi


57
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

faktual dengan cara makhluk hidup


mengamati [mendengar, 3.2 Memahami ajaran Tri Murti sebagai
melihat, membaca] dan perwujudan Sang Hyang Widhi
menanya berdasarkan rasa 3.3 Mengenal ajaran Tri Mala yang harus
ingin tahu tentang dirinya, dihindari dalam kehidupan sehari-hari
makhluk ciptaan tuhan 3.4 Mengenal ajaran Catur Paramitha untuk
dan kegiatannya, dan mencapai kehidupan yang harmonis
benda-benda yang 3.5 Memahami tokoh cerita Ramayana dalam
dijumpainya di rumah dan kehidupan sehari-hari
di sekolah 3.6 Memahami perkembangan sejarah agama
Hindu di daerah setempat

4. memahami perkembangan 4.1 Mengilustrasikan Atma sebagai sumber


sejarah agama Hindu di hidup bagi makhluk hidup
daerah setempat 4.2 Menyajikan contoh sujud bhakti kehadapan
Sang Hyang Widhi dalam wujud Tri Murti
4.3 Menyajikan cara menghindari perilaku Tri
Mala dalam kehidupan sehari-hari
4.4 Menerapkan ajaran Catur Paramitha dalam
rangka mengharmonisasi kehidupan umat
manusia
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh Ramayana yang
berperilaku Dharma dan Adharma
4.6 Menceritakan secara singkat sejarah
perkembangan agama Hindu di daerah
setempat

KELAS III
58
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
. menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima ajaran Tri Parartha untuk
agama yang dianutnya Mencapai kebahagiaan dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 Menerima ajaran Daiwi Sampad dalam
Kitab Bhagavadgita untuk dijalankan dan
Asuri Sampad untuk dihindari
1.3 Menerima karakter yang baik tokoh
Utama dalam Mahabharata sehingga dapat
berpikir, berkata, dan berperilaku yang baik
1.4 Menerima nama-nama
Planet/astronomi dalam ajaran Veda
1.5 Menerima tari sakral dan tari profan
Sebagai implementasi ajaran Veda
1.6 Membiasakan diri menjalankan
Sembahyang dan berdoa dalam kehidupan
sehari-hari
2. Menunjukkan perilaku jujur, 2.1Peduli antar sesama dalam menerapkan
disiplin, bertanggung jawab, santun, ajaran Tri Parartha untuk mewujudkan
peduli, dan percaya diri dalam kehidupan yang harmonis
berinteraksi dengan keluarga, teman, 2.2 mengamalkan ajaran Daiwi Sampad
guru dan tetangganya dan menghindari perilaku Asuri Sampad
2.3 menunjukkan perilaku jujur yang
dijiwai nilai-nilai kepemimpinan
tokoh-tokoh utama Mahabharata
2.4 peduli terhadap nama-nama
planet/astronomi dalam ajaran Veda
profan sebagai implementasi ajaran Veda
2.5 peduli terhadap karya seni, baik tari
sakral maupun tari profan, sebagai

bentuk pengamalan ajaran Veda

59
2.6 disiplin menjalankan sembahyang dan
berdoa dalam kehidupan sehari-hari
3. memahami pengetahuan faktual 3.1 mengenal ajaran Tri Parartha untuk
dengan cara mengamati [mendengar, mencapai keharmonisan hidup
melihat, membaca] dan menanya 3.2 mengenal ajaran Daiwi Sampad dan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang Asuri Sampad yang bersumber pada
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kitab Bhagavadgita
kegiatannya, dan benda-benda yang 3.3 memahami tokoh-tokoh utama
dijumpainya di rumah dan di sekolah Mahabharata dalam rangka meneladani
nilai-nilai kepemimpinannya
3.4 mengenal nama-nama
planet/astronomi dalam ajaran Veda
3.5 mengenal tari sakral dan tari profan
dalam kehidupan keagamaan
.3.6 memahami sembahyang dan berdoa
dalam ajaran hindu
4. menyajikan pengetahuan faktual 4.1 mempraktikkan ajaran Tri Parartha untuk
dalam bahasa yang jelas, sistematis mencapai keharmonisan hidup
dan logis, dalam karya yang estetis, 4.2 mencontohkan ajaran Daiwi Sampad dan
dalam gerakan yang mencerminkan Asuri Sampad dalam kitab Bhagavadgita
anak sehat, dan dalam tindakan 4.3 menceritakan secara singkat tokohtokoh
yang mencerminkan perilaku anak utama dalam Mahabharata
beriman dan berakhlak mulia 4.4 menyajikan nama-nama planet/astronomi
dalam ajaran Veda
4.5 menyajikan tari sakral dan tari profan dalam
kehidupan keagamaan
4.6 menyajikan cara sembahyang dan berdoa
dalam ajaran Hindu

KELAS IV
60
a) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
No Elemen CP (Capaian Pembelajaran)
1 Sraddha Peserta didik mampu menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi
dan Wasa sebagai pencipta alam semesta pada aspek trimurti dan
Bhakti caduśakti.
2 Susila Peserta didik mampu memahami baik tri parartha dan subha asubha
karma serta sifat wiweka (membedakan baik dan buruk), sehingga
mampu menentukan aspek susila dalam ajaran Hindu untuk
keselamatan diri dan lingkungan tempat tinggal.
3 Acara Peserta didik dapat mengenal hari suci dan tempat suci sebagai dasar
pelaksanaan panca yājña yang merupakan bagian integral dari
pelaksanaan kehidupan sosial agama Hindu
4 Kitab suci Peserta didik dapat mengenal mitologi Hindu dalam Purana dan nilai-
Weda nilai dalam Ramayana.
5 Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kembali latar tokoh pada kerajaan
tersebut dan meneladaninya dalam kehidupan baik di keluarga,
sekolah dan lingkungan tempat tinggal.

b) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

No. Elemen CP (Capaian Pembelajaran)


1. Al-Qr’an- peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-
Hadis Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik
mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik
dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Akidah peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna,
mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib
diimani.
3. Akhlak peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang tua dan guru,
dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah ṫayyibah)
dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai
sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan
yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi,
memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan
pentingnya persatuan.
4. Fikih peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah
dengan baik, memahami konsep baligh dan tanggung jawab yang
menyertainya (taklīf).
5. Sejarah peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa - 8 -
Peradaban kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad SAW. hingga diutus
Islam menjadi Rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.
Fase B berdasarkan elemen.

KELAS V
61
A) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. menerima, menjalankan, dan 1.1 menjalankan kitab Suci Veda sebagai sumber hukum
menghargai ajaran agama yang Hindu
dianutnya 1.2 menjalankan ajaran Catur Marga Yoga sebagai jalan
mencapai Moksha
1.3 menerima kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
sebagai Cadhu Sakti
1.4 menjalankan ajaran Catur Guru sebagai landasan
bertindak
1.5 menghargai tempat-tempat suci dalam agama Hindu
2. menunjukkan perilaku jujur, 1.1 disiplin melaksanakan ajaran kitab suci Veda
disiplin, bertanggung sebagai pedoman dalam segala tindakan
jawab,santun, peduli, dan percaya 1.2 disiplin melaksanakan ajaran Catur Marga Yoga
diri dalam berinteraksi dengan sebagai jalan mencapai kesempurnaan hidup
keluarga, teman, guru, dan (Moksha)
tetangganya serta cinta tanah air 1.3 menunjukkan perilaku disiplin sebagai wujud rasa
tanggung jawab atas kebesaran Sang Hyang Widhi
sebagai Cadhu Sakti
1.4 menunjukkan perilaku disiplin menjalankan ajaran
Catur Guru sebagai wujud bhakti kepada guru
1.5 menunjukkan perilaku bertanggung jawab untuk
menjaga kelestarian tempat suci
2. memahami pengetahuan 2.1 memahami kitab suci Veda sebagai sumber hukum
faktual dan konseptual dengan Hindu
cara mengamati, menanya dan 2.2 mengenal ajaran Catur Marga Yoga dalam agama
mencoba berdasarkan rasa Hindu
ingin tahu tentang dirinya, 2.3 memahami kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
makhluk ciptaan tuhan dan sebagai Cadhu Sakti
kegiatannya, dan benda-benda 2.4 mengenal ajaran Catur Guru yang patut dihormati
yang dijumpainya di rumah, di 2.5 mengenal tempat-tempat suci dalam agama Hindu
sekolah dan tempat bermain
3. menyajikan pengetahuan 3.1 menyajikan contoh-contoh kitab Veda Sruti dan
faktual dalam bahasa yang Veda Smerti sebagai sumber hukum Hindu
jelas, sistematis dan logis, 3.2 menerapkan ajaran Catur Marga Yoga sebagai jalan
dalam karya yang estetis, mencapai kesempurnaan hidup
dalam gerakan yang 3.3 menyajikan ajaran Cadhu Sakti atas
mencerminkan anak sehat, dan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi penguasa alam
dalam tindakan yang semesta
mencerminkan perilaku anak 3.4 menerapkan ajaran Catur Guru dalam kehidupan
beriman dan berakhlak mulia sehari-hari
3.5 menyajikan bentuk dan struktur tempat suci dalam
agama Hindu
b) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
62
KELAS VI
63
a) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. menerima, menjalankan, dan 1.1 bersyukur sebagai warga negara Indonesia
menghargai ajaran agama yang yang beraneka ragam sebagai anugerah Tuhan
dianutnya 1.2 menjalankan ajaran Panca Sraddha sebagai
dasar keyakinan umat Hindu
1.3 menjalankan ajaran Tattvam Asi dalam cerita Itihasa
1.4 menerima ajaran Sad Ripu sebagai perilaku yang
harus dihindari
1.5 menerima ajaran Tri Rna sebagai hutang
manusia yang wajib dibayar
2. menunjukkan perilaku jujur, 2.1 disiplin terhadap isi kitab suci Bhagavadgita
disiplin, bertanggung sebagai tuntunan hidup
jawab,santun, peduli, dan 2.2 menunjukkan perilaku disiplin terhadap isi
percaya diri dalam berinteraksi ajaran Panca Sraddha
dengan keluarga, teman, guru, 2.3 menunjukkan perilaku Tattvam Asi yang
dan tetangganya serta cinta tertuang dalam cerita Itihasa
tanah air 2.4 menunjukkan perilaku bertanggung jawab
sebagai wujud menghindari Sad Ripu
2.5 menunjukkan perilaku disiplin terhadap
ajaran Panca Yadnya sebagai pengamalan Tri Rna
3. memahami pengetahuan 3.1 memahami isi pokok Bhagavadgita sebagai
faktual dan konseptual dengan tuntunan hidup
cara mengamati, menanya dan 3.2 memahami ajaran Panca Sraddha sebagai
mencoba berdasarkan rasa ingin dasar meningkatkan keyakinan
tahu tentang dirinya, makhluk 3.3 memahami ajaran Tattvam Asi dalam cerita Itihasa
ciptaan tuhan dan kegiatannya, 3.4 memahami ajaran Sad Ripu sebagai perilaku
dan bendabenda yang yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari
dijumpainya di rumah, di 3.5 memahami ajaran Tri Rna sebagai hutang
sekolah dan di tempat bermain yang dibawa sejak lahir
4. menyajikan pengetahuan 4.1 menyajikan dengan cara melantunkan sloka- sloka dalam
faktual dan konseptual dalam Bhagavadgita
bahasa yang jelas, sistematis, 4.2 menyajikan contoh Panca Sraddha dalam kehidupan
logis dan kritis, dalam karya 4.3 menyajikan cerita Tattvam Asi yang tertuang
yang estetis, dalam gerakan dalam Itihasa
yang mencerminkan anak sehat, 4.4 menyajikan contoh perilaku Sad Ripu yang harus
dan dalam tindakan yang dikendalikan
mencerminkan perilaku anak 4.5 menerapkan ajaran Tri Rna dalam kehidupan sehari-hari
beriman dan berakhlak mulia

64
b) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

65
66
67
2. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
KELAS: I

No Elemen CP (Capaian Pembelajaran)


1 Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan
sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah
2 Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan keluarga
Dasar Negara dan sekolah. Peserta didik mampu menceritakan contoh sikap
Republik mematuhi dan tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
Indonesia Tahun Peserta didik mampu menunjukkan perilaku mematuhi aturan
1945 di keluarga dan sekolah.
3 Bhinneka Tunggal Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesuai
Ika dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya. Peserta didik
mampu menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik)
keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan di sekolah. Peserta didik
mampu menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik
(contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh : miskin, kaya,
dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan
sekolah

KELAS : II

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


a. Menerima dan 1.1 Menerima hubungan gambar bintang, rantai, pohon
menjalankan ajaran agama beringin, kepala banteng, dan padi kapas dan sila-
yang dianutnya sila Pancasila sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama yang
dianut dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
1.3 Menerima keberagaman karakteristik individu
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di sekolah
1.4 Menerima keberagaman di sekolah sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
b. Menunjukkan perilaku 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan peduli sesuai
jujur, disiplin, tanggung dengan sila-sila Pancasila dalam lambang negara
jawab, santun, peduli, dan “Garuda Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
percaya diri dalam 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di rumah
berinteraksi dengan dan tata tertib yang berlaku di sekolah
68
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
keluarga, teman, dan guru 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik individu di sekolah
2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
keberagaman di sekolah
3. Memahami 3.1 Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan
pengetahuan faktual sila-sila Pancasila dalam lambang negara
dengan cara mengamati “Garuda Pancasila”
[mendengar, melihat, 3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata tertib yang
membaca] dan menanya berlaku di sekolah
berdasarkan rasa ingin 3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman
tahu tentang dirinya, karakteristik individu di sekolah
makhluk ciptaan Tuhan 3.4 Memahami makna bersatu dalam keberagaman
dan kegiatannya, dan di sekolah
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
4. Menyajikan 4.1 Menjelaskan hubungan gambar pada lambang
pengetahuan faktual Negara dengan sila-sila Pancasila
dalam bahasa yang jelas 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai aturan dan tata
dan logis, dalam karya tertib yang berlaku di sekolah
yang estetis, dalam 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis keberagaman
gerakan yang karakteristik individu di sekolah
mencerminkan anak 4.4 Menceritakan pengalaman melakukan kegiatan
sehat, dan dalam yang mencerminkan persatuan dalam
tindakan yang keberagaman di sekolah
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia

KELAS III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon
ajaran agama yang dianutnya beringin, kepala banteng, dan padi
kapas pada lambang negara “Garuda
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga

69
sekolah sebagai wujud rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik
individu di lingkungan
sekitar sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam
keberagaman di lingkungan sekitar
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa
2. Menunjukkan perilaku jujur, 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
disiplin, tanggung jawab, santun, sesuai dengan sila-sila Pancasila
peduli, dan percaya diri dalam dalam lambang negara “Garuda
berinteraksi dengan keluarga, teman, Pancasila”
guru dan tetangganya 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah
2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik individu di
lingkungan sekitar
2.4 Menampilkan sikap kerja sama s
ebagai wujud bersatu dalam
keberagaman di lingkungan sekitar
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Memahami arti gambar pada lambang
dengan cara mengamati [mendengar, negara “Garuda Pancasila”
melihat, membaca] dan menanya 3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak
berdasarkan rasa ingin tahu tentang sebagai anggota keluarga dan warga
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sekolah
kegiatannya, dan benda-benda yang 3.3 Menjelaskan makna keberagaman
dijumpainya di rumah dan di sekolah karakteristik individu di lingkungan
sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam
keberagaman di lingkungan sekitar
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Menceritakan arti gambar pada
dalam bahasa yang jelas dan logis, lambang negara “Garuda Pancasila”
dalam karya yang estetis, dalam 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
gerakan yang mencerminkan anak kewajiban dan hak sebagai anggota
sehat, dan dalam tindakan yang keluarga dan warga sekolah
mencerminkan perilaku anak 4.3 Menyajikan makna keberagaman
beriman dan berakhlak mulia karakteristik individu di lingkungan
sekitar
4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
70
kebersatuan dalam keberagaman di
lingkungan sekitar

Kelas IV
No ELEMEN CP (Capaian Pembelajaran)
1 Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-
sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
2 Undang- Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga,
Undang Dasar sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta
Negara melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru.
Republik Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil
Indonesia identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan
Tahun 1945 sebagai warga sekolah. Peserta didik melaksanakan kewajiban
dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
3 Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan
Tunggal Ika teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya.
Peserta didik mampu mengenali dan menyebutkan identitas diri
(fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya. Peserta
didik mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik
(contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik
(contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta
didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial
budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4 Negara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan
Kesatuan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
Republik lingkungan sekitar.
Indonesia Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI.
Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya
di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

71
KELAS : V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menjalankan 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
dan menghargai ajaran agama nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
yang dianutnya 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan tanggug jawab
sebagai warga masyarakat dan umat beragama
dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2. Menunjukkan perilaku 1.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, dan
jujur, disiplin, tanggung rela berkorban sesuai nilai-nilai sila Pancasila
jawab, santun, peduli, dan 1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
percaya diri dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga
berinteraksi dengan keluarga, masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
teman, guru dan tetangganya 1.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial
serta cinta tanah air budaya masyarakat dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
1.4 Menampilkan sikap jujur pada penerapan nilai-
nilai persatuan dan kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial budaya
2. Memahami pengetahuan 2.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam
faktual dengan cara kehidupan sehari-hari
mengamati [mendengar, 2.2 Memahami hak, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-
melihat, membaca] dan
hari
menanya berdasarkan rasa 2.3 Menelaah keberagaman sosial budaya
ingin tahu tentang dirinya, masyarakat
makhluk ciptaan Tuhan dan 2.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan
kegiatannya, dan benda- untuk membangun kerukunan hidup
benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
3. Menyajikan pengetahuan 3.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai
faktual dalam bahasa yang Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
jelas dan logis, dalam 3.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan tanggung
karya yang estetis, dalam jawab sebagai warga masyarakat dalam
gerakan yang kehidupan sehari-hari
mencerminkan anak sehat, 3.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
dan dalam tindakan yang mendukung keberagaman sosial budaya
mencerminkan perilaku masyarakat
anak beriman dan 3.4 Menyajikan hasil penggalian tentang
72
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

berakhlak mulia manfaat persatuan dan kesatuan untuk


membangun kerukunan.

KELAS VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menjalankan dan 1.1 Menerima makna hubungan bintang,
menghargai ajaran agama yang dianutnya rantai, pohon beringin, kepala
banteng, dan padi kapas pada lambang
negara “Garuda Pancasila” sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak
warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari dalam menjalankan agama
1.3 Mensyukuri keberagaman umat
beragama di masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
1.5 Mensyukuri berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Bersikap berani mengakui kesalahan,


tanggung jawab, santun, peduli, dan meminta maaf, memberi maaf, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan santun sebagai perwujudan nilai dan
keluarga, teman, guru dan tetangganya moral Pancasila.
2,2 Menunjukkan sikap disiplin dalam
memenuhi kewajiban dan hak
sebagai warga masyarakat sebagai
wujud cinta tanah air
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
umat beragama di masyarakat dalam
konteks Bhinneka Tunggal Ika
2.4Menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Memahami makna hubungan simbol

73
dengan cara mengamati [mendengar, dengan sila-sila Pancasila
melihat, membaca] dan menanya 3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang kewajiban dan hak sebagai warga
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan masyarakat dalam kehidupan sehari-
kegiatannya, dan benda-benda yang hari
dijumpainya di rumah dan di sekolah 3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan seharihari
3.4Mengidentifikasi berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya dengan sila-sila Pancasila sebagai satu
yang estetis, dalam gerakan yang kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
mencerminkan anak sehat, dan dalam 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
tindakan yang mencerminkan perilaku pelaksanaan kewajiban dan hak
anak beriman dan berakhlak mulia sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan sehari –hari
4.4 Menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan

3. BAHASA INDONESIA

Kelas I
No ELEMEN CP (Capaian Pembelajaran)
1 Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh
perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan yang
didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi
dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.

74
2 Membaca Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa
dan Memirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau
dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang
dikenalinya sehari-hari dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
3 Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang
Mempresenta beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan
sikan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang
dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan
dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta didik
mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca
atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang
dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
4 Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis
permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata
dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas
dan/atau melalui media digital. Peserta didik mengembangkan
tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu
menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana,
menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali
narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan
menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis
permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata
dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas
dan/atau melalui media digital. Peserta didik mengembangkan
tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu
menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana,
menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali
narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan
menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari- hari.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan 3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan
faktual dengan cara mengamati yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang
(mendengar, melihat, membaca) menggambarkan sikap hidup rukun
dan menanya berdasarkan rasa 3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang
ingin tahu tentang dirinya, keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya
75
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui
kegiatannya, dan benda-benda teks tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi
yang dijumpainya di rumah dan lingkungan.
di sekolah 3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang
lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial
dan budaya di lingkungan sekitar dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis,
lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep tentang
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di
lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan
lingkungan dalam Bahasa Indonesia atau bahasa
daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa Indonesia
atau bahasa daerah melalui teks tulis dan lisan
3.6 Mencermati ungkapan permintaan maaf dan
tolong melalui teks tentang budaya santun sebagai
gambaran sikap hidup rukun dalam kemajemukan
masyarakat Indonesia
3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung dalam
cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf
kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama
orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat berita
dan tanda tanya pada kalimat tanya
3.8 Menggali informasi dari dongeng binatang
(fabel) tentang sikap hidup rukun dari teks lisan dan
tulis dengan tujuan untuk kesenangan
3.9 Menentukan kata sapaan dalam dongeng secara
lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf kapital (nama
Tuhan nama orang, nama agama) serta tanda titik
dan tanda tanya dalam kalimat yang benar

4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah,


faktual dalam bahasa yang jelas penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan
dan logis, dalam karya yang bahasa yang santun
estetis, dalam gerakan yang 4.2 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa
mencerminkan anak sehat, dan Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil
dalam tindakan yang pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan
76
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
mencerminkan perilaku anak bentuk dan wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan,
beriman dan berakhlak mulia dan visual
4.3 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa
Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil
pengamatan tentang lingkungan geografis,
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di
lingkungan sekitar dalam bentuk teks tulis, lisan, dan
visual
4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa
Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil
pengamatan tentang lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta
cara menjaga kesehatan lingkungan dalam bentuk
teks tulis, lisan, dan visual
4.5 Membacakan teks puisi anak tentang alam dan
lingkungan dalam bahasa Indonesia dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
4.6 Menyampaikan ungkapan-ungkapan santun
(menggunakan kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup
rukun dalam kemajemukan
4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung
menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama
bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada
kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya
dengan benar
4.8 Menceritakan kembali teks dongeng binatang
(fabel) yang menggambarkan sikap hidup rukun
yang telah dibaca secara nyaring sebagai bentuk
ungkapan diri
4.9 Menirukan kata sapaan dalam dongeng secara
lisan dan tulis
4.10 Menulis teks dengan menggunakan huruf
kapital (nama Tuhan, nama agama, nama orang),
serta tanda titik dan tanda tanya pada akhir kalimat
dengan benar

77
KELAS III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Menggali informasi tentang konsep
dengan cara mengamati (mendengar, perubahan wujud benda dalam
melihat, membaca) dan menanya kehidupan sehari-hari yang disajikan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam bentuk lisan, tulis, visual,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dan/atau eksplorasi lingkungan
kegiatannya, dan benda-benda yang 3.2 Menggali informasi tentang sumber
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan bentuk energi yang disajikan
dalam bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan
3.3 Menggali informasi tentang
perubahan cuaca dan pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan
3.4 Mencermati kosakata dalam teks t
entang konsep ciri-ciri, kebutuhan
(makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan perkembangan
makhluk hidup yang ada di lingkungan
setempat yang disajikan dalam bentuk
lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan
3.1 Menggali informasi tentang caracara
perawatan tumbuhan dan hewan melalui
wawancara dan/atau eksplorasi
lingkungan
3.2 Mencermati isi teks informasi
tentang perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi
di lingkungan setempat
78
3.3 Mencermati informasi tentang konsep
delapan arah mata angin dan
pemanfaatannya dalam denah dalam
teks lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan
3.4 Menguraikan pesan dalam dongeng
yang disajikan secara lisan, tulis, dan
visual dengan tujuan untuk kesenangan
3.5 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol
(rambu lalu lintas, pramuka, dan
lambang negara) beserta artinya dalam
teks lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan
3.6 Mencermati ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
dalam bahasa yang jelas, sistematis dan konsep perubahan wujud benda dalam
logis, dalam karya yang estetis, dalam kehidupan seharihari dalam bentuk l
gerakan yang mencerminkan anak sehat, isan, tulis, dan visual menggunakan
dan dalam tindakan yang mencerminkan kosakata baku dan kalimat efektif
perilaku anak beriman dan berakhlak 4.2 Menyajikan hasil penggalian
mulia informasi tentang konsep sumber dan
bentuk energi dalam bentuk tulis dan
visual menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
4.3 Menyajikan hasil penggalian
informasi tentang konsep perubahan
cuaca dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia dalam bentuk tulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
tempat hidup), pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup yang ada
di lingkungan setempat secara
tertulis menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
cara-cara perawatan tumbuhan dan
hewan dalam bentuk tulis dan visual
79
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
4.6 Meringkas informasi tentang
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di l
ingkungan setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
4.7 Menjelaskan konsep delapan arah
mata angin dan pemanfaatannya dalam
denah dalam bentuk tulis dan visual
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
lambang/simbol (rambu lalu lintas,
pramuka, dan lambang negara) beserta
artinya dalam bentuk visual dan tulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian masalah
(sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif yang dibuat sendiri

Kelas IV
No ELEMEN CP (CAPAIAN PEMBELAJARAN)
1 Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan)
suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi
lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks
narasi yang dibacakan atau dari media audio.

80
2 Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi
Memirsa tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi
anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik
mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi
huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide
pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita
pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa sesuai dengan topik.
3 Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan
Mempresentasikan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan,
jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu
percakapan dan diskusi dengan aktif.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam
suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata
caranya.
Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi
dengan topik yang beraneka ragam.
4 Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi,
teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan
rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci
dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik
terampil menulis tegak bersambung.

KELAS : V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan 3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan
faktual dan konseptual dengan tulis
cara mengamati, menanya dan 3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat dari
mencoba berdasarkan rasa ingin buku ke dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
tahu tentang dirinya, makhluk mengapa, dan bagaimana
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari
dan benda- benda yang media cetak atau elektronik
dijumpainya di rumah, di sekolah 3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan
dan tempat bermain paparan iklan dari media cetak atau elektronik
3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi
sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis
menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana
81
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan
secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk
kesenangan
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling
berkaitan pada teks nonfiksi
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan
yang terdapat pada teks nonfiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan
ejaan dalam surat undangan (ulang tahun, kegiatan
sekolah, kenaikan kelas, dll.)
4. Menyajikan pengetahuan 1.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran
faktual dan konseptual dalam dalam teks tulis dan lisan secara lisan, tulis,
bahasa yang jelas, sistematis, dan visual
logis dan kritis, dalam karya yang 1.2 Menyajikan hasil klasifikasi informasi yang
estetis, dalam gerakan yang didapat dari buku yang dikelompokkan
mencerminkan anak sehat, dan dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
dalam tindakan yang mengapa, dan bagaimana menggunakan
mencerminkan perilaku anak kosakata baku
beriman dan berakhlak mulia 1.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan
(eksplanasi) dari media cetak atau elektronik
dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual
1.4 Memeragakan kembali informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media cetak
atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis,
dan visual
1.5 Memaparkan informasi penting dari teks
narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta kosakata baku dan kalimat
efektif
1.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri
1.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling
berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri
1.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan
dengan memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
82
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.9 Membuat surat undangan (ulang tahun,
kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
dengan kalimat efektif dan memperhati-kan
penggunaan ejaan

KELAS VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Menyimpulkan informasi
konseptual dengan cara mengamati, berdasarkan teks laporan hasil
menanya dan mencoba berdasarkan rasa pengamatan yang didengar dan dibaca
ingin tahu tentang dirinya, makhluk 3.2 Menggali isi teks penjelasan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, dibaca
di sekolah dan di tempat bermain 3.3 Menggali isi teks pidato yang
didengar dan dibaca
3.4 Menggali informasi penting dari
buku sejarah menggunakan aspek: apa,
di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana
3.5 Membandingkan karakteristik teks
puisi dan teks prosa
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks
formulir (pendaftaran, kartu anggota,
pengiriman uang melalui bank/kantor
pos, daftar riwayat hidup, dsb.)
3.7 Memperkirakan informasi yang
dapat diperoleh dari teks nonfiksi
sebelum membaca (hanya berdasarkan
membaca judulnya saja)
3.8 Menggali informasi yang terdapat
pada teks nonfiksi
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan t
okoh serta penceritaan penulis dalam
teks fiksi
310 Mengaitkan peristiwa yang dialami t
83
okoh dalam cerita fiksi dengan
pengalaman pribadi

4. MATEMATIKA
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta Elemen dan Capaian
Pembelajaran (CP) Matematika SD :
Kelas: I (Fase A)
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Kelas I
No ELEMEN CP (CAPAIAN PEMBELAJARAN)
1 Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan
pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, serta melakukan
komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai)
bilangan. Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda-
benda konkret yang banyaknya sampai 20. Peserta didik
menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda
atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang
diperkenalkan adalah setengah dan seperempat.

84
2 Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan
pemahaman makna simbol matematika " = " dalam
suatu kalimat matematika yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai
20 menggunakan gambar. Contoh:

Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan


pola bukan bilangan (misalnya, gambar, warna, suara)
3 Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan
panjang dan berat benda secara langsung, dan
membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur
dan mengestimasi panjang benda menggunakan satuan
tidak baku.
4 Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal
berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segibanyak,
lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus, kerucut,dan
bola). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) suatu bangun datar
(segitiga,segiempat, dan segibanyak). Peserta didik juga
dapat menentukan posisi benda terhadap benda lain
(kanan,kiri, depan belakang).
5 Analisis Data Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan,
dan Peluang menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan
menyajikan data dari banyak benda dengan
menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4
kategori.

KELAS: II

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah dan
faktual dengan cara mengamati menentukan lambangnya berdasarkan nilai t
(mendengar, melihat, membaca) empat dengan menggunakan model konkret
dan menanya berdasarkan rasa serta cara membacanya
ingin tahu tentang dirinya, 3.2 Membandingkan dua bilangan cacah
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.3 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan
kegiatannya, dan benda-benda pengurangan bilangan yang melibatkan
yang dijumpainya di rumah dan bilangan cacah sampai dengan 999 dalam
di sekolah kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
penjumlahan dan pengurangan
3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang
melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari
85
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
serta mengaitkan perkalian dan pembagian
3.4 Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata
uang
3.5 Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam satuan
baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
3.6 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4
menggunakan benda-benda konkret dalam
kehidupan sehari-hari
3.7 Menjelaskan ruas garis dengan menggunakan
model konkret bangun datar dan bangun ruang
3.8 Menjelaskan bangun datar dan bangun ruang
berdasarkan ciri-cirinya
3.9 Menjelaskan pola barisan bangun datar dan
bangun ruang menggunakan gambar atau benda
konkret
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan
faktual dalam bahasa yang jelas lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan
dan logis, dalam karya yang menggunakan model konkret
estetis, dalam gerakan yang 4.2 Mengurutkan bilangan-bilangan dari bilangan t
mencerminkan anak sehat, dan erkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya
dalam tindakan yang 4.3 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan
mencerminkan perilaku anak pengurangan bilangan yang melibatkan
beriman dan berakhlak mulia bilangan cacah sampai dengan 999 dalam
kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
penjumlahan dan pengurangan
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan
pembagian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian
4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta
mendemonstrasikan berbagai kesetaraan
pecahan mata uang
4.6 Melakukan pengukuran panjang (termasuk
jarak), berat, dan waktu dalam satuan baku,
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4 yang
bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan
86
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
suatu benda konkret dalam kehidupan sehari-
hari
4.8 Mengidentifikasi ruas garis dengan
menggunakan model konkret bangun datar dan
bangun ruang
4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan bangun ruang
berdasarkan ciri-cirinya
4.10 Memprediksi pola barisan bangun datar dan
bangun ruang menggunakan gambar atau b
enda konkret

KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung
cara mengamati (mendengar, melihat, pada bilangan cacah
membaca) dan menanya berdasarkan rasa 3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3 ,
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda dan 1/4) yang disajikan pada garis
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah bilangan
3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil
bagi dua bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan s
ebagai bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda
3.5 Menjelaskan dan melakukan
penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama
3.6 Menjelaskan dan menentukan lama
waktu suatu kejadian berlangsung
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan
hubungan antar satuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
3.8 Menjelaskan dan menentukan luas dan
volume dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan benda konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri
putar pada bangun datar

87
menggunakan benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan
keliling bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan
sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
3.12 Menganalisis berbagai bangun datar
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan
dalam diagram gambar
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Menyelesaikan masalah yang
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, melibatkan penggunaan sifat-sifat
dalam karya yang estetis, dalam gerakan operasi hitung pada bilangan cacah
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam 4.2 Menggunakan bilangan cacah dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3 ,
beriman dan berakhlak mulia dan 1/4 ) yang disajikan pada garis
bilangan
4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat
dinyatakan sebagai jumlah, selisih,
hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
4.4 Menyajikan pecahan sebagai bagian
dari keseluruhan menggunakan
benda-benda konkret
4.5 Menyelesaikan masalah penjumlahan
dan pengurangan pecahan
berpenyebut sama
4.6 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan lama waktu suatu kejadian
berlangsung
4.7 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan hubungan
antarsatuan baku untuk panjang,
berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
4.8 Menyelesaikan masalah luas dan
volume dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan benda konkret
4.9 Mengidentifikasi simetri lipat dan
simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret
4.10 Menyajikan dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
88
4.11 Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut
siku-siku, sudut lancip, dan sudut
tumpul), dan satuan pengukuran tidak
baku
4.12 Mengelompokkan berbagai bangun
datar berdasarkan sifat-sifat yang
dimiliki
4.13 Menyajikan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan
dalam diagram gambar

Kelas IV (Fase B)

No ELEMEN CP (CAPAIAN PEMBELAJARAN)


1 Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka
dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan
operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100
menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan
kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan
mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya,
)
dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya,
).
Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan
simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan
intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat
menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta
menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep
persen.

89
2 Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100
(contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10 ) Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang
melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah
sampai 100.
3 Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat
benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan
hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat
mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan
tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
4 Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai
bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat
menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun
datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

5 Analisis Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan,


Data dan membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi
Peluang data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram
batang (skala satu satuan).
KELAS : V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan


faktual dan konseptual dengan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda
cara mengamati dan menanya 3.2 Menjelaskan dan melakukan perkalian dan
berdasarkan rasa ingin tahu pembagian pecahan dan desimal
tentang dirinya, makhluk ciptaan 3.3 Menjelaskan perbandingan dua besaran yang
Tuhan dan kegiatannya, dan berbeda (kecepatan sebagai perbandingan jarak
benda-benda yang dijumpainya di dengan waktu, debit sebagai perbandingan volume
rumah, di sekolah, dan tempat dan waktu)
bermain 3.4 Menjelaskan skala melalui denah
3.5 Menjelaskan, dan menentukan volume bangun
ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti
kubus satuan) serta hubungan pangkat tiga dengan
akar pangkat tiga
3.6 Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring

90
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

bangun ruang sederhana (kubus dan balok)


3.7 Menjelaskan data yang berkaitan dengan diri
peserta didik atau lingkungan sekitar serta cara
pengumpulannya
3.8 Menjelaskan penyajian data yang berkaitan
dengan diri peserta didik dan membandingkan
dengan data dari lingkungan sekitar dalam bentuk
daftar, tabel, diagram gambar (piktogram), diagram
batang, atau diagram garis
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
faktual dan konseptual dalam penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan
bahasa yang jelas, sistematis, penyebut berbeda
logis dan kritis, dalam karya yang 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
estetis, dalam gerakan yang perkalian dan pembagian pecahan dan desimal
mencerminkan anak sehat, dan 4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
dalam tindakan yang perbandingan dua besaran yang berbeda (kecepatan,
mencerminkan perilaku anak debit)
beriman dan berakhlak mulia 4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
skala pada denah
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
volume bangun ruang dengan menggunakan satuan
volume (seperti kubus satuan) melibatkan pangkat
tiga dan akar pangkat tiga
4.6 Membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana
(kubus dan balok)
4.7 Menganalisis data yang berkaitan dengan diri
peserta didik atau lingkungan sekitar serta cara
pengumpulannya
4.8 Mengorganisasikan dan menyajikan data yang
berkaitan dengan diri peserta didik dan
membandingkan dengan data dari lingkungan
91
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

sekitar dalam bentuk daftar, tabel, diagram gambar


(piktogram), diagram batang, atau diagram garis

5. ILMU PENGETAHUAN ALAM


Kompetensi Inti Dan Komptensi Dasar serta Elemen dan Capaian Pembelajaran
(CP) Ilmu Pengetahuan Alam / IPAS SD

KELAS IV
No ELEMEN CP (CAPAIAN PEMBELAJARAN)
1 Pemahaman Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta
IPAS (sains fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta
dan sosial) didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat
bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta
didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan
kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup. Peserta
didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi
serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi,
cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan
dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai
jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk
benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air
dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air. Di
akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan
tanggung jawab sebagai warga sekolah serta
mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di
sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik
mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya
dengan profesi masyarakat. Peserta didik mampu
menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat
tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman
budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta
didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah
(baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat
tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan
saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan
dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk

92
mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
2 Keterampilan 1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik mengamati
proses fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan
menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil
pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan menggunakan
panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang
dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan
panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan
langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai
dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik
menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan
data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik
sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi
pola. Peserta didik membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang
bersifat ilmiah. 5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan
teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai
format.

KELAS : V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada
faktual dan konseptual dengan hewan dan manusia serta cara memelihara
cara mengamati, menanya dan kesehatan alat gerak manusia
mencoba berdasarkan rasa ingin 3.2 Menjelaskan organ pernafasan dan fungsinya
tentang dirinya, makhluk ciptaan pada hewan dan manusia, serta cara memelihara
Tuhan dan kegiatannya, dan kesehatan organ pernapasan manusia
benda-benda yang dijumpainya di 3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya
rumah, di sekolah dan tempat pada hewan dan manusia serta cara memelihara
bermain kesehatan organ pencernaan manusia
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah
93
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
manusia
3.5 Menganalisis hubungan antar komponen
ekosistem dan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari
3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk
hidup
3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan komponen
penyusunnya (zat tunggal dan campuran)
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Membuat model sederhana alat gerak manusia
faktual dan anak sehat, dan dalam atau hewan
tindakan yang mencerminkan 4.2 Membuat model sederhana organ pernapasan
perilaku anak beriman dan manusia
berakhlak mulia 4.3 Menyajikan karya tentang konsep organ dan
fungsi pencernaan pada hewan atau manusia.
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran
darah pada manusia
4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring
makanan dalam suatu ekosistem
4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang
perpindahan kalor
4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor
pada benda
4.8 Membuat karya tentang skema siklus air
berdasarkan informasi dari berbagai sumber
4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat
campuran dan komponen penyusunnya dalam
kehidupan sehari-hari

KELAS VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Membandingkan cara
konseptual dengan cara mengamati, perkembangbiakan tumbuhan dan

94
menanya dan mencoba berdasarkan rasa hewan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan laki-laki dan perempuan dengan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, kesehatan reproduksi
di sekolah dan tempat bermain 3.3 Menganalisis cara makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan
3.4 Mengidentifikasi komponen-
komponen listrik dan fungsinya dalam
rangkaian listrik sederhana
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet
dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan,
menyalurkan, dan menghemat energi
listrik
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan
karakteristik anggota tata surya
3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan
revolusi bumi serta terjadinya gerhana
bulan dan gerhana matahari

, 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Menyajikan karya tentang


konseptual dalam bahasa yang jelas, perkembangangbiakan tumbuhan
sistematis, logis dan kritis, dalam karya 4.2 Menyajikan karya tentang cara
yang estetis, dalam gerakan yang menyikapi ciri-ciri pubertas yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam dialami menyesuaikan diri dengan
tindakan yang mencerminkan perilaku lingkungan
anak beriman dan berakhlak mulia 4.3 Menyajikan karya tentang cara
makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, sebagai hasil
penelusuran berbagai sumber
4.4 Melakukan percobaan rangkaian listrik
sederhana secara seri dan paralel
4.5 Membuat laporan hasil percobaan t
entang sifat-sifat magnet dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
4.6 Menyajikan karya tentang berbagai
cara melakukan penghematan energi d
an usulan sumber alternatif energi
listrik
4.7 Membuat model sistem tata surya
4.8 Membuat model gerhana bulan dan
95
gerhana matahari

6. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


KELAS V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia
faktual dan konseptual dengan sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta
cara mengamati, menanya, dan pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
mencoba berdasarkan rasa ingin budaya, komunikasi, serta transportasi.
tahu tentang dirinya, makhluk 3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi manusia
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
dan benda-benda yang pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi
dijumpainya di rumah, di masyarakat Indonesia.
sekolah dan di tempat bermain. 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang
sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa.
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab
penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik
faktual dan konseptual dalam geografis Indonesia sebagai negara
bahasa yang jelas, sistematis, kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya
logis, dan kritis, dalam karya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya,
yang estetis, dalam gerakan komunikasi, serta transportasi.
yang mencerminkan anak sehat, 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi
dan dalam tindakan yang manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya
mencerminkan perilaku anak terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi
beriman dan berakhlak mulia masyarakat Indonesia.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi
dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat
di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai faktor-
faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia
dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.

KELAS VI

96
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Mengidentifikasi karakteristik
konseptual dengan cara mengamati, geografis dan kehidupan sosial
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa budaya, ekonomi, politik di wilayah
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ASEAN.
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan 3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya
benda-benda yang dijumpainya di rumah, dalam rangka modernisasi bangsa
di sekolah, dan di tempat bermain. Indonesia
3.3 Menganalisis posisi dan peran
Indonesia dalam kerja sama di bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, t
eknologi, dan pendidikan dalam
lingkup ASEAN.
3.4 Memahami makna proklamasi
kemerdekaan, upaya mempertahankan
kemerdekaan, dan upaya
mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
konseptual dalam bahasa yang jelas, karakteristik geografis dan kehidupan
sistematis, logis, dan kritis; dalam karya sosial budaya, ekonomi, dan politik di
yang estetis, dalam gerakan yang wilayah ASEAN.
mencerminkan anak sehat dan tindakan 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai
yang mencerminkan perilaku anak perubahan sosial budaya dalam rangka
beriman dan berakhlak mulia. modernisasi bangsa Indonesia
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
posisi dan peran Indonesia dalam kerja
sama di bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya, teknologi, dan
pendidikan dalam lingkup ASEAN
4.4 Menyajikan laporan tentang makna
proklamasi kemerdekaan, upaya
mempertahankan kemerdekaan, dan
upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera

7. SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN


KELAS I

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


(PENGETAHUAN)

97
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
(mendengar, melihat, membaca) yang estetis, dalam gerakan yang
dan menanya berdasarkan rasa mencerminkan anak sehat, dan dalam
ingin tahu tentang dirinya, makhluk tindakan yang mencerminkan perilaku anak
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, beriman dan berakhlak mulia
dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengenal karya ekspresi dua 4.1 membuat karya ekspresi dua dan tiga
dan tiga dimensi dimensi
3.2 mengenal elemen musik 4.2 menirukan elemen musik melalui lagu
melalui lagu
3.3 mengenal gerak anggota 4.3 meragakan gerak anggota tubuh
tubuh melalui tari melalui tari
3.4 mengenal bahan alam 4.4 membuat karya dari bahan alam
dalam berkarya

KELAS : II

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. memahami pengetahuan 3.1 mengenal karya imajinatif dua dan tiga dimensi
faktual dengan cara mengamati 3.2 mengenal pola irama sederhana melalui lagu
(mendengar, melihat, membaca) anak-anak
dan menanya berdasarkan rasa 3.3 mengenal gerak keseharian dan alam dalam tari
ingin tahu tentang dirinya, 3.4 mengenal pengolahan bahan alam dan buatan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam berkarya
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah

4. menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya imajinatif dua dan tiga dimensi
faktual dalam bahasa yang jelas 4.2 menampilkan pola irama sederhana melalui lagu
dan logis, dalam karya yang anak-anak
estetis, dalam gerakan yang 4.3 meragakan gerak keseharian dan alam dalam tari
mencerminkan anak sehat, dan 4.4 membuat hiasan dari bahan alam dan buatan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

98
KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 mengetahui unsur-unsur rupa
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya dekoratif
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang 3.2 mengetahui bentuk dan variasi
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan pola irama dalam lagu
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya 3.3 mengetahui dinamika gerak tari
di rumah dan di 3.4 mengetahui teknik potong, lipat,
dan sambung

4. menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 membuat karya dekoratif


bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam 4.2 menampilkan bentuk dan variasi
karya yang estetis, dalam gerakan yang irama melalui lagu
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan 4.3 meragakan dinamika gerak tari
yang mencerminkan perilaku anak 4.4 membuat karya dengan teknik
potong, lipat, dan sambung

KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dengan 4. menyajikan pengetahuan faktual
cara mengamati dan menanya berdasarkan dalam bahasa yang jelas,
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk sistematis dan logis, dalam karya
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan yang estetis, dalam gerakan yang
benda-benda yang dijumpainya di rumah, mencerminkan anak sehat, dan
di sekolah dan tempat bermain dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengetahui gambar dan bentuk tiga 4.1 menggambar dan membentuk
dimensi tiga dimensi
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada memperhatikan tempo dan
tinggi rendah nada
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari
kreasi daerah
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya kolase,
tempel montase, aplikasi, dan mozaik

99
KELAS: V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. memahami pengetahuan 3.1 memahami gambar cerita
faktual dan konseptual dengan 3.2 memahami tangga nada
cara mengamati, menanya dan 3.3 memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah
mencoba berdasarkan rasa ingin 3.4 memahami karya seni rupa daerah
tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. menyajikan pengetahuan 4.1 membuat gambar cerita
faktual dan konseptual dalam 4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga
bahasa yang jelas, sistematis, nada dengan iringan musik
logis dan kritis, dalam karya yang 4.3 mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi
estetis, dalam gerakan yang dearah
mencerminkan anak sehat, dan 4.1 membuat karya seni rupa daerah
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KELAS VI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3 .memahami pengetahuan faktual dan 3.1 memahami reklame
konseptual dengan cara mengamati, 3.2 memahami interval nada
menanya dan mencoba berdasarkan rasa 3.3 memahami penampilan tari kreasi
ingin tahu tentang dirinya, makhluk daerah
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan 3.4 memahami patung
benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain
4. menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 membuat reklame
konseptual dalam bahasa yang jelas, 4.2 memainkan interval
sistematis, logis dan kritis, dalam karya 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
yang estetis, dalam gerakan yang 4.4 membuat patung
mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia

8. PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

100
KELAS: I

No ELEMEN CP (CAPAIAN PEMBELAJARAN)


1 Elemen Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan kemampuan
Keterampilan dalam menirukan aktivitas pola gerak dasar, aktivitas senam,
Gerak aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).
2 Elemen Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dalam
Pengetahuan melakukan pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak
Gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
3 Elemen Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dan
Pemanfaatan mampu mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran
Gerak jasmani terkait kesehatan. Peserta didik juga memahami
prosedur dan mampu mempraktikkan pola perilaku hidup
sehat berupa mengenali nama dan fungsi anggota tubuh,
serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
4 Elemen Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan perilaku
Pengembangan bertanggung jawab dalam menyimak arahan dan umpan
Karakter dan balik yang diberikan guru, mulai dapat menghormati orang
Internalisasi lain, serta menerima ragam keriangan yang didapat melalui
Nilai- nilai Gerak aktivitas jasmani.

KELAS : II

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor
faktual dengan cara mengamati sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
[mendengar, melihat, membaca] keterhubungan dalam berbagai bentuk
dan menanya berdasarkan rasa permainan sederhana dan atau tradisional
ingin tahu tentang dirinya, 3.2 Memahami variasi gerak dasar non-lokomotor
makhluk ciptaan Tuhan dan sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
kegiatannya, dan benda-benda keterhubungan dalam berbagai bentuk
yang dijumpainya di rumah dan permainan sederhana dan atau tradisional
di sekolah 3.3 Memahami variasi gerak dasar manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional
3.4 Memahami bergerak secara seimbang, lentur,
dan kuat dalam rangka pengembangan
kebugaran jasmani melalui permainan
sederhana dan atau tradisional
3.5 Memahami variasi berbagai pola gerak dominan
101
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
(bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor tolakan, putaran, ayunan,
melayang, dan mendarat) dalam aktivitas
senam lantai
3.6 Memahami penggunaan variasi gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur penggunaan gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor,dan manipulatif
dalam bentuk permainan, dan menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas air
3.8 Memahami manfaat pemanasan dan
pendinginan, serta berbagai hal yang harus d
ilakukan dan dihindari sebelum, selama, dan
setelah melakukan aktivitas fisik
3.9 Memahami cara menjaga kebersihan
lingkungan (tempat tidur, rumah, kelas,
lingkungan sekolah, dan lain-lain)
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor
faktual dalam bahasa yang jelas sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
dan logis, dalam karya yang keterhubungan dalam berbagai bentuk
estetis, dalam gerakan yang permainan sederhana dan atau tradisional
mencerminkan anak sehat, dan 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar non-
dalam tindakan yang lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
mencerminkan perilaku anak usaha, dan keterhubungan dalam berbagai
beriman dan berakhlak mulia bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional
4.4 Mempraktikkan prosedur bergerak secara
seimbang, lentur, dan kuat dalam rangka
pengembangan kebugaran jasmani melalui
permainan sederhana dan atau tradisional
4.5 Mempraktikkan variasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor tolakan, putaran, ayunan,
melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam
102
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
lantai
4.6 Mempraktikkan penggunaan variasi gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
4.7 Mempraktikkan penggunaan gerak dasar l
okomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
dalam bentuk permainan, dan menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas
air***
4.8 Menceritakan manfaat pemanasan dan
pendinginan, serta berbagai hal yang harus
dilakukan dan dihindari sebelum, selama, dan
setelah melakukan aktivitas fisik
4.9 Menceritakan cara menjaga kebersihan
lingkungan (tempat tidur, rumah, kelas,
lingkungan sekolah).

KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Memahami kombinasi gerak dasar
dengan cara mengamati [mendengar, lokomotor sesuai dengan konsep
melihat, membaca] dan menanya tubuh, ruang, usaha, dan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang keterhubungan dalam berbagai bentuk
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan permainan sederhana dan atau
kegiatannya, dan benda-benda yang tradisional
dijumpainya di rumah dan di sekolah 3.2 Memahami kombinasi gerak dasar
non-lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau

103
tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau
tradisional
3.4 Memahami bergerak secara seimbang,
lentur, lincah, dan berdaya tahan
dalam rangka pengembangan
kebugaran jasmani melalui permainan
sederhana dan atau tradisional
3.5 Memahami kombinasi berbagai pola
gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,
ayunan, melayang, dan, dan mendarat)
dalam aktivitas senam lantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor
dan manipulatif sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar
mengambang (water trappen) dan
meluncur di air serta menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air***
3.8 Memahami bentuk dan manfaat i
stirahat dan pengisian waktu luang
untuk menjaga kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih

104
makanan bergizi dan jajanan sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Mempraktikkan gerak kombinasi
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, gerak dasar lokomotor sesuai dengan
dalam karya yang estetis, dalam gerakan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam keterhubungan dalam berbagai bentuk
tindakan yang mencerminkan perilaku permainan sederhana dan atau
anak beriman dan berakhlak mulia tradisional
4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
dasar non-lokomotor sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau
tradisional
4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau
tradisional
4.4 Mempraktikkan bergerak secara
seimbang, lentur, lincah, dan berdaya
tahan dalam rangka pengembangan
kebugaran jasmani melalui permainan
sederhana dan atau tradisional
4.5 Mempraktikkan kombinasi berbagai
pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam lantai
4.6 Mempraktikkan penggunaan

105
kombinasi gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor dan manipulatif sesuai
dengan irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak berirama
4.7 Mempraktikkan gerak dasar
mengambang (water trappen) dan
meluncur di air serta menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air***
4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat
istirahat dan pengisian waktu luang
untuk menjaga kesehatan
4.9 Menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh

KELAS: IV
No ELEMEN CP (CAPAIAN PEMBELAJARAN)
1 Elemen Pada akhir fase B peserta didik menunjukkan kemampuan
Keterampilan dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas pola
Gerak gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa
meniru contoh) berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan
dan olahraga air (kondisional).
2 Elemen Pada akhir fase B peserta didik menerapkan prosedur variasi
Pengetahuan dan kombinasi pola gerak dasar dan keterampilan gerak
Gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
3 Elemen Pada akhir fase B peserta didik dapat menerapkan prosedur
Pemanfaatan dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran
Gerak jasmani sesuai ukuran dan intensitas aktivitas jasmani
(ringan hingga sedang), menunjukkan kemampuan dalam
106
menerapkan pola perilaku hidup sehat berupa perlunya
aktivitas jasmani, istirahat, pengisian waktu luang, serta
memilih makanan bergizi dan seimbang. Peserta didik juga
dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan
prosedur pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit
menular dan tidak menular.
4 Elemen Pada akhir fase B peserta didik dapat menunjukkan perilaku
Pengembanga bertanggung jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam
n Karakter proses pembelajaran, menerima dan mengimplementasikan
dan arahan dan umpan balik yang diberikan guru, serta
Internalisasi mendukung adanya keriangan di dalam aktivitas jasmani.
Nilai- nilai
Gerak

KELAS : V

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami kombinasi gerak lokomotor, non-
faktual dan konseptual dengan lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan
cara mengamati, menanya dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
mencoba berdasarkan rasa dalam berbagai permainan bola besar sederhana
ingin tentang dirinya, makhluk dan atau tradisional*
ciptaan Tuhan dan 3.2 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor,
kegiatannya, dan benda-benda non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan
yang dijumpainya di rumah, di konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
sekolah dan tempat bermain dalam berbagai permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional*
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar jalan, lari,
lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga
yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional
3.4 Menerapkan variasi gerak dasar lokomotor dan
non lokomotor untuk membentuk gerak dasar
seni beladiri**
3.5 Memahami aktivitas latihan daya tahan jantung
(cardio respiratory) untuk pengembangan
kebugaran jasmani
3.6 Memahami kombinasi pola gerak dominan
(bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan,
melayang, dan mendarat) untuk membentuk
keterampilan dasar senam menggunakan alat
3.7 Memahami penggunaan kombinasi gerak dasar
107
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas
gerak berirama
3.8 Memahami salah satu gaya renang dengan
koordinasi yang baik pada jarak tertentu***
3.9 Memahami konsep pemeliharaan diri dan orang
lain dari penyakit menular dan tidak menular
3.10 Memahami bahaya merokok, minuman keras,
dan narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak lokomotor,
faktual dan konseptual dalam non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan
bahasa yang jelas, sistematis, konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
logis dan kritis, dalam karya dalam berbagai permainan bola besar sederhana
yang estetis, dalam gerakan dan atau tradisional*
yang mencerminkan anak 4.2 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar l
sehat, dan dalam tindakan yang okomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai permainan bola
kecil sederhana dan atau tradisional*
4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan,
lari, lompat, dan lempar melalui
permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau
olahraga tradisional
4.4 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor
dan non lokomotor untuk membentuk gerak
dasar seni beladiri**
4.5 Mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan
jantung (cardio respiratory) untuk
pengembangan kebugaran jasmani
4.6 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dominan
(bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan,
melayang, dan mendarat) untuk membentuk
keterampilan dasar senam menggunakan alat
4.7 Mempraktikkan pengunaan kombinasi gerak
dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak beriram
4.8 Mempraktikkan salah satu gaya renang dengan
108
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
koordinasi yang baik pada jarak tertentu ***
4.9 Menerapkan konsep pemeliharaan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak
menular
4.10 Memaparkan bahaya merokok, meminum
minuman keras, dan mengonsumsi narkotika,
zat-zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya
lainnya terhadap kesehatan tubuh

KELAS VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan faktual dan 3.1 Memahami variasi dan kombinasi
konseptual dengan cara mengamati, gerak dasar lokomotor, nonlokomotor,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa dan manipulatif dengan kontrol yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk baik dalam permainan bola besar
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan sederhana dan atau tradisional*
benda-benda yang dijumpainya di rumah, 3.2 Memahami variasi dan kombinasi
di sekolah dan di tempat bermain gerak dasar lokomotor, nonlokomotor,
dan manipulatif dengan kontrol yang
baik dalam permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar dengan kontrol yang baik
melalui permainan dan atau olahraga
tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, non
lokomotor, dan manipulatif untuk
membentuk gerak dasar seni
beladiri**
3.5 Memahami latihan kebugaran jasmani

109
dan pengukuran tingkat kebugaran
jasmani pribadi secara sederhana
(contoh: menghitung denyut nadi,
menghitung kemampuan melakukan
push up, menghitung kelenturan
tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, d
an mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan
kombinasi gerak dasar rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami keterampilan salah satu
gaya renang dan dasar-dasar
penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
konseptual dalam bahasa yang jelas, gerak dasar lokomotor, non-
sistematis, logis dan kritis, dalam karya lokomotor, dan manipulatif dengan
yang estetis, dalam gerakan yang kontrol yang baik dalam permainan
mencerminkan anak sehat, dan dalam bola besar sederhana dan atau t
tindakan yang mencerminkan perilaku radisional
anak beriman dan berakhlak mulia 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif dengan
kontrol yang baik dalam permainan

110
bola kecil sederhana dan atau
tradisional*
4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar dengan kontrol yang baik
melalui permainan dan atau olahraga
tradisional
4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, non lokomotor,
dan manipulatif untuk membentuk gerak
dasar seni beladiri**
4.5 Mempratikkan latihan kebugaran
jasmani dan pengukuran tingkat
kebugaran jasmani pribadi secara
sederhana (contoh: menghitung denyut
nadi, menghitung kemampuan
melakukan push up, menghitung
kelenturan tungkai
4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, tepat dan
terkontrol dalam aktivitas senam
4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi
dan kombinasi gerak dasar rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama
4.8 Mempraktikkan keterampilan salah
satu gaya renang dan dasar-dasar
penyelamatan diri***
4.9 Memaparkan perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi

111
E. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan


pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I, sampai dengan kelas VI Mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran
tematik-terpadu.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang


mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.12 Daftar Tema


KELAS II
1. Hidup Rukun
2. Bermain di Lingkunganku
3. Tugasku Sehari-hari
4. Hidup Bersih dan Sehat
5. Aku dan Sekolahku
6. Air, Bumi,dan Matahari
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan
9. 8. Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan

KELAS III
1.Tumbuhan dan Perkembangan mahkluk hidup
2.Menyayangi tumbuhan dan hewan
3.Benda di sekitarku
4.Kewajiban dan hakku
5.Cuaca
6.Energi dan Perubahannya
7.Perkembangan teknologi
8 Praja Muda Karana

KELAS V
1. Organ Gerak Hewan dan Manusia
2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
3. Makanan Sehat
4. Sehat itu Penting
112
KELAS V

5. Ekosistem
6. Kalor dan Perpindahannya
7. Benda-benda di Sekitar
8. Peristiwa dalam Kehidupan
9. Lingkungan Sahabat Kita

KELAS VI
1.Selamatkan mahkluk hidup
2.Persatuan dalam perbedaan
3.Tokoh dan penemuan
4.Globalisasi
5.Wira usaha
6. Menuju masyarakat sehat
7. Kepemimpinan
8. Bumiku
9.Menjelajah angkasa luar
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari
berbagai mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan
transdisipliner.

Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata pelajaran.

Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi


Dasar.Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya,
sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga
keselarasan pembelajaran.

Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar tiap


mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya sendiri.

Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran


yang ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga
pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya
memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema

113
yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti
dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan
pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematik terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I II, dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam
satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I II, dan III menyebabkan semua
mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi
interdisipliner). Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan
ke Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
diintegrasikan ke Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Matematika.

Sedangkan untuk kelas IV, V,dan VI Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masing-masing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas
dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan
lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan
ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang

114
berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

E. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 1 Cempaga


dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar
yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk
proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu pada kelas I dan IV. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini
terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan
regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan
mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian
operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan
mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan
kreatif.

e.

Gambar 1. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek.


Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-
langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan
pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil
Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta

115
didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap
pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian
menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 2. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek


Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil
Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan
menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa
kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan
pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan
guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-
tiap akhir semester. Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran
berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai
agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang
inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga
bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.

Tabel 3.13. Implementasi Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum

NO Implementasi Strategi
1. Integrasi dalam mata Pengembangan silabus dan RPP pada
pelajaran kompetensi yang sudah ada sesuai dengan
nilai yang akan diterapkan
2. Melalui muatan local Kompetensi dikembangkan oleh
sekolah/daerah

116
3. Kegiatan Pembudayaan dan Pembiasaan, melalui
pengembangan diri kegiatan kokurikuler ,ekstrakurikuler,
Layanan konseling bagi peserta didik

117
Tabel 3.14 Program Pengembangan Pendidikan Karakter dalam
Kurikulum melalui Pembudayaan dan Pembiasaan
No Nilai Karakter Pelaksanaan
1. Religius 1. Trisandya/doa sebelum pelajaran dimulai.
2. Sembahyang pada hari-hari besar keagamaan.
2. Jujur 1. Kantin kejujuran.
2. Kotak kejujuran.
3. Tidak mencontek.
3. Disiplin, Semangat 1. Upacara bendera.
Kebangsaan, Cinta 2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan sebelum
Tanah Air, pelajaran dimulai.
3. Datang ke sekolah tepat waktu.
4. Gemar membaca, 1. Kunjungan ke perpustakaan.
Rasa ingin tahu 2. Jam wajib baca.
5. Peduli Lingkungan 1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Kerja bakti di sekolah dan lingkungan sekitar
sekolah.
6. Cinta Damai, 1. Menjenguk warga sekolah yang sakit.
Peduli Sosial , 2. Menyumbang saat terjadi bencana alam.
Toleransi. 3. Menyumbang untuk dana sosial misalnya
PMI, PPTI, dll.

7. Bersahabat/ 1. Membudayakan 5S (senyum, sapa, salam,


Komunikatif, sopan santun).
Demokratis. 2. Menyelesaikan masalah melalui musyawarah.
8. Menghargai 1. Memberikan ucapan selamat kepada warga
Prestasi sekolah yang berprestasi.
2. Memberikan hadiah kepada warga sekolah
yang berprestasi.
9. Mandiri, 1. Mengerjakan tugas tepat waktu.
Tanggung-jawab, 2. Tidak selalu tergantung pada orang lain.
Kerja Keras, 3. Selalu berinovasi.
Kreatif. 4. Tidak mudah putus asa.
Catatan: Pengembangan Nilai Karakter disesuaikan dengan kondisi dan prioritas
sekolah.
F. Gerakan Literasi Sekolah
a) Pengertian Gerakan Literasi sekolah
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua
proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman). Dengan
kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat
keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka
peluang kesuksesan hidup yang lebih baik. Rendahnya reading literacy bangsa kita
menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan
kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi
kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Jumlah perpustakaan dan buku
buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan
permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai critical problem, sementara
banyak masalah lain yang dianggap lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri
nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk
menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa.
Sederhananya, setiap anak di sekolah dasar diwajibkan membaca buku-buku bacaan
cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya
sebelum pelajaran kelas dimulai. Secara luas, literasi yangdimaksud disini lebih
dari sekedar membaca dan menulis melainkan juga mencangkup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan
hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya
Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan sembilan agenda
prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud, khususnya
Nawacita nomor 5, 6, 8, dan 9. Butir Nawacita yang dimaksudkan adalah (5)
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6) meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8)
melakukan revolusi karakter bangsa; (9) memperteguh kebinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia. Empat butir Nawacita tersebut terkait erat dengan
komponen literasi sebagai modal pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas, produktif
Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/
atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
b) Konsep Literasi Yang Diterapkan
Dari lima konsep dasar literasi yang ada, konsep literasi yang diterapkan di SD
Negeri 1 Cempaga yaitu :

118
a. Literasi Dasar yang mengembangkan kegiatan membaca, menulis, dan
berhitung
b. Literasi Perpustakaan dengan menggalakkan kegiatan literasi dengan
menggunakan referensi yang ada di perpustakaan
c) Tujuan Kegiatan Literasi SD Negeri 1 Cempaga
Tujuan umum dari pelaksanaan Gerakan Literasi sekolah di SD Negeri 1
Cempaga yaitu menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi
Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tujuan khusus dari
pelaksaan Gerakan Literasi sekolah di SD Negeri 1 Cempaga anatara lain:
a. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
e. Menjadikan sekolah sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya
membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang
komprehensif.
d) Tahap Gerakan Literasi Sekolah
Adapun tahapan dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah antara lain :
a. Tahap kegiatan Pembiasaan yang dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :

a) Membaca buku cerita/pengayaan selama 15 menit sebelum pelajaran


dimulai. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan adalah membacakan
buku dengan nyaring (read aloud) dan membaca dalam hati (sustained
silent reading/SSR).
b) Memperkaya koleksi bacaan untuk mendukung kegiatan 15 menit
membaca.
c) Memfungsikan lingkungan fisik sekolah melalui pemanfaatan sarana dan
prasarana sekolah, antara lain perpustakaan, sudut buku kelas, area baca,
kebun sekolah, kantin, UKS, dll. Untuk menumbuhkan minat baca warga
sekolah, sarana prasarana ini dapat diperkaya dengan bahan kaya teks
(print-rich material).
d) Melibatkan komunitas di luar sekolah dalam kegiatan 15 menit membaca
dan pengembangan sarana literasi, serta pengadaan buku-buku koleksi
perpustakaan dan sudut buku kelas.
e) Memilih buku bacaan yang baik yang dapat diberikan kepada peserta
didik
b. Tahap kegiatan pengembangan yang dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
a) Pada SD Kelas Awal
- Menyimak cerita untuk menumbuhkan empati.
- Mengeja kalimat dan memahami kata-kata dalam cerita sederhana.
- Membaca gambar untuk memahami alur cerita.
- Menjawab pertanyaan tentang tokoh cerita dan kejadian dalam cerita.
- Bercerita melalui gambar atau kata/ kalimat sederhana
- Mengidentifikasi tokoh utama dan alur cerita sederhana.
b) Pada SD Kelas Tinggi
- Menyimak cerita untuk menumbuhkan empati.
- Membaca cerita dengan fasih.
- Menggunakan konteks kalimat untuk memaknai kata-kata baru.
- Memahami cerita fantasi dan cerita rakyat dalam konteks budaya yang spesifik.
- Menceritakan ulang isi cerita dengan bahasa sendiri dan mengemuka- kan
pendapat terhadap cerita.
- Menuliskan tanggapan terhadap tokoh/alur cerita.
- Menulis modifikasi cerita dalam alur awal tengah akhir cerita.
- Mengidentifikasi elemen fakta dan fiksi dalam cerita.
- Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan karakter tokoh tokoh cerita.
c. Tahap kegiatan pengembangan yang dilaksanakan dengan cara sebagai berikut
1) Menyediakan pembelajaran terpandu berbasis literasi
2) Menata kelas berbasis literasi
3) Mengorganisasikan material
4) Melaksanakan literasi terpadu sesuai dengan tema dan mata pelajaran
5) Membuat jadwal
6) Asesmen dan Evaluasi
7) Konferensi literasi warga sekolah
e) Prosedur Pelaksanaan Gerakan Literasi SD Negeri 1 Cempaga

120
Dalam pelaksanaan gerakan literasi di SD Negeri 1 Cempaga dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut.
1. Mengadakan Sosialisasi kepada siswa tentang apa dan bagaimana gerakan
literasi sekolah
2. Menyediakan buku bacaan (di luar buku pelajaran) yang relevan bagi siswa
3. Menyusun Program Literasi Sekolah yang akan dilaksanakan selama 1 tahun
pelajaran
4. Melaksanakan kegiatan literasi sesuai dengan program literasi yang telah
disusun
5. Reading and Writing Award, merupakan kegiatan yang dirancang untuk
memberikan penghargaan membaca dan menulis bagi siswa yang membaca
buku dan menulis terbanyak hasil ringkasan bacaannya di masing-masing
tingkat kelas.
f) Sasaran Program Literasi SD Negeri 1 Cempaga.
Yang menjadi sasaran dari program gerakan literasi SD Negeri 1 Cempaga yaitu
seluruh warga SD Negeri 1 Cempaga, baik guru, pegawai maupun siswa.
g) . Program Literasi SD Negeri 1 Cempaga.
Program Literasi yang disusun meliputi Program Harian, Program Mingguan,
Program Bulanan dan Program Semester. Penjabaran untuk masing-masing
program tersebut adalah sebagai berikut.
G. Usaha Kesehatan Sekolah
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan fitrah manusia dalam
usaha menata diri sendiri dan lingkungan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik yakni hidup sehat yang teratur, bersih dan indah. Berdasarkan Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 dalam rangka mempercepat dan
mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna
meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan akibat penyakit sehingga perlu diadakann Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat di sekolah, melalui: 1. Peningkatan aktivitas fisik; 2. Peningkatan
perilaku hidup sehat; 3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi; 4.
Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit; 5. Peningkatan kualitas
lingkungan; dan 6. Peningkatan edukasi hidup sehat.
Pendidikan gerakan masyarakat ini akan menyasar UKS, tindak kekerasan
di sekolah, mencegah peredaran narkoba dan rokok di sekolah, dan pangan jajanan
anak sekolah sehingga akan meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), mendorong sekolah sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan mendorong
Sekolah Ramah Anak, memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai
sabun (CTPS) dan alat pembersih sekali pakai (tissue) di berbagai lokasi
strategis di satuan pendidikan,memastikan bahwa warga satuan pendidikan
menggunakan sarana CTPS (minimal 20 detik) dan pengering tangan sekali
pakai sebagaimana mestinya, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya,
memastikan satuan pendidikan melakukan pembersihan ruangan dan lingkungan
satuan pendidikan secara rutin, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer,
papan tik (kegboard) dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan, gunakan
petugas yang trampil menjalankan tugas pembersihan dan gunakan bahan
pembersih yang sesuai untuk keperluan tersebut, memastikan makanan yang
disediakan di satuan pendidikan merupakan makanan yang sudah dimasak sampai
matang meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah dan satuan
pendidikan secara eksternal dan ekstrakurikuler serta penyediaan sarana sanitasi
sekolah serta meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup sehat.
Upaya tersebut harus dilakukan terus menerus dalam kebersamaan kegiatan
di sekolah sebagai melalui usaha kesehatan sekolah (UKS). Peningkatan kesehatan
sekolah bertujuan menempuh kesadaran serta kebiasaan hidup sehat, memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah
maupun di lingkungan masyarakat.
Kegiatan UKS mempunyai tujuan :
a. Tujuan umum
Peningkatan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan khusus
Untuk membentuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik, yang di dalamnya mencakup:
1) Peningkatan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan UKS di SD
Negeri 1 Cempaga

122
2) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat, serta berpartisipasi aktif didalam upaya peningkatan kesehatan di
sekolah dan lingkungan masyarakat
3) Hidup Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun social
4) Memiliki daya hayat, dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
narkotika, obat dan bahan berbahaya alkohol, rokok dan sebagainya.
c. Sasaran
Sasaran UKS di SD Negeri 1 Cempaga adalah seluruh warga sekolah yang
terdiri dari peserta didik dari kelas satu sampai kelas enam, dewan guru, staf
administrasi sekolah, dan juga lingkungan sekolah.
d. Program Kegiatan UKS
Jenis kegiatan UKS dikelompokan menjadi tiga, yaitu (1) Pendidikan
Kesehatan, (2) Pelayanan Kesehatan, dan (3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan
Sekolah yang Sehat.

H. Pendidikan Abad 21
Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang. Pada abad ini,
terutama bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba
mudah dan cepat membuat dunia ini semakin sempit.
b. Karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut
dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun.
Komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah, kapan saja
dan dimana saja pada abad ke-21 ini permasalahan yang dihadapi manusia
semakin complicated dan ruwet, misalnya:
1) krisis ekonomi global,
2) pemanasan global,
3) terorisme,
4) rasisme,
5) drug abuse,
6) trafficking,
7) masih rendahnya kesadaran multikultural,
8) kesenjangan mutu pendidikan antar kawasan
9) tidak berdayanya manusia mencari sumber dan penyebab permasalahannya
secara tepat dan cepat.
10) semakin ketatnya persaingan diberbagai bidang antar negara, dan antar bangsa.
Pada abad ke-21 ini, dibutuhkanlah persiapan yang matang dan mantap baik konsep
maupun aplikasinya untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul. Dan yang
paling bertanggung jawab dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul adalah
lembaga-lembaga pendidikan di mana guru sebagai unsur yang berperan paling
dominan dan menentukan . Hal inilah yang membuat guru memikul tanggung jawab
yang tidak ringan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Guru merupakan
profesi tertua di dunia seumur dengan keberadaan manusia.
Paparan di atas sesuai dengan rekomendasi UNESCO, dimana tugas utama guru
ditekankan pada tiga tuntutan yaitu:
a. Guru harus dianggap sebagai pekerja professional yang memberi layanan kepada
masyarakat.
b. Guru dipersyaratkan menguasai ilmu dan keterampilan spesialis
c. Ilmu dan keterampilan tersebut diperoleh dari pendidikan yang mendalam dan
berkelanjutan.
Guru pada abad 21 benar-benar merupakan guru yang profesional, agar mampu
menghadapi tantangan abad 21. Untuk itu, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial, serta kompetensi pedagogik seorang guru perlu
dikembangkan sehingga mampu mendidik siswa yang mempunyai kemampuan
memprediksi dan menanggulangi. Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut
adalah guru yang profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki
kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional, Kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.
a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik sekurang-kurangnya meliputi:
1) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual
2) Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan
belajar dalam konteks kebhinekaan budaya
3) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
4) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

124
5) Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik
6) Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran
7) Merancang pembelajaran yang mendidik
8) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
9) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya meliputi:
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi
peserta didik dan masyarakat
3) Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian, dan bertutur bahasa yang baik
4) Mengevaluasi kinerja sendiri
5) Mengembangkan diri secara berkelanjutan
c. Kompetensi profesional
Kompetensi profesioanal sekurang-kurangnya meliputi :
1) Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya
2) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi
3)Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran
4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi
5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial sekurang-kurangnya meliputi:
1) Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat
2) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat
3) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional
dan global
4) Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat
5) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat
6) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional
dan global
7) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
8) Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian dan bertutur bahasa yang baik
e. Karakteristik Guru Abad 21
Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Memiliki semangat juang dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan
ketakwaan yang mantap.
2) Mampu memanfaatkan IPTEK sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di
sekitarnya.
3) Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi.
4) Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai
permasalahan.
5) Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6) Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.
Untuk dapat berperilaku profesional dalam mengemban tugas dan menjalankan
profesi maka terdapat lima faktor yang harus senantiasa diperhatikan, yaitu :
1) Sikap keinginan untuk mewujudkan kinerja ideal
2) Sikap memelihara citra profesi
3) Sikap selalu ada keinginan untuk mengejar kesempatan-kesempatan profesionalisme
4) Sikap mental selalu ingin mengejar kualitas cita-cita profesi
5) Sikap mental yang mempunyai kebanggaan profesi
Karakter ideal serta perilaku profesional tersebut tidak mungkin dapat dicapai
apabila di dalam menjalankan profesinya guru tidak didasarkan pada panggilan jiwa.
f. Ciri-Ciri Guru Abad 21
1) Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
2) Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik
3) Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
4) Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan
5) Menguasai subjek (kandungan kurikulum)
6) Mahir dan berketrampilan dalam pedagogik (pengajaran & pembelajaran)

126
7) Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka
8) Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology)
9) Memiliki kemahiran konseling.
g. Kecakapan Utama Guru Abad 21
1) Akuntabilitas dan Kemampuan Beradaptasi
2) Kecakapan Berkomunikasi
3) Kreatifitas dan Keingintahuan Intelektual
4) Berpikir Kritis dan Berpikir dalam Sistem
5) Kecakapan Melek Informasi dan Media
6) Kecakapan Hubungan AntarPribadi dan Kerjasama
7) Identifikasi Masalah, Penjabaran, dan Solusi
8) Pengarahan Pribadi
9) Tanggung Jawab Sosial
h. Ketrampilan Guru Abad 21
Menurut International Society for Technology in Education karakteristik keterampilan
guru abad 21 dimana era informasi menjadi ciri utamanya, membagi keterampilan guru
abad 21 kedalam lima kategori, yaitu :
1) Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa
2) Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asessmen era digital
3) Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital,
4) Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital
5) Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional.
Penumbuhan Bidang Keagamaan dan Budi Pekerti, Gerakan PPK ( Penguatan
Pendidikan Karakter ), Gerakan Literasi Sekolah (GLS) , Usaha Kesehatan Sekolah
yang didalamnya terdapat Pendidikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan kantin
sehat, serta Pendidikan Abad 21 yang diintegrasikan dalam semua mata pelajaran
yang relevan dengan nilai-nilai yang dikembangkan dijabarkan lebih terinci dalam
bentuk program sekolah.
I. Implementasi Pendidikan Merdeka Belajar
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Kemendikbud Nomor 1/2020
tentang Kebijakan Merdeka Belajar
a. Pengertian Merdeka Belajar
Merdeka belajar adalah : Unit pendidikan, yaitu sekolah, guru, dan murid, punya
kebebasan. Kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri
dan kreatif. Memberikan ruang inovasi kepada para guru. Merdeka belajar adalah
kemerdekaan berpikir. Esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para
guru-guru sekolah dan murid kita untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara mandiri.
b. Tujuan Merdeka Belajar
Merdeka belajar bertujuan agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa
mendapat suasana yang bahagia. “Merdeka belajar itu bahwa proses pendidikan
harus menciptakan suasana-suasana yang membahagiakan. Bahagia buat siapa?
Bahagia buat guru, bahagia buat peserta didik, bahagia buat orang tua, dan bahagia
untuk semua orang”
c. Guru Penggerak
1. Guru Penggerak adalah guru yang mengutamakan muridnya dan pembelajaran dari
apa pun.
2.Guru yang akan mengambil tindakan-tindakan tanpa disuruh, tanpa diperintah
untuk melakukan yang terbaik bagi muridnya.
d. Merdeka belajar dan guru penggerak
Merdeka belajar dan guru penggerak bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia
pembelajaran. Penganut ideologi humanistik dalam pembelajaran telah mendikusikan
secara mendalam dua tema tersebut lebih dari setengah abad yang lalu. Pada tahun 1969
Carl Rogers mempublikasikan sebuah buku berjudul “Freedom to Learn”. Pada
pengantar buku tersebut, Lima puluh tahun lalu, ia mengatakan, “Sekolah kita umumnya
sangat tradisional, konservatif, birokratis dan resisten terhadap perubahan. Satu cara
yang harus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda ini adalah melalui
kemerdekaan belajar”. Pada tahun 1962 Everett M. Rogers menulis buku berjudul
“Diffusion of Innovation” dimana pada buku tersebut memuat satu bab tersendiri
tentang pengerak atau agen perubahan. Tantangan selanjutnya adalah, “Bagaimana
menyediakan guru-guru kompeten yang dapat memberikan kemerdekaan belajar?”.
Mendikbud, memberikan solusi sederhana, yaitu: “Mulailah dari melakukan perubahan

128
kecil” yang dilakukan oleh “guru penggerak”. Guru-guru perlu didorong untuk
menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif yang memungkinan siswa belajar
lebih merdeka sesuai kemampuan dan potensinya. Terlebih model pembelajaran yang
memanfaatkan perkembangan TIK yang sudah sangat berkembang pesat dan dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dengan TIK proses pembelajaran akan terjadi
dengan mudah dan sangat memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan pastinya
belajar lebih membahagiakan karena pastinya anak-anak lebih termotivasi belajar
dengan teknologi terutama internet dan gadget. Oleh karenanya, untuk mewujudkan hal
ini, guru harus memiliki kemampuan mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, keberadaan TIK bukan sebagai mata
pelajaran, tapi terintegrasi dalam pembelajaran. Ada banyak model-model pembelajaran
inovatif yang memanfaatkan TIK dalam pembelajaran

e. Pemanfaatan TIK dan Model Pembelajaran Blended Learning.


Model Pembelajaran Blended Learning, Pustekkom, 2019 disebutkan menurut
Garner &Oke (2015), pembelajaran blended learning merupakan sebuah lingkungan
pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to
face/F2F) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Harding, Kaczynski dan Wood (2005), blended learning merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan
pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online (terutama yang
berbasis web) dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan
siswa. Dengan pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran berlangsung lebih
bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh Sedangkan
Driscoll (2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran blended learning
yaitu: a) Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau
menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan. b)
Blended learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti
behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme) untuk menghasilkan suatu pencapaian
pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran. c) Blended
learning juga merupakan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti
video tape, CD-ROM, webbased training, film) dengan pembelajaran tatap muka. d)
Blended learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja
aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas.
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan model blended learning itu
adalah model pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran dengan tatap muka
di kelas seperti biasa dengan pembelajaran online (maya). Jadi dalam prosesnya selain
siswa belajar di kelas sesuai jadwal yang sudah dibuat tetapi ada pembelajaran online
yang dilakukan diluar jam belajar. Belajar online bisa dimanfaatkan untuk pemberian
materi atau informasi dari guru terkait materi, forum diskusi, pemberian tugas dan
pengumpulan tugas oleh siswa.

Dalam pelaksanaan blended learning terutama fasilitas untuk pembelajaran


onlinenya guru bisa memanfaatkan berbagai layanan Sistem pembelajaran yang
menggunakan Learning Management System (LMS). Menurut Ellis (2009: 1) LMS
adalah aplikasi perangkat lunak untuk administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan
dan penyampaian kursus pendidikan atau program pelatihan. LMS dapat dikatakan
sebuah managemen pembelajaran yang disiapkan untuk siswa dan guru dalam
melakukan pembelajaran melalui perangkat lunak. Adapun perangkat lunak LMS yang
bisa digunakan antara lain: Moodle, Canvas, Google Classroom, edmodo, Kelas Digital
Rumah belajar, Blog dan lain-lain. Pada akhirnya model pembelajaran inovatif dengan
blended learning bisa menjadi alternatif yang bisa dilaksanakan guru dalam
pembelajaran dan bisa memungkinkan siswa dapat merdeka dalam belajar karena
dengan blended learning selain siswa belajar di kelas secara biasa, siswa juga secara
online dapat belajar secara mandiri, bebas mencari sumber bahan dan informasi untuk
menyelesaikan tugas kelas, mandiri menggunakan gadget sebagai media dan sumber
belajar sesuai kecenderungan anak-anak milenia yang lebih senang belajar dengan
gadget, dan siswa bisa bebas menentukan jadwal sendiri kapan mengakses kelas
onlinenya serta dimana dia akan mengkasesnya.
Model pembelajaran seperti inilah yang akan berusaha diterapkan juga di SD Negeri 1
Cempaga oleh guru-guru karena didukung oleh sebagian besar guru yang dapat
mengoperasikan IT dan adanya computer sekolah atau laptop ( baik milik sekolah
maupun pribadi dari guru) sebagai sarana pendukungnya

130
f. Ada beberapa prinsip pada Merdeka Belajar :

1) Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai


interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai.
2) Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa adalah subjek,
bukan objek, mereka harus mampu menggunakan kebebasan untuk melakukan
pengaturan diri dalam belajar. Hal yang sangat penting bagi pembelajaran yang
memerdekakan itu dimana kontrol belajar dipegang oleh diri siswa sendiri, bukan
orang lain.
3) Strategi pembelajaran yang memerdekakan, menekankan pada penggunaan
pengetahuan secara bermakna dan proses pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk
meladeni pertanyaan atau pandangan siswa.

J. Materi Geopark

Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka


(outstanding) termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya di
mana masyarakat setempat diajak berperan-serta untuk melindungi dan meningkatkan
fungsi warisan alam.Oleh karena itu perlu dipahami komponen-komponen Geopark
yaitu : 1) Geologi (mineral, batuan, fosil, struktur,bentangalam), 2) Biologi (flora,
fauna; termasuk ekosistem), 3) Budaya (tinggalan manusia masa lalu, masa kini)

Pengembangan nilai-nilai pendidikan pada materi Geopark secara dokumen


diintegrasikan ke dalam kurikulum melalui muatan kurikulum, kalender pendidikan,
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan materi Geopark
melibatkan seluruh warga sekolah, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Tabel 3.14. Implementasi Materi Geopark dalam Kurikulum

NO Implementasi Strategi
1. Integrasi dalam mata Pengembangan silabus dan RPP pada kompetensi
pelajaran yang sudah ada sesuai dengan nilai yang akan
diterapkan
2. Melalui muatan lokal Kompetensi dikembangkan oleh sekolah/daerah
3. Kegiatan Pembudayaan Budaya sebagai salah satu
pengembangan diri komponen geopark
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam materi geopark meliputi : Agama, Sosial
budaya, sains dan teknologi
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam materi geopark meliputi :
a. Agama
Pada nilai-nilai agama materi geopark meliputi : Sejarah.sejarah pura-
pura di wilayah geopark seperti Pura Ulun Danu Batur yang di Songan,
Pura Ulun Danu Batur di Desa Batur, Pura Pancering Jagat di Desa
Terunyan,Pura Bukit Mentik di Lereng Gunung Batur,Pura Dalam
Balingkang di Desa Pinggan,Pura Puncak Penulisan di Desa Sukawana,
Pura Tuluk Biyu di Desa Batur.Terintegrasi pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Sosial Budaya
Pada nilai-nilai sosial budaya materi geopark meliputi: (1)Mata
pencaharian penduduk di sekitar kawasan geopark,(2)Penguburan mayat
di Desa Terunyan,(3).Tarian Barong Brutuk di Desa Terunyan,(4)Sejarah
Desa Terunyan,(5).Tarian Barong Landung,(6)Sejarah Bali Aga di
Kawasan Geopark Batur, (7) Jenis-jenis pariwisata yang
dikembangkan.Terindegrasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Seni
Budaya dan Keterampilan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Bali
c. Sains dan teknologi
Pada nilai nilai sains dan teknologi materi geopark meliputi : (1) Sejarah
Gunung Batur, (2) Catatan meletusnya Gunung Batur dan aliran lavanya,
(3) Sejarah Danau Batur, (4) Jenis batuan di sekitar geopark, (5)
Ekosistem darat dan danau di kawasan geopark. Terintegrasi pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Bali.

132

Anda mungkin juga menyukai