Anda di halaman 1dari 42

A.

STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI KETINTANG IV/421


1. Struktur Kurikulum di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya tentang
Pembelajaran Intrakurikuler
Muatan Kurikulum Operasional SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya
tahun pelajaran2022/2023 diatur sebagai berikut:
a) Struktur Kurikulum Kelas 1 dan Kelas 4
Struktur kurikulum Kelas 1 dan 4 disesuaikan dengan
Permendikbudristek 262 Tahun 2022. Adapun muatan kurikulum
merdeka kelas 1 dan 4 adalah sebagai berikut:
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas 1 dan 4
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Waktu (JP/Tahun)
No Mata Pelajaran Kelas 1 Kelas 4
A B C A B C
Pendidikan Agama 108 36 144 108 36 144
1
dan Budi Pekerti *)
Pendidikan 144 36 180 144 36 180
2
Pancasila
3 Bahasa Indonesia 216 72 288 216 36 252
4 Matematika 144 36 180 180 36 216
5 IPAS - - - 180 36 216
6 PJOK 108 36 144 108 36 144
7 Seni Budaya **) 108 36 144 108 36 144
8 Bahasa Inggris ***) 72**) - 72**) 72**) - 72**)
9 Muatan Lokal ***) 72**) - 72**) 72**) - 72**)
Total****) 282 252 1080 1044 252 1296
Keterangan:
A = Kegiatan Intrakurikuler (Jam Pelajaran/tahun)
B = Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Jam
Pelajaran/tahun)
C = Jumlah Jam Pelajaran/tahun (A+B)
*) Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
**) Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).

27
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
***) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****) Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Pengaturan beban belajar diatur sebagai berikut:
1) Muatan Pembelajaran Intrakurikuler
a) Wajib
(1) Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran yang
bersifat nasional;
(2) Materi pembelajaran setiap mata pelajaran mengacu pada
CapaianPembelajaran;
(3) Diatur dalam kegiatan regular.
b) Tambahan
(1) Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa)
yang sesuaidengan karakter Provinsi Jawa Timur;
(2) Diatur dalam kegiatan regular.
2) Muatan Pembelajaran Kokurikuler
a) Wajib
(1) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila;
(2) Muatan pembelajaran mengacu pada 6 tema profil Pelajar
Pancasil;
(3) Diatur dalam kegiatan projek.
3) Muatan Pembelajaran Ekstrakurikuler
a) Wajib
(1) Ekstrakurikuler Wajib (diatur Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor63 Tahun 2014
Tentang Kepramukaan, diatur dalam kegiatan
diluarkegiatan intrakurikuler dan kokurikuler)
(2) Pramuka

28
b) Pilihan
(1) Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan kebutuhan
dankarakteristik SDNEGERI KETINTANG IV/421
Surabaya, diatur dalam kegiatandiluar kegiatan
intrakurikuler dan kokurikuler ;
(2) Seni Tari
(3) Seni Karawitan
Muatan intrakurikuler dan kokurikuler di SD Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya diatur dalam pengorganisasian pembelajaran
dengan acuan sebagai berikut:
1) Intrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler diatur dalam kegiatan regular yang
dilaksanakan setiap minggunya yaitu untuk mata pelajaran:
Alokasi Waktu/Mingu
No Mata Pelajaran Kelas 1 Kelas 4
(JP) (JP)
Pendidikan Agama dan Budi
1 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 4
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Matematika 4 5
Ilmu Pengetahuan Alam dan
5 - 5
Sosial
6 Seni Budaya 3 3
PendidikanJasmani Olahraga
7 3 3
dan Kesehatan
8 Bahasa Inggris 2 2
9 Bahasa Jawa 2 2
Jumlah 23 29
2) Kokurikuler
a) Setiap tema besar suatu projek dilaksanakan dengan alokasi
waktu 16 minggu;
b) Dalam 1 semester diatur untuk menyelesaikan 1 tema besar;
c) Tiap projek dilaksanakan dalam bentuk kolaborasi beberapa
mata pelajaran;
d) Setiap siklus pelaksanaan projek diatur dalam 3 JP/Minggu;
e) Alokasi waktu projek disetiap mata pelajaran memiliki waktu
20%-30%.

29
Berdasarkan penjelasan di atas maka kegiatan pembelajaran
intrakurikuler dan kokurikuler memiliki jumlah total 34 JP/Minggu
untuk kelas 1 dan 40 JP/Minggu untuk kelas 4. Jika kegiatan
tersebut disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
Alokasi Waktu/Mingu
No Mata Pelajaran Kelas 1 (JP) Kelas 4 (JP)
A B C A B C
Pendidikan Agama
1 3 1 4 3 1 4
dan Budi Pekerti *)
2 Pendidikan Pancasila 4 1 5 4 1 5
3 Bahasa Indonesia 6 2 8 6 1 7
4 Matematika 4 1 5 5 1 6
Ilmu Pengetahuan
5 - - - 5 1 6
Alam dan Sosial
6 Seni Budaya **) 3 1 4 3 1 4
PendidikanJasmani
7 Olahraga dan 3 1 4 3 1 4
Kesehatan
8 Bahasa Inggris ***) 2 - 2 2 - 2
9 Bahasa Jawa ***) 2 - 2 2 - 2
Jumlah ****) 23 7 34 33 7 40
Keterangan:
A = Kegiatan Intrakurikuler (Jam Pelajaran/tahun)
B = Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Jam
Pelajaran/tahun)
C = Jumlah Jam Pelajaran/tahun (A+B)
*) Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
**) Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
***) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh
dua) JP pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****) Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

30
b) Struktur Kurikulum Kelas 2, 3, 5, dan 6
Alokasi waktu muatan pelajaran di kelas 2, 3, 5 dan 6 SD
sebagai berikut:
Alokasi Waktu
No MATA PELAJARAN Per Minggu
II III V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 5 5
3 Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4 Matematika 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam 0 0 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 0 0 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan 4 4 4 4
Kesehatan
9 Bahasa dan Sastra Jawa 2 2 2 2
10 Bahasa Inggris 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI PER MINGGU 36 38 40 40
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah yaitu Bahasa Jawa
dan Bahasa Inggris.
c. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 25 menit
(masa darurat covid/PJJ/Daring) dan 35 menit (pada
pembelajaran biasa)
Beban belajar Kurikulum 2013 SD Negeri Ketintang IV/421
Surabaya menggunakan sistem paket, sebagaimana diatur dalam
struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu setiap mata pelajaran
dilakukan pada semester gasal/ganjil dan genap selama satu tahun
palajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran

31
tatap muka, penugasan dan kegiatan mandiri.
Adapun pengaturan Alokasi Beban Belajar SD Negeri
Ketintang IV/421 Surabaya adalah sebagai berikut:
Jumlah Minggu Jumlah Jam
Kelas 1 JP
JP/Minggu Efektif/TP Efektif/TP
2 35 36 41 51.660
3 35 38 41 54.530
5 35 40 41 57.400
6 35 40 40 56.000
Beban belajar peserta didik meliputi:
1) Tatap Muka (TM)
Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru kepada peserta didik dengan terjadi interaksi 2 arah antara
guru dan peserta didik.
2) Penugasan Terstruktur (PT)
Penugasan Terstruktur adalah tugas yang diberikan kepada
peserta didik berupa pendalaman materi pembelajaran yang
dirancang oleh guru untuk mencapai kompetensi dasar tertentu
dimana waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh guru.
3) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah tugas yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk pendalaman materi oleh
peserta didik yang dirancang guru untuk mencapai kompetensi
dasar yang waktu penyelesaiannya ditentukan oleh peserta didik
sendiri.
Pengaturan waktu pemanfaatan kegiatan PT dan KMTT
perminggu diatur paling banyak 40 % dari waktu TM. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
40% dari TM (=n)
TM
Kelas Mapel PT 60% KMTT 40%
(Menit)
dari n dari n
2 PABP 140 34 Menit 22 Menit
Tematik 840 202 Menit 134 Menit
PJOK 140 34 Menit 22 Menit
Bhs. Jawa 70 17 Menit 11 Menit
Bhs. Inggris 70 17 Menit 11 Menit
3 PABP 140 34 Menit 22 Menit
Tematik 910 218 Menit 146 Menit
PJOK 140 34 Menit 22 Menit

32
Bhs. Jawa 70 17 Menit 11 Menit
Bhs. Inggris 70 17 Menit 11 Menit
5 PABP 140 34 Menit 22 Menit
Tematik 770 185 Menit 123 Menit
Matematika 210 50 Menit 34 Menit
PJOK 140 34 Menit 22 Menit
Bhs. Jawa 70 17 Menit 11 Menit
Bhs. Inggris 70 17 Menit 11 Menit
6 PABP 140 34 Menit 22 Menit
Tematik 770 185 Menit 123 Menit
Matematika 210 50 Menit 34 Menit
PJOK 140 34 Menit 22 Menit
Bhs. Jawa 70 17 Menit 11 Menit
Bhs. Inggris 70 17 Menit 11 Menit
Pengembangan sikap spirital dan sikap sosial di SD
Negeri Ketintang IV/421 Surabaya dikembangkan melalui
kegiatan sebagai berikut:
1) Sikap Spiritual
 Melaksanakan doa bersama sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran;
 Melaksanakan pembelajaran mata pelajaran agama oleh guru
Mata Pelajaran Agama;
 Melaksanakan ibadah yang dibuktikan dengan lembar kegiatan
ibadah yang dinilai oleh orang tua;
 Melaksanakan kultum keagamaan setiap hari Selasa baik
melalui video converence atau melalui video yang dishare ke
peserta didik;
 Melaksanakan kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan
melalui pondok ramadhan;
 Melaksanakan kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan
melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW;
 Mengikuti kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan
melalui lomba keagamaan;
 Melaksanakan kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan
melalui istighosah (daring/tatap muka);
2) Sikap Sosial
 Melaksanakan kegiatan 5S (senyum, sapa, salam, sopan,
santun);

33
 Menyematkan lagu nasional di awal pembelajaran dan lagu
daerah di akhir pembelajaran untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme dan cinta budaya;
 Melaksanakan kultum setiap minggu minimal 1 kali baik
dilakukan secara sinkron/asinkron;
 Melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dari kelas 1-6 dengan mengacu pada
pengamalan sila-sila Pancasila;
 Melaksanakan kepedulian terhadap warga sekolah melalui
takziah;
 Melaksanakan kegiatan Jum’at bersih lingkungan/Jum’at
berkah (berbagi) setiap hari Jumat
 Melaksanakan kegiatan peduli bencana alam nasional;
 Melaksanakan kunjungan terhadap warga sekolah yang sakit;
Melaksanakan sumbangan PMI pada bulan tertentu.

2. Struktur Kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SD


Negeri Ketintang IV/421 Surabaya
Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu
peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran
intrakurikuler, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun
ekstrakurikuler.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran
lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek
(project-based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis
projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan
belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar
Pancasila.

34
Struktur Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diambil 20% -
30% dari setiap Mata Pelajaran. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Alokasi Waktu/Mingu
No Mata Pelajaran Kelas 1 Kelas 4
(JP) (JP)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 1
2 Pendidikan Pancasila 1 1
3 Bahasa Indonesia 2 1
4 Matematika 1 1
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 1
6 Seni Budaya 1 1
PendidikanJasmani Olahraga dan
7 1 1
Kesehatan
8 Bahasa Inggris - -
9 Bahasa Jawa - -
Jumlah 7 7
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SD Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mengacu
pada pedoman kemendikbudristek, dengan langkah-langkah seperti di
bawah ini:

35
a. Merancang Alokasi Waktu Projek dan Dimensi Profil Pelajar
Pancasila
Mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan,Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor162/M/2021 tentang
Program Sekolah Penggerak, secaraumum ketentuan total waktu
projek adalah sekitar 20‒30%beban peserta didik per tahun kelas 1
dan 4 adalah 252 JP.
Di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya, mengalokasikan 1 –
2 JP di akhir hari khusus mengerjakan projek dan mengatur sistem
blok di 2 minggu terakhir di setiap akhir semester untuk
menyelesaikan projek dan melaksanakan perayaan hasil projek.
Di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya, di kelas 1 dan 4
mengambil 2 dimensi tema besar di tahun pelajaran 2022/2023 ini.
Adapun dimensi yang diambil adalah beriman, bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan akhlak mulia, kreatif dan bernalar kritis.
b. Membentuk Tim Fasilitasi Projek
Adapun tim fasilitator projek di SD Negeri Ketintang IV/421
Surabaya berasal dari Guru dan Tenaga Kependidikan yang memiliki
kompetensi sesuai dengan dimensi/tema yang diambil. Sedangkan
tugas dari tim ini sendiri yaitu, merencanakan, membuat modul,
mengelola projek dan mendampingi peserta didik dalam Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Tim Fasilitasi Projek di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya
ada 10 Guru dan 1 Petugas Perpustakaan. Sedangkan untuk
koordinator proyek ditunjuk 1 guru. Hal tersebut disesuaikan dengan
jumlah peserta didik dan kebutuhan satuan pendidikan.
c. Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan
Pada langkah ini, SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya sudah
pada tahap tahap berkembang. Sekolah sudah pernah menjalankan
pembelajaran berbasis projek pada kelas 6. Konsep pembelajaran
berbasis projek juga sudah dipahami sebagian pendidik yang menjadi
guru pembimbing pada projek tersebut. Pelibatan pihak luar sekolah
juga sudah dilakukan, salah satunya orang tua wali murid.

36
Kegiatan pembelajaran berbasis projek ini pada dasarnya
sudah dilakukan, tetapi masih belum terprogram baik dimensi, elemen
dan sub elemen. Tetapi sudah mengarah pada pengamalan Profil
Pelajar Pancasila.
d. Pemilihan Tema Umum
Pada Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan
ketetapan Kemendikbudristek, tema tersebut yaitu:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
2. Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
5. Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan
NKRI(SD‒SMA/SMK)
7. Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
Pada Sekolah Dasar terdapat 5 Tema Umum. Sedangkan
Tema Umum yang diambil oleh SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya
adalah Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Kedua tema umum
tersebut dilaksanakan pada satu tahun pelajaran yaitu 1 tema pada
semester 1 dan 1 tema pada semester 2.
e. Penentuan Topik Spesifik
Dari tema umum Kearifan Lokal dan Kewirausahaan
tersebut, koordinator projek bersama dengan tim menentukan ruang
lingkup isu yang spesifik sebagai projek. Adapun topik yang diambil
tentang Kayanya Lingkungan Sekolahku. Topik ini diambil
dikarenakan di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya tidak memiliki
lahan yang cukup luas untuk menanam tanaman, maka perlu dicari
solusinya. Salah satunya dengan penanaman secara hidroponik dan
sistem pot.
Selain itu, di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya ini terdapat
banyak kertas/koran yang sudah tidak terpakai maka, koordinator
bermasa dengan tim projek mencari solusi untuk memanfaatkannya
menjadi barang yang berdaya guna.

37
f. Merancang Modul Projek
Tim Fasilitasi bersama dengan koordinator merancang modul
projek dan berdiskusi untuk menentukan elemen dan sub elemen
profil, alur kegiatan, serta tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan
dan kegiatan projek.
Strategi Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasiladijabarkan dalam modul projek. Modul projek merupakan
perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis
projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau
tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta
topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul
projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen
Profil Pelajar Pancasila.
Penyusunan modul projek bertujuan mendeskripsikan
perencanaan kegiatan projek sebagai panduan bagi pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam tema tertentu.
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi
dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk
kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek umumnya
memiliki komponen sebagai berikut.
1) Informasi umum
a) Identitas penulis modul
b) Sarana dan prasarana
c) Target peserta didik
d) Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan
2) Komponen inti
a) Deskripsi singkat projek
b) Dimensi dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila yang
berkaitan
c) Tujuan spesifik untuk fase tersebut
d) Alur kegiatan projek secara umum
e) Asesmen
f) Pertanyaan pemantik

38
g) Pengayaan dan remedial
h) Refleksi peserta didik dan pendidik
3) Lampiran
a) Lembar kerja peserta didik
b) Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
c) Glosarium
d) Daftar pustaka
Sedangkan untuk Alur strategi pengembangan modul projek
adalah sebagai berikut:
1) Kepala sekolah menganalisis kesiapan sekolah, kondisi dan
kebutuhanpeserta didik, pendidik, serta satuan pendidikan
2) Pendidik melakukan asesmen diagnostic terhadap kondisi dan
kebutuhanpeserta didik
3) Pendidik dan peserta didik mengidentifikasi tema dan topic
4) Pendidik mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar
Pancasilayang ingin dicapai
5) Pendidik merencanakan jenis, teknik dan instrumen asesmen
6) Pendidik menyusun modul projek berdasarkan komponen
komponen yangdisarankan
7) Pendidik dapat menentukan komponen-komponen esensial sesuai
dengankebutuhan projek
8) Pendidik mengelaborasi kegiatan projek sesuai dengan
komponenesensial
9) Modul siap digunakan
10) Evaluasi dan Pengembangan Modul

3. Struktur Mata Pelajaran kekhasan di SD Negeri Ketintang IV/421


Surabaya
Di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya belum memiliki mata
pelajaran kekhasan, yang ada adalah mata pelajaran muatan lokal yang
telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur dan Walikota Surabaya.
Adapun mata pelajaran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

39
a. Bahasa Jawa sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19
Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Mulok
Wajib di Sekolah/Madrasah;
b. Keputusan Wali Kota Surabaya No 188.45/241/402.1.2/2002 Tentang
Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sebagai Muatan Lokal Wajib di
Sekolah.
Pelaksanaan Muatan lokal sesuai dengan jadwal pelajaran yang
telah ditentukan pada masing-masing kelas. Strukturnya adalah sebagai
berikut:
Alokasi Waktu Per
No MATA PELAJARAN Minggu
I II III IV V VI
1 Bahasa dan Sastra Jawa 2 2 2 2 2 2
2 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI PER MINGGU 4 4 4 4 4 4

4. Struktur Ekstrakurikuler di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya


Adapun kegiatan ekstrakulikuler di SD Negeri Ketintang IV/421
dibagi menjadi 3, antara lain:
a. Ekstrakulikuler wajib nasional
Berdasarkan Permendikbud RI No. 63 Tahun 2014 bahwa
pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakulikuler wajib pada
pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan kepramukaan
diselenggarakan melalui kegiatan ekstrakulikuler yang bertujuan untuk
memberi wadah pengembangan nlai-nilai kepribadian, kebangsaan,
budi pekerti luhur, kewiraan, dan keterampilan social bagi peserta didik
agar terbentuk sikap dan karakter yang cerdas, berani,
bertanggungjawab, jujur, disiplin, setia kawan, terampil dan mandiri
serta memiliki semangat kebangsaan.
Proses pembelajarannya diselenggarakan di lingkungan
sekolah maupun di luar sekolah dalam bentuk latihan rutin, mengikuti
even-even di luar seperti kegiatan lomba kepramukaan, penjelajahan,
out bound dan sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan ini
ditargetkan pencapaian prestasi minimal tingkat lokal Kota Surabaya.

40
Pelaksanaan ekstrakulikuler Pramuka diikuti oleh seluruh kelas dari
kelas 1-6 dan dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 08.00 – 10.00 WIB.
b. Ekstrakulikuler wajib sekolah
Kegiatan ekstrakurikuler wajib sekolah adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik baik dari
kelas 1-6. Ekstrakurikuler wajib di SD Negeri Ketintang IV/421
Surabaya adalah Seni Tari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan
dan membudayakan kekayaan negeri melalui kegiatan menari.
Pelaksanaan ekstrakurikuler Seni Tari yaitu pada hari Kamis dengan
pembagian waktu yang berbeda yaitu
1) Untuk kelas 1 dan 2 dilaksanakan pada pukul 10.00 – 10.40 WIB;
2) Untuk kelas 3 dan 4 dilaksanakan pada pukul 11.20 – 12.00 WIB;
dan
3) Untuk kelas 5 dan 6 dilaksanakan pada pukul 10.40 – 11.20 WIB.
c. Ekstrakulikuler pilihan
Kegiatan ekstra pilihan ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya
masing-masing. Adapun SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya
memberikan pilihan ekstrakurikuler di bidang kesenian, antara lain:
1) Seni Musik: Karawitan (Hari Kamis pukul 12.15 – 13.15) diikuti oleh
kelas 4 – 6

B. PEMBELAJARAN
1. Intrakurikuler dan Muatan Lokal
a. Muatan Pembelajaran Intrakurikuler
1) Wajib
a) Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran yang bersifat
nasional
b) Materi pembelajaran setiap mata pelajaran mengacu pada
CapaianPembelajaran
c) Diatur dalam kegiatan regular
2) Pilihan
a) Kelompok mata pelajaran seni budaya dibagi menjadi 4 bagian
yaitu, seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni teater

41
b) Materi pembelajaran seni rupa mengacu pada Capaian
Pembelajaran
c) Diatur dalam kegiatan reguler
b. Muatan Lokal
1) Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) yang
sesuaidengan karakter Provinsi Jawa Timur
2) Diatur dalam kegiatan regular
3) Memuat mata pelajaran Bahasa Inggris yang sesuai dengan
meningkatkan kemampuan global thingking yang diatur dalam
perwalikota Surabaya.
4) Diatur dalam kegiatan regular

2. Kegiatan Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Muatan Pembelajaran Ko kurikuler di SD Ketintang IV/421 Surabaya
menetapkan 2 tema umum yaitu Kearifan Lokal dan Kewirausahaan.
Adapun dimensi yang diterapkan ada 3 dimensi yaitu dimensi beriman,
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan akhlak mulia, kreatif dan
bernalar kritis.
Sedangkan untuk sub elemennya sendiri adalah sebagai berikut:
a. Akhlak kepada alam (sub elemen Memahami
keterhubunganekosistem bumi, menjaga lingkungan alam sekitar)
b. Menghasilkangagasan yang orisinil
c. Memperoleh danmemprosesinformasi dangagasan (sub elemen
Mengidentifikasi,mengklarifikasi, danmengolah informasi dangagasan
sederhana)
Pelaksanaan pembelajarannya dimasukkan dalam kegiatan regular di
akhir pembelajaran, sementara menjelang kegiatan perayaan/presentasi
difokuskan selama 2 minggu untuk persiapan. Sehingga bisa dikatakan
menganut sistem blok.

42
3. Kegiatan Mata Pelajaran kekhasan SD Negeri Ketintang IV/421
Surabaya
Masih belum ada kegiatan kekhasan yang ada di SD Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya. Kegiatan ini hanya diisi dengan pembelajaran muatan
lokal yang ditetapkan oleh Gubernur dan Walikota.

4. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Wajib Nasional
Wajib (diatur Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
63 Tahun 2014 Tentang Kepramukaan, diatur dalam kegiatan
diluarkegiatan intrakurikuler dan kokurikuler).
1) Pramuka
b. Wajib Sekolah
Memiliki muatan yang membentuk siswa yang cinta akan budaya,
kegiatan ini diatur dalam kegiatan diluar kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler
Seni Tari: tari
c. Pilihan
Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan – kebutuhan dan
karakteristik SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya, diatur dalam
kegiatan diluar kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler
Seni Musik: Karawitan

5. Program yang memuat kurikulum siswa disabilitas sekolah inklusi)


Hingga saat ini SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya belum menyiapkan
program yang memuat kurikulum siswa disabilitas (sekolah inklusi).

6. Program Sekolahe AREK Suroboyo (SAS)


Program ini baru dilaksanakan pada akhir tahun 2022, Sekolahe AREK
Suroboyo (SAS) merupakan sekolah yang warganya memiliki komitmen
meningkatkan mutu pendidikan, melalui upaya menciptakan ekosistem
lingkungan sekolah Aman, Rekreatif, Edukatif, dan Kegotong-royongan
yang berbasis potensi keunggulan sekolah.

43
Sasaran yang melaksanakan program Sekolahe AREK Suroboyo (SAS)
adalah semua Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) baik negeri maupun swasta yang berada di Kota Surabaya.
Termasuk SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya. Adapun pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan Sekolahe AREK Suroboyo (SAS) antara
lain:
a) Kepala Sekolah
b) Guru dan staf karyawan
c) Peserta didik
d) Orang tua peserta didik
e) Tokoh atau lembaga masyarakat terkait pengembangan
f) program Sekolahe AREK Suroboyo (SAS)
Ruang lingkup program Sekolahe AREK Suroboyo (SAS) di SD Negeri
Ketintang IV/421 Surabaya adalah sebagai berikut:
a) Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Merdeka;
b) Waktu pelaksanaan pada hari Senin sampai dengan Jum'at selama 2
jam (120 menit) di luar pembelajaran, tanpa mengurangi struktur
kurikulum nasional yang berlaku;
c) Tempat pelaksanaan di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya baik di
dalam maupun di luar kelas, seperti halaman sekolah, kebun sekolah,
taman, ataupun tempat lainnya yang mendukung kegiatan Sekolahe
AREK Suroboyo (SAS).
Adapun panduan dan kegiatan yang berkaitan dengan Program Sekolahe
AREK Suroboyo terdapat dalam lampiran.

C. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Terdapat 4 (empat) pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh
SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya. Pendekatan pembelajaran tersebut
digunakan dalam mengorganisasikan muatan pembelaaran. 4 (empat)
pendekatan pembelajaran tersebut, antara lain:
a. Pendekatan Mata Pelajaran
Pendekatan mata pelajaran terpisah di SD Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya dilaksanakan di kelas 1 sampai dengan 6, khususnya

44
pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris.
Di kelas 1 dan 4 yang menggunakan kurikulum merdeka, juga
menggunakan pendekatan pembelajaran mata pelajaran yang jadwalnya
disusun berdasarkan mata pelajaran dengan masing-masing alokasi jam
pelajaran tiap tahunnya.
2. Pendekatan Tematik
Pendekatan pembelajaran secara tematik di SD Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya dilaksanakan pada kelas 2, 3, 5, dan 6 yang masih
menggunakan kurikulum 2013. Pembelajaran tematik ini disusun
berdasarkan tema yang menaungi kompetensi-kompetensi dari berbagai
mata pelajaran.
Adapun tema pada kelas 2 dan 3 ada 8 tema dalam 1 tahun
pelajaran, sedangkan pada keas 5 dan 6 ada 9 tema dalam 1 tahun
pelajaran.
3. Pendekatan Secara Terintegrasi
Pendekatan pembelajaran secara integrasi di SD Negeri
Ketintang IV/421 Surabaya dilaksanakan pada kegiatan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5). Pendekatan ini melibatkan berbagai disiplin
ilmu untuk bekerja sama untuk melaksanakan projek.
4. Pendekatan Blok
Pendekatan sistem blok di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya
dilakukan pada saat kegiatan UKK (Unjuk Kerja dan Keterampilan) pada
kelas 6 dan kegiatan persiapan perayaan proyek bagi kelas 1 dan 4 di
akhir semester.

D. PENGATURAN BEBAN MENGAJAR SESUAI SKPBM


Pemenuhan Beban
Jenis Mata Jam Tugas
No Beban Kerja Kerja Keterangan
Pelajaran Mengajar Tambahan
(3M) Efektif
Guru Piket,
Pendamping
1 Kelas 1 26 3 20,58 37,5
Ekstra seni
musik
Guru Piket,
2 Kelas 2 26 3 20,58 37,5 Koordinator
PKB

45
Guru Piket,
3 Kelas 3 28 3 19,42 37,5 Pendamping
ekstra tari
Guru Piket,
Pendamping
4 Kelas 4 32 3 17,08 37,5
ekstra
karawitan
Guru Piket,
Pendamping
5 Kelas 5 30 3 18,25 37,5
ekstra
pramuka
Guru Piket,
6 Kelas 6 30 3 18,25 37,5 Koordinator
PKG
Tugas
Tambahan
7 PAKBP 16 - - 9,33
dari SDN
Gayungan II
Guru Piket,
8 PAIBP 40 6 15,92 37,5 Koordinator
P5
Tugas
Tambahan
9 PJOK 1 8 - - 4,67
dari SDN
Gayungan I
Tugas
Tambahan
10 PJOK 2 14 - - 8,17
dari SDN
Gayungan II
Tugas
Tambahan
11 B.Inggris 12 - - 7 dari SDN
Kedungdoro
II
12 Ekstra Tari 2 - - 0,58
Ekstra
13 Pramuka 2 - - 0,58
Penggalang
Ekstra
14 Pramuka 2 - - 0,58
Siaga
Ekstra
15 2 - - 0,58
Karawitan

46
E. KALENDER PENDIDIKAN
1. Kalender Pendidikan SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya

47
2. Pengaturan Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran 2022/2023 adalah hari Senin tanggal 18 Juli
2022. Hari pertama masuk satuan pendidikan merupakan serangkaian
kegiatan satuan pendidikan pada permulaan tahun pelajaran baru
dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan
ketentuan:
a. Peserta didik kelas I (satu) diadakan kegiatan antara lain pengenalan
sekolah, sosialisasi cara belajar (belajar sambil bermain), pembinaan
semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap sekolah,
pengumpulan data untuk kepentingan tata usaha satuan pendidikan,
kegiatan keagamaan, dan kegiatan kepramukaan.
b. Peserta didik kelas II (dua) sampai dengan kelas VI (enam) SD diisi
dengan kegiatan yang konstruktif dan edukatif sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik antara lain: pembinaan
semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap sekolah,
penetapan pengurus kelas, pengenalan warga kelas, menciptakan
kegiatan yang dinamis dikelas dengan dipandu guru kelas,
pembentukan kelompok belajar, pembenahan 7K (Kebersihan,
Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan
Kerindangan), kegiatan keagamaan, dan lain sebagainya mulai pukul
07.00 s.d.11.30 WIB.
c. Hari pertama masuk satuan pendidikan berlangsung selama 3 (tiga)
hari mulai hari Senin tanggal 18 Juli 2022 dan berakhir hari Rabu
tanggal 20 Juli 2022.
Adapun Program Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) sebagai berikut :

Hari, Waktu Materi Penanggung


tanggal jawab
Senin, 07.00 – 08.00 Pengisian Formulir Yapiani,S.Pd
18 Juli data siswa baru oleh
2022 orangtua/wali
08.00 – 09.00 Pengenalan guru dan Solecha Nur
tenaga kependidikan Rachmawati,S.Pd
di SD Negeri
Ketintang IV/421
Surabaya

48
Hari, Waktu Materi Penanggung
tanggal jawab
09.00 – 09.15 Pengenalan Visi Misi Desi Fila
kependidikan SD Fani,S.Pd
Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya
09.15 – 10.00 Kegiatan pengenalan Erna
lingkungan sekolah Wijayanti,S.Pd
Program
pembelajaran di SD
Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya
10.00 – 10.45 Kegiatan Desi Fila Fani,
ekstrakurikuler di SD S.Pd
Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya
10.45 – 11.30 Pengenalan cara Emma Suraja,
belajar,budaya dan S.Pd
tata tertib di SD Negeri
Ketintang IV/421
Surabaya
Selasa, 07.00 – 08.00 Kegiatan pengenalan Istiqomah, S.Pd
19 Juli saranadan prasarana
2022 di SD Negeri
Ketintang IV/421
Surabaya
08.00 – 08.45 Menginformasikan Istiqomah,S.Pd
daerahrawan di sekitar
SD Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya
08.45 – 09.15 Kegiatan pengenalan Istiqomah,S.Pd
istilah-istilah tentang
Covid 19
09.15 – 09.45 Kegiatan pengenalan Solecha Nur
Pembiasaan salam, Rachmawati,S.Pd
senyum,sapa, sopan,
dan santun di SD
Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya
09.45 – 10.15 Kegiatan pengenalan Desi Fila
penanaman dan Fani,S.Pd
penumbuhan akhlak
dan karakter,
Beribadah keagamaan
bersama di SD Negeri
Ketintang IV/421
Surabaya
10.15 – 10.45 Kegiatan pengenalan Yapiani,S.Pd
pendidikan anti
korupsi, cinta
lingkungan hidup, dan
cinta tanah air di SD
Negeri Ketintang
IV/421 Surabaya

Rabu, 07.00 – 08.00 Kegiatan pengenalan Erna


20 Juli Kerja bakti Wijayanti,S.Pd

49
Hari, Waktu Materi Penanggung
tanggal jawab
2022 membersihkan
lingkungan sekolah
dan pengenalan tata
cara membuang
sampah sesuai
dengan jenis sampah
di SD Negeri
Ketintang IV/421
Surabaya
08.00 – 08.30 Kegiatan pendidikan Solecha Nur
bahaya pornografi, Rachmawati,S.Pd
narkotika psikotropika,
dan zat adiktif lainnya
antara lain bahaya
merokok
08.30 – 09.00 Mengajarkan simulasi Yapiani,S.Pd
antri melalui baris
sebelum masuk kelas,
dan pada saat
bergantian memakai
fasilitas sekolah.
Kegiatan pengenalan
dan keselamatan
berlalu lintas

3. Minggu Efektif
Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Dari rincian
minggu efektif diperoleh waktu pelajaran efektif yaitu jumlah jam
pelajaran setiap minggu, yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
Dengan demikian kegiatan diluar kegiatan pembelajaran dihitung
sebagai minggu tidak efektif, misalnya kegiatan penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan Ujian
sekolah.
Selama waktu pembelajaran efektif satuan pendidikan tidak
diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan perayaan atau kegiatan yang
mengakibatkan berkurangnya jumlah hari belajar efektif.
Hasil analisis berupa jumlah minggu dalam satu semester
kemudian dirinci menjadi minggu efektif dan minggu tidak efektif. Dasar
penghitungan jumlah minggu efektif menggunakan kalender pendidikan

50
yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Surabaya.
Ketentuan menghitung Rincian Minggu Efektif adalah jika dalam
satuminggu tersebut terdapat minimal tiga hari efektif, maka akan
dihitung sebagaisatu minggu efektif. Sebaliknya, jika dalam satu minggu
kurang dari tiga hari efektif,tidak akan dihitung sebagai minggu efektif.
Rincian minggu efektif tahun pelajaran 2022/2023 dalam kalender
akademik SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya berikut ini:

51
52
4. Kegiatan Khusus Sekolah
SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya pada tahun pelajaran 2022/2023
menetapkan hari–hari untuk kegiatan khusus. Hari–hari pada kegiatan
tersebut tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran. Hari–hari
kegiatan khusus terdiri atas:
a. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah : kegiatan ini berlangsung
selama 3 (tiga) hari pada setiap awal tahun pelajaran.
b. Kegiatan Tengah Semester (KTS) berupa kegiatan pembelajaran di
luar kelas berisi pengembangan diri dan pendalaman materi
beberapa mata pelajaran, maksimal 3 (tiga) hari.
c. Penerimaan Rapor Hasil Belajar: kegiatan ini disediakan sebanyak 2
(dua) hari. Sehari disediakan untuk penerimaan rapor semester
gasal dan sehari untuk penerimaan rapor semester genap.
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan khusus sekolah adalah sebagai
Berikut:
No. Kegiatan Jadwal Keterangan
Masa Pengenalan 18 – 20 Juli Jadwal telah dibahas
1 Lingkungan 2022 dalam
Sekolah (MPLS) (3 hari) sub-judul sebelumnya
Diisi dengan
Kegiatan Tengah 6 – 7Oktober pengembangan diri dan
2
Semester (KTS) 2022 (3 hari) pendalaman materi
beberapa mata pelajaran
Penerimaan Rapor semester 1,
24 Desember
3 Rapor dibagikan kepada wali
2022
hasil Belajar murid kelas 1 s.d. kelas 6

53
5. Jadwal Libur Sekolah
SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya pada tahun pelajaran 2022/2023
menetapkan jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari
libur khusus). Adapun perkiraan jadwal waktu libur yaitu:
No. Kegiatan Keterangan
1 Hari Raya Idul Adha 1443 H Sabtu, 9 Juli 2022
2 Tahun Baru Hijriyah 1444 H Sabtu, 30 Juli 2022
3 HUT Kemerdekaan RI ke-77 Rabu, 17 Agustus 2022
4 Maulid nabi Muhammad Sabtu, 8 Oktober 2022
5 Hari Raya Natal Minggu, 25 Desember 2022
6 Tahun Baru Masehi Minggu, 1 Januari 2023
7 Tahun Baru Imlek Minggu, 22 Januari2023
Isro’ – Mij’roj Nabi
8 Sabtu, 18 Februari 2023
Muhammad SAW
9 Hari Raya Nyepi Tahun Saka Rabu, 22 Maret 2023
10 Wafat Isa Al-masih Jumat, 7 April 2023
11 Hari Raya Idul Fitri Jumat-Sabtu, 21-22 April 2023
12 Hari Buruh Internasional Senin, 1 Mei 2023
13 Hari Raya Waisak Sabtu, 6 Mei 2023
14 Kenaikan Isa Al-Masih Kamis, 18 Mei 2023
15 Hari lahir Pancasila Kamis, 1 Juni 2023
16 Hari Raya Idul Adha Kamis, 29 Juni 2023

6. Kegiatan Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian
hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup:
asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning),
asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan
asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Jenis-Jenis Asesmen:
a. Asesmen Diagnosik
Asesmen Diagnosik merupakan asesmen yang dilakukan guru
di awal pembelajaran untuk melihat kompetensi dan memonitor
perkembangan belajar peserta didik dari aspek kognitif maupun non
kognitif.
Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan
kebutuhan belajar sehingga guru dapat menentukan strategi

54
pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik.
Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari
satu topik. Asesmen diagnosis dapat dilaksanakan secara rutin, pada
awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran
baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan
membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester
(setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru
selama proses pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai
perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap
tahap pembelajaran.
Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk mengambil
tindakan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai
penguasaan yang
optimum. Asesmen formatif dapat mendorong peserta didik
mencapai tujuan belajar dengan melakukan penyampaian umpan
balik yang dilakukan secara berkala.
Tujuan asesmen formatif adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran, tidak hanya untuk menentukan tingkat kemampuan
peserta didik. Selain itu, asesmen formatif bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru
setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Asesmen sumatif tidak
selalu dilakukan di akhir pembelajaran.
Hasil asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman
peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam
mencapai kompetensi yang dituju.
Di dalam asesmen sumatif mencakup lebih dari satu pokok
bahasan yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit

55
pembelajaran berikutnya.
Asesmen sumatif menghasilkan nilai atau angka yang
kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja peserta didik.
Asesmen sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi
penghargaan pada akhir kursus atau program. Penilaian sumatif
dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan siswa secara
sistematis.
Kegiatan Ujian Sekolah merupakan contoh penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan. Pada tahun pelajaran 2022/2023 SD
Negeri Ketintang IV/421 Surabaya telah membuat jadwal
pelaksanaan asesmen formatif, asesmen sumatif, asesemen sumatif
akhir semester dan Ujian Sekolah (US). Adapun jadwal pelaksanaan
kegiatan asesmen/Penilaian adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Jadwal Keterangan
Asesmen Sumatif Dilaksanakan setiap Peserta kelas 1 -
1
akhir unit akhir unit pembelajaran 6
Asesmen Tengah 12 – 17 September Peserta kelas 1 -
2
Semester I 2022 6
Asesmen Sumatif Peserta kelas 1 -
3 5 – 10 Desember 2022
akhir semester I 6
Asesmen Tengah Peserta kelas 1 -
4 6 – 11 Maret 2023
Semester II 6
Asesmen Sumatif Peserta kelas 1 -
5 5 – 10 Juni 2023
akhir semester II 6
Asesmen Sumatif
6 akhir semester II 13 – 18 Maret 2023 PAT kelas 6
kelas 6
7 UKK/Ujian Praktek 19 – 20 Mei 2023 Kelas 6
Ujian Tulis
8 8 – 15 Mei 2023 Kelas 6
Sekolah

7. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


a. KKTP Kelas 1 dan Kelas 4
Setiap satuan Pendidikan dan pendidik akan menggunakan Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar (MA) yang berbeda, oleh
karena itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran,
pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam angka
kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik :
1) Tujuan pembelajaran

56
2) Aktivitas pembelajaran
3) Asesmen yang dilaksanakan
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator
asesmen suatu tujuan pembelajaran, yang mencerminkan
ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran Kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan
proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik agar pendidik dapat memperbaiki proses
pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang
sesuai kepada peserta didik. Kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai
setiap peserta didik. Setiap peserta didik mungkin berada pada
kriteria pencapaian yang berbeda, dengan demikian kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau
data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian
pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
Langkah-Langkah Menyusun KKTP
1) Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, aktivitas
pembelajaran, dan asesmen yang diakan dilaksanakan pendidik
menentukan bentukasesmen
2) Dari bentuk asesmen dapat ditentukan salah satu dari 5
kemungkinan untuk mengukur KKTP
a) Menggunakan deskripsi
Guru menyusun kriteia yang terdiri dari beberapa komponen/
pertimbangan ketercapaian tujuan dengan membandingkan
dengan pekerjaan siswa apakah sudah memadai atau belum
memadai.
Contoh:
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menulis laporan
hasil pengamatan dan wawancara
Deskripsi
memadai memada
Kriteria/komponen
Sudah i Belum
1. Laporan menunjukkan

kemampuan penulisan teks

57
eksplaasi dengan runtuk
2. Laporan memunjukkan hasil

pengamatan yang jelas
3. Laporan menceritakan

pengalaman secara jelas
4. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai
dengan argument yang logis √
sehingga dapat meyakinkan
pembaca
Kesimpulan:
1. KKTP tercapai bila ada minimal 3 komponen “sudah
memadai”;
2. KKTP belum tercapai bila ada minimal 2 komponen “belum
memadai” maka perlu dilakukan intervensi dengan
melakukan kegiatan remidi.
b. Menggunakan rubric
Guru menyusun rubric performa yang apat memperlihatkan
bukti kinerja, dengan sebutan kualifikasi; Belum Berkembang
(BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan
(BSH), Sangat Berkembang (SB).
Contoh:
Tugas menulis laporan pendidikan menetapkan KKTP yang
terdiri atas 2 bagian yakni isi laporan dan penulisan dalam
rublik terdapat 4 tahapan pencapaian dari BB, MB, BSH, SB.
Dalam setiap tahapan ada diskripsi yang menjelaskan performa
peserta didik.

Kriteria BB MB BSH SB
Isi laporan Belum mampu Mampu menulis Mampu menulis teks Mampu menulis
menulis teks teks eksplanasi, ekspfanasi, hasil teks eksplanasi,
eksplanasi, hasil hasil pengamat hasil pengamatan, dan
pengamatan, dan pengamatan, an, dan pengalaman pengalaman secara
pengalaman belum dan secara jelas. jelas.
Jelas tertuang dalam pengalaman Laporan Laporan menjelaskan
tulisan. Ide dan secara Jelas. menjelaskan hubungan kausalitas
lnformasi dalam Laporan hubungan yang logis dlsertai
laporan tercampur menunjukkan kausalltas yang dengan argument yang
dan hubungan antara hubungan yang logis disertai logis sehingga dapat
paragraf tidak jelas di dengan argument meyakinkan pembaca
berhubungan. sebagian yang logis sehingga serta ada fakta·fakta
paragraf. dapat meyakinkan pendukung yang
pembaca. relevan.

58
Penulisan Belum mengguna kan Sebagian tanda Sebagian besar Semua tanda baca dan
(tanda tanda baca dan huruf baca dan huruf tanda baca dan huruf kapital digunakan
baca dan kapital atau sebagian kapital huruf kapital secara tepat.
huruf besar tidak diguna digunakan digunakan secara
capital) kan secara tepat. secara tepat. tepat.
Kesimpulan;
1. KKTP tercapai bila kedua kriteria mencapai tahap BSH/SB
2. KKTP belum tercapai bila kedua kriteria belum mencapai tahap BSH/SB
c) Guru menyusun Menggunakan interval nilai
Untuk menggunakan interval, guru dan/atau satuan pendidikan
dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Guru
menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang
akan dilakukan untuk para peserta didik.
Contoh interval nilai
nterval Kriteria Interversi
Belum mencapai Remidian di seluruh
0 – 40
KKTP bagaian
Belum mencapai Remidial di bagian yang
41 – 65
KKTP diperlukan
Sudah mencapai
66 – 85 Tidak perlu remedial
KKTP
Sudah mencapai Perlu pengayaan atau
86 - 100
KKTP tantangan lebih
d) Menggunakan interval nilai diolah dari rubric
Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari
rubrik. Seperti dalam Tugas menulis laporan, pendidik dapat
menetapkan empat kriteria ketuntasan:
1) Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan
runtut;
2) Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas;
3) Menceritakan pengalaman secara jelas;
4) Menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argument yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4).
Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan
rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik. Ukuran
yang dipakai dengan menggunakan: BB, MB, BSH, SB.

59
Contoh Rubrik
Kriteria KKTP BB MB BSH SB
1. Laporan menunjukkan
kemampuan

penulisan teks eksplaasi dengan
runtuk
2. Laporan memunjukkan hasil
pengamatan √
yang jelas
3. Laporan menceritakan
pengalaman secara √
jelas
4. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai
dengan argument yang logis √
sehingga dapat meyakinkan
pembaca
Perhitungan:
Skor minimal = 1
Skor maksimal = 16

Nilai = 100

Kesimpulan:
1. KKTP tercapai bila memperoleh nilai ≥ 75
2. KKTP belum tercapai bila memperoleh nilai < 75
e) Pencapaian ditinjau dari taksonomi Bloom (revisi Andersoon)
Dilakukan dengan memperhatikan kompetensi yang ada dalam
tujuan pembelajaran misalnya kemarnpuan “Menganalisis” (
C4). Maka guru membuat tes berjenjang yaitu Cl, C2, C3, dan
C4. Siswa yang telah dapat mehgerjakan tes sampai soal yang
berasal dari C4 maka dikatakan telah mencapai tujuan
pembelajaran.
b. KKTP Kelas 2, Kelas 3, Kelas 5, dan Kelas 6
KKTP dalam Kurikulum 2013 yang disederhanakan disebut
Kriteria Ketuntasan Minimal, yakni kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan
Pendidikan. KKM SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya Tahun

60
Pelajaran 2022/2023 dapat dilihat pada table berikut ini:
KKM
No. Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas Kelas
2 3 5 6
Kelompok A
Pendidikan Agama Islam dan Budi
1 80 80 80 80
Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi
2 80 0 0 0
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
3 78 80 80 80
Kewarganegaraan
4 Bahasa Indonesia 77 80 80 80
5 Matematika 77 75 80 75
6 Ilmu Pengetahuan Alam 0 0 80 79
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 0 0 80 80
Kelompok B
8 Seni Budaya dan Prakarya 78 80 80 80
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
9 80 80 80 80
Kesehatan
10 Bahasa Jawa 77 78 80 78
11 Bahasa Inggris 78 78 78 78
KKM Satuan Pendidikan : 75.00
Langkah-Langkah Menyusun KKM
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di
awal tahun pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan.
Penentuan estimasi ini didasarkan pada hasil tes Penerimaan Peserta
didik Baru (PPDB) bagi peserta didik baru, dan mendasarkan nilai
KKM pada nilai yang dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya.
Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek
utama dalam proses belajar mengajar peserta didik. Secara berurutan
cara ini dapat menentukan KKM Indikator - KKM Kompetensi Dasar
(KD) – KKM Standart Kompetensi (SK)/Kompetensi Inti (Kl) - KKM
Mata Pelajaran. Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
1) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap
indicator, kompetensi dasar maupun standart kompetensi dari
masing-masing mata pelajaran, yang ditetapkan antara lain melalui
expert judgement guru mata pelajaran/guru kelas melalui forum
Kelompok Keja Guru (KKG) tingkat sekolah, dengan

61
memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan
KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
2) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi: a)
kompetensi pendidik (nilai UKG), b) Jumlah peserta didik dalam 1
kelas, c) predikat akreditasi sekolah, d) kelayakan sarana
prasarana sekolah. Sekolah yang memiliki daya dukung tinggi
maka skor yang digunakan juga tinggi.
3) Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik.
Intake bisa didasarkan pada hasil nilai penerimaan peserta didik
baru dan nilai yang dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya
(menentukan estimasi). Dimana untuk kelas I berdasarkan pada
expert judgement guru mata pelajaran/guru kelas. Bagi peserta
didik kelas II sampai dengan VI antara lain memperhatikan rata-rata
nilai rapor semester sebelumnya.
Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Kriteria dan Skala Penilaian
Aspek yang di analisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas <65 65 – 79 80 – 100
Daya Dukung 80 – 100 65 – 79 <65
Intake Peserta Didik 80 – 100 65 – 79 <65
Untuk menentukan KKM tiap KD dan KKM tiap Mata Pelajaran
digunakan rumus sebagai berikut:

KKM per KD =

KKM Mata Pelajaran =

8. Kriteria Kenaikan Kelas


a. Kriteria Kenaikan kelas 1 dan Kelas 4
Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada satuan
pendidikan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas. Hasil rapat tim
pengembang kurikulum SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya tahun
pelajaran 2022/2023 menentukan kriteria kenaikan kelas
mempertimbangkan hal-hal berikut:

62
1) Laporan Kemajuan Belajar;
2) Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila;
3) Portofolio peserta didik;
4) Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik;
5) Tingkat kehadiran.
b. Kriteria Kenaikan Kelas 2, Kelas 3, dan Kelas 5
Kriteria kenaikan kelas sebagaimana yang diatur dalam
Panduan Penilaian Sekolah Dasar (SD) yang mengacu pada
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 dijelaskan : Kenaikan kelas
peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh
seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran,
ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di
satuan pendidikan tersebut. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas
apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan keterampilan belum tuntas dan/atau sikap
belum baik.
Peserta didik diupayakan mengikuti proses pembelajaran
dan penilaian yang maksimal. Oleh karena itu apabila ada peserta
didik yang terpaksa harus tidak naik kelas, maka hal ini harus
menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan pendidikan, dan orang
tua sehingga diharapkan semua peserta didik pada akhirnya dapat
naik kelas.
Kriteria kenaikan kelas SD Negeri Ketintang IV/421 meliputi
bidang akademik dan bidang non akademik adalah sebagai berikut:
1) Kriteria bidang akademik
a) Peserta didik telah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran pada dua semester di kelas yang sedang
diikuti;
b) Tidak memiliki lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang
masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan
dibawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar semester ganjil dan/ atau
semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester

63
ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada
tahun pelajaran tersebut.
2) Kriteria bidang non akademik
a) Memiliki nilai pengembangan diri minimal baik
b) Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) maksimal 25 % dari
jumlah hari effektif selama 1 tahun pelajaran.
Catatan : Peserta didik yang memiliki catatan ketidakhadiran
dengan keterangan(Tidak alpa) dalam waktu cukup
lama > 25% maka kenaikan kelasnya perlu
dipertimbangkan dengan layanan khusus.
Pada masa pandemik, sesuai dengan SE Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Repulik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyeberan
Corona Virus Disease (Covid-19) kriteria kenaikan kelas telah
dicantumkan pada poin 4 yaitu berisi:
1) Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dalam bentuk tes
yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang
telah dilaksanakan sebelum terbitnya Surat Edaran ini, itu berarti
Ujian akhir semester dapat dilakukan secara daring maupun
luring.
2) Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dapat dilakukan
dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen
jarak jauh lainnya;
3) Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dirancang untuk
mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu
mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
Kenaikan kelas dilaksanakan selama 1 tahun pembelajaran yaitu
selama 12 bulan yang dimulai dari bulan Juli – Juni tahun berikutnya.

9. Kriteria Kelulusan Kelas 6


Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan diatur pada pasal
19 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2018, (1) Peserta didik dinyatakan lulus dari

64
satuan/program pendidikan setelah (a) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran; (b) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan (c)
lulus ujian satuan/program pendidikan. (2) Kelulusan peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh satuan/program
pendidikan yang bersangkutan.
Peserta didik dinyatakan Lulus dari SD Negeri Ketintang IV/421
apabila memenuhi kriteria Aspek Akademis dan Non kademis sebagai
berikut :
a. Aspek Akademis
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memiliki laporan
lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan formal mulai
semester 1 tahun pertama hingga semester akhir tahun terakhir
(semester 12);
2) Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian sikap/perilaku yang
meliputi aspek spiritual dan aspek sosial;
3) Kelulusan Ujian Sekolah
 Siswa dinyatakan lulus dari SD Negeri Ketintang IV/421 jika
memiliki nilai Ujian Sekolah sama atau lebih besar dari 60 dan
nilai rata-rata ujian sekolah sama atau lebih besar dari 70;
 Nilai Ujian sekolah tiap mata pelajaran diperoleh dari nilai rata-
rata antara ujian tulis dan Unjuk Kerja dan Karya (UKK).
Peserta didik yang dinyatakan LULUS berhak mendapat Ijazah
dan Rapor sampai dengan semester terakhir kelas VI.
b. Aspek Non Akademis
Nilai Pembiasaan, Budaya, dan Keteladanan minimal B (Baik),
adapun nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
1) Nilai Pembiasaan
a) Hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan semua warga
sekolah;
b) Berprilaku ramah, sopan santun , tanggung jawab, mandiri ,
peduli pada sesama dan peduli pada pelestarian dan
kerusakan lingkungan, dan senantiasa berlapang dada;
c) Menghargai Guru, Karyawan, dan teman;
d) Menjauhkan diri dari segala sengketa dan perbuatan tercela;

65
e) Bertanggung jawab atas baik dan buruknya sekolah;
f) Menjaga nama baik teman dan guru;
g) Mengajak pada kebaikan;
h) Berinisiatif untuk kegiatan yang dapat memajukan sekolah;
i) Mengikuti upacara hari Senin;
j) Mengikuti upacara peringatan hari besar Nasional;
k) Melaksanakan kegiatan ibadah dengan baik;
l) Mengikut do’a bersama saat mengawali dan mengakhiri
kegiatan pembelajaran;
m) Peduli pada teman/orang lain yg mengalami musibah/bencana;
dan
n) Ikut partisipasi aktif aksi sosial spontan/terprogram.
2) Nilai Budaya
a) Selalu tertib dan disiplin dalam belajar dan memanfaatkan
waktu;
b) Membuang sampah pada tempatnya;
c) Membiasakan diri berpola hidup sehat;
d) Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi bahan/obat terlarang;
e) Ikut aktif berpartisipasi dalam pencegahan terhadap gangguan
keamanan;
f) Pembiasaan berbahasa Jawa setiap hari Kamis;
g) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada
guru, karyawan dan sesama siswa;
h) Membiasakan bersikap sopan santun;
i) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya;
j) Membiasakan antre;
k) Membiasakan menghargai pendapat orang lain;
l) Membiasakan minta izin ketika hendak masuk/keluar kelas atau
ruangan;
m) Membiasakan menolong atau membantu orang lain;
n) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang
disediakan sekolah (seperti Majalah Dinding dan Kotak Curhat
BK); dan
o) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau

66
guru lain sesuai kebutuhan.
3) Nilai Keteladanan
a) Mengambil sampah dan membuang pada tempatnya;
b) Membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, minta maaf
dan tolong;
c) Mendengarkan dan menghargai pendapat org lain;
d) Memberi kesempatan kepada orang yang lebih tua dan orang
yang lebih membutuhkan;
e) Menaati tata tertib (disiplin, tepat waktu, taat pada peraturan);
f) Memberi salam ketika bertemu;
g) Berpakaian rapi dan bersih;
h) Menepati janji, Jujur dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan;
i) Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi;
j) Berperilaku sopan dan berkata santun;
k) Memuji pada orang yang baik;
l) Mau mengakui kebenaran orang lain dan mau mengakui
kesalahan diri sendiri;
m) Berani mengambil keputusan dan berkata benar;
n) Membantu orang yang membutuhkan;
o) Mengunjungi teman yang sakit;
p) Mengembalikan barang yang bukan miliknya; dan
q) Membiasakan antri.
Catatan :
 Yang berwenang menilai perilaku siswa adalah semua guru
kelas, guru mata pelajaran, para pembina serta siswa yang lain.
 Pelaksanaan perkembangan tingkah laku siswa dicatat oleh para
guru dan digunakan untuk memberi rekomendasi kepada guru
kelas.

10. Mutasi Peserta Didik


Adapun kriteria dan mekanisme prosedur mutasi masuk dan atau
keluar bagi peserta didik di SD Negeri Ketintang IV/421 Surabaya adalah
sebagai berikut:

67
a. Mutasi Keluar
Peserta didik dapat surat mutasi keluar dari SD Negeri Ketintang IV/421
Surabaya, jika memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Membuat surat permohonan mutasi dari orang tua bermaterai cukup;
2) Mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya;
3) Peserta didik dapat menunjukkan sekolah yang ditujuk untuk bisa
menerima;
4) Minimal telah mengikuti pembelajaran satu semester; dan
5) Menunjukkan surat keterangan bebas dari peminjaman buku
perpustakaan.
b. Mutasi Masuk
SD Negeri Ketintang IV/421 menentukan persyaratan mutami masuk
peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbais sekolah
melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain
mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu Kota Surabaya
atau perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu propinsi
Jawa Timur dilaksanakan atas persetujuan/rekomendasi kepala
Dinas Pendidikan Kota Surabaya;
2) Perpindahan peserta didik antar sekolah yang berasal dari selain
propinsi Jawa Timur dapat dilakukan setelah memperoleh
persetujuan/ rekomendasi Kepal Dinas Propinsi Jawa Timur dan
persetujuan/rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya;
3) Kepala Dinas memberikan persetujuan/ rekomendasi perpindahan
peserta didik pada sekolah di Surabaya sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dan 2 dilakukan berdasarkan kemampuan akademik,
jenjang pendidikan, jenis pendidikan, status akreditiasi, status
sekolah dan daya tamping satuan pendidikan;
4) Status Akriditasi sekolah asal peserta didik minimal A;
5) Masih ada pagu; dan
6) Peserta didik diperbolehkan masuk sekolah pada satuan pendidikan
yang baru apabila seluruh persyaratan telah lengkap dan telah
memperoleh persetujuan/rekomendasi dari kepala Dinas Pendidikan
Kota Surabaya.

68

Anda mungkin juga menyukai