Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AGAMA ISLAM

Seni dan Budaya Dalam Islam

Disusun Oleh:

1. Risna Rumanti (A1D520021)

2. Cindy Tritavina (A1D520040)

3. Anisa Ernawati (A1D520058)

Dosen Pengampu : Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I

KELAS R-002

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Seni dan Budaya Menurut Pandangan
Islam ini dengan baik.

Makalah yang kami tulis membahas mengenai pengertian seni dan budaya, pandangan
Islam tentang seni dan budaya, dan contoh seni yang boleh dan tidak boleh dalam Islam. Kami
berharap semoga materi yang ada di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tak lupa, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami Bapak Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I
yang telah membimbing kami menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Jambi, November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................................................i

Daftar isi........................................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1

C. Tujuan....................................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Seni dan Budaya........................................................................................2

B. Hubungan antara Agama dengan Seni dan Budaya.....................................................3

C. Pandangan Islam Melihat Seni dan Budaya.........................................................................5

D. Contoh Seni yang Boleh dan tidak Boleh dalam Islam............................................7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan........................................................................................................... 12

B. Saran..................................................................................................................... 12

C. Daftar Pustaka..............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel. Kajian ilmu dalam Islam tidak hanya
pada inti ajaran Islam itu sendiri, melainkan juga pada ilmu lain yang relevan terhadap ajaran
Islam. Semua aspek dan hal dalam kehidupan manusia diatur oleh Islam. Mulai dari ilmu
pengetahuan, cara berpikir dengan filsafat, hingga keindahan dalam seni dan budaya.

Islam mencintai keindahan sehingga dalam Islam terdapat aspek hubungan Islam dengan
seni dan budaya. Islam merupakan agama yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Hal yang sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan Islam adalah adanya konsep
pengembangan budaya Islam. Kebudayaan Islam adalah peradaban yang berdasar pada nilai-nilai
ajaran Islam. Semua itu diilhami oleh ayat-ayat Al Quran dan hadist. Sebagai rahmatan lil alamin
atau rahmat bagi alam semesta, Islam tampil sebagai solusi dari segala permasalahan yang
menimpa umat manusia.

Upaya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dibuktikan dengan peran Wali Songo
yang begitu besar dalam penyebaran agama Islam, khususnya di pulau Jawa. Salah satu cara
yang digunakan Wali Songo adalah pendekatan melalui kebudayaan, misalnya kesenian gamelan
dan wayang. Hal itu menunjukkan bahwa Wali Songo mengutamakan jalan yang menjadikan
masyarakat tertarik dan sarat dengan ajakan yang baik daripada mengedepankan hal-hal yang
bersifat normatif dan tekstual.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian seni dan budaya?

2. Bagaimana pandangan Islam terhadap seni dan budaya?

3. Apa saja contoh seni yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam Islam?

C. Tujuan

1. Mengetahui arti seni dan budaya

2. Mengetahui bagaimana Islam memandang seni dan budaya

3. Mengetahui apa saja seni yang diperbolehkan dan dilarang dalam Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni dan Budaya

1. Pengertian Seni

Secara umum, seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sani yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan
yang erat dengan upacara keagaaman yang disebut dengan kesenian.

Menurut para ahli :

 Aristoteles : Pengertian seni menurut pendapat aristoteles adalah bentuk yang


pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni
itu adalah meniru alam.
 Ki Hajar Dewantara:Seni adalah hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan
indah orang yang melihatnnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat
mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
 Sudarmiji :Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

2. Pengertian Budaya

Secara umum, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang secara bersama pada
suatu kelompok orang secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang sulit meliputi sistem agama, dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, karya
seni, perkakas, dan bangunan. Istilah budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, sebagai bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

Menurut para ahli :

 Edward Burnett Tylor : Budaya adalah keseluruhan dari yang kompleks yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
 C. Kliucckhohn :Budaya adalah sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi;
sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan
upacara keagamaan.

2
Dari pengertian seni dan budaya diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian seni budaya
secara umum adalah segala sesuatu yang dibuat manusia yang memiliki unsur keindahan yang
mampu membangkitkan perasaan orang lain.

B. Hubungan antara Agama dengan Seni dan Budaya

Ahli kebudayaan mempunyai pendapat yang berbeda di dalam memandang hubungan


antara agama dengan seni dan budaya. Hegel menganggap bahwa agama merupakan sumber
kesenian dan kebudayaaan atau dengan kata lain bahwa seni dan budaya merupakan bentuk
nyata dari agama itu sendiri. Pater Jan Bakker menganggap bahwa kebudayaan tidak ada
hubungannya sama sekali dengan agama. Adapun menurut ahli Antropologi, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, M. A. bahwa agama merupakan salah satu unsur
kebudayaan. Hal itu, karena para ahli Antropologi mengatakan bahwa manusia mempunyai akal
pikiran dan mempunyai sistem pengetahuan yang digunakan untuk menafsirkan berbagai gejala
serta simbol-simbol agama. Pemahaman manusia sangat terbatas dan tidak mampu mencapai
hakekat dari ayat-ayat dalam kitab suci masing- masing agama.

Islam dan kebudayaan memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Ajaran
Islam memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, sedangkan
kebudayaan adalah realitas keberagamaan umat Islam tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa
wujud nyata dari pengamalan ajaran agama Islam itu mampu dilihat dari kebudayaan dan
kehidupan nyata para pemeluk agama Islam tersebut.

Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi
saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan
unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah
Q.s. As Sajdah 7-9 : “(Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia
menciptakan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya roh (ciptaan)-Nya “

Allah telah memberikan kepada manusia sebuah kemampuan dan kebebasan untuk
berkarya, berpikir dan menciptakan suatu seni dan kebudayaan. Di sini, Islam mengakui bahwa
seni dan budaya merupakan hasil karya manusia. Sedang agama adalah pemberian Allah untuk
kemaslahatan manusia itu sendiri. Yaitu suatu pemberian Allah kepada manusia untuk
mengarahkan dan membimbing karya-karya manusia agar bermanfaat, berkemajuan, mempunyai
nilai positif dan mengangkat harkat manusia. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah
alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian,
Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “berbudaya”. Dan dalam satu waktu
Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan
bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.

3
Kesenian dan kebudayaan Islam bukan suatu hal yang diciptakan oleh orang Islam, tetapi
kesenian dan kebudayaan yang bersumber dari ajaran Islam atau yang bersifat Islami.

C. Pandangan Islam tentang Seni dan Budaya

Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang
dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak
manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah
berfirman:
ُ ‫أَ َفلَ ْم َي ْن‬
ٍ ‫ْف َب َن ْي َنا َها َو َز َّي َّنا َها َو َما لَ َها مِنْ فُر‬
‫ُوج‬ َ ‫ظرُوا إِلَى ال َّس َما ِء َف ْو َق ُه ْم َكي‬

“Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].

Allah juga mengajak manusia untuk melihat dari perspektif keindahan, bagaimana buah-
buahan yang menggantung di pohon dan bagaimana pula buah-buahan itu dimatangkan. Jika
manusia memerhatikan dan menikmati dengan pandangan yang indah, arak-arakan binatang
ternak saat masuk ke kandang, juga saat dilepaskan ke tempat penggembalaan, sesungguhnya
pada peristiwa itu ada unsur keindahannya.

Seni merupakan fitrah dan naluri alami manusia. Kemampuan ini yang membedakan
manusia dengan makhluk yang lain. Karena itu, mustahil bila Allah melarang manusia untuk
melakukan kegiatan berkesenian.Nabi Muhammad Saw sangat menghargai keindahan. Suatu
ketika dikisahkan, Nabi menerima hadiah berupa pakaian yang bersulam benang emas, lalu
beliau mengenakannya dan kemudian naik ke mimbar. Namun tanpa menyampaikan sesuatu
apapun, Beliau turun kembali. Para sahabat sedemikian kagum dengan baju itu, sampai mereka
memegang dan merabanya. Nabi Saw bersabda:

“Apakah kalian mengagumi baju ini?” Mereka berkata, “Kami sama sekali belum pernah
melihat pakaian yang lebih indah dari ini.” Nabi bersabda: “Sesungguhnya saputangan Sa’ad bin
Mu’adz di surga jauh lebih indah daripada yang kalian lihat.” [M Quraish Shihab, Wawasan Al-
Qur’an]. Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menuliskan bahwa: “Siapa yang tidak
berkesan hatinya di musim bunga dengan kembang-kembangnya, atau oleh alat musik dan
getaran nadanya, maka fitrahnya telah mengidap penyakit parah yang sulit diobati.”

Kalau memang demikian pandangan Islam tentang seni, mengapa pada masa awal
perkembangan Islam [zaman Nabi Saw dan para sahabatnya], belum tampak jelas ekspresi kaum
muslim terhadap kesenian. Bahkan, terasa adanya banyak pembatasan-pembatasan yang
menghambat perkembangan seni? Menurut Sayyid Quthb, pada masa itu, kaum muslim masih

4
dalam tahap penghayatan nilai-nilai Islam dan memfokuskan pada pembersihan gagasan-gagasan
jahiliyah yang sudah meresap dalam jiwa masyarakat sejak lama. Sedangkan sebuah karya seni
lahir dari interaksi seseorang atau masyarakat dengan suatu gagasan, menghayati dengan
sempurna sampai menyatu dengan jiwanya. Karena itu, belum banyak karya seni yang tercipta
pada masa awal perkembangan Islam itu.

Pembatasan-pembatasan terhadap kesenian karena adanya sikap kehati-hatian dari kaum


Muslim. Kehatihatian itu dimaksudkan agar mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang
bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi titik perhatian pada waktu itu. M Quraish
Shihab menjelaskan bahwa Umar Ibnul Khaththab, khalifah kedua, pernah berkata, “Umat Islam
meninggalkan dua pertiga dari transaksi ekonomi karena khawatir terjerumus ke dalam haram
[riba].” Ucapan ini benar adanya, dan agaknya ia juga dapat menjadi benar jika kalimat transaksi
ekonomi diganti dengan kesenian [Wawasan Al-Qur’an].

Atas dasar kehati-hatian ini pulalah hendaknya dipahami hadits-hadits yang melarang
menggambar atau melukis dan memahat makhluk-makhluk hidup. Apabila seni membawa
manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama,
mengabadikan nilai-nilai luhur dan menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus
rasa keindahan dalam jiwa manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya.

Karena ketika itu ia telah menjadi salah satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada
manusia. Demikian Muhammad Imarah dalam bukunya Ma’âlim Al-Manhaj Al-Islâmi yang
penerbitannya disponsori Dewan Tertinggi Dakwah Islam, Al-Azhar bekerjasama dengan Al-
Ma’had Al-’Âlami lil Fikr Al-Islâmi [International Institute for Islamic Thought].Kesenian Islam
baru berkembang dan mencapai puncak kejayaan pada saat Islam sampai di daerah-daerah Afrika
Utara, Asia Kecil, dan Eropa. Daerah-daerah tersebut didefinisikan sebagai Persia, Mesir, Moor,
Spanyol, Bizantium, India, Mongolia, dan Seljuk. Di daerah-daerah tersebut, Islam membaur
dengan kebudayaan setempat. Terjadilah pertukaran nilai-nilai Islam dengan budaya dan seni
yang menghasilkan ragam seni yang baru, berbeda dengan karakter seni tempat asalnya.

Seni yang didasarkan pada nilai-nilai Islam [agama/ketuhanan] inilah yang menjadi
pembeda antara seni Islam dengan ragam seni yang lain. Titus Burckhardt, seorang peneliti
berkebangsaan Swiss-Jerman mengatakan, “Seni Islam sepanjang ruang dan waktu, memiliki
identitas dan esensi yang satu. Kesatuan ini bisa jelas disaksikan. Seni Islam memperoleh
hakekat dan estetikanya dari suatu filosofi yang transendental.” Ia menambahkan, para seniman
muslim meyakini bahwa hakekat keindahan bukan bersumber dari sang pencipta seni. Namun,
keindahan karya seni diukur dari sejauh mana karya seni tersebut bisa harmonis dan serasi
dengan alam semesta. Dengan begitu, para seniman muslim memunyai makna dan tujuan seni
yang luhur dan sakral.

5
Apakah seni Islam harus berbicara tentang Islam? Sayyid Quthb dengan tegas
menjawab tidak. Kesenian Islam tak harus berbicara tentang Islam. Ia tak harus berupa nasehat
langsung atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang aqidah. Tetapi
seni yang Islami adalah seni yang menggambarkan wujud dengan ‘bahasa’ yang indah serta
sesuai dengan fitrah manusia. Kesenian Islam membawa manusia kepada pertemuan yang
sempurna antara keindahan dan kebenaran.Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara
agama (termasuk Islam) dengan budaya, kita perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini :

1. Mengapa manusia cenderung memelihara kebudayaan, dari manakah desakan yang


menggerakkan manusia untuk berkarya, berpikir dan bertindak?
2. Apakah yang mendorong mereka untuk selalu merubah alam dan lingkungan ini menjadi
lebih baik ?

D. Contoh Seni yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Islam

1. Seni yang diperbolehkan dalam Islam


a) Seni Membaca Al – Qur’an (Tilawatil atau Qiro’atil Qur’an)

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW melagukan Surat Al Fath ketika Fathul Makkah
atau sahabat Abu Musa Al Anshary yang paling bagus bacaan Qur’annya. Dari Al-Barra’ bin
‘Azib RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’I dan lain-lainnya).

b) Seni Kaligrafi/Tulis

Kaligrafi adalah seni menulis sebuah tulisan, di Jepang menulis huruf kanji dengan
sebutan “Shodo”, “Seoye” di Korea dan di China disebut dengan Shufa/Yi-shu. Sedangkan seni
tulis arab sering disebut dengan khat. Khusus kaligrafi yang baik dan sesuai dengan Islam adalah
seni kaligrafi yang isinya mengambil ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak
selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam, bangunan, atau kulit.

c) Seni Beladiri

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu
mempertahankan diri. Selama beladiri berazaskan ke-taukhidan, tidak syirik, serta membela
kebenaran dan keadilan, maka Islam membolehkan. Bahkan Allah SWT menyukai mukmin yang
kuat daripada mukmin yang lemah.

6
d) Seni Arsitektur

Arsitektur selain sebagai ilmu dalam merancang bangunan, aritektur juga adalah seni.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Banyak
manfaatnya dari seni arsitektur ini.

e) Seni Sastra

Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Al
Qur’an termasuk seni sastra tertinggi yang dimiliki oleh ummat Islam. Dengan seni sastra
seseorang dapat menyampaikan pikiran-pikiran atau ajaran ajaran tertentu dengan indah.

f) Seni Merajut

Merajut adalah salah satu dari kesenian. Selain menuntut keterampilan merajut juga dapat
menenangkan pikiran yang sedang kusut. Hati dapat terasa damai karena hanya focus sama
rajutan kita. Yang penting dalam merajut tidak lupa waktu sholat dan hasil rajutannya bukan
untuk maksiyat kepada Allah.

2. Seni yang Tidak diperbolehkan dalam Islam


a. Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Islam membolehkan seni rupa selama tidak
mengarah kepada maksiat dan ingkar kepada Allah Tuhan semesta alam. Namun, para ulama
berpendapat, seni rupa yang dilarang adalah yang menggambarkan makhluk hidup atau manusia.

b. Menyanyi

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’/at-taghanni).


Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing
mempunyai dalilnya sendiri-sendiri. Menyanyi yang diharamkan Islam karena:

ٌ ‫ض َّل ع َْن َسبِي ِل هَّللا ِ بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َويَتَّ ِخ َذهَا هُ ُز ًوا ۚ أُو ٰلَئِكَ لَهُ ْم َع َذابٌ ُم ِه‬
‫ين‬ ِ ‫اس َم ْن يَ ْشت َِري لَ ْه َو ْال َح ِدي‬
ِ ُ‫ث لِي‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal
hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan
Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)

7
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya
aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan
dengan iringan seruling syaithan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat
musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan
(rannatus syaithan).”

c. Seni Musik

Begitu juga dengan bermain musik, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hukum
bermain musik. Sebagian mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya. Hal ini
berdasarkan pada hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak,
dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590]. Akan tetapi,
Rasulullah saw. memperbolehkan rebana untuk dimainkan pada saat tertentu (pernikahan).

d. Seni Tari

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang
disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin
disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau
bersenam. Saat tarian tersebut mempertontonkan aurat, dan mengundang nafsu birahi maka
Islam melarang tarian tersebut. Apalagi tarian yang ditujukan untuk memuja sesuatu dan bersifat
ritual syirik.

e. Seni Patung

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi.
Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau
kasting (dengan cetakan). Islam melarang seni patung sebagaimana Hadist Rasulullah saw,
“Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan
para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun
‘alaih).

f. Tatto

Bertato yang dalam Bahasa Arab disebut al wasym ( ‫ ) الوشم‬adalah perbuatan yang
hukumnya haram dalam agama Islam, berdasarkan beberapa hadits shahih, yang diantaranya
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Abdullah ibnu Mas’ud,

َ‫ َو ْال َوا ِش َمةَ َو ْال ُم ْستَوْ ِش َمة‬، َ‫صلَة‬


ِ ْ‫صلَةَ َو ْال ُم ْستَو‬
ِ ‫لَ َعنَ هَّللا ُ ْال َوا‬

Artinya :

8
"Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya, melakukan tato di wajahnya
(mutawasshimah), menghilangkan rambut dari wajahnya, menyambung giginya, demi
kecantikan, mereka telah merubah ciptaan Allah."

Tatto adalah menusuk-nusukkan jarum atau yang sejenisnya kepada kulit sehingga
mengalirkan darah kemudian diberikan alkohol atau yang sejenisnya sehingga menjadi biru. Tato
ini biasa dilakukan di tangan, wajah, badan bahkan kaki dan juga di bagian tubuh lainnya.
Melakukan tato pada kulit adalah perbuatan yang diharamkan Allah swt, sebagaimana
disebutkan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Alqomah bahwasanya Rasulullah saw
bersabda, “Allah melaknat orang-orang yang mentato dan yang minta untuk ditato.” (HR.
Bukhori) .Hal itu dikarenakan bahwa tato termasuk perbuatan yang merubah ciptaan Allah swt
serta menjadikan ditempat tato itu najis dengan membekunya darah dikarenakan warna bahan
tato itu.

g. Tindik (Body Piercing)

Body piercing atau seni tindik pada tubuh akhir-akhir ini menjadi sangat berkembang di
dunia dan di Indonesia pada khususnya. Sama halnya dengan tatto, maka body piercing telah
mewabah hampir kesemua kalangan. Tindik konvensional yang dahulu hanya dilakukan
diseputar telinga saja, saat ini telah dilakukan pada hampir seluruh bagian tubuh. Seni tindik
tidak sesuai dengan agama Islam. Kecuali bagi perempuan yang memakai perhiasan. Namun
dengan syarat tidak boleh menampakkan auratnya. Ibnu Abidin rahimahullah berkata, "Menindik
telinga untuk memakai anting merupakan perhiasan wanita, maka tidak dihalalkan bagi laki-
laki." (Raddul Muhtar, 6/420)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut kami, berdasarkan makalah yang kami buat dapat diismpulkan bahwa agama
Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama. Agama Islam
memandang bahwa setiap orang diberi akal dan pikiran yang dapat menciptakan sebuah seni
untuk menyalurkan kreativitas dan bakatnya, namun hasilnya harus sesuai dengan aturan agama
Islam dan tidak melampaui batas yang telah ditetapkan menurut Islam.

B. Saran

Menurut kami, bahwa setiap umat beragama selalu mempunya kebudayaan yang dianut
oleh umatnya, begitu juga kebudayaan Islam. Sebagai seorang muslim hendaknya pandai
menyaring dan memilah bahwa kita harus menerapkan kebudayaan yang sesuai dengan syariat
Islam, misalnya yang mengandung unsur syirik harus dijauhkan. Islam selalu memiliki batasan-
batasan tertentu dalam mengatur umatnya agar tidak melenceng dari ajaran Islam. Seni yang
dikehendaki Islam adalah seni yang bisa mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat
seperti menimbulkan kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya.

10
Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/doc/312198190/Makalah-Pandangan-Islam-tentang-Seni-dan-Budaya-
docx

http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-seni-budaya-secara-umum-arti.html

http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/materi-kuliah/fbba/pandangan-islam-tentang-seni/

https://ubaisite.wordpress.com/2016/01/15/hubungan-islam-dan-kebudayaan/

duwihernas.blogspot.co.id/2014/08/kebudayaan-islam.html?m=1

sahrul-media.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tentang-kebudayaan-islam.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/ahmadzain.wordpress.com/2006/12/08/relasi-antara-islam-dan-
kebudayaan/amp/

https://www.scribd.com/mobile/doc/312198190/Makalah-Pandangan-Islam-tentang-Seni-dan-
Budaya-docx

http://www.1001-kisahislami.com/2015/03/pandangan-islam-tentang-memakai-tato.html

https://islamqa.info/id/160292

https://rumaysho.com/9272-hukum-tato-pada-wanita.html

https://islamagamauniversal.wordpress.com/db_cover/e_qs_050/

11

Anda mungkin juga menyukai