Disusun Oleh:
• SALURAN KOMUNIKASI
ALAT UNTUK MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN INOVASI DARI SUMBER
KEPADA PENERIMA. DALAM MEMILIH SALURAN KOMUNIKASI, SUMBER
PALING TIDAKPERLU MEMPERHATIKAN TUJUAN DIADAKANNYA
KOMUNIKASI DAN KARAKTERISTIK PENERIMA. JIKA KOMUNIKASI
DIMAKSUDKAN UNTUK MEMPERKENALKAN SUATU INOVASI KEPADA
KHALAYAK YANG BANYAK DAN TERSEBAR LUAS, MAKA SALURAN
KOMUNIKASI YANG LEBIH TEPAT, CEPAT DAN EFISIEN, ADALAH MEDIA
MASSA. TETAPI JIKA KOMUNIKASI DIMAKSUDKAN UNTUK MENGUBAH
SIKAP ATAU PERILAKU PENERIMA SECARA PERSONAL, MAKA SALURAN
KOMUNIKASI YANG PALING TEPAT ADALAH SALURAN INTERPERSONAL.
• Jangka waktu
• Sistem sosial
Innovators:
Sekitar 3% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi.
Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile,
cerdas, kemampuan ekonomi tinggi
Early Adopters (Perintis/Pelopor):
14% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi.
Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi
Dan untuk sisanya adalah die hard (kepala batu) yang tidak pernah mengadopsi
inovasi.
KARAKTERISTIK DIFUSI INOVASI
1.
Keuntungan-keuntungan relatif (relative advantages), yaitu
apakah cara-cara atau gagasan baru ini memberikan sesuatu
keuntungan relatif bagi mereka yang kelakmenerimanya.
2.
Keserasian (compatibility), yaitu apakah inovasi yang hendak di
difusikan itu serasidengan nilai-nilai, sistem kepercayaan, gagasan
yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya, kebutuhan, selera,
adat-istiadat dan sebagainya dari masyarakat yang bersangkutan
3.
Kerumitan (complexity), yakni apakah inovasi tersebut dirasakan rumit. Pada
umumnya masyarakat tidak atau kurang berminat pada hal-hal yang rumit,
sebab selain sukaruntuk dipahami, juga cenderung dirasakan merupakan
tambahan beban yang baru
4.
Dapat dicobakan (trialability), yakni bahwa sesuatu inovasi akan lebih cepat diterima, bila dapat
dicobakan dulu dalam ukuran kecil sebelum orang terlanjur menerimanyasecara menyeluruh. Ini adalah
cerminan prinsip manusia yang selalu ingin menghindarisuatu resiko yang besar dari perbuatannya,
sebelum ”nasi menjadi bubur”.
5.
Dapat dilihat (observability), jika suatu inovasi dapat di saksikan dengan mata, dapatterlihat langsung hasilnya, maka
orang akan lebih mudah untuk mempertimbangkan untuk menerimanya, ketimbang bila inovasi itu berupa sesuatu
yang abstrak, yang hanya dapat di wujudkan dalam pikiran, atau hanya dapat dibayangkan. Kelima karakteristik
tersebut menentukan bagaimana tingkat penerimaan terhadap sesuatu inovasi yang di difusikan di tengah-tengah
suatu masyarakat.
Contoh kasus
Difusi inovasi ini dapat dilihat dari program baru
pemerintah tentang BPJS Kesehatan. Setiap
masyarakat memiliki sebuah jaminan kesehatan
dengan harga yang terjangkau. Program BPJS
Kesehatan memang bukan program pelopor,
namun manajemen membuatnya lebih mudah
diakses oleh masyarakat. Proses sosialisasi yang
dilakukan melalui media massa secara massive
membuat masyarakat mengetahui akan program
tersebut. BPJS Kesehatan melakukan sebuah
inovasi dengan membuat sebuah program aplikasi
yang dapat diakses dengan internet melalui
telepon seluler. Hal ini sangat memudahkan
masyarakat dalam melakukan pendaftaran,
pencarian informasi bahkan melakukan
pembayaran tagihan tiap bulannya
Inovasi ini dilakukan seiring dengan
perkembangan zaman, pada zaman
sekarang semua orang menggunakan
internet sebagai penopang hidupnya.
Akses yang cepat dibuat dalam aplikasi
BJPS Kesehatan ini agar semua
masyarakat dapat menggunakannya
secara cepat dan mudah. Hal ini
merupakan inovasi yang terdifusi oleh
pemerintah dalam menyebarkan
informasi mengenai program BPJS
Kesehatan
Terima
kasih......