Anda di halaman 1dari 6

MATERI 8

INTEGRASI SOSIAL

Pengertian
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem


sosial tertentu

Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu


Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan,

disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun
menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik
yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para

penganut

fungsionalisme

struktur

sistem sosial

senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :

Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus


(kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilainilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)

Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus


menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation).
Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial
lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting
loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan


karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki
kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranatapranata sosial
Bentuk Integrasi Sosial

Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri


khas kebudayaan asli.

Akulturasi,

yaitu

penerimaan

sebagian

unsur-unsur

asing

tanpa

menghilangkan kebudayaan asli.


1

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi

Homogenitas kelompok

Besar kecilnya kelompok, pada kelompok yang kecil biasanya tingkat


kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga akan mempercepat proses
integrasi sosial.

Mobilitas geografis

Efektifitas dan efesiensi komunikasi, komunikasi yang berlangsung di dalam


masyarakat akan mempercepat integrasi sosial.

Dimensi Integrasi
Dalam pandangan Coleman dan Rosberg (1964), integrasi mengandung
dimensi vertikal dan horizontal.
Integrasi vertikal bertujuan menjembatani celah perbedaan antara elite dan
massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat
politik yang berpartisipasi. Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan
mengintegrasikan

persepsi

dan

prilaku

elite

dan

masa

dengan

cara

menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang


berpengaruh dengan yang dipengaruhi.
Integrasi horizontal berguna untuk mengurangi diskontinuitas dan ketegangan
antarkelompok masyarakat dalam rangka penciptaan suatu masyarakat politik
yang

memiliki

persepsi

sama

(mendekati

homogen).

Dimensi

horizontal

mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara


menjembatani

perbedaan

perbedaan

yang

ditimbulkan

oleh

factor-faktor

teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factorfaktor tersebut.
Mengacu konsep itu, yang disebut fungsi integrasi adalah kapasitas sistem
untuk menjembatani celah elite-massa dan mengurangi diskontinuitas atau
ketegangan antarkelompok masyarakat.
Syarat Keberhasilan Integrasi
William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff mengemukakan tentang syarat
berhasilnya suatu integrasi sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan
anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik
dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.
Keberhasilan menciptakan kesepakatan (consensus) mengenai norma dan
nilai-nilai sosial sebagai pedoman dalam menjalin interaksi satu dengan yang lain.
Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang
cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.
Maka, integrasi masyarakat dalam negara dapat tercapai apabila :
2

1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilainilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang
saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang
terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
Agama dan Integrasi Sosial
Analisis Durkheim dalam The Elementary Form of Religious Life (1947),
sesungguhnya agama bisa memperkuat integrasi masyarakat, khususnya di
dalam

lingkungan

kelompok

agama

bersangkutan,

tetapi

tidak

menutup

kemungkinan pada agama yang berbeda.


Integrasi Nasional
Menurut Claude Ake (dlm Nazaruddin Syamsuddin, Integrasi dan Ketahanan
Nasional di Indonesia (Lemhanas, Jakarta 1994, hal 3). integrasi nasional pada
dasarnya mencakup dua masalah pokok Yaitu :

Bagaimana membuat rakyat tunduk dan patuh kepada tuntutan-tuntutan


negara, yang mencakup perkara pengakuan rakyat terhadap hak-hak yang
dimiliki negara.

Bagaimana meningkatkan consensus normatif yang mengatur prilaku politik


setiap anggota masyarakat, consensus ini tumbuh dan berkembang diatas
nilai-nilai dasar yang dimiliki bangsa secara keseluruhan.

Sedangkan menurut pakar sosiologi, Manrice Duverger dalam bukunya,


mengatakan sebagai berikut: Integrasi didefinisikan sebagai dibangunnya
interdependensi yang lebih rapat antara bagian-bagian antara organisme hidup
atau antar anggota-anggota dalam masarakat sehingga integrasi adalah proses
mempersatukan masyarakat,yang cenderung membuatnya menjadi suatu kata
yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh angota-anggotanya
dianggap sama harminisnya.
Dari dua pengertian tersebut diatas pada hakekatnya integrasi merupakan
upaya politik/ kekuasaan untuk menyatukan semua unsure masyarakat yang
majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari
nilai-nilai kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi
kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan
untuk kepentingan bersama.
Proses integrasi disebabkan adanya, kebersamaan sejarah, ada ancaman dari
luar yang dapat mengganggu keutuhan wilayah, adanya kesepakatan pemimpin,

homogenitas social budaya serta agama ,dan adanya saling ketergantungan


dalam bidang politik dan ekonomi.
Nazarudin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada perpaduan
seluruh

unsur

dalam

rangka

melaksanakan

kehidupan

bangsa,

meliputi

social,budaya, ekononi, maka pengertian integrasi nasional adalah menekan kan


pada

persatuan

persepsi

dan

prilaku

diantara

kelompok-kelompok

dalam

masyarakat.
Nazaruddin Sjamsudin mengatakan Integrasi lazim dikonsepsikan sebagai
suatu proses ketika kelompok social tertentu dalam masyarakat saling menjaga
keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan social,ekonomi
,politik. Kelompok-kelompok sosial tersebut bisa terwujud atas dasar agama dan
kepercayaan, suku, ras dan kelas. Konsepsi tersebut mengisyaratkan bahwa
integrasi tercipta melalui proses interaksi dan komunikasi yang intensif (dengan
tetap mengakui adanya perbedaan. Kemudian jalan menuju proses intagrasi tidak
selalu lancer atau mulus seringkali menemukan hambatan-hambatan, itu jelas
ada seperti adanya primordialisme, suku, ras, agama dan bahasa. Dalam setiap
kebijakan pemerintah selalu ada reaksi setuju dan tidak setuju, hal tersebut
adalah wajar apabila suatu negara dibentuk dari suatu masyarakat yang
majemuk, ada yang merasa diuntungkan dan ada yang merasa dirugikan okeh
kebijakan tersebut. Kelompok yang merasa dirugikan dengan adanya kebijakan
tersebut akan merasa tidak puas maka kelompok tersebut akam menyalurkan
kekecewaannya

dalam

masyarakan

melalui

kelompok-kelompok

yang

ada

didalammya.
Integrasi dan Norma Sosial
Integrasi sosial terjadi karena unsur-unsur sosial saling berinteraksi. Proses
integrasi sosial dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh norma-norma
sosial dan adat istiadat yang baik. Norma-norma sosial dan adat istiadat
merupakan unsur yang mengatur

perilaku dengan mengadakan tuntutan

mengenai bagaimana orang harus bertingkah laku. Apabila proses integrasi sosial
tidak tercapai maka didaalam masyarakat akan terjadi disintegrasi sosial.
Tercapainya integrasi sosial memerlukan pengorbanan baik pengorbanan
perasaan, maupun pengrobanan materil. Dasar dari pengorbanan adalah langkah
penyesuaian antara bhanyak sekali perbedaan perasaan, keinginan, ukuran dan
penilaian. Apabila pengorbanan dan toleransi dapat dicapai dalam bentuuk
konsensus, kemungkinan terjadinya integrasi tahap awal akan mulai nampak.
Norma sosial sebagai acuan bertindak dan berprilaku dalam masyarakat
akan memberikan pedoman untuk seorang bagaimana bersosialisasi dalam
masyarakat.
4

Hukum dan Integrasi


Dengan kata lain menurut pendapat Pound, hukum adalah upaya untuk
meraih kepuasan, rekonsiliasi, harmonisasi, penyesuaian terhadap berbagai
pertentangan tuntutan dan permintaan, bahkan memberikan perlindungan secara
langsung dan segera, atau memberikan jaminan perlindungan atas berbagai
kepentingan individu, sehingga memberikan dampak luas bagi kepentingan warga
masyarakat dengan pengorbanan yang minimal pada berbagai kepentingan
tersebut secara keseluruhan. (Pound, 1943: 39)
Dalam pandangan Pound, hukum dalam masyarakat yang heteronom dan
pluralistik, sebagaimana di Amerika Serikat, memerlukan pemahaman yang baik
sebagai upaya kompromi masyarakat dengan menekankan pada ketertiban sosial
dan

harmonisasi.

pembangunan

Pound

hukum

memberikan
telah

argumentasi

menunjukkan

bahwa

suatu

dalam

pengakuan

sejarah
terhadap

pertumbuhan dan kepuasan kebutuhan manusia, tuntutan dan keinginan melalui


hukum.
Selanjutnya,

Roscoe

perubahan sosial

Pound

juga

memandang

hukum

sebagai

bentuk

(social engineering) yang diarahkan untuk mewujudkan

keharmonisan masyarakat. Pound berpendapat bahwa tujuan hukum adalah


mempertahankan dan memastikan esensi nilai-nilai dan kebutuhan terhadap
ketertiban sosial (social order), tidak dengan memaksa keinginan suatu kelompok
kepada

kelompok

lainnya,

akan

tetapi

dengan

melakukan

pengawasan

(controlling), rekonsiliasi dan mediasi terhadap keberagaman dan pertentangan


kepentingan antara para individu dan kelompok masyarakat. Singkatnya, tujuan
hukum adalah untuk mengawasi berbagai kepentingan dan mempertahankan
atau memelihara keharmonisan dan integrasi masyarakat.
Hukum

merefleksikan

kompromi

dan

konsensus

antara

beragamnya

kepentingan kelompok-kelompok dan nilai-nilai fundamental demi terwujudnya


ketertiban sosial (Chambliss, 1976 : 4).
Pandangan Konsensus Integrasi (Integration-Consensus Perspective)
Pandangan

konsensus

integrasi

(integration-consensus)

menggambarkan

masyarakat yang terintegrasi secara fungsional dan relatif memiliki sistem yang
stabil. Sistem tersebut diadakan dan dibuat secara bersama dan didasarkan pada
suatu kesepakatan atau konsensus dasar atas nilai-nilai. Ketertiban sosial (social
order) merupakan hal yang relatif permanen dan para individu dapat meraih
kepentingan-kepentingan mereka melalui kerjasama.
Pandangan ini memandang konflik sosial sebagai upaya perjuangan tidak
diperlukan bagi para individu dan kelompok yang belum memperoleh pemahaman
5

yang cukup tentang kepentingan bersama dan saling ketergantungan secara


mendasar.
Pandangan ini justeru menekankan pada rasa kepaduan (cohesion), rasa
solidaritas, rasa kesatuan (integration), sikap kerjasama (cooperation) dan
stabilitas masyarakat, yang dilihat sebagai budaya berbagi dan kesepakatan pada
nilai-nilai dan norma-norma yang fundamental.
Pandangan konsensus integrasi (integration-consensus) ini melihat hukum
sebagai

suatu

kerangka

kerja

yang

netral

(a

neutral

framework)

untuk

mempertahankan dan memelihara integrasi masyarakat. Salah satu sarjana


terkemuka dan paling berpengaruh adalah Roscoe Pound (1943-1959). Menurut
Pound,

masyarakat

sebagai

keragaman

kelompok

yang

kepentingan-

kepentingannya seringkali bertentangan satu sama lain, tetapi pada dasarnya


berjalan secara harmonis.
Roscoe Pound memandang berbagai kepentingan merupakan unsur pokok
bagi keberadaan masyarakat dan mempertahankan bahwa rekonsiliasi antara
kepentingan yang bertentangan dari keberagaman kelompok dalam masyarakat
adalah penting untuk melindungi dan memelihara ketertiban sosial (social order).

Anda mungkin juga menyukai