INTEGRASI SOSIAL
Pengertian
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun
menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik
yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para
penganut
fungsionalisme
struktur
sistem sosial
Akulturasi,
yaitu
penerimaan
sebagian
unsur-unsur
asing
tanpa
Homogenitas kelompok
Mobilitas geografis
Dimensi Integrasi
Dalam pandangan Coleman dan Rosberg (1964), integrasi mengandung
dimensi vertikal dan horizontal.
Integrasi vertikal bertujuan menjembatani celah perbedaan antara elite dan
massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat
politik yang berpartisipasi. Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan
mengintegrasikan
persepsi
dan
prilaku
elite
dan
masa
dengan
cara
memiliki
persepsi
sama
(mendekati
homogen).
Dimensi
horizontal
perbedaan
perbedaan
yang
ditimbulkan
oleh
factor-faktor
teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factorfaktor tersebut.
Mengacu konsep itu, yang disebut fungsi integrasi adalah kapasitas sistem
untuk menjembatani celah elite-massa dan mengurangi diskontinuitas atau
ketegangan antarkelompok masyarakat.
Syarat Keberhasilan Integrasi
William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff mengemukakan tentang syarat
berhasilnya suatu integrasi sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan
anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik
dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.
Keberhasilan menciptakan kesepakatan (consensus) mengenai norma dan
nilai-nilai sosial sebagai pedoman dalam menjalin interaksi satu dengan yang lain.
Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang
cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.
Maka, integrasi masyarakat dalam negara dapat tercapai apabila :
2
1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilainilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang
saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang
terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
Agama dan Integrasi Sosial
Analisis Durkheim dalam The Elementary Form of Religious Life (1947),
sesungguhnya agama bisa memperkuat integrasi masyarakat, khususnya di
dalam
lingkungan
kelompok
agama
bersangkutan,
tetapi
tidak
menutup
unsur
dalam
rangka
melaksanakan
kehidupan
bangsa,
meliputi
persatuan
persepsi
dan
prilaku
diantara
kelompok-kelompok
dalam
masyarakat.
Nazaruddin Sjamsudin mengatakan Integrasi lazim dikonsepsikan sebagai
suatu proses ketika kelompok social tertentu dalam masyarakat saling menjaga
keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan social,ekonomi
,politik. Kelompok-kelompok sosial tersebut bisa terwujud atas dasar agama dan
kepercayaan, suku, ras dan kelas. Konsepsi tersebut mengisyaratkan bahwa
integrasi tercipta melalui proses interaksi dan komunikasi yang intensif (dengan
tetap mengakui adanya perbedaan. Kemudian jalan menuju proses intagrasi tidak
selalu lancer atau mulus seringkali menemukan hambatan-hambatan, itu jelas
ada seperti adanya primordialisme, suku, ras, agama dan bahasa. Dalam setiap
kebijakan pemerintah selalu ada reaksi setuju dan tidak setuju, hal tersebut
adalah wajar apabila suatu negara dibentuk dari suatu masyarakat yang
majemuk, ada yang merasa diuntungkan dan ada yang merasa dirugikan okeh
kebijakan tersebut. Kelompok yang merasa dirugikan dengan adanya kebijakan
tersebut akan merasa tidak puas maka kelompok tersebut akam menyalurkan
kekecewaannya
dalam
masyarakan
melalui
kelompok-kelompok
yang
ada
didalammya.
Integrasi dan Norma Sosial
Integrasi sosial terjadi karena unsur-unsur sosial saling berinteraksi. Proses
integrasi sosial dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh norma-norma
sosial dan adat istiadat yang baik. Norma-norma sosial dan adat istiadat
merupakan unsur yang mengatur
mengenai bagaimana orang harus bertingkah laku. Apabila proses integrasi sosial
tidak tercapai maka didaalam masyarakat akan terjadi disintegrasi sosial.
Tercapainya integrasi sosial memerlukan pengorbanan baik pengorbanan
perasaan, maupun pengrobanan materil. Dasar dari pengorbanan adalah langkah
penyesuaian antara bhanyak sekali perbedaan perasaan, keinginan, ukuran dan
penilaian. Apabila pengorbanan dan toleransi dapat dicapai dalam bentuuk
konsensus, kemungkinan terjadinya integrasi tahap awal akan mulai nampak.
Norma sosial sebagai acuan bertindak dan berprilaku dalam masyarakat
akan memberikan pedoman untuk seorang bagaimana bersosialisasi dalam
masyarakat.
4
harmonisasi.
pembangunan
Pound
hukum
memberikan
telah
argumentasi
menunjukkan
bahwa
suatu
dalam
pengakuan
sejarah
terhadap
Roscoe
perubahan sosial
Pound
juga
memandang
hukum
sebagai
bentuk
kelompok
lainnya,
akan
tetapi
dengan
melakukan
pengawasan
merefleksikan
kompromi
dan
konsensus
antara
beragamnya
konsensus
integrasi
(integration-consensus)
menggambarkan
masyarakat yang terintegrasi secara fungsional dan relatif memiliki sistem yang
stabil. Sistem tersebut diadakan dan dibuat secara bersama dan didasarkan pada
suatu kesepakatan atau konsensus dasar atas nilai-nilai. Ketertiban sosial (social
order) merupakan hal yang relatif permanen dan para individu dapat meraih
kepentingan-kepentingan mereka melalui kerjasama.
Pandangan ini memandang konflik sosial sebagai upaya perjuangan tidak
diperlukan bagi para individu dan kelompok yang belum memperoleh pemahaman
5
suatu
kerangka
kerja
yang
netral
(a
neutral
framework)
untuk
masyarakat
sebagai
keragaman
kelompok
yang
kepentingan-