Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO ROLE PLAY KOMUNIKASI EFEKTIF

KEPERAWATAN PADA LANSIA


Tugas ini untuk memenuhi tugas Komunikasi Keperawatan 1 yang dibina oleh:

Ns. Lilla Maria, M.Kep.

Nama Anggota Kelompok 7 dan 8:

1. Cholifatun Nisa Aini 1714314201005


2. Moch. Malik Satria Khubbul Waton 1714314201035
3. Dinda Rizki Dwi Maharani 1714314201010
4. Winy Liveline Suryani 1714314201037
5. Deki Hunga Andung 1714314201008

STIKES MAHARANI MALANG


TAHUN AJARAN 2017/2018
SKENARIO ROLE PLAY KOMUNIKASI EFEKTIF
KEPERAWATAN PADA LANSIA

Perawat 1 : Nisa
Perawat 2 : Winy
Lansia : Malik
Anak 1 : Deki
Anak 2 : Dinda

1. Fase Pra Interaksi


Dua orang perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi pada pasien lansia
yang bernama kakek Malik. Ia baru saja kehilangan istrinya yang kecelakaan sehingga membuat kakek
Malik mengalami depresi . Sudah 3 hari kakek Malik menyendiri dikamar,gelisah dan susah tidur. Karena
anak-anaknya mulai khawatir dengan keadaan ayahnya yang mulai lemah sehingga anaknya memaksa
ayahnya untuk dibawa ke Rumah Sakit.

2. Fase Orientasi
Perawat x dan Winy mendatangi pasien Malik yang terlihat terbaring lemah di ruang IGD .
Winy : Assalamu’alaikum.
Deki : Wa’alaikumsalam.
Winy : Selamat pagi mas (sambil tersenyum)
Deki : Pagi juga buk....
Winy : Pagi kek.. ??
Malik : (kakek terlihat diam saja tanpa menjawab sepatah kata apapun)
Winy : Perkenalkan nama saya perawat Winy
Deki : oh iya bu, saya Deki dan ini adik saya Dinda
Winy :Kakek... perkenalkan saya perawat Winy dan ini rekan saya namanya Nisa
Malik : (Kakek mengangguk ,pandangannya kosong.)
Dinda : pak itu perawatnya ramah, bapak apa tidak mau berkenalan dengan perawatnya.
Winy : yasudah tidak apa-apa mbak. (tersenyum kepada kakek). Oya mbak bagaimana kakek
bisa seperti ini, awalnya bagaimana?.
Dinda : Begini bu, 4 hari yang lalu ibu kami meninggal karena kecelakaan, ibu adalah sesosok
orang yang penyayang dan penuh perhatian. Semenjak kami berdua sudah menikah dan
memiliki rumah masing-masing ibuk dan ayah hanya tinggal berdua dirumah. Mungkin
karena ayah belum siap ditinggal ibu sehingga setelah pemakaman ayah hanya diam,
menyendiri dikamar, gelisah dan sulit tidur bu.
Deki : kami bingung dengan keadaan bapak karena hanya makan sedikit selama 3 hari ini dan
kondisi bapak sepertinya lemah kamipun sesegera mungkin membawa bapak kesini.
Kami takut terjadi apa-apa dengan bapak kami.
Winy : oh jadi seperti itu mas ceritanya. Coba kami periksa dahulu
Deki : iya bu silahkan
Perawat Nisa dan perawat Winy mencoba melakukan pendekatan kepada kakek.
Nisa :Kek kami berdua yang dinas pagi disini.
Kakek sudah makan belum pagi ini....??kok terlihat pucat dan lemah sekali kek? (sambil
tersenyum)
Malik : (mengangguk)
Nisa : kakek harus banyak makan ya kek, katanya sudah 3 hari susah makan ya kek. Badan
kakek terasa lemas pasti ya?, kakek harus makan teratur, supaya tetap sehat ya kasian
anak-anak kakek khawatir.
Malik :iya bu … (sambil melihat ke kedua anaknya)
Nisa : makan apa tadi kek? Makannya banyak atau sedikit kek...??
Malik : bubur.. hanya sedikit
Nisa : nanti ditambah ya kek porsi makannya, biar kakek tidak mudah sakit. Saya tahu kakek
sedang berduka tapi kakek juga harus tetap menjaga kesehatan supaya tidak membuat
anak-anak khawatir dan kakek juga tidak sakit.
Dinda : Nah mulai nanti ditambah ya pak makannya biar pulih segar kembali badan bapak
(sambil memegang pundak bapaknya)
Malik : iya nak
Nisa :kakek susah tidur ya? Sudah berapa hari susah tidur kek?
Malik : iya,karena saya masih sedih jika teringat istri saya.sudah 3 malam ini saya susah tidur.
Nisa :oh seperti itu ya kek..
Setelah bertanya kepada kakek,dan anaknya perawat mencoba menjelaskan tindakan yang akan
diberikan kepada kakek.
Winy : Baiklah, kakek dan mas, Kami disini akan melakukan. Pemeriksaan kepada kakek.
Apakah kakek bersedia...??
Malik : iya baiklah kalau begitu..
Deki : kami mohon lakukan yang terbaik untuk bapak kami..!!
Winy : iya mas, kami juga mohon kerjasamanya nanti dalam pemeriksaan.
Setelah itu perawat menyiapkan alat yang akan digunakan dalam tindakan yang akan diberikan.

3. FaseKerja
Perawat melakukan tindakan.
Winy : Permisi kek.. maaf ya kek.. kakek tiduran saja ya... Saya periksa kakek dulu ( sambil
mengecek ttv kakek)
Malik : iya buk.
Winy : tekanan darah kakek ini 110/70 kek. Kakek biasanya berapa?
Malik : biasanya 140/90 buk.saya sedikit pusing dan tidak bisa tidur
Winy :iya karena kakek banyak fikiran ditambah lagi makannya tidak teratur dan tidak bisa
tidur karena gelisah kek.
Winy : Kek... maaf ya... tolong kakek angkat sedikit tangan kanannya...saya cek suhu diketiak
kakek ya
Malik : (mengangkat sedikit tangan kanannya)
Winy : (setelah kakek mengangkat tangannya, perawat langsung memasang termometer).
Winy : Kek... Langsung dijepit tangannya ya kek... dan jangan dulu dilepas. Sebelum saya
suruh ..
Malik : (hanya mengangguk)
Winy : sudah kek saya ambil termometernya.
Setelah memeriksa kakek, perawat segera memberitahu dokter dan diberi advice dokter
Winy : mbak ini advice dari dokter untuk bapak Malik diinfus dulu ya.
Dinda : iya bu tidak apa-apa. Pak mau diinfus tidak apa-apa ya biar cepet sembuh (sambil
memegangi tangan bapaknya)
Winy : iya kek biar cepet sembuh ya kek
Malik : iya bu (mengangguk)
Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada kakek.
Winy : kek ini sudah saya infuse ,saya tinggal dulu ya.mbak tolong bapaknya diberi minum
hangat kalau mau.
Dinda : iya bu, terimakasih.

4. Fase terminasi
6 jam kemudian setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan,dan tindakan sudah dilakukan
Nisa : Bagaimana kek, masih lemas ?
Malik : sudah enakan bu.
Deki : sudah mendingan bu,tadi sudah saya suapi bubur juga Alhamdulillah sudah tambah
nafsu makannya ya walapun belum habis semua.
Nisa : Alhamdulillah, jangan lupa ya kek harus teratur makannya, biar tidak sakit, dan juga
berbagi cerita jika dengan anak atau orang yang kakek anggap dekat dengan kakek jika
ada sesuatu, agar kakek lebih lega,tidak memikirkan masalahnya sendirian supaya terasa
ringan beban kakek.
Malik : iya bu
Nisa : Kalau begitu saya permisi dulu mbak.. Kakek saya permisi dulu ya kek...
Deki : iya bu
Dinda : terimakasih bu
Nisa : iya mbak sama-sama, mari mbak
Dinda : Ya bu..

Anda mungkin juga menyukai