Anda di halaman 1dari 3

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PASIEN

Fase Prainteraksi
Pada Rumah sakit X di kamar Sakura terdapat seorang pasien yang bernama
Mia Sylviawati umur 19 tahun dimana ia sekarang sedang menempuh
pendidikan tinggi di salah satu Universitas swasta yang berada di daerah
Cirebon, di rumah sakit tersebut, dimana Mia tersebut sedang menjalani
perawatan luka paca kecelakaan,
disana dia dirawat oleh Ns. Vika

Fase Orientasi
Pagi hari pukul 07.30 ..

Perawat : Permisi “ selamat pagi Mbak ..”(tersenyum)

Pasien : “ iya selamat pagi mbak ..”(tersenyum)

Perawat : “ perkenalkan Mbak nama saya Eksa Vika, saya mahasiswa dari
STIK Kuningan, mulai pagi ini saya akan merawat mbak dari pukul 07.00
sampai 14.00 siang. Kalau boleh saya tau nama Mbak siapa? Dan senangnya
dipanggil apa Mbak ?”

Pasien : “ iya salam kenal juga Mbak, nama saya Mia Sylviawati,
Mbak bisa panggil saya dengan panggilan mbak Mia.”

Perawat : “baik mbk Mia, bagaimana keadaan mbk Mia sekarang? Apa yang
mbak Mia rasakan ?“

Pasien : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih


agak sedikit nyeri mbak.”(menyentuh lutut dan merenung)

Perawat : “mm.. baik” (menganggukkan kepala) ”iya mbak Mia itu


memang efek dari luka yang mbak Mia alami,karena pada luka mbak Mia
terjadi respon peradangan.

Pasien : “apa itu berbahaya mbak?.”(sedikit cemas)


Perawat : “tidak mbak Mia, peradangan itu merupakan gejala yang
menguntungkan dan merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk
menetralisir dan menghancurkan agen pencedera dalam persiapan penyembuhan
luka. Jadi mbak Mia tidak usah begitu khawatir.” (menjelaskan)

Pasien : “ohhh..begitu.”(sedikit lega)

Perawat : “iya mbak Mia, baiklah saya permisi dulu, silakan mbak Mia
beristirahat kembali, nanti saya akan datang lagi sekitar jam 08.00 siang untuk
melakukan tindakan perawatan luka, mengganti perban yang mebalut luka mbak
Mia dengan yang baru, tidak lama mbak Mia kira-kira 5menit dan kita
melakukannya disini saja, apakah mbak Mia bersedia?.”

Pasien : “iya mbak.”(menganggukkan kepala)

Perawat :”mbak Mia tenang saja, kerahasiaan tentang apa yang mbak Mia
alami juga tetap saya jaga,“

Pasien :iya mbak, Terima Kasih (merasa lega)

Perawat : “apabila mbak Mia memerlukan bantuan saya silakan mbak


panggil saya, selamat pagi.”(tersenyum)

Pasien : “iya, selamat pagi.”(tersenyum)

Fase Kerja
Tidak lama kemudian perawat menghampiri Pasien kembali.

Perawat : “selamat pagi,?.”(tersenyum)

Mbak Mia.

Pasien : “pagi mbak.”(tersenyum)

Perawat : “mbak Mia, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang
saya akan melakukan tindakan perawatan luka, apakah mbak Mia bersedia?.”

Pasien : “iya saya bersedia mbak

Perawat : “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”


Disaat perawat melakukan tindakan perawatan luka tiba-tiba pasien teriak
kesakitan disaat perawat membuka pebalut luka Pasien

Pasien : “adooooohhhh.......sakitt” (dengan meringis kesakitan)

Perawat : terus bekrja sambil menjelaskan kepada pasien


(denagan tenang dan sabar)

Setelah proses tindakan perawatan luka ..

Fase Terminasi
Perawat : “mbak Mia saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka,
saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan nanti jika butuh bantuan
bisa langsung hubungi saya di ruang perawat yang ada di sana (sambil menujuk
ke arah ruangan perawat)
dijaga kesehatannya ya mbak Mia, semoga cepat sembuh.”(tersenyum)

Pasien : “iya, terimah kasih mbak.”(tersenyum)

Perawat : “sama-sama, selamat pagi sampai jumpa kembali!.”

Jangan lupa membereskan alkes dan cuci tangan…

Anda mungkin juga menyukai