Anda di halaman 1dari 21

ASKEP KLIEN GAGAL

JANTUNG
 Gagal Jantung adalah kegagalan organ
Definisi jantung untuk mengalirkan darah guna
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh
 Gagal jantung dapat terjadi pada setiap
golongan umur
 Pada usia lanjut cenderung lebih mudah
mengalami gagal jantung akibat
penurunan kemampuan tubuh itu sendiri.
Penyebab dari gagal jantung :
 Kelaianan katub jantung bawaan
 Pembuluh darah koroner yang
tersumbat
 Darah tinggi (hipertensi)
Etiologi  Kencing manis (diabetes melitus)
 Kegemukan (obesitas),
 Infeksi
 Hipertensi sistemik
Manifestasi klinik

Tanda & gejala umum klien dengan gagal jantung


 Mekanisme yang mendasari gagal jantung
adalah kemampuan kontraktilitas jantung yang
menyebabkan curah jantung lebih rendah dari
curah jantung normal.
 Frekwensi jantung  fungsi sistem saraf
Patofisiologi otonom
 Bila curah jantung berkurang, sistem simpatis
akan mempercepat frekwensi jantung utk
mempertahan kan curah jantung
 Bila mekanisme ini gagal untuk
mempertahankan perfusi jaringan yang
memadai, maka volume sekuncup jantunglah
yg harus menyesuaikan diri untuk
mempertahankan curah jantung
Volume sekuncup, jumlah darah yg
dipompa pada setiap kontraksi tergantung
pada 3 faktor:
 Preload  hukum starling
jum drh yg mengisi jantung berbanding
langsung dng tekanan yg ditimbulkan oleh
panjangnya regangan serabut jantung
 Kontraktilitas
 Afterload
Mengacu pd besarnya tekanan ventrikel
yg harus dihasilkan utk memompa darah
melawan perbedaan tekanan yg
ditimbulkan oleh tekanan arteriol
Penyakit
Aterosklerotik Penyakit
DM Hipertensi sistemik koroner jantung lain
lain

Aterosklerot Hipoksia &


ik Kerja jantung asidosis Afterload
miokard

Hipertropi Infark Kerja


jantung miokard jantung

Gagal Jantung

Dipnu
Batuk Gagal jantung Gagal jantung Edema
Paroxismal Kiri Kanan Hepatome
nokturnal gali
dipsnu Anoreksia
Tekanan Tekanan Nokturia
Mudah lelah sirkulasi paru sirkulasi vena
Gelisah, Lemah
cemas
 Pengukuran tekanan preload, afterload
& curah jantung  tekanan venan
Pemeriksaan sentral CVP

Diagnostik  Pemantauan hemodinamik


Tujuan dasar penatalaksanaan
gagaljantung sebagai berikut :
1. Dukung istirahat untuk mengurangi
beban kerja jantung
2. Meningkatkan kekuatan & efisiensi
Penatalaksanaan kontraksi jantung dengan bahan-
bahan farmakologis
3. Menghilangkan penimbunan cairan
tubuhberlebihan dengan terapi
diuretik, diet & istirahat
 Digitalis
• meningkatkan kontraktilitas kerja
jantung
• Beberapa efek yang dihasilkan;
peningkatan curah jantung, penurunan
tekanan vena, & volume darah
• Dosis besar dapat menyebabkan
keracunan; anoreksia, mual, muantah,
Terapi perubahan irama jantung, bradikardi,
Farmakologi pandangan kabur/kuning, kelemahan
• Pasien dipantau terhadap hilangnya
tanda & gejala; berkurangnya dipsnu,
ortopnu, berkurangnya krekel, dan
hilangnya edema perifer
 Terapi diuretik
Diberikan utk memacu eksresi natrium &
air melalui ginjal
Bila diuretik diresepkan :
 Diberikan pada pagi hari
 Asupan & haluaran cairan harus dicatat
Lanjutan  Harus ditimbang setiap hari  evaluasi
 Dikaji tanda-tanda dehidrasi
Farmako terapi  terapi diuretik jangka panjang 
hiponatremia; ditandai; lemah, letih, kram
otot, nadi kecil
 Jika diberikan dalam dosis besar
hipokalemi
 Terapi vasodilator
• Merupakan obat utama gagal jantung
• Obat ini memperbaiki pengosongan
ventrikel & peningkatan kapasitas vena
sehingga pengisian ventrikel kiri dapat

Lanjutan…. diturunkan

Farmako terapi
• penurunan kongesti paru dengan cepat
• Obat yang sering digunakan; nitrogliserin,
natrium nitroprusida
 Mengatur diet  mengatur kerja &
ketegangan otot jantung minimal dan
status nutrisi terpelihara.
 Pembatasan natrium; mencegah &
Dukungan Diet…. mengurangi edema
 Makanan yang perlu dihindari; rendah
garam, roti, makanan olahan
Fokus pengkajian; mengobservasi
adanya tanda & gejala kelebihan
cairan paru & gejala sistemik:
 Pernafasan; krekel & wheezing,
frekwensi & dalamnya pernafasan
dicatat
 Jantung; diauskultasi adanya bunyi S3
PROSES & S4, jika ada pompa mengalami
kegagalan
KEPERAWATAN
 Tingkat kesadaran
PENGKAJIAN  Perifer; edema periorbita/ edema
anasarka
 Distensi vena juguler
 Haluaran urine; oliguri (urine 100-
400ml/24j), atau anuri (urine kurang
100 ml/24j)
 Intoleransi aktivitas b/d kelelahan &
dipsnu akibat turunnya curah jantung
 Cemas b/d kesulitan nafas dan
kegelisahan akbat oksigenasi yang
tidak adekuat
Diagnosa  Gangguan perfusi jaringan perifer b/d
keperawatan statis vena
 Kurang pengetahuan mengenai
program perawatan diri b/d tidak bisa
menerima perubahan gaya hidup yang
dianjurkan
Tujuan utama mencakup:
 Bertambahnya istirahat
 Penghilangan kecemasan
Intervensi &  Pencapaian perfusi jaringan normal
Implementasi  Pemahaman mengenai program
perawatan diri dan tidak terjadi
komplikasi
Bertambahnya istirahat
 Pasien perlu istirahat baik fisik maupun emosional
mengurangi kerja jantung,
meningkatkan tenaga cadangan
jantung, menurunkan tekanan darah.
Intervensi  Istirahat mengurangi kerja otot pernafasan &
penggunaan oksigen
 Lama berbaring merangsang diuresis 
memperbaiki perfusi ke ginjal
 Posisi; kepala tempat tidur dinaikan 20–30cm 
mengurangi aliran balik vena ke
jantung & paru
 Menaikan kepala tempat tidur &
membiarkan lampu tetap menyala pada
malam hari
 Oksigen dapat diberikan
 Morfin dalam dosisi kecil dapat
diberikan untuk dipsnu yang berat
Penghilang  Hipnosis dpt diberikan untuk
kecemasan membantu pasien tidur
 Pasien dng kongesti hepatik  hati2x
pemberian obat
 Hipoksia cerebral  menimbulkan
prilaku negatif
 Hindari penggunaan ikatan
 Latihan harian ringan dpt memperbaiki
aliran darah ke jaringan perifer
 Oksigenasi dan diuresis yang sesuai juga
dpt memperbaiki perfusi jaringan
Memperbaiki Perfusi
 Istirahat yang memadai sangat penting
Jaringan Normal untuk memperbaiki perfusi jaringan yang
adekuat
 Bahaya yang dapat timbul dari tirah baring:
 Dekubitus, plebotrombosis, emboli paru

 Perubahan posisi, nafas dalam, kaus kaki elastik,


latihan tungkai memperbaikitonus otot

Anda mungkin juga menyukai