Dosen Pembimbing:
Ns. Roheman, S.Kep.,M.Kep
Disusun Oleh:
Tingkat/Semester: 4/7
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang
baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih
8. Bapak Muh. Abdullah dan ibu Miftahul Jannah selaku orang tua saya
yang telah memberikan bantuan, support dan kasih sayang serta do’a
kalian semua adalah kenangan terindah dalam hidup saya yang tak
pernah terlupakan.
penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Tujuan Umum...........................................................................3
C. Tujuan Khusus..........................................................................3
D. Manfaat penulisan....................................................................4
E. Sistematika penulisan..............................................................5
A. TINJAUAN TEORI..................................................................8
a. Pengertian...................................................................8
b. Anatomi fisiologi...........................................................9
c. Etiologi........................................................................10
d. Patofisiologi................................................................12
vii
e. Manifestasi Klinis........................................................16
a. Pengkajian..................................................................22
b. Pemeriksaan Fisik......................................................25
c. Pemeriksaan Penunjang............................................28
e. Diagnosa Keperawatan..............................................30
a. Pengertian Debridement.............................................42
b. Metode........................................................................42
B. TINJAUAN KASUS................................................................45
1. Pre Operatif......................................................................45
2. Intra Operatif....................................................................54
3. Post Operatif....................................................................63
A. Pengkajian.............................................................................69
B. Diagnosa................................................................................85
C. Perencanaan (Intervensi)......................................................89
D. Pelaksanaan (Implementasi).................................................93
E. Evaluasi.................................................................................95
viii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................97
B. Saran.....................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................xiii
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jaringan mati (eskar) yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka
waktu yang lama. Dengan cepat luka bakar akan didiami oleh bakteri
kulit dari bagian tubuh yang lain untuk menghasilkan penutupan luka
tahunnya di seluruh dunia akibat luka bakar. Di India, lebih dari satu
1
2
Selain itu, 3.240 kematian terjadi setiap tahunnya akibat luka bakar.
2014). Berdasarkan data rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan,
(Maulana, 2014)
keperawatan.
B. Tujuan Umum
penyakit.
C. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Akademik
bakar
3. Bagi Pasien
bakar
4. Bagi Penulis
E. Sistematika Penulisan
Makassar.
a. Wawancara
teknik diantaranya :
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
c. Observasi
pasien.
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
bahan kimia, listrik, dan radiasi) atau suhu yang sangat rendah.
(Moenadjat 2014)
(Thermal) kimia, listrik, dan radiasi luka bakar adalah luka yang
8
9
b. Anatomi Fisiologi
1) Anatomi kulit
yaitu :
terhadap dermis
c. Etiologi
dibagi menjadi:
1) Paparan api
kontak.
3) Uap panas
4) Gas panas
5) Aliran listrik
tambahan.
7) Radiasi
d. Patofisiologi
ruanga interstisial.
jantung.
ginjal.
Suddarth.2013.
e. Manifestasi Klinis
an dan Kulit la n n
b terkena an
Luka
Bakar
Derajat Satu Epidermis Kesemutan Memer Kesembu
Tersen ah; ha n
Hipereste
gat menjadi lengkap
sia (super
mataha putih dalam
sensitive)
ri jika waktu satu
Rasa
ditekan minggu
Terkena
nyeri
Api Minimal Pengelupa
mereda
dengan atau sa n kulit
jika
intensitas tanpa
didingink
rendah edema
an
Derajat Dua Epidermis Nyeri Melepu Kesembuh
dapat
Edema
mengubah
ny a
menjadi
derajat tiga
Derajat Tiga Epidermis Tidak Kering Pembentu
listrik) ekstermit
as
dapat
terjadi
edema
f. Klasifikasi Combustio/ Luka Bakar
1) Berdasarkan penyebab:
10-14 hari.
spontan.
(2) Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
(3) Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak
(3) Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun
perineum.
(3) Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
(5) Genetalia/perineum : 1%
Total :
100
%
b) Rule of Nine (Child)
Total :
100%
c) Rule of Nine (Infant)
Total :
100%
a. Pengkajian
2) Aktifitas/istirahat
perubahan tonus.
3) Sirkulasi
4) Integritas ego
5) Eleminasi
7) Neuro sensorik
penlihatan.
8) Nyeri/kenyamanan
9) Pernafasan
kimia.
luka bakar.
b. Pemeriksaan fisik
1) Pre operatif
a) B1 (Breath)
gerakan tertinggal.
b) B2 (Blood)
c) B3 (Brain)
lateralisasi (-)
d) B4 (Bladdder)
e) B5 (Bowel)
f) B6 (Bone)
2) Intra operatif
a) Breathing
operasi.
3) Post Operatif
Hb.
ekstremitas.
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Test laboratorium
tubuh.
diberikan.
e) Diagnosa Keperawataan
1) Pre operatif
akan dilakukan.
2) Intra Operatif
kimia/sengatan listrik.
3) Post operatif
pemasangan ETT
prosedur invasive.
mengontr tingkat
akut
ol nyeri nyeri,
berhubungan
2. Melaporkan catat
dengan
bahwa intensitas,
peradangan
nyeri
dan
dan infeksi pada berkurang
karakteristik
luka bakar 3. Menyatakan
nyeri.
rasa
2. Observ
nyaman
asi reaksi non
setelah
verbal dari
nyeri
ketidak
berkurang
nyamanan
3. Cont
rol lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri,
seperti
suhu
ruangan,
pencahayaan
dan kebisingan
4. Ajarkan
dan dorong
pasien
untuk
menggunakan
teknik
relaksasi
nafass dalam
5. Monitor
tanda- tanda
vital pasien
6.beri
pasien
posisi
yang
nyaman
2 Ketidakefeektifa 1. Menunjukkan 1. Kali
vital penurunan
normal nafas
tambahan.
3. Atur dan
pertahanka
posisi pasien
yang
nyaman
4. Observasi
vital
sign
dan
keadaan umum
pasien
5. Kolaborasi
pemberin O2
sesuai indikasi
dan monitor
SO2
3 Ansietas 1. Klien 1. Kaji tingkat
perubahan a si an pendekatan
wajah, akan
tingkat memberikan
ktivitas keamanan
menunjukkan dan
berkurangny mengurangi
a rasa
kecemasan. takut
5.
Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik
relaksassi
ciptakan
lingkungan
yang
tenang
kulitberhubung bisa
dimensi,
an dengan dipertahanka
kedalaman
n
reaksi zat luka,
2. Tidak
kimia/radiasi karakteristik,
ada luka/lesi
warna
pada kulit
3. Perfusi cairan,
4. Mampu tanda
luka
kulit
dan
perawat
an alami
2 Resiko infeksi 1. klien . 1. Cuci
2. menunjukkan dan
kemampuan sesudah
infeksi . 2.
Gunakan
peralatan
operasi yang
steril
. 3.
Lakukan
deesinfeksi pada
sekitarnya
. 4. Pertahankan
lingkungan
aseptic selama
tindakan operasi
. 5.
Lakukan
dressing setelah
operasi selesai
3 Resiko cedera 1. klien terbebas 1.
lingkungan
yang
aman
untuk pasien
. 2. Hindarkan
dari lingkungan
yang berbahaya
. 3. Atur posisi
. 4. Berikan kasa
. 5. Berikan
alat operasi
pad
operator
menggunakan
tempat
. 6.
Menggunakan
cauter dengan
benar
. 7. Hindari
tekanan pada
tubuh tertentu.
. 8.
Jaga
ekstremitas
pasien tidak
jatuh
diluar
meja operasi
. 9. Observasi
vital sign
dan
keadaaan
umum
pasien
nafas dan
jalan nafas
yang observasi
berhubungan
paten/bers keadaan
dengan
ih jalan nafas
akumulasi secret
2. Mampu 2. Buka jalan
yang gunakan
sekunder akibat
dapat teknik chin
pemasangan
mengham lift atau jaw
ETT
ba t jalan thrust bila
nafas. perlu
3. Posisikan
pasien untuk
memaksimalk
a
n ventilasi
4 Keluarkan
.
secret dengan
batuk atau
suction
5 Berikan terapi
.
O2
6 Anjurkan
.
pasien untuk
istrirahat dan
nafas dalam
setelah
dilakukan
suction/kateter
dikeluarkan
dari
nasotrakeal
batas
normal
3 Pasien terj
. tidak
3 adi
.
Beri
pengangat/p
en galas
untuk
menghangat
4
. ka n bila
perlu
Selimuti
pasien untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan
tubuh.
3 Resiko injuri 1 Klien 1 Sediakan
. . .
terbebas lingkungan
yang
berbahaya
3 Atur posisi
.
klien yang
aman
4 Pasang
.
pengama
n tempat
tidur
5. Observasi
keadaan
umum
pasien
2. Konsep Tindakan Operasi (Debridement)
a. Pengertian Debridement
b. Metode
antara lain :
1. Autolytic debridement
3. Mechanical debridement
4. Biological debridement
5. Surgical debridement
vaskularisasi baik.
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIVE
A. PREOPERATIVE
1. BIODATA PASIEN
d. Agama :Kristen
Luka bakar pada wajah sisi kiri dan lengan kanan dialami sejak 3
hari yang lalu saat pasien membakar sampah dan pasien terjatuh
di sampah yang masih terbakar, wajah sisi kiri dan lengan sebelah
pasien
a. Ruang terima
pernafasan 20 x/menit.
b. Kelengkapan dokumen
perawat OK IGD
Sp.Aa-KIC-KAKV
c. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
- Tanggal 08 – 10 – 2019
RET - -
Koagulasi
INR -
Kimia darah
Gkukosa
Fungsi Hati
KIMIA DARAH
Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fisik
a. Breathing
3) Pernafaasan : spontan
4) RR : 20x /menit
5) SpO2 : 100%
b. Blood
1) TD : 160/100
2) HR : 86x /menit
3) Temperatur : 36 0c
4) CRT : < 2 detik
P : luka bakar
Q : tertusuk-tusuk
S : 4 (NRS) sedang
T : terus menerus
d. Blader
3) BAK lancar
e. Bowel:
f. Bone
lengan kanan
4) Pengkajian nyeri
P : luka bakar
Q : tertusuk-tusuk
S : 4 (NRS) sedang
T : terus menerus
5) Tampak luka bakar pada wajah sisi kiri dan lengan sebelah
kanan klien.
b. Analisa data
Pengkajian nyeri
P : luka bakar
Q : tertusuk tusuk
R : lengan dan
wajah S : 4 (NRS)
sedang T : terus
menerus
Data obyektif :
dan lengan
pada
luka
c. Diagnosa keperawatan
nyeri
akut dilakukan tindakan
secara
berhubungan keperawatan
komprehensif
dengan selama 1x15
2) berikan
agens menit, pasien informasi
menunjukkan nyeri
hasil : 4) Observasi
episode
nyeri sedang
3) Ekspresi
ringan
4) tidak
bisa
beristirahat ringan
e. Implementasi keperawatan
P : luka bakar O:
menerus - S: 36,5 ̊C
09.3
5 2) Memberikan - P: 20 x/menit
informasi tentang A:
pasien mengerti
dilakukan tindakan
penyebab nyeri
keperawatan selama
09.3 klien adanya luka bakar
7
3) Mengajarkan 1x15menit,
relaksasi hasil:
09.4
0 nafas dalam 1) Pasien tenang
vital dan 4
Hasil: 1) Lakukan
4) Observasi tanda-
tanda vital
B. INTRA OPERATIF
b. Temuan data
Pemeriksaan fisik:
1) Breathing
a) Pernafasan : terintubasi
b) RR : 20X /menit
c) spO2 : 100%
2) Blood
a) TD : 100/60 mmHg
b) HR : 71x /menit
c) Suhu : 36,5 c
3) Brain
anastesi
pengaruh anastesi.
4) Bladder
6) Bone
kanan
c. Analisa data
kanan
- Dilakukan pembersihan
kanan
- Dilakukan
pengangkatan
- Dilakukan tindakan
invasive debridement
- Terpasang ETT
- Terpasang infus
d. Diagnosa keperawatan
2) Resiko infeksi
e. Intervensi keperawatan
integritas luka
dilakukan tindakan
kulit 2. Berikan informai
keperawatan
kepada pasien
selama
mengenai prosedur
1 x 60 menit,
yang akan dilakukan\
maka di harapkan
3. Berikan posisi yang
:
mengurangi
1) Respon
penekanan pada luka
alergi tidak
4. Persiapkan lingkungan
ada
yang bersih dan
2) Proses
pertahankan tekhnik
penyembuh
aseptic
an luka
bakar
5. Lakukan desinfeksi di
sekitar luka
6. Lakukan
debridement
luka
Resiko Infeksi Stelah 1. Cuci tangan sebelum
melakukan tindakan
dilakukan tindakan
insisi (operasi).
keperawatan
2. Memakai pakaian dan
selama
alat-alat yang steril
1 x 60 menit maka
saat melakukan
diharapkan :
insisi (operasi).
1. Tidak ada
3. Pastikan teknik
tanda- tanda
aseptic pada saluran
infeksi
IV
2. Faktor
lingkungan
yang
berhubungan
dengan
infeksi tidak
ada
3. Tanda-tanda
vital
dalam
batas normal
f.Implementasi dan evaluasi
luka O:
3) Berikan posisi
yang mengurangi
penekanan
pada
09.5 4. Mempersiapkan luka
5
lingkungan yang 4) Peersiapkan
tekhnik aseptic
yang
Hasil: Lingkungan
bersih
sekitar kamar oprasi
dan
bersih dan steril
pertahankan
5. Melakukan desinfeksi di
10.1 tekhnik aseptic
0 sekitar luka
mengunakan Betadine
6. Melakukan debridement
10.1 luka
5
Hasil: Luka tampak
bersih
dan rapi
2 10.0 1. Mencuci tangan S
0
sebelum melakukan :-
tindakan insisiHasil : O:
tindakan 2) dilakukan
10.0
5 2. Memakai pakaian dan
tindakan invasive
alat-alat yang steril saat
debridement
melakukan insisi
A: Setelah
dilakukan
Hasil : anggota tim tindakan keperawatan
maka di harapkan :
tampak memakai
1) tanda-tanda infeksi
pakaian dan alat-alat
tidak ada
yang sudah di sterilkan
10.0 2) lingkungan sekitar
7 3. Memastikan
kamar
S: 36,5
P: terintubasi
P: Lanjutkan intervensi
1) Cuci tangan
sebelum melakukan
tindakan insisi
(operasi).
2) Memakai pakaian
steril saat
melakukan insisi
(operasi).
3) Pastikan
IV
Persiapan Operasi
Persiapan Alkes/instrument
1. Alkes/BHP
- Handscoon steril :3
- Baju OK :3
- Hepafix :1
roll
- NaCl 0.9% :2
- Underpad :3
2. Instrument
- Kanol suction :1
- Pinset anatomi :1
- Pinset sirurgi :1
- Gunting jaringan :1
- Nierbeken :2
- Com :2
- Spoit 10 cc :1
g. Laporan operasi
General Anastesi
lengan
7. Operasi selesai
C. PASCA OPERATIF
3. Pemantauan di ruang RR :
Pemeriksaan fisik:
a. Breathing
2) RR : 22x /menit
4) SpO2 : 100%
b. Blood
1) TD : 150/100
2) RR : 22x /menit
3) Suhu : 36,5 c
c. Brain
anastesi
d. Bladder
pekat
e. Bowel
tulang
5. Temuan data
obat anastesi.
6. Analisa data
terbaring
2) Terpasang pengaman di
tempat tidur
3) Pasien gelisah
25 morse
7. Masalah keperawatan
1) Resiko Jatuh
8. Intervensi keperawatan
tempat tidur
dilakukan tindakan
2. Jelaskan pada pasien
keperawatan selama
untuk cara mencegah
1x20 menit
resiko jatuh
diharapakan
3. Jelaskan pada pasien
menghindari resiko
untuk menghindarkan
jatuh dengan kriteria
barang-barang yang
hasil:
tidak dipakai di sekitar
1. pasien mengetahui
tempat tidur
cara menghindari
4. Tempatkan
resiko jatuh
pasien dekat dari
2. Mampu
nurse station
menciptakan
lingkungan yang
aman
9. Implementasi dan evaluasi
menghindarkan menciptakan
4. Menempatkan
mengontrol
nurse station
BAB III
PEMBAHASAN
DR. Wahidin Sudiro Husodo Makassar di ruang kamar operasi IGD pada Tn.
keperawatan yang dialami klien selama berada diruang kamar operasi IGD
kamar operasi IGD yaitu pre operatif, intra operatif, dan post operatif dengan
A. Pengkajian
69
70
1. Riwayat keluhan
pasien seperti nyeri pada luka bakar, nadi teraba kuat, pernafasan
teratur, lemah, dan akral teraba hangat. Tanda dan gejala tersebut
sama seperti dengan tanda, gejala serta keluhan yang ada di dalam
teori (Moenadjat 2014) yaitu tanda dan gejala luka bakar yaitu luka
2. Pemeriksaan fisik
fisik mulai untuk pasien gawat darurat yakni mulai dari breathing (B1)
bakar.
a. Pre operatif
tidak dibantu dengan o2. Tidak ada suara nafas tambahan, dan
cedera inhalasi
luka bakar).
luka bakar,
penurunan kesadaran.
mengelu nyeri pada semua area luka bakar. Hal ini sesuai
pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai stress
dapat menurun atau tidak ada selama fase akut, warna urin
room yaitu ±700cc, dan warna urin kuning pekat. Hal ini terjadi
muntah.
pola BAB.
b. Intra operatif
1) Breathing:
(Sugianto V, 2017)
2) Blood:
di tangan kiri, dan infuse NACL 28 tetes per menit di kaki kiri.
merasakan nyeri.
penurunan kesadaran.
4) Bladder:
5) Bowel:
6) Bone:
(Oktraningsih, 2017).
c. Post operatif
1) Breathing:
2) Blood:
(Sugianto V, 2017)
tetes/menit.
2017).
4) Bladder:
warna urin kuning pekat sebanyak ±700 cc. hal itu berarti tidak
dehidrasi.
5) Bowel:
(Irmalia D, 2019)
6) Bone:
penurunan kesadaran
3. Pemerikasaan penunjang
8.94, RBC: 4.10, HGB: 13.1, HCT: 39.0, MCH: 95.1, dan PLT: 370. Hal
B. Diagnosa
1. Pre operatif
keperawatan yang ada pada teori dan tidak ada pada kasus yaitu:
neoromuskuler.
tersebut.
pada pesien luka bakar dalam tahap intra operatif, yaitu kerusakan
resiko cedera.
proses jalannya operasi penulis mengamati tidak ada tanda atau factor
tersebut.
3. Post operatif
dapat muncul pada pasien luka bakar yang sudah menjalani operasi
jatuh.
tidak ada secret yang terdeteksi pada jalan nafas pasien, pola
1. Pre operatif
operatif.
oleh pasien.
pasien.
2. Intra operatif
a) Resiko infeksi
kimiawi
dilakukan.
aseptik.
Intervensi tersebut tidak ada terdapat pada teori, penulis
terjadi infeksi..
2. Post operatif
D. Pelaksanaan (Implementasi)
1. Pre operatif
a) Nyeri akut
2. Intra Operatif
operasi
a) Kerusaka integritas kulit
b) Resiko infeksi
3. Post operatif
direncanakan.
a) Resiko jatuh
E. Evaluasi
keperawatan yang ditemukan pada fase pre, intra, dan post operatif dapat
1. Pre operatif
operasi.
2. Intra operatif
luka bakar tampak bersih dan rapi, luka dibalut menggunakan kain
perawatan.
b) Resiko infeksi
terjadi.
3. Post operatif
a) Resiko jatuh
A. Kesimpulan
1. Pre operatif
2. Intra operatif
3. Post operatif
B. Saran
97
98
dihadapi pasien
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, A.S. dan Putri, Y.M. 2013. KMB 1 (Keperawatan Medikal Bedah).
Nuha Medika. Yogyakarta.
xii
LEMBARAN KONSULTASI KARYA ILMIAH AKHIR (KIA)
PROGRAM STUDI NERS STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
MATERI YANG
N BARiRG SARAN PERBAiKAN : PARAF
DIXONSULXA
O L N
Jbc ’P.”
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Agama : Islam
No Hp 081357761016
Pendidikan :