Anda di halaman 1dari 40

Pemeriksaan Fisik

Ginjal

Dwi Lestari Partiningrum


Divisi Ginjal dan Hipertensi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Pendahuluan

Prinsip pemeriksaan fisik ginjal:


● Pemeriksan Umum atau penampilan fisik. (mencari
manifestasi tanda dan gejala karena kelainan fungsi
ginjal contoh : anemia, oedem, nafas kusmaull)
● Pemeriksaan abdomen → Inspeksi, auskultasi
(bising/bruit arteri renalis), palpasi (ballotment
ginjal) dan perkusi (nyeri ketok sudut kostovertebra).
Syarat pemeriksaan fisik ginjal
● Pasien posisi nyaman (tiduran terlentang), kedua
tangan disamping badan.
● Pemeriksa menjaga kedua tangan dan instrumen
(stetoskop) hangat
● Selalu menjaga tindakan aseptis
● Pasien sudah mengosongkan kandung kemih
Keadaan Umum
● Pasien datang berobat dengan tampilan klinis
yang luas tergantung perjalanan penyakitnya dan
kapan saat pasien datang.
● Penting: anamnesis detil dan pemeriksaan fisik
teliti dapat mengarah ke diagnosis yang tepat
Keadaan Umum dan
Tanda Vital

● Apakah pasien tampak sakit berat/ kesakitan?


● Apakah ada penjalaran nyeri/ reffered pain
(anamnesis)?
● Apakah pasien tampak pucat (anemis)?
● Apakah pasien tampak udem wajah, udem
ektremitas atau udem anasarka?
Reffered Pain
● Apakah kulit terlihat kering?
● Vital sign : bagaimana dengan tensi pasien
adakah hipertensi atau hipotensi? Bagaimana
dengan respirasi rate? Adakah nafas kusmaull?
Inspeksi Abdomen
diperhatikan:

1. abdominal contour
2. abdominal veins
3. pulsasi arteri
4. peristalsis
5. abdominal skin
Inspeksi Abdomen
INSPEKSI ABDOMEN
● Melihat dinding perut apakah simetris?
● Apakah perut datar atau cembung (Asites)?
● Apakah ada penonjolan di sisi perut (ginjal) atau
supra pubic (VU)?
● Apakah terlihat pulsasi aorta abdominalis?
● Apakah ada bekas operasi di pinggang kanan/ kiri?
● Apakah ada Striae?
Inspection
AUSKULTASI

● Untuk mencari adanya murmur/ bruit arteri renalis →


stenosis arteri renalis → hipertensi
● Bruit ini didengarkan saat pasien posisi terlentang di
daerah epigastric kuadran kanan atas dan kiri atas.
● Dan saat pasien duduk di sudut costovertebra kanan dan
kiri.
Palpasi Ginjal

● Letakkan tangan kiri di belakang dibawah parallel


dengan kosta ke-12, dengan ujung jari tepat di
sudut kostovertebra.
● Angkat agar ginjal diposisikan lebih ke atas.
● Letakkan tangan kanan pada kuadran atas kanan
disebelah lateral dan pararel dengan muskulus
rektus abdominis.
● Pasien diminta inspirasi dalam.
● Saat akhir inspirasi tekan tangan kanan ke
dalam dan coba untuk menangkap ujung
bawah ginjal.
● Palpasi ujung bawah ginjal dengan
menggunakan tangan kanan diatas dan tangan
kiri di bawah pinggang dan di tekan keatas
sambil kita rasakan ujung bawah ginjal.
● Pasien diminta ekspirasi sambil perlahan kita
kendorkan tekanan tangan kanan dan rasakan
ginjal meluncur naik ke atas. Jika kita dapat
merasakan ballotment ginjal
● Jika Ballotment (+) deskripsikan ukuran, kontur
dan adakah nyeri tekan.
● N: ballotment ginjal kanan dapat kita rasakan
pada postur tubuh kurus. Posisi ginjal kanan
lebih mudah di ‘tangkap’ karena lebih anterior
dan lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri.
● Note: harus dibedakan dengan hepar, ujung
ginjal bentuk membulat.
Palpating the right kidney
Perkusi Ginjal
● Nyeri ketok sudut kostovertebra harus
dilakukan pada pemeriksaan rutin ginjal.
● Caranya letakkan tangan kiri di sudut
kostovertebra tekan, kemudian tangan kanan
menggenggam dan pukulkan ke tangan kiri kita
yang menjadi alas pukulan.
● Dimulai dengan pukulan ringan, kalau tidak
terasa sakit pukulan diperkeras.
● Jika pasien Sindoma Nefrotik atau CKD dengan udem dan
asites, lakukan pemeriksaan asites
Tes Undulasi

Anda mungkin juga menyukai