Tidak menyusui
2. Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara. Penggunaan pada usia
kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan
penggunaan pada usia lebih tua.
3. Riwayat Meastrual
a. Early menarche (sebelum 12 thun)
b. Late menopouse (setelah 50 th)
5. Patofisiologi
Kebanyakan benjolan jinak pada payudara berasal dari perubahan normal
pada perkembangan payudara, siklus hormonal, dan perubahan reproduksi.
Terdapat 3 siklus kehidupan yang dapat menggambarkan perbedaan fase
reproduksi pada kehidupan wanita yang berkaitan dengan perubahan yaitu;
(Sylvia, 2015)
a. Pada fase reproduksi awal (15-25 tahun) terdapat pembentukan duktus
dan stroma payudara. Pada periode ini umumnya dapat terjadi benjolan
tumor jinak dan juvenil hipertofi (perkembangan payudra berlebihan).
b. Pada reproduksi matang (25-40 tahun) perubahan hormonal
mempengaruhi kelenjar dan stroma payudara
c. Fase ketiga adalah involusi dari lobulus dan duktus yang terjadi sejak usia
33-55 tahun.
Penatalaksanaan tumor/kanker payudara dilakukan dengan
serangkaianpengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi
radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini
ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit
serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini
mengharuskan terapi dilakukan secara individual (Manurung, 2018). Ada
beberapa penanganannya, antara lain :
a. Pembedahan
1) Biopsi Eksisi
Dapat membedakan antara masa padat dan kista pada jaringan
payudra keras
1. Mammografi
Memperlihatkan struktur internal payudara, dapat mendeteksi tumor
yang terjadi pada tahap awal
2. Scan CT dan MRI
Teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara.
Disusun Oleh :
Dewi candra R.
(20020053)