Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DENGAN KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)


DI RUANG LILY
DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Disusun Oleh :

NAMA : DEWI CANDRA RAHMAWATI


NIM : (2001053)

UNIVERSITAS AN-NUUR PURWODADI


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. PengertianGagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme
serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresif
dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di dalam darah (Muttaqin
dan Sari, 2011).

Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan sebagai
kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus
filtration rate (GFR) (Nahas & Levin, 2010).CKD atau gagal ginjal kronis (GGK)
didefinisikan sebagai kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat,
progresif, irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi
uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009)

Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible
dimana ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit, menyebabkan uremia berupa retensi urea dan sampah lain dalam darah .
(Brunner & Suddarth, 2002).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronik
adalah suatu keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak mampu lagi
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan
penumpukan urea dan sampah metabolisme lainnya serta ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit.

B. Etiologi Gagal Ginjal Kronis


MenurutMuttaqindan Sari(2011) kondisi klinisyang memungkinkan dapat mengakibatkan
GGK bisa disebabkan dari ginjal sendiri dan di luar ginjal.
a. Penyakit dari ginjal
1) Penyakit pada saringan (glomerulus) :glomerulusnefritis
2) Infeksikuman:pyelonefritis, ureteritis.
3) Batuginjal: nefrolitiasis.
4) Kistadi ginjal: polycstis kidney.
5) Trauma langsung pada ginjal.
6) Keganasan pada ginjal.
7) Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.
b. Penyakit umum di luar ginjal
1) Penyakit sistemik: diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi.
2) Dyslipidemia.
3) SLE
4) Infeksi di badan: TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis
5) Preeklamsi.
6) Obat-obatan.
7) Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar).

C. Manifestasi Klinis
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sisem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia,
maka pasien akan memperhatikan sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala
bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari, dan usia
pasien. Manifestasi kardiovaskuler, pada gagal ginjsl kronis mencakup hipertensi (akibat
retensi cairan dan natrium dari aktivasi system rennin-angiotenin-aldosteron), gagal jantung
kongestif, dan edema pulmoner (akibat cairan berlebihan), dan perikarditis (akibat iritasi
pada lapisan pericardial oleh toksin uremik). Gejala dermatologi yang sering terjadi
mencakup rasa gatal yang parah (pruritis). Butiran uremik, suatu penumpukan kristal urea di
kulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan dini dan agresif terhadap penyakit ginjal tahap
akhir. Gejala gastrointestinal juga sering terjadi dan mencakup anoreksia, mual, muantah dan
cegukan. Perubahan neuromuskuler mencakup perubahan tingkat kesadaran, ketidak
mampuan berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang.
Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2006) antara lain : hipertensi, (akibat retensi
cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin - angiotensin – aldosteron), gagal jantung
kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada
lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot,
kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).

D. Patofisiologi
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit yang
mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama.
Berdasarkan proses perjalanan penyakit dari berbagai penyebab seperti penyebab prarenal,
intra renal dan postrenal yang menyebabkan kerusakan pada glomerulus dan pada akhirnya
akan terjadi kerusakan nefron pada glomerulus sehingga menyebabkan penurunan GFR
(Glomerulus Filtration Rate) dan berakhir menjadi Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dimana
ginjal mengalami gangguan dalam fungsi ekskresi dan sekresi. Akibat rusaknya glomerulus,
protein tidak dapat disaring sehingga sering lolos kedalam urin dan mengakibatkan
proteinuria.

Hilangnya protein yang mengandung albumin dan antibody yang dapat mengakibatkan
tubuh mudah terkena infeksi dan mengakibatkan penurunan aliran darah. (Silbernagl &
Lang, 2014)

Normalnya, albumin berbentuk seperti spons yang berfungsi sebagai pengatur cairan,
menarik cairan ekstra dari tubuh dan membersihkannya didalam ginjal. Ketika glomerulus
mengalami kebocoran dan albumin dapat masuk kedalam urin, darah kehilangan
kemampuannya dalam menyerap.
E. Pathway CKD
(Sumber: Brunner&Sudart, 2013 dan SDKI, 2016)

Anda mungkin juga menyukai