Anda di halaman 1dari 40

PEMERIKSAAN

HEMATOLOGI

BY : MARDYANA NIZAR,
S.ST
PENDAHULUAN
Lab Medicine/ Patologi Klinik/ Pemeriksaan
Laboratorium :
– Cabang ilmu patologi yang berkaitan dengan
pemeriksaan spesimen pasien (darah, urine, cairan
tubuh lain)
– Klinik: Kimia Klinik, hematologi, imunoserologi,
mikrobiologi.
– Metode pemeriksaan: kualitatif, semikuantitatif,
kuantitatif
– Dilakukan secara: manual, semi otomatik, otomatik
Pelayanan Laboratorium Klinik
• Pendidikan: dokter,spesialis,mahasiswa
dan teknisi lab
• Pelayanan
• Pengembangan teknik pemeriksaan
laboratorium
• Penelitian
Tujuan Pemeriksaan Laboratorium
 Skrining
 Menegakkan Diagnosis
 Menentukan berat penyakit
 Menentukan perjalanan penyakit
 Membantu Menentukan indikasi rawat/pulang
 Menentukan terapi/follow up
 Prognosis
 Membantu proses hukum
 Menjaga kondisi nutrisi dan kesehatan individu yang
sehat
 Merancang Penelitian
Tahapan pemeriksaan laboratorium

1. Pra Analitik
2. Analitik
3. Pasca Analitik
PRA-ANALITIK
1. Persiapan pasien : makan, puasa, hamil, obat, transfusi
2. Pengisian data pasien (pelabelan/ barcode)
3. Pengambilan bahan pemeriksaan (Siapkan alat perlengkapan, Isi
formulir lengkap, Posisi penderita, Bahan pemeriksaan, Bendungan,,
waktu)
4. Penyimpanan dan pengawet (waktu, tempat, tutup bahan pemeriksaan)
5. Penampungan bahan (syarat darah, antikoagulan)
6. Pengiriman (segera, label, tranportasi)
7. Pengolahan spesimen (prasentrifugasi, sentrifugasi, pasca sentrifugasi )

1.
Kesalahan dalam pengumpulan
bahan pemeriksaan
1. Identifikasi pasien salah
2. Kesalahan melabel bahan pemeriksaan
3. Ratio /antikoagulan tak sesuai/pengambilan kurang
4. Kesalahan penggunaan tabung/antikoagulan salah
5. Masalah pencampuran/bekuan
6. Hemolisis/hiperlipemia
7. Hemokonsentrasi akibat bendungan yang lama
8. Terpajan udara/sinar/suhu tinggi
9. Kesalahan proses:sentrifus;penyimpanan
10. Kesalahan pengambilan bahan/Pengiriman ke lab terlambat
Kriteria bahan pemeriksaan ditolak
 Hemolisis/lipemia
 Beku dalam spesimen antikoagulan

 Tidak puasa bila diharuskan puasa

 Spesimen sedikit/kurang

 Pengiriman kondisi salah( es untuk gas darah)

 Label tak sesuai dengan permintaan

 Spesimen yang berlabel kliru/tak berlabel

 Cemaran spesimen/wadah bocor


ANALITIK
Pengukuran Spesimen: tepat
Reagen berkualitas/ aquades: tdk
kadaluarsa/ memenuhi standar
Alat memenuhi baku mutu
Suhu yang sesuai
Pengerjaan sesuai pedoman
Peralatan dikalibrasi secara berkala
Faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan labororium
1. Umur
2. Ketinggian
3. Dehidrasi
4. Diet
5. Olahraga
6. Terapi obat
7. Demam
9. Jenis kelamin
10. Ikterus
11. Posisi
12. Kehamilan
13. Merokok
14. Stres
15. Suhu dan kelembaban
16. Terbakar, tato, edema, hematoma, mastektomi,
obesitas
PASCA ANALITIK
Pelaporan hasil: cepat,teliti, akurat
Analisis hasil:
Komunikasi bila tdp masalah
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
RUTIN
Istilah lain :
1. Pemeriksaan Hematologi Rutin

2. Pemeriksaan Darah Lengkap

3. Complete Blood Count (CBC)


PARAMETER PEMERIKSAAN
HEMA RUTIN
1. Hemoglobin (Hb)
 Komponen utama eritrosit
 Transportasi O2 and CO2.
 Memberi warna merah sel darah
 Normal  tergantung faktor2: umur, kelamin, ketinggian,
kehamilan
 Menurun  anemia
 Meningkat  hemoconcentration:
 Kehilangan cairan

 Suplai oksigen menurun

 Polycythemia vera

 Meningkat/menurun: membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.


Penetapan Kadar Hb
1. Cara Talquist
2. Cara Sahli
3. Cara Cu- Sulfat
4. Cara Fotoelektrik (Cyanmethemoglobin,
Oksihemoglobin, alkali hematin)
5. Cara Automatik
Indeks eri :
3 indeks eri :
1. MCV (Mean Corpuscular Volume)

2. MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin)

3. MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin


Concentration).
MCV
 Ukuran eri

Ht X 1000
 MCV = ----------------------------------- fL

RBC (in million per μL)


Meningkat : penyakit hati, alcoholism, anemia
makrositik
Menurun : anemia mikrositik
MCH
 Berisi Hb eri

Hb (g/L)
 MCH = ----------------------------- pg
RBC (in million per μL)

Menurun : anemia mikrositik


Meningkat : Anemia Makrositik
MCHC
 Konsentrasi Hb

Hb (g/dL)
 MCHC = ----------------- g/dL

Ht
Menurun : anemia Mikrositik, talasemia
• Anemia ringan : 10-11g Hb/dl
• Moderate anemia : 7-11
• Anemia berat : < 7
2. Hematoktrit / Packed Cell Volume (PCV) /Ht

 Perbandingan antara volume eritrosit dengan


volume darah
 Nilai hematokrit dinyatakan dalam %, unit SI,

L/L
 Sumber erorr (sentigugasi, sample,

pembacaan)
 Metode pemeriksaan : mikrohematokrit dan

makrohematokrit
Micromethod
3. LAJU ENDAP DARAH (LED)
 Menghitung pengendapan eritrosit dalam
dalam darah persatuan waktu (1 jam)
 Menghitung jarak antara puncak meniskus

plasma darah thd pengendapan eritrosit.


 Tidak terlalu spesifik untuk diagnostik

penyakitDigunakan untuk skrining


inflamasi
FASE PENGENDAPAN
ERITROSIT
1. Fase Pertama :pengendapan eritrosit lambat
2. Fase kedua : pengendapan eritrosit cepat,
terbentuk formasi rouleaux (saling menumpuk)
3. Fase ketiga : kecepatan eritrosit mulai berkurang
seiring dengan pemadatan pengendapan eritrosit
Faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan
 Ukuran dan bentuk eritrosit
 Tingkat plasma fibrinogen & globulin

 Mekanik

 Teknik
Metode pemeriksaan LED
 Manual :
 Westergren Method
 Wintrobe & Landsberg Method
 Automatic
4. HITUNG SEL-SEL DARAH
 Manual :
 Hemocytometer
 Automatik (hematologic analyzer
Hitung Leukosit
 konsentrasi sel per unit volume darah(mm 3).
 meningkat  leucocytosis

 Menurun  leucopenia
Hitung Eritrosit
 Konsentrasi sel per unit volume darah (mm3).
 menurun  anemia , leukemia, penurunan fungsi
ginjal
 meningkat  diare/ dehidrasi, luka bakar,
polisitemia
Hitung Trombosit
 Konsentrasi sel per unit volume darah (mm3).
 menurun  thrombocytopenia : leukemia
 meningkat  thrombocytosis : pendarahan akut,
trauma, melahirkan
Hitung Retikulosit
 Eritrosit muda kehilangan intinya, sebagian kecil
RNA tertinggal dalam eritrosit
 Pewarnaan yang digunakan Brilliant cresyl blue
atau new methylene blue
5. Sedian Apus Darah Tepi
(SADT)
 Memberi informasi tentang ukuran, warna,
bentuk, mofologi, and jumlah sel darah
(erythrocyte, leukocyte and platelet)
 GIEMSA
 FIXATI 96% METHANOL 2 - 3’
 warnai dengan GIEMSA (IN 1 : 10) 20‘
 Cuci dengan air mengalir
Diffcount
 5 macam jenis sel leukosit
 Masing2 jenis berperan dalam

mempertahankan tubuh
 Jumlah setiap jenis penting dalam

memberikan informasi sistem imun.


 %
6. Tes Fragilitas Osmotik Eritrosit
 Bertujuan untuk mengetahui kemampuan dinding
eritrosit untuk bertahan terhadap lisis ketika
eritrosit dimasukkan ke dalam larutan yang
hipotonis
 Meningkat : anemia hemolitik, leukemia limpositik
kronis
 Menurun : thalasemia, anemia def.Fe, nekrosis hati
akut
 Hemostasis (fibrinogen, waktu pembekuan, waktu
pendarahan, dll)
 Kelainan sel darah (klasifikasi leukemia dan
anemia)

Anda mungkin juga menyukai