Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

I. DASAR TEORI

Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang semuanya
beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yakni sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi
plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit. Semua komponennya memiliki
tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam tubuh.

 Plasma darah

Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Plasma darah
mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh. Secara rincinya, plasma darah
tersusun dari air kurang lebih 92 persen, dan 8 persen sisanya merupakan karbondioksida,
glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.

Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan
ke seluruh tubuh bersama nutrisi; hasil limbah tubuh; antibodi; protein pembeku; serta bahan

1|Buku Praktikum Hemato logi II


kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Protein
pembeku yang dibawa oleh plasma, nantinya akan bekerja bersama trombosit untuk
mempercepat proses pembekuan darah.

Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk
menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium; kalsium;
kalium; magnesium; klorida; dan bikarbonat, dilansir dari Livestrong.

 Sel darah

Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60 persen, maka sel darah mengisi sisanya
yakni kurang lebih sekitar 40-45 persen. Terutama, yang terdiri atas sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit.

 Sel darah merah (eritrosit)

Sumber: http://www.macroevolution.net

Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup
melimpah di dalam darah. Berbentuk bulat yang dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di
bagian tengahnya. Salah satu keunikan sel darah merah, yakni dilengkapi dengan protein
khusus yang disebut dengan hemoglobin.

Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam
membantu sel darah merah untuk membawa oksigen dari paru untuk diedarkan ke seluruh
tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru untuk
dikeluarkan. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel darah merah disebut
hematokrit.

2|Buku Praktikum Hemato logi II


Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah tidak memiliki nukleus (inti) sehingga
mampu berubah bentuk dengan mudah. Ini yang membantu sel darah merah menyesuaikan diri
saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.

Umumnya masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120
hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah
baru.

 Sel darah putih (leukosit)

Sumber: www.medicalnewstoday.com

Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih
sedikit. Meski begitu, sel darah putih mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan
infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu perkembangan penyakit. Pasalnya, sel darah putih
memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.

Sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dengan berbagai jenis yang berbeda,
meliputi neutrofil, limfosit, monoctyes, eosinofil, dan basofil. Semuanya memiliki tugas yang
sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa
dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.

 Trombosit (keping darah

Sumber: Net Doctor

3|Buku Praktikum Hemato logi II


Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel,
melainkan sebuah fragmen sel berukuran kecil. Trombosit memiliki peran penting proses
pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk
sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan peradarahan, sekaligus merangsang
pertumbuhan jaringan baru di area luka.

Jumlah trombosit normal di dalam darah yakni antara 150.000 sampai 400.000
trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, maka
dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko
menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung.

Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan
menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.

Laboratorium Hematologi merupakan salah satu fasilitas Laboratorium Jurusan


Teknologi Laboratorium Medik STikes Ngudia Husada Madura . Di Laboratorium
Hematologi, Mahasiswa dapat melakukan praktik pemeriksaan Hematologi, yaitu pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya seperti sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian cairan yang berwarna
kekuningan yang disebut plasma.

Laboratorium Hematologi membekali Mahasiswa agar berkompetensi dibidang


Hematologi yaitu mahasiswa mampu melakukan penilaian komponen sel darah secara lebih
lengkap, mendeteksi adanya kelainan sel darah seperti anemia, adanya infeksi atau kelainan
sel darah putih, alergi dan gangguan pembekuan darah akibat kelainan jumlah trombosit serta
gangguan faal Hemostasis.

II. TUJUAN PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

Pemeriksaan Hematologi memiliki tujuan :

 Mendeteksi kelainan hematologi, di mana diduga ada kelainan jumlah dan fungsi
dari sel-sel darah,
 Mendeteksi penyakit pendarahan yang menunjukkan kelainan faal hemostasis,

4|Buku Praktikum Hemato logi II


 Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan atau penurunan
jumlah leukosit serta hitung jenisnya, (4). Mengetahui kelainan sistemik pada hati
dan ginjal yang dapat mempengaruhi sel darah baik bentuk atau fungsinya.

III. MACAM MACAM PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

1) Pemeriksaan Darah Lengkap (DL)


2) Pemeriksaan Hemoglobin (Sahli & Cyanmet)
3) Pemeriksaan Hematokrit
4) Pemeriksaan Jumlah dan kelainan Eritrosit (sel darah merah)
5) Pemeriksaan Jumlah dan kelainan Leukosit (sel darah putih)
6) Pemeriksaan Jumlah dan kelainan Trombosit (platelet)
7) Pemeriksaan Laju Endap darah
8) Pmeeriksaan Retikulosit
9) Pemeriksaan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
10) Pemeriksaan Faal Hemostasis (PT, APTT, INR)
11) Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit (Diffcount)
12) Pemeriksaan kelainan haemoragik (Bleeding time, cloting time, rumple
leed, dan retraksi bekuan)
13) Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi
14) Pemeriksaan daya tahan osmotik eritrosit yang dikenal sebagai resistensi
osmotik eritrosit
15) Pemeriksaan sel lupus eritematosus (LE)

5|Buku Praktikum Hemato logi II


BAB II

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

I. Pemeriksaan Differential Counting


Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui persentase jumlah jenis sel leukosit dalam sediaan hapusan darah.
Prinsip Praktikum
Darah EDTA dibuat hapusan darah kemudian diwarnai dengan pewarna giemsa, jumlah
jenis sel dihitung pada area counting pada sediaan pada hapusan darah dalam 100 sel
leukosit. Masing masing jumlah jenis sel leukosit dinyatakan dalam persen.
Nilai Rujukan
Eosinofil : 1 – 3 %
Basofil :0–1%
Stab :2–6%
Segmen : 50 – 70 %
Limfosit : 20 – 40 %
Monosit : 2 – 8 %
Alat dan Reagensia
1. Objek glass
2. Mikroskop
3. Pewarna giemsa
4. Buffer phosphat pH 7,2
5. Alkohol 96 %
Langkah Kerja
1. Membuat campuran pewarna giemsa dengan buffer phosphat sesuai kebutuhan.
Pernadingan campuran ( 1 mL buffer phosphat dengan 3 tetes pewarna giemsa ).
2. Membuat hapusan darah pada objek glass, kemudian kering udarakan.
3. Memfiksasi sediaan hapusan darah yang telah kering dengan cara menggenanginya
dengan alkohol 96 % dan didiamkan selama 5 menit. Buang sisa alkohol.
4. Menggenangi sediaan yang telah terfiksasi dengan pewarna giemsa yang telah dibuat
sebelumnya dan didiamkan selama 30 menit. Buang sisa pewarna kemudian aliri sedian
hapusan dengan air mengalir. Keringkan.

6|Buku Praktikum Hemato logi II


5. Amati sediaan hapusan darah yang telah terwarnai menggunakan mikroskop pada
perbesaran 1000 x.
6. Pilih daerah penghitungan jenis sel leukosit dimana sel leukosit terlihat tidak bertumpuk.
7. Hitung jumlah jenis sel leukosit ( eosinofil, basofil, stab, segmen, limfosit, monosit )
pada 100 sel leukosit. Nyatakan dalam persen.

7|Buku Praktikum Hemato logi II


HASIL PEMERIKSAAN DIFFERENTIAL COUNTING

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

8|Buku Praktikum Hemato logi II


HASIL PEMERIKSAAN DIFFERENTIAL COUNTING

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

9|Buku Praktikum Hemato logi II


HASIL PEMERIKSAAN DIFFERENTIAL COUNTING

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

10 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
II. Pemeriksaan Jumlah Trombosit Cara Langsung
Tujuan Praktikum
Untuk menghitung jumlah trombosit pada sampel darah.
Prinsip Praktikum
Darah EDTA diencerkan dengan larutan Rees Ecker yang mengandung pewarna Brillian
Cresyl Blue, sehingga trombosit terrwarna biru cerah. Jumlah trombosit dihitung pada
empat kamar hitung leukosit. Hasil penghitungan langsung dimasukkan kedalam rumus
perhitungan untuk didapatkan jumlas sel trombosit per mm3 darah.
Nilai Rujukan
200 – 400 x 103 sel / mm3
Alat dan Reagensia
1. Pipet thoma eritrosit
2. Kamar hitung
3. Petridish
4. Mikroskop
5. Rees ecker
Langkah Kerja
1. Memasang cover glass pada kamar hitung hingga menempel.
2. Memipet darah EDTA menggunakan pipet thoma eritrosit hingga tanda batas 0,5
kemudian dilanjutan pemipetan dengan memipet larutan Rees Ecker hingga tanda batas
101.
3. Homogenkan campuran darah EDTA dengan larutan Rees Ecker hingga homogen.
4. Buang 3 tetesan pertama dari campuran.
5. Teteskan tetesan ke empat pada kamar hitung secara hati hati jangan sampai campuran
meluber.
6. Menginkubasi pada ruang lembab ( diletakkan pada petridish yang berisi kapas yang
dibasahi ) selama 15 menit.
7. Melakukan penghitungan jumlah trombosit pada 4 kotak kamar hitung leukosit
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 x.
8. Jumlah trombosit yang didapat dari perhitungan secara langsung dimasukkan kedalam
rumus perhitungan untuk didapatkan jumlah trombosit per mm3 darah.

11 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
RUMUS PERHITUNGAN
Volume kamar hitung (V.KH) = (P x L x T) x 4
= (1 mm x 1 mm x 1/10 mm) x 4
= 4/10 mm3
Konsentrasi bahan ( CB ) = 0,5/ 101-1
= 0,5 / 100 = 1/200
Jumlah sel leukosit / mm3 = 1/V.KH x 1/CB x jumlah trombosit terhitung
1 1
= 4/10 x 1/200 x jumlah sel trombosit terhitung

= 10/4 x 200 x jumlah sel trombosit terhitung


= 500 x jumlah sel trombosit terhitung

12 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT CARA LANGSUNG

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

13 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT CARA LANGSUNG

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

14 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
III. Pemeriksaan Jumlah Trombosit Cara Tidak Langsung
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengetahui jumlah trombosit pada sampel darah.
Prinsip Pemeriksaan
Pemeriksan jumlah tombosit tidak langsung didasarkan atas prinsip penghitungan jumlah
trombosit dalam kurang lebih 1000 sel eritrosit pada sediaan hapusan darah dengan
pengecatan giemsa. Hasil penghitungan jumlah trombosit pada sediaan hapusan dibagi
dengan jumlah sel eritrosit pada sediaan hapusan kemudian dikalikan dengan jumlah
eritrosit dalam kamar hitung.
Nilai Rujukan
200 – 400 x 103 sel / mm3
Alat dan Reagensia
1. Kamar hitung
2. Pipet thoma Eritrosit
3. Mikroskop
4. Objek glass
5. Pewarna hayem
6. Cat giemsa
7. Buffer phosphate pH 7,2
Langkah Kerja
1. Melakukan penghitungan jumlah sel eritrosit pada kamar hitung.
2. Membuat hapusan darah dan mengecat dengan cat giemsa ( seperti pada diffcount ).
3. Mengamati hapusan dengan mikroskop perbesaran 1000x dan mulai menghitung pada
daerah counting.
4. Mulai menghitung jumlah trombosit dan sel eritrosit pada lapang pandang tersebut
hingga didapat kurang lebih 1000 sel eritrosit.
5. Memasukkan hasil penghitungan kedalam rumus.

15 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
RUMUS PERHITUNGAN
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑜𝑚𝑏𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐻𝑎𝑝𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑟𝑎ℎ
Jumlah trombosit = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙 𝐸𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐻𝑎𝑝𝑢𝑠𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ x jumlah eritrosit KH

Nilai Normal Trombosit : 150.000 – 350.000 / mm3 darah.

Sel Trombosit

16 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT CARA TIDAK LANGSUNG

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

17 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT CARA TIDAK LANGSUNG

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

18 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
IV. Pemeriksaan Jumlah sel Eosinofil
Tujuan Praktikum
Untuk jumlah sel eosinofil dalam sampel darah.
Prinsip Praktikum
Jumlah sel eosinofil dihitung dalam 1 mm3 darah dengan melakukan pengenceran darah
EDTA menggunakan larutan dungern, kemudian jumlahnya dihitung pada seluruh kotak
kamar hitung. Jumlah sel yang didapat dimasukkan kedalam perhitungan untuk didapatkan
jumlah sel eosinofil per mm3 darah.
Alat dan Reagensia
1. Pipet thoma leukosit
2. Haemocytometer
3. Petri dish dan kapas kering
4. Mikroskop
Langkah Kerja
1. Memasang cover glass pada kamar hitung hingga menempel.
2. Memipet darah EDTA menggunakan pipet thoma leukosit hingga tanda batas 1
kemudian dilanjutan pemipetan dengan memipet larutan dungern hingga tanda batas 11.
3. Homogenkan campuran darah EDTA dengan larutan dungern hingga homogen.
4. Buang 3 tetesan pertama dari campuran.
5. Teteskan tetesan ke empat pada kamar hitung secara hati hati jangan sampai campuran
meluber.
6. Menginkubasi pada ruang lembab ( diletakkan pada petridish yang berisi kapas yang
dibasahi ) selama 15 menit.
7. Melakukan penghitungan jumlah sel leukosit pada seluruh kotak kamar hitung eritrosit
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 x.
8. Jumlah sel eosinofil yang didapat dari perhitungan secara langsung dimasukkan kedalam
rumus perhitungan untuk didapatkan jumlah sel eosinofil per mm3 darah.

RUMUS PERHITUNGAN
Volume kamar hitung (V.KH) = (P x L x T) x 4
= (1 mm x 1 mm x 1/10 mm) x 9
= 1/10 mm3 x 9
= 9/10 mm3

19 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
Konsentrasi bahan ( CB ) = 1/ 11-1
= 1 / 10
Jumlah sel leukosit / mm3 = 1/V.KH x 1/CB x jumlah eosinofil terhitung
1 1
= 9/10 x 1/10 x jumlah sel eosinofil terhitung

= 10/9 x 10 x jumlah sel eosinofil terhitung


= 100/9 x jumlah sel eosinofil terhitung

20 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH EOSINOFIL

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

21 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
V. Pemeriksaan Jumlah Sel Retikulosit
Tujuan Praktikum
Untuk menghitung jumlah sel retikulosit pada sampel darah
Prinsip Praktikum
Sel retikulosit terwarnai secara supravital dengan pearna BCB kemudian dihitung
jumlahnya terhadap jumlah eritrosit sehingga didapat persentase jumlah sel retikulosit.
Alat dan Reagensia
1. Objek glass
2. Tabung kecil
3. Pipet pasteur
4. Mikroskop
5. Pewarna BCB
Langkah Kerja
1. Memasukkan 3 tetes pewarna BCB kedalam tabung kemudian tambahkan 3 tetes darah
kedalamnya. Homogenkan.
2. Diamkan cmpuran selama 15 menit
3. Homogenkan kembali campuran kemudian ambil satu tetes letakkan pada objek glass.
Buat hapusan darah lalu kering udarakan.
4. Melakukan penghitungan jumlah sel retikulosit menggunakan mikrokop dengan
perbesaran 1000x.
5. Hitung jumlah sel retikulosit pada daerah counting kemudian hitung juga sel ertirosit
hingga didapat 1000 sel eritrosit

RUMUS PERHITUGAN
Persentase retikulosit = jumlah retikulosit / jumlah eritrosit x 100 %

Sel Retikulosit

22 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH RETIKULOSIT

NAMA PASIEN :

HARI, TANGGAL :

HASIL PEMERIKSAAN :

PARAF DOSEN PENGAMPU

23 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I
DAFTAR PUSTAKA

Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Alfamedika dan


kanalmedika. Yogyakarta

Bakta,I made. 2012. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : EGC

24 | B u k u P r a k t i k u m H e m a t o l o g i I I

Anda mungkin juga menyukai