Anda di halaman 1dari 12

S 1 FA R M A S I

A2
- K e l omp o k 3 -

M I D A N
ANATO M
O L O G I S I S T E
F ISI
A T O L O G I
HEM
p., M.Si
Ns. Hasrul, S.Ke
a Ke lo mp ok :
Na m
Na ma : Ma rhawaidah
1.

a : De w i Ka r tika Putri
2. Nam

m a : N u r H a li sah Djalil
3. Na
yani
4. Nama : Fitri
01 PROSES
HEMATOPOIESIS
02 MACAM-MACAM
SEL DARAH

03 FUNGSI MASING-
MASING SEL
04 DEGRADASI SEL
DARAH
DARAH
Apa Itu Hematologi ?
Hematologi merupakan salah satu studi kesehatan yang khusus
mempelajari mengenai darah beserta gangguannya. Beberapa penyakit yang
diatasi oleh bidang kedokteran hematologi termasuk anemia, gangguan
pembekuan darah, penyakit infeksi, hemofilia, dan leukemia.
Dalam dunia medis, tes hematologi merupakan sebuah pemeriksaan darah
lengkap yang meliputi sel darah putih, sel darah merah, dan platelet.
Pemeriksaan ini biasanya termasuk dalam pemeriksaan kesehatan.
1. PROSES HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel
darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi
secara serentak.

Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel,


dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.
Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi
menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus
yang berbeda-beda.
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
a. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan
adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.

b. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada
umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.

c. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar
limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup
terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama
sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
2. MACAM-MACAM SEL DARAH
Darah yang terdiri dari kombinasi antara plasma darah dan sel darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh.
Sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yakni sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit.Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi plasma darah,
sel merah, sel darah putih, serta trombosit. Semua komponennya memiliki tugas dan fungsi masing-masing
yang mendukung kerja darah dalam tubuh.

1. Plasma Darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari
volume darah dalam tubuh.
2. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Jika plasma darah adalah sekitar 55-60 persen, maka sel darah sisa sisanya yakni kurang lebih sekitar 40-45
persen.
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Meski
begitu, sel darah putih mengemban tugas yang tidak utama, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur,
yang memicu perkembangan penyakit.
4. Trombosit (Keping Darah)
Sedikit berbeda dengan sel putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan darah sel, melainkan
sebuah fragmen sel berukuran kecil. Trombosit memiliki peran penting proses pembekuan darah
saat tubuh terluka. N
Plasma Darah
Sel Darah Merah

-
Gambar Macam-Macam
Sel Darah

-
Sel Darah Putih
Trombosit
3. FUNGSI MASING-MASING SEL DARAH
1. Plasma Darah
Komponen cair darah disebut plasma. Plasma darah terdiri dari campuran air, gula, lemak, protein, dan
garam. Tugas utama plasma adalah mengangkut sel-sel darah ke seluruh tubuh bersama dengan nutrisi,
produk limbah, antibodi, protein pembekuan, pembawa pesan kimia seperti hormon, dan protein yang
membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Memiliki warna merah pekat, jumlah sel darah merah dalam tubuh cukup banyak, sel ini berbentuk
bulat serta dilengkapi bikonkaf (cekungan) di bagian tengahnya. Uniknya, sel darah merah dilengkapi
dengan protein khusus disebut hemoglobin.
Fungsi sel darah merah dengan hemoglobinnya adalah membantu membawa oksigen ke paru guna
diedarkan ke seluruh tubuh dan juga mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dikeluarkan
dari paru-paru. Tak sama dengan sel darah yang lain, sel darah merah ini diketahui tidak memiliki inti
(nukleus) sehingga bentuknya mampu berubah dengan mudah, hal inilah yang membuat sel darah
melakukan penyesuaian diri ketika melewati beragam pembuluh darah.
Lanjutan
3. Sel Darah Putih
Diketahui,(Leukosit)
leukosit atau sel darah putih dalam tubuh jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan
sel darah merah. Akan tetapi, fungsinya sangat-sangat beragam dan sangat diperlukan oleh tubuh manusia.
Fungsi dari sel dari putih adalah melawan infeksi virus, jamur, bakteri yang dapat menimbulkan risiko
tubuh terserang beragam penyakit, sel darah putih juga akan memproduksi sifat antibodi yang mampu
memerangi beberapa zat asing dalam tubuh. Perlu Anda pahami, sel darah putih ini diproduksi oleh bagian
sumsum tulang dengan jenis yang berbeda, mulai dari neutrofil, monoctyes, basofil, eosinofil, dan
limsofit.Masa bertahan hidup dari sel darah putih ini cukup lama. Ia mampu bertahan dalam hitungan hari,
bulan hingga tahun tergantung pada jenisnya masing-masing.

4. Trombosit (Keping Darah)


Trombosit sendiri merupakan fragmen sel yang berukuran kecil, ini berfungsi penting dalam
proses koagulasi (proses pembekuan darah) ketika tubuh mengalami luka. Lebih tepatnya, trombosit
akan membantu Anda dalam membentuk sumbatan bersama benang fibrin untuk menghentikan
pendarahan yang sedang terjadi, bukan hanya itu trombosit juga akan merangsang jaringan baru di
area luka agar tumbuh kembali. Perlu diketahui, jumlah normal trombosit dalam darah yakni sekitar
150.000 hingga 400.000 per mikroliter darah, apabila jumlahnya melebihi kisaran normal mampu
mengakibatkan pembekuan yang pada nantinya akan menimbulkan penyakit stroke hingga
serangan jantung.
4. DEGRADASI SEL DARAH
PROSES PENGAHANCURAN SEL DARAH MERAHWaktu sel
adarah merah menua, sel ini menjadi lebih kaku dan lebih rapuh,
akhirnya pecah. Hemoglobin difagositosis terutama di limpa, hati,
dan sumsung tulang, kemudian direduksi menjadi globin dan hem,
globin kemudian masuk kembali sumber asam amino. Besi di
bebaskan dari hem dan sebagian besar di angkut oleh protein
plasma tranferin ke sumsung tulanguntuk pembentukan sel darah
merah baru. Sisa besi di simpan di dalam hati dan jaringna
tubuhlaindalam bentuk feretindan hemosiderin, simpanan ini akan
di gunakan lagi di kemudian hari(Guyton, 1981). Sisa hem di
reduksi menjadi karbon monoksida (CO) dan bileverdin. CO ini
diangku dalm bentuk karboksi hemoglobin. Dan di keluarkan
melalui paru- par. Bileverdin direduksi menjadi bilirubun bebas
yang perlahan di keluarkan ke dalam plasma, dimana bilirubin
bergabung ke dalam albuminplasma kemudian di angkut ke dalam
sel- sel hati untuk diekskresike dalam kanalikuliempedu
(Robinson, 1983)
Sekian &

Terima K a s i h!

Anda mungkin juga menyukai