Anda di halaman 1dari 5

Sel Darah (Karakteristik, Jumlah, Fungsi, Pengaturan Produksi, dan Kelainannya)

Karakteristik Sel Darah


Sel darah Merah
Sel darah merah merupakan jenis sel darah yang paling dominan. Jumlah sel darah merah dalam
darah manusia dewasa normal adalah 4-5 juta/mL. Agar lebih paham, berikut adalah ciri-ciri sel
merah menurut ilmu biologi:
1. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin.
2. Berbentuk bulat pipih yang bagian tengahnya cekung atau bikonkaf.
3. Tidak memiliki inti sel.
4. Umur sel darah merah kurang lebih 120 hari.
5. Sel darah merah pada tubuh umumnya berjumlah 4-5 juta sel/mm3 darah.
6. Sel darah merah berdiameter 7-8 um dengan ketebalan 1-2 um.
7. Sel darah merah bersifat elastis.

Sel Darah Putih


Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh. Sel darah ini
membentuk komponen darah yang membantu tubuh melawan infeksi. Sel darah putih tidak
berwarna, memiliki inti sel, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding
kapiler. Sel darah putih dapat bergerak dengan bebas dan berinteraksi serta menangkap partikel
atau mikroorganisme asing yang masuk. Jumlah normal sel darah putih berkisar antara 6000-
9000 sel/ml darah.

Ciri sel darah putih (leukosit), diantaranya:

 Sel darah putih tidak berwarna


 memiliki inti sel
 dapat bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler
 dapat bergerak dengan bebas dan berinteraksi serta menangkap partikel atau mikroorganisme
asing yang masuk
 Jumlah normal sel darah putih berkisar antara 6000-9000 sel/ml darah.

Trombosit

Trombosit merupakan fragmen seluler yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Fungsi
utamanya adalah menutup luka pada jarungan tubuh. Jika pembuluh darah rusak, massa
trombosit yang berada di lokasi luka dan bersama dengan agen pembekuan di plasma
(fibrinogen dan protrombin) membentuk gumpalan yang menghentikan pendarahan. Umur
trombosit kurang lebih lima sampai 10 hari, oleh karena itu harus terus-menerus diproduksi.

Ciri-ciri trombosit adalah berbentuk kepingan tidak beraturan. Trombosit tidak memiliki inti sel.
Jumlah trombosit ± 150 ribu - 300rb /m³. Trombosit berfungsi membantu pembekuan darah.

Jumlah Sel Darah


Sel Darah Merah
Darah merah (Eritrosit): 4-5 juta/mm3.
pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah
Jumlah pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah.
Jumlah eritrosit bervariasi tergantung pada jenis kelamin.
Sel Darah Putih
Leukosit: 4,5-10 ribu/mm3.
Leukosit: 4,5-10 ribu/mm3.
Trombosit
Trombosit : 150 ribu - 300rb /m³

Fungsi Sel Darah


Sel Darah Merah
Fungsi sel darah merah dengan hemoglobinnya adalah membantu membawa oksigen ke paru
guna diedarkan ke seluruh tubuh dan juga mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk
dikeluarkan dari paru-paru
Sel Darah Putih
Fungsi dari sel dari putih adalah melawan infeksi virus, jamur, bakteri yang dapat menimbulkan
risiko tubuh terserang beragam penyakit, sel darah putih juga akan memproduksi sifat antibodi
yang mampu memerangi beberapa zat asing dalam tubuh.
Trombosit
Trombosit sendiri merupakan fragmen sel yang berukuran kecil, ini berfungsi penting dalam
proses koagulasi (proses pembekuan darah) ketika tubuh mengalami luka.
Pengaturan Produksi
Sel Darah Merah
Eritropoiesis merupakah istilah untuk menunjukkan proses pembentukan eritrosit di dalam
sumsum tulang. Eritropoiesis ini merupakan bagian dari hemopoiesis. Hemopoiesis sendiri
meliputi eritropoiesis, leukopoiesis dan trombopoiesis. Eritropoiesis dalam keadaan normal
terjadi, sebagai proses untuk menggantikan eritrosit yang mengalami penghancuran oleh organ
lien akibat penuaan. Eritropoiesis ini akan meningkat aktivitasnya manakala kebutuhan eritrosit
di sirkulasi meningkat, sebagai contoh pada keadaaan anemia.
Hormon eritropoietin atau EPO adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur produksi sel
darah merah di sumsum tulang. Kekurangan atau kelebihan hormon ini dapat menyebabkan
beberapa penyakit yang berbahaya.
Sel Darah Putih
Leukopoiesis adalah proses pembentukan leukosit, yang dirangsang oleh adanya colony
stimulating (factor perangsang koloni). Colony stimulating ini dihasilkan oleh leukosit dewasa.
Leukosit dibentuk di sumsum tulang terutama seri granulosit, disimpan dalam sumsum tulang
sampai diperlukan dalam sistem sirkulasi. Bila kebutuhannya meningkat maka akan
menyebabkan granulosit tersebut dilepaskan. Proses pembentukan limfosit, ditemukan pada
jaringan yang berbeda seperti sumsum tulang, thymus, limpa dan limfonoduli. Proses
pembentukan limfosit dirangsang oleh thymus dan paparan antigen.
Trombosit
Trombopoiesis merupakan proses pembentukan trombosit yang berlangsung di dalam sumsum
tulang belakang. Megakariosit merupakan sel prekursor dari trombosit. Regulasi kunci dari
trombopoiesis adalah thrombopoietin (TPO). TPO merupakan hormon yang disintesis oleh hepar
dan berfungsi untuk stabilisasi keberlangsungan hidup dari megakariosit serta proliferasi
megakariosit.

Kelainan Sel Darah


Kelainan atau gamgguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah terjadi karena kandungan
hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau berkurangnya sel darah merah.
Berkurangnya
kandungan Hb dapat disebabkan makanan yang kurang mengandung zat besi. Berkurangnya sel
darah merah sering terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal ini karena plasmodium sebagai
penyebab penyakit malaria memakan sel darah merah. Demikian pula penderita penyakit cacing
Talasemia
Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering ter-dapat pada bayi dan anak-
anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah karena
kegagalan pembentukan hemoglo-bin. Penderita talasemia berat membutuhkan transfusi darah
setiap bulan.
Leukimia
Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak
terkendali. Beberapa gejala leukemia yaitu:
1) Demam, dan kedinginan
2) Badan lemah dan sakit kepala.
3) Sering mengalami infeksi
4) Kehilangan berat badan.
5) Berkeringat, terutama malam hari.
6) Nyeri tulang atau sendi.
Hipertensi
Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Hipertensi atau tekanan
darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik antara 140 – 200 mmHg atau lebih dan
nilai
ambang tekanan ambang diastolik antara 90 – 110 mmHg atau lebih. Beberapa penderita tidak
menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah tinggi. Namun, beberapa orang ada yang
mengalami gejala-gejala, yaitu sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyebab
hipertensi berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunan.
Koronariasis
Koronariasis merupakan penyempitan atau pe- nyumbatan nadi tajuk (arteri koronari) pada
jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat makan dan oksigen. Nadi tajuk berukuran
kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Penderita yang
terkena
koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada jantung. Koronariasis disebabkan oleh
terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri ko-ronaria.

Anda mungkin juga menyukai