Anda di halaman 1dari 4

Satu Lagi Jamur Bermanfaat Bernama Mikoriza

Beberapa petani mungkin pernah mendengar jamur bernama mikoriza, tapi sebagian besar petani
bahkan tidak tahu-menahu soal jamur bermanfaat satu ini.

Selama ini jamur dikenal sebagai musuh petani. Jamur merupakan salah satu faktor penyebab banyak
petani mengalami gagal panen. Mulai dari menyebabkan busuk buah, busuk batang, bercak daun hingga
busuk akar. Penyakit-penyakit seperti ini banyak disebabkan oleh jamur.

Namun jamur mikoriza berperan berbeda. Bukannya merugikan, jamur mikoriza justru membantu
petani. Mikoriza merupakan hubungan simbiosis mutualisme antara tanaman dengan jamur.

Mikoriza berperan dalam peningkatan pertumbuhan tanaman, yaitu dengan bertambahnya kemampuan
akar dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Selain itu mikoriza juga berperan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen
akar dan tahan terhadap kondisi cekaman tertentu,khususnya kekeringan.

Klasifikasi mikoriza dibagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.

Endomikoriza

Endomikoriza menginfeksi bagian dalam akar, di dalam dan di antara sel-sel ujung akar. Hifa jamur masuk
ke dalam sel atau mengisi ruang-ruang antarsel. Jenis mikoriza ini banyak ditemukan pada tumbuhan
semusim yang merupakan komoditi pertanian penting, seperti kacang-kacangan, padi, jagung, beberapa
jenis sayuran dan tanaman hias.
Endomikoriza penting untuk beberapa jenis tanaman kacang-kacangan karena dapat merangsang
pertumbuhan bintil akar. Bintil akar dapat bersimbiotis dengan bakteri Rhizobium sehingga
mempercepat fiksasi nitrogen.

Ektomikoriza

Ektomikoriza menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel ujung akar. Akibat serangannya,
terlihat jalinan miselia berwarna putih pada bagian rambut-rambut akar, dikenal sebagai jala Hartig.

Infeksi ini dapat menyebabkan perubahan bentuk akar. Akar-akar memendek, membengkak, bercabang,
dan dapat membentuk pigmen warna. Tumbuhan inangnya biasanya tumbuhan tahunan atau pohon.

Beberapa di antaranya merupakan komoditi kehutanan dan pertanian seperti sengon, jati, serta
beberapa tanaman buah seperti mangga, rambutan, dan jeruk. Selain itu pohon-pohon anggota
Betulaceae, Fagaceae, dan Pinaceae juga menjadi inangnya. Pada umumnya ektomikoriza termasuk
dalam filum Basidiomycota dan Ascomycota. Ada sedikit anggota Zygomycota yang juga menjadi
cendawan ektomikoriza.

Dengan adanya ektomikoriza, akar tumbuhan tidak begitu memerlukan bulu akar. Tumbuhan-tumbuhan
tersebut dapat memperoleh air dan unsur-unsur hara dari tanah dalam jumlah yang lebih banyak.

Peranan mikoriza bagi tanaman di antaranya:

Meningkatkan pertumbuhan tanaman. Seorang peneliti mengatakan bahwa apabila tanaman tahunan
tertentu diberikan mikoriza, maka tanaman tersebut dapat tumbuh 6-15 kali lebih besar ketika berumur
2 tahun.

Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit akar atau pun tanah serta serangan
nematoda akar. Hal ini disebabkan karena mikoriza dapat menghasilkan minyak atsiri yang bersifat racun.
Selain itu, mikoriza juga dapat mengambil persediaan makanan bagi jamur penyakit tersebut.

Meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara penting yang terdapat dalam
tanah, seperti unsur N, P, K, Ca, Cu, Mn, dan Mg. Hal ini disebabkan karena akar tanaman dibantu oleh
miselium jamur mikoriza eksternal dengan memperluas permukaan penyerapan akar. Kerjasama
simbiosis mutualisme yang terjadi antara tanaman dan mikoriza dilakukan oleh tanaman dengan
memberikan sisa karbohidrat dan gula yang tidak terpakai kepada mikoriza yang kemudian ditukar oleh
unsur-unsur tersebut.

Memacu produksi ZPT (Zat Perangsang Tubuh) pada akar yang menyebabkan tanaman dapat tumbuh
subur dan tidak mudah stres ketika mendapat perlakuan lingkungan yang berbeda.

Meningkatkan aerasi dalam tanah. Hal tersebut berhubungan dengan kemampuan mikoriza dalam
memperbaiki agregat tanah, sehingga struktur tanah dapat diperbaiki.

Memacu perkembangan mikroba saprofit non patogenik (mikroba bermanfaat) di sekitar perakaran
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan subur.

Mikoriza memiliki tumbuhan inang hingga 97% jenis tanaman di dunia. Bahkan beberapa tanaman tidak
akan tumbuh atau terhambat pertumbuhannya tanpa adanya mikoriza di akarnya. Misalnya, semaian
pinus biasanya gagal tumbuh setelah pemindahan apabila tidak terbentuk jaringan mikoriza di sekitar
akarnya.

Hanya sedikit kelompok tumbuhan yang tidak menjadi simbion, seperti dari Brassicaceae (Kubis-kubisan
seperti kubis, sawi, caisim, brokoli, kembang kol, lobak, dan lain-lain), Commelinaceae, Juncaceae,
Proteaceae, Capparaceae, Cyperaceae, Polygonaceae, Resedaceae, Urticaceae, dan Caryophyllales.

Pemanfaatan jamur mikoriza bisa sangat membantu petani dalam ketersediaan unsur hara dan
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit. Pengembangbiakan jamur mikoriza bisa
dijadikan pilihan solutif bagi para petani, terutama petani yang beralih dari pertanian konvesional ke
pertanian organik.

Referensi:

http://budisma.net/2014/10/pengertian-mikoriza.html
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/1117-mikoriza-dan-manfaatnya-pada-
tanaman

https://id.wikipedia.org/wiki/Mikoriza

Anda mungkin juga menyukai