Terdapat 2 metode dalam mengembalikam tanah gersang menjadi tanah subur untuk
budidaya tanaman :
Ada cara lain yakni memindahkan tanah hutan ke tanah kritis. Namun, cara ini sangat tidak
disarankan, karena akan memakan biaya yang besar dan menyebabkan polusi udara akibat
emisi gas kendaraan pengangkut tanah (truck).
Food and Agriculture Organization memperkirakan bahwa penduduk bumi pada 2050 akan
mencapai 9.1 Milyar (bahkan bisa lebih dari 10 Milyar). Maka, untuk bisa mencukupi
konsumsi pangan masyarakat dunia, pertanian harus meningkatkan produksi pangannya
sebesar 70%. Apabila tidak, maka akan terjadi bencana kelaparan yang luar biasa. Disamping
itu, pemerintah membuat badan yang mengurus tentang pangan, tujuannya untuk mencegah
bencana kelaparan di masa mendatang.
Pada tanaman, mikrobioma sangat bermanfaat. Memang ada sebagian mikroorganisme yang
dapat merugikan tanaman serta menurunkan produktivitas tanaman. Namun, mikroorganisme
yang bermanfaat jauh lebih banyak jumlahnya. Maka, tidak bijak jika menggunakan
pestisida/bakterisida/fungisida secara berlebihan pada tanaman, karena bisa jadi perlakuan
tersebut membunuh mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
Tanaman Kuno vs Tanaman Modern
Tanaman asli (bukan hasil pemuliaan) dinilai lebih tangguh dalam menghadapi lingkungan.
Karena memiliki batang tinggi dan akar yang lebat membuat tanaman berdiri kokoh. Berbeda
dengan tanaman modern/bibit unggul (hasil pemuliaan), tanaman modern sangat boros
sumberdaya. Hal ini dikarenakan akarnya yang telah berubah struktur morfologinya. Akar
tanaman modern lebih pendek, membuat tanaman mudah roboh dan tidak dapat menjangkau
nutrisi yang ada di bagian tanah yang lebih dalam. Kehidupan mikrobioma di antara tanaman
asli alam dan tanaman modern juga berbeda.
Hal ini disebabkan oleh kesalahan orang pemuliaan tanaman, hanya memperhatikan bagian
atas permukaan tanah (daun dan hasil panen), tidak memperhatikan bagaimana pertumbuhan
akar tanaman tsb.
Pengomposan dan pemberian bahan organik seperti pupuk kandang pada akan sia-sia jika
dilakukan pada tanah yang steril. Tanah steril artinya tanah yang tidak memiliki kehidupan.
Karena kompos dan pupuk kandang hanya akan terurai jika terdapat mikroorganisme di tanah
tersebut. Maka dari itu, jasad renik (mikroorganisme) sangat berperan penting supaya bahan-
bahan tersebut dapat terurai dan dapat dikonsumsi oleh tanaman sebagai nutrisi.
Microbiome pada perakaran
Berbagai mikroorganisme di dalam tanah bekerja sama dengan akar tanaman sehingga
membentuk kehidupan yang kompleks disebut juga dengan Rhizosphere microbiome.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, setiap tanaman yang diberikan mikoriza memiliki
respon yang berbeda-beda setiap cultivar.
Notes!
Phylosphere microbiome : mikrobioma bagian tanaman
di atas permukaan tanah
Rhyzophere microbiome : mikrobioma bagian tanaman di
bawah permukaan tanah
Bulk soil microbiome : mikrobioma di dalam tanah.
Kontroversi mikoriza
Memang ada sebagian kecil jenis tanaman yang tidak dapat bersimbiosis dengan mikoriza.
Hanya tanaman tertentu yang memiliki reseptor berupa protein tertentu yang dapat bekerja
sama dengan mikoriza. Sama halnya seperti Sars-CoV2 yang menyerang manusia, yakni
karena manusia memiliki gen/protein reseptor dari virus tersebut.
Disamping itu, sebagian besar tanaman memang memiliki kerjasama dengan mikoriza, tetapi
mikoriza yang bekerja pada tanaman memiliki kualitas yang berbeda-beda. Sama halnya
dengan tim sepakbola, hanya tim dengan kerjasama tim yang baik yang dapat menang, akan
lebih baik jika pemain nya juga jago. Maka kuncinya adalah memilih mikoriza yang cocok
dan unggul.