Anda di halaman 1dari 9

PUPUK KOMPOS

 Pengertian Pupuk
Kompos
Pupuk organik yang
berasal dari sisa-sisa
bahan organik yang telah
mengalami proses
dekomposisi atau
fermentasi
Jenis-Jenis Kompos

 Pupuk Aerob
Pupuk aerob adalah pupuk yang dibuat dari proses dekomposisi sisa-sisa bahan
organik seperti tanaman, hewan maupun limbah organik yang telah mengalami proses
dekomposisi atau fermentasi. Dalam proses ini, mikroorganisme seperti bakteri dan
jamur memecahkan sampah organik menjadi zat yang dapat digunakan oleh tanaman
 Pupuk Bokashi

Bokashi adalah teknik fermentasi yang menggunakan embolus bokashi (Inokulan


Efektif Mikroorganisme, EM4), yang terdiri dari berbagai macam mikroorganisme
pilihan untuk mendekomposisi bahan organik dengan cepat Ini memungkinkan untuk
mengurangi waktu dekomposisi sampah organik dan mengurangi bau busuk yang
ditimbulkan oleh proses dekomposisi.
 Vermikompos

Vermikompos adalah pupuk yang dibuat dari makroorganisme, khususnya cacing


tanah, yang mengonsumeri sisa-sisa bahan organik sebagai pakan2
Cacing tanah memiliki sistem pergerakan yang sangat baik dan dapat mengkonversi
sampah organik menjadi pupuk yang sangat baik untuk tanaman
SIFAT DAN CIRI PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah secara
alami (fisik, kimia, dan biologi tanahnya).
 Sifat Fisik: Pupuk kompos dapat memperbaiki struktur
tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk
menahan air
 Sifat Kimia: Pupuk kompos dapat meningkatkan kapasitas
pertukaran kation, ketersediaan unsur hara, serta mampu
meningkatkan pH pada tanah asam
 Sifat Biologi:Kompos mempengaruhi aktivitas
mikroorganisme tanah, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesuburan tanah
Prinsip dari
pengomposan
yaitu untuk
menurunkan kadar
rasio C/N bahan
organik mendekati
rasio C/N dari
tanah agar bisa
diserap tanaman.
Makin tinggi rasio
C/N bahan baku
kompos maka
proses
pengomposan
makin lama.
PUPUK TINJA/NIGHT SOIL
 Night soil adalah istilah yang secara historis digunakan untuk kotoran
manusia yang dikumpulkan dari tangki septik, jamban, kloset, jamban,
jamban, tangki septik, dll.
 Material ini dipindahkan dari area sekitar, biasanya pada malam hari,
oleh pekerja yang bekerja dalam perdagangan ini. Kadang-kadang
diangkut ke luar kota dan dijual sebagai pupuk.
 Definisi lainnya adalah "kotoran yang tidak diolah yang diangkut tanpa
air (misalnya melalui wadah atau ember)." Night soil dihasilkan sebagai
hasil dari sistem sanitasi di daerah tanpa sistem saluran pembuangan
atau tangki septik. Dalam sistem pengelolaan limbah ini, tinja manusia
dikumpulkan tanpa diencerkan dengan air.
 Night soil sebagian besar merupakan istilah yang sudah ketinggalan
zaman yang digunakan dalam konteks historis, sementara pengelolaan
lumpur tinja masih menjadi tantangan yang terus berlanjut, terutama di
negara-negara berkembang.
 Night soil adalah pupuk terbaik, dibandingkan dengan pupuk organik
lainnya, karena cenderung memberikan respon yang cepat, terutama ketika
digunakan sebagai pembalut. Para petani telah mencatat bahwa tanah
malam harus diaplikasikan dalam jumlah kecil karena dapat menyebabkan
tanaman terbakar (hangus) jika diaplikasikan dalam jumlah besar.
 Penting untuk dicatat bahwa kotoran manusia dapat memiliki potensi
pemupukan yang baik untuk tanaman. Hal ini karena kotoran manusia
mengandung unsur hara penting dan bahan organik. Selain itu, kotoran
manusia dapat membantu mengurangi erosi dan membangun struktur
tanah. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya tanah yang telah
dikomposkan yang boleh digunakan untuk pertanian. Tanah malam yang
masih segar tidak boleh digunakan langsung di lapangan.
 Urine adalah sumber nitrogen, fosfor, kalium dan elemen jejak yang sangat
baik untuk tanaman. Urine dapat diberikan dalam bentuk yang sempurna
untuk asimilasi, dan merupakan sumber daya yang konstan, sepanjang
tahun, dan gratis. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi para
petani dan tukang kebun.
 Penggunaan tinja manusia yang belum diolah sebagai pupuk
merupakan praktik yang berisiko karena mungkin mengandung
patogen penyebab penyakit. Namun demikian, di beberapa negara
berkembang, hal ini masih tersebar luas. Infeksi cacing parasit yang
umum terjadi, seperti ascariasis, di negara-negara ini terkait dengan
penggunaan tanah malam di bidang pertanian, karena telur cacing ada
di dalam tinja dan dengan demikian dapat ditularkan dari satu orang
yang terinfeksi ke orang lain (penularan penyakit melalui tinja).

 Risiko ini dapat dikurangi dengan pengelolaan lumpur tinja yang


tepat, misalnya melalui pengomposan. Pengubahan tinja manusia
menjadi kompos dapat dilakukan dengan aman. Beberapa kota
membuat kompos dari lumpur tinja, tetapi kemudian
merekomendasikan agar kompos tersebut hanya digunakan di
hamparan bunga, bukan di kebun sayur.
Cara Membuat Pupuk Tinja
 Pengeringan dan Pengolahan Awal:Kotoran manusia dikeringkan untuk
menghilangkan bau dan bakteri.
 Dicampur dengan bahan lain seperti kulit padi dan serbuk gergaji.

Proses Campuran:
 Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu dengan tinja manusia.
 Setelah pencampuran, bahan dikeringkan selama dua minggu.

Pengolahan Lanjutan:
 Selama proses pengeringan, pupuk feses harus diurai setiap 4 hari sekali untuk
mencegah penguapan hawa panas yang dapat mengundang bakteri.
Penggunaan Pupuk:
 Pupuk hasil ini dapat digunakan pada tanaman tertentu seperti bunga.
 Belum layak uji coba pada tanaman pangan seperti padi atau jagung.

Manfaat:
 Pupuk dari kotoran manusia dapat meningkatkan kemampuan tanah mengikat
air, meningkatkan unsur hara tanah, dan menyuburkan tanaman.
 Hasilnya, tanaman yang menggunakan pupuk ini biasanya tumbuh lebih hijau,
segar, dan cantik.

Anda mungkin juga menyukai