“Kedudukan dan Kewenangan Lembaga Negara Sebelum dan Setelah
Perubahan UUD 1945”
Dibuat Oleh:
Stanley Brilyan Soedjono (120121087)
PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA MARET 2022
A. Kedudukan dan Kewenangan Lembaga Negara Sebelum Perubahan UUD 1945
UUD 1945
MPR
Presiden DPR BPK DPA MA
Kewenangan Lembaga Negara
1. MPR/Majelis Permusyawaratan Rakyat
Kedudukan MPR berdasarkan Pasal 1 Ayat (2) UUD Tahun 1945 menjadikan MPR sebagai lembaga negara tertinggi yaitu MPR diberikan kekuasaan tak terbatas serta menjadikan MPR sebagai penjelmaan dari seluruh masyarakat dimana segala kedaulatan yang ada di tangan rakyat dilakukan oleh MPR. Kewenangan MPR sendiri terdapat dalam Pasal 3 UUD Tahun 1945 yaitu menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar dari ada haluan negara. Selain itu, kewenangan MPR lainnya dapat dilihat dalam Pasal 6 UUD Tahun 1945 yaitu MPR dapat memilih dan menetapkan Presiden dan Wakil Presiden. 2. Presiden Hal yang bersangkutan mengenai Presiden diatur dalam Pasal 4 sampai Pasal 15 UUD Tahun 1945. Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden dalam menjalankan tugasnya. Presiden memiliki kedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden memiliki kewenangan yang terdapat dalam Pasal 4 Ayat (1) yaitu presiden memegang kekuasaan pemerintahan, Pasal 5 Ayat (1) dan (2) yaitu Presiden dapat membentuk Undang-Undang atas persetujuan DPR dan Presiden dapat menetapkan Peraturan Pemerintah. Ada pula Pasal 17 Ayat (2) yang merupakan salah satu kewenangan yang dimiliki Presiden sebagai kepala pemerintahan yaitu Presiden dapat mengangkat dan memberhentikan Menteri. Selain sebagai kepala pemerintahan, Presiden sebagai kepala negara juga memiliki kewenangan yang diatur dalam Pasal 10,11,12,13,14,15 UUD Tahun 1945. Adanya Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 Sebelum Perubahan membuat kekuasaan Presiden semakin luas dimana Presiden yang memiliki kekuasaan eksekutif juga memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan yudikatif. 3. DPR/Dewan Perwakilan Rakyat DPR memiliki kekuasaan legislatif yang terdapat dalam Pasal 19 sampai Pasal 22 UUD Tahun 1945. Kewenangan DPR terdapaat dalam Pasal 20 UUD Tahun 1945 yaitu DPR memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan oleh Presiden. Kemudian, dalam Pasal 22 UUD Tahun 1945 yang mengatur DPR memberikan persetujuan atas Peraturan Pemerintah. Selain itu, dalam hal keuangan yang terdapat dalam Pasal 23 UUD Tahun 1945, DPR memberikan persetujuan atas anggaran yang diusulkan dan menerima hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan/BPK. 4. BPK/Badan Pemeriksa Keuangan Kewenangan BPK diatur dalam Pasal 23 Ayat (5) yaitu BPK sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab tentang keuangan negara dimana hasil pemeriksaannya akan diberikan kepada DPR. 5. DPA/Dewan Pertimbangan Agung Kewenangan DPA diatur dalam Pasal 16 Ayat (2) UUD Tahun 1945 yaitu DPA berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memberikan usul kepada pemerintah. 6. MA/Mahkamah Agung Kewenangan MA diatur dalam Pasal 24 Ayat (1) UUD Tahun 1945 yaitu MA memegang kekuasaan kehakiman.
B. Kedudukan dan Kewenangan Lembaga Negara Setelah Perubahan UUD 1945
UUD 1945
MPR Presiden DPR DPD BPK MA MK KY
Kewenangan Lembaga Negara
1. MPR/Majelis Permusyawaratan Rakyat
Setelah perubahan, kedudukan MPR telah setara dengan lembaga negara lainnya dimana kedaulatan rakyat juga sudah tidak dilakukan ole MPR. Kewenangan MPR terdapat dalam Pasal 3 dan Pasal 8 Ayat (2) dan Ayat (3) UUD Tahun 1945 yaitu mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar, melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden, hanya mampu memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya sesuai dengan UUD, memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden apabila ada kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya, dan MPR berhak memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dimana pemilihan dilakukan sesuai dengan yang telah diatur dalam Pasal 8 Ayat (3) UUD Tahun 1945. 2. Presiden Presiden dan Wakil Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR melainkan dipilih langsung oleh rakyat dimana pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu. Kewenangan yang dimiliki oleh Presiden meliputi sebagai kepala pemerintahan dan juga kepala negara. Sebagai kepala negara, Presiden memiliki kewenangan sebagai yang tercatat dalam Pasal 10,11,12,13,14,15 UUD Tahun 1945. Sebagai kepala pemerintahan, kewenangan yang dimiliki oleh Presiden meliputi: a) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (Pasal 4 Ayat (1)) b) Mengajukan RUU kepada DPR (Pasal 5 Ayat (1)) c) Menetapkan peraturan pemerintah (Pasal 5 Ayat (2)) d) Mengangkat dan memberhentika menteri-menteri (Pasal 17 Ayat (2)) 3. DPR/Dewan Perwakilan Rakyat Kewenangan yang dimiliki oleh DPR diatur dalam Pasal 19 sampai Pasal 22 UUD Tahun 1945 dan juga diluar itu, antara lain: a) Memegang kekuasaan membentuk UU yang sebelumnya tidak ada dalam UUD Tahun 1945 sebelum perubahan b) Membahas RUU bersama dengan Presiden untuk mendapatkan persetujuan Bersama c) Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan d) Memiliki hak interpelasi, hak angket, hak menyatakan pendapat, hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas e) Anggota DPR berhak mengajukan usul RUU f) Membahas dan memberikan persetujuan atas peraturan pemerintah g) Membahas dan menyetujui RUU APBN (Pasal 23 Ayat (2)) h) Menindaklanjuti hasil pemeriksaan keuangan negara yang disampaikan oleh BPK (Pasal 23E Ayat (2)) i) Memilih anggota BPK dengan pertimbangan dari DPD dan diresmikan oleh Presiden (Pasal 23F Ayat (1)) j) Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain (Pasal 11 Ayat (1)) 4. DPD/Dewan Perwakilan Daerah DPD merupakan lembaga negara yang baru dimana sebelumnya belum ada dan kemudian diatur dalam Pasal 22C dan Pasal 22D UUD Tahun 1945. Susunan dan kedudukan DPD diatur dalam UU. Kewenangan yang dimiliki oleh DPD terdapat dalam Pasal 22D UUD Tahun 1945, antara lain: a) mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah b) membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undangundang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama c) melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat 5. BPK/Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dimana memiliki kewenangan untuk bertanggung jawab atas keuangan negara yang diatur dalam Pasal 23E Ayat (1) 6. MA/Mahkamah Agung MA memegang kekuasaan kehakiman yang menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. MA merupakan pengadilan tertinggi yang membawahi pengadilan umum, pengadilan agama, pengadilan militer dan pengadilan tata usaha negara. Kewenangan MA diatur dalam Pasal 24A Ayat (1) yaitu mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-undang dan wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. 7. MK/Mahkamah Konstitusi MK merupakan lembaga negara baru dalam kekuasaan kehakiman yang memiliki wewenang sebagai berikut: a) mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UndangUndang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UndangUndang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum (Pasal 24C Ayat (1)) b) memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 24C Ayat (2)) 8. KY/Komisi Yudisial Sama halnya dengan MK, KY merupakan lembaga negara baru dalam kekuasaan kehakiman dimana KY merupakan lembaga negara yang mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya. Kewenangan yang dimiliki KY terdapat dalam Pasal 24B Ayat (1) yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.