Jadi MPR merupakan lembaga negara yang tertinggi diantara lembaga negara
yang lainnya, sehingga lembaga tinggi negara punya kewajiban melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada MPR. Kedaulatan tertinggi ditangan rakyat
dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2).Tugas MPR adalah
menetapkan UUD 1945 dan GBHN (pasal 3), memilih Presiden dan Wakil
Presiden (pasal 6), Merobah UUD (pasal 37). Anggota MPR terdiri dari
Anggota DPR ditambah dengan utusan daerah dan golongan-golongan.
Dalam pelaksanaannya Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum sekali
5 tahun dan sebagian kecil ditunjuk oleh Presiden dari kalangan ABRI/ POLRI.
Utusan daerah ditunjuk oleh Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I bersangkutan
sebanyak 4 orang dan Gubernur sebagai ketuanya. Untuk utusan golongan
ditunjuk oleh Mendagri.
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR dengan suara
terbanyak untuk masa 5 tahun kemudian dapat dipilih kembali.( Pasal 6 ayat 2
dan pasal 7 UUD 1945). Kedudukan Presiden menurut UUD 1945 adalah
sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Pembentuk UU dengan
persetujuan DPR. Menteri-Menteri adalah pembantu Presiden jadi Menteri
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
1. M P R pasal 2, 3, 7 A, 7 B, 8, 37
2. Presiden pasal 4 sampai pasal 16
3. D P R pasal 7 B, 19 sampai 22 B
4. D P D pasal 22 C, 22 D
5. K P U pasal 22 E ayat (5)
6. B I pasal 23 D
7. B P K pasal 23 E, 23 F, 23 G
8. M A pasal 24, 24 A
9. M K pasal 24, 24 C
10. KY pasal 24 B
C. Tugas dan Fungsi Lembaga negara menurut UUD NRI T 1945 amandemen
Lembaga MPR
1. MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
pemilu dan bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun di Ibukota Negara.
(psl. 2 UUD 1945)
2. Tugas MPR adalah mengubah dan menetapkan UUD, melantik Presiden dan
Wakil Presiden, memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya. (pasal 3 UUD 1945)
3. Masa jabatan anggota MPR 5 tahun dan berakihir bersamaan pada saat
anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah janji. ( ps.6 UU No. 27 Tahun
2009 )
5. Pimpinan MPR terdiri atas 1 orang Ketua yang berasal dari anggota DPR dan 4
orang wakil Ketua yang terdiri atas 2 orang dari anggota DPR dan 2 orang
dari anggota DPD yang ditetapkan dalam sidang paripurna MPR. (Pasal 14
ayat 1 UU No. 27 Tahun 2009).
6. Pimpinan MPR dari DPR dipilih secara musyawarah untuk mufakat, bila
musyawarah gagal lakukan voting di DPR, dan ditetapkan dalam rapat
paripurna DPR ( pasal 14 ayat 2 dan 3 UU No. 27 Tahun 2009)
7. Pimpinan MPR dari DPD dipilih secara musyawarah untuk mufakat, bila
musyawarah gagal lakukan voting di DPD, dan ditetapkan dalam sidang
paripurna DPD. ( pasal 14 ayat 4 dan 5 UU No. 27 Tahun 2009) .
Lembaga PRESIDEN :
Pasal 6 A UUD 1945 menetapkan cara memilih Presiden dan atau Wakil
Presiden
1. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat.
2. Diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
3. Calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang dapat suara 50 % dengan 20
% suara setiap provinsi yang tersebar lebih dari ½ (setengah) jumlah provinsi
dilantik jadi Presiden dan Wakil Presiden.
4. Dalam hal tidak ada pasangan capres dan cawapres terpilih, pasangan yang
memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih oleh rakyat secara
langsung dan suara yang terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil
Presiden.
5. Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden diatur dalam
UU.
Presiden dan Wakil Presiden memangku jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk 1 kali masa
jabatan.
Lembaga DPR
Lembaga DPR dalam UUD 1945 amandemen, DPR diatur dalam Bab VII
tentang DPR, pasal 19, 20, 20 A, 21, 22, 22 B.
Pasal 20
1. DPR memegang kekuasan membentuk UU.
2. Setiap RUU dibahas DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama.
3. Jika RUU tidak mendapat persetujuan bersama, RUU itu tidak boleh
diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu.
4. Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi
UU.
5. RUU yang telah disetujui bersama tidak disahkan Presiden, dalam waktu
30 hari sejak RUU tersebut disetujui, maka RUU tersebut sah jadi UU
dan wajib diundangkan.
Pasal 20 A
1. DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, fungsi pengawasan.
2. Dalam melaksanakan fungsi, DPR punya hak interpelasi, hak angket, hak
menyatakan pendapat.
3. Setiap anggota DPR punya hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul
dan pendapat serta hak imunitas.
4. Ketentuan tentang hak DPR dan hak anggota DPR diatur dalam UU.
Dalam UUD 1945 amandemen, DPD diatur dalam Bab VII A tentang DPD pasal
22 C dan 22 D.
Pasal 22 C
Lembaga KPU
Pemilihan umum diatur dalam UUD 1945 amandemen Pada Bab VII B tentang
Pemilihan Umum
Pasal 22 E
Bank sentral dalam UUD 1945 amandemen diatur dalam Bab VIII tentang hal
keuangan, pasal 23 D bunyinya :
Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab dan independensinya diatur dengan undang-undang.
Gubernur, Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat
oleh Presiden dangan persetujuan DPR. (pasal 41 ayat 1 UU No. 3 tahun 2004)
Anggota Dewan Gubernur diangkat dalam masa jabatan 5 tahun, dapat diangkat
sekali lagi dalam jabatan yang sama. (pasal 41 ayat 5 No. UU No. 3 tahun 2004)
Lembaga BPK
Lembaga BPK dalam UUD 1945 amandemen, diatur dalam BAB VIII A
tentang BPK pasal 23 E, 23 F, 23 G.
Adapun pasal-pasal tersebut menetapkan bahwa:
Pasal 23 E
1. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri.
2. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD dan
DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 23 F
1. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD dan diresmikan oleh Presiden.
2. Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota.
Pasal 23 G
1. BPK berkedudukan di Ibukota negara dan memiliki perwakilan disetiap
provinsi.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai BPK diatur dengan undang-undang.
Pasal 24 A
Pasal 24 a
1. MA berwenang :
mengadili pada tingkat kasasi
menguji peraturan per-uu-an dibawah UU terhadap UU
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh UU
2. Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, profesional dan berpengalaman di bidang hukum.
3. Calon hakim agung diusulkan oleh KY kepada DPR untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim
agung oleh Presiden.
4. Ketua dan Wakil Ketua MA dipilih dari dan oleh hakim agung.
5. Susunan, kedudukan, keanggotaan dan hukum acara MA serta badan
peradilan dibawahnya diatur dengan UU. ( UU No. 24 Tahun 2004, UU
14 Tahun 1985 juncto UU No. 5 Tahun 2004, UU No. 2 Tahun 1986
juncto UU No. 8 Tahun 2004)
Pasal 24
Lembaga Negara menurut UUD 1945 yang asli mengenal lembaga tinggi
dan tertinggi negara, sehingga kedudukan lembaga tidak setingkat. Oleh
karena itu lembaga tinggi bertanggung jawab kepada rakyat melalui lembaga
tertinggi yaitu MPR. Dilain sisi ketua lembaga negara selain MPR dan DPR
ditunjuk oleh Presiden untuk masa waktu 5 tahun.
Lembaga Negara menurut UUD 1945 amandemen, kita hanya
mengenal lembaga negara saja, sehingga kedudukan semua lembaga negara
tersebut setingkat, yang membedakannya hanyalah tugas pokok dan
fungsinya saja. Ketua setiap lembaga negara dipilih oleh anggota dan dari
anggota, anggota yang terpilih jadi ketua itulah yang dilantik oleh Presiden.
Kecuali Ketua MPR diresmikan dengan keputusan MPR, Ketua DPD
diresmikan dengan keputusan DPD, Ketua DPR diresmikan dengan keputusan
DPR. Kemudian dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung.