Anda di halaman 1dari 11

MATERI VI

LEMBAGA NEGARA INDONESIA

A. Nama Lembaga negara menurut UUD 1945 yang asli


Adapun nama lembaga tinggi dan tertinggi negara menurut UUD 1945 yang
asli adalah :

1. MPR (tertinggi) pasal 2, 3, 37


2. Presiden (tinggi) pasal 4 sampai 15.
3. DPA (tinggi) pasal 16.
4. DPR (tinggi) pasal 19 sampai 22.
5. BPK (tinggi) pasal 23 ayat 5.
6. MA (tinggi) pasal 24, 25.

Jadi MPR merupakan lembaga negara yang tertinggi diantara lembaga negara
yang lainnya, sehingga lembaga tinggi negara punya kewajiban melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada MPR. Kedaulatan tertinggi ditangan rakyat
dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2).Tugas MPR adalah
menetapkan UUD 1945 dan GBHN (pasal 3), memilih Presiden dan Wakil
Presiden (pasal 6), Merobah UUD (pasal 37). Anggota MPR terdiri dari
Anggota DPR ditambah dengan utusan daerah dan golongan-golongan.
Dalam pelaksanaannya Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum sekali
5 tahun dan sebagian kecil ditunjuk oleh Presiden dari kalangan ABRI/ POLRI.
Utusan daerah ditunjuk oleh Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I bersangkutan
sebanyak 4 orang dan Gubernur sebagai ketuanya. Untuk utusan golongan
ditunjuk oleh Mendagri.

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR dengan suara
terbanyak untuk masa 5 tahun kemudian dapat dipilih kembali.( Pasal 6 ayat 2
dan pasal 7 UUD 1945). Kedudukan Presiden menurut UUD 1945 adalah
sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Pembentuk UU dengan
persetujuan DPR. Menteri-Menteri adalah pembantu Presiden jadi Menteri
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

DPA bertugas memberikan jawaban atas pertanyaan Presiden dan berhak


mengajukan usul kepada pemerintah. (pasal 16 ayat 2 UUD 1945) kenggotaan
DPA diisi atas penunjukan Presiden sebanyak 45 orang., dengan masa jabatan 5
tahun.
DPR bertugas memberikan persetujuan kepada Presiden dalam pembentukan
UU, (pasal 5 dan pasal 20 UUD 1945). Pengisian keanggotaan DPR dilakukan
dengan pemilihan umum oleh partai politik. Dan sebagian diangkat oleh
Presiden dari ABRI/POLRI.

BPK bertugas memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara yang


dikelola oleh pemerintah dan lembaga negara lainnya. Ketua BPK ditunjuk oleh
Presiden sedangkan anggota dewan BPK dibentuk oleh Ketua BPK untuk
jangka waktu 5 tahun.

MA bertugas mengadili perkara kasasi, mengawasi jalannya pengadilan di


bawah MA. Menilai peraturan perundangan dibawah UU dengan alasan
bertentangan dengan UU. Ketua MA ditunjuk oleh Presiden, sedangkan hakim
agung ditetapkan oleh Ketua MA.

B. Nama Lembaga negara menurut UUD 1945 amandemen


Setelah dilakukan amandemen UUD 1945 sejak tahun 1999, maka terjadi
perubahan besar-besaran tentang nama dan tugas lembaga negara. Adapun nama
lembaga negara menurut UUD 1945 amandemen yaitu :

1. M P R pasal 2, 3, 7 A, 7 B, 8, 37
2. Presiden pasal 4 sampai pasal 16
3. D P R pasal 7 B, 19 sampai 22 B
4. D P D pasal 22 C, 22 D
5. K P U pasal 22 E ayat (5)
6. B I pasal 23 D
7. B P K pasal 23 E, 23 F, 23 G
8. M A pasal 24, 24 A
9. M K pasal 24, 24 C
10. KY pasal 24 B

C. Tugas dan Fungsi Lembaga negara menurut UUD NRI T 1945 amandemen

Lembaga MPR
1. MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
pemilu dan bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun di Ibukota Negara.
(psl. 2 UUD 1945)
2. Tugas MPR adalah mengubah dan menetapkan UUD, melantik Presiden dan
Wakil Presiden, memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya. (pasal 3 UUD 1945)

3. Masa jabatan anggota MPR 5 tahun dan berakihir bersamaan pada saat
anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah janji. ( ps.6 UU No. 27 Tahun
2009 )

4. Sebelum memangku jabatan anggota MPR mengucapkan sumpah janji


bersama-sama yang dipandu oleh Ketua MA dalam sidang paripurna MPR.
(pasal 7 UU No. 27 Tahun 2009 )

5. Pimpinan MPR terdiri atas 1 orang Ketua yang berasal dari anggota DPR dan 4
orang wakil Ketua yang terdiri atas 2 orang dari anggota DPR dan 2 orang
dari anggota DPD yang ditetapkan dalam sidang paripurna MPR. (Pasal 14
ayat 1 UU No. 27 Tahun 2009).

6. Pimpinan MPR dari DPR dipilih secara musyawarah untuk mufakat, bila
musyawarah gagal lakukan voting di DPR, dan ditetapkan dalam rapat
paripurna DPR ( pasal 14 ayat 2 dan 3 UU No. 27 Tahun 2009)

7. Pimpinan MPR dari DPD dipilih secara musyawarah untuk mufakat, bila
musyawarah gagal lakukan voting di DPD, dan ditetapkan dalam sidang
paripurna DPD. ( pasal 14 ayat 4 dan 5 UU No. 27 Tahun 2009) .

8. Sebelum pimpinan MPR terbentuk maka dipimpin oleh. pimpinan sementara


yaitu Ketua DPR sebagai Ketua sementara MPR dan Ketua DPD sebagai
wakil Ketua sementara ( pasal 14 ayat 7 UU No. 27 Tahun 2009).

Lembaga PRESIDEN :

Pasal 6 A UUD 1945 menetapkan cara memilih Presiden dan atau Wakil
Presiden

1. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat.
2. Diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
3. Calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang dapat suara 50 % dengan 20
% suara setiap provinsi yang tersebar lebih dari ½ (setengah) jumlah provinsi
dilantik jadi Presiden dan Wakil Presiden.
4. Dalam hal tidak ada pasangan capres dan cawapres terpilih, pasangan yang
memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih oleh rakyat secara
langsung dan suara yang terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil
Presiden.
5. Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden diatur dalam
UU.

Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden


Pasal 7 UUD 1945 menetapkan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden
adalah :

Presiden dan Wakil Presiden memangku jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk 1 kali masa
jabatan.

Tugas - Kewajiban - Wewenang Presiden :

1. Pemegang kekuasaan pemerintahan negara. Ps.4


2. Berhak mengajukan RUU pada DPR. Psl. 5 (1).
3. Menetapkan PP untuk menjalankan UU. Psl. 5 (2).
4. Memegang kekuasaan tertinggi AD, AL, AU. Ps. 10
5. Dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain. (pasal 11)
6. Menyatakan negara dalam keadaan bahaya. (Ps.12)
7. Mengangkat duta dan konsul. (ps. 13 ayat 1)
8. Menerima duta (pasal 1 3 ayat 3)
9. Memberi grasi, rehabilitasi, amnesti, abolisi. (pasal 14)
10. Memberi gelar, tanda jasa dan lain tanda kehormatan. (pasal 15)
11. Membentuk Dewan Pertimbangan Presiden (DEPERPRES) yang betugas
memberi nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. (Ps. 16)

Lembaga DPR
Lembaga DPR dalam UUD 1945 amandemen, DPR diatur dalam Bab VII
tentang DPR, pasal 19, 20, 20 A, 21, 22, 22 B.

Selanjutnya pasal-pasal dalam UUD 1945 tersebut menetapkan sbb :


Pasal 19
1. Anggota DPR dipilih melalui pemilu
2. Susunan DPR diatur dengan UU.
3. DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Pasal 20
1. DPR memegang kekuasan membentuk UU.
2. Setiap RUU dibahas DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama.
3. Jika RUU tidak mendapat persetujuan bersama, RUU itu tidak boleh
diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu.
4. Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi
UU.
5. RUU yang telah disetujui bersama tidak disahkan Presiden, dalam waktu
30 hari sejak RUU tersebut disetujui, maka RUU tersebut sah jadi UU
dan wajib diundangkan.

Pasal 20 A
1. DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, fungsi pengawasan.
2. Dalam melaksanakan fungsi, DPR punya hak interpelasi, hak angket, hak
menyatakan pendapat.
3. Setiap anggota DPR punya hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul
dan pendapat serta hak imunitas.
4. Ketentuan tentang hak DPR dan hak anggota DPR diatur dalam UU.

Fungsi DPR menurut pasal 70 UU No. 27 tahun 2009 adalah :


1. Legislasi : dilaksanalan sebagai pertwujudan DPR selaku pemegang
kekuasaan membentuk UU.
2. Anggaran : dilaksanakan untuk membahasa dan memberikan
persetujuanatau tidak memberikan persetujuanterhdap RUU
APBN yang diajukan Presiden
3. Pengawasan : dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan UU
dan APBN.
Lembaga DPD

Dalam UUD 1945 amandemen, DPD diatur dalam Bab VII A tentang DPD pasal
22 C dan 22 D.

Pasal-pasal tersebut menetapkan bahwa :

Pasal 22 C

1. Anggota DPD dipilih setiap provinsi melalui pemilihan umum.


2. Jumlah anggota tiap provinsi sama.
3. Jumlah anggota DPD seluruhnya tidak lebih dari sepertiga anggota DPR.
4. DPD "bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
5. Susunan dan kedudukan DPD diatur dalam undang-undang
.
Pasal 22 D
1. DPD dapat mengajukan RUU pada DPR yang berkaitan dengan :
 otonomi daerah
 hubungan pusat dan daerah.
 pembentukan daerah
 pemekaran daerah
 penggabungan daerah
 pengelolaan sumber daya alam
 pengelolaan suiaber daya ekonomi lain
 perimbangan keuangan pusat – daerah

2. DPD ikut membahas RUU berkaitan dengan angka 1 diatas.


3. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas:
- RUU APBN
- RUU berkaitan dengan pajak.
- RUU berkaitan dengan pendidikan
- RUU berkaitan Dengan agama

4. DPD dapat melakukan pengawasan pelaksanaan UU berkaiatan dengan


angka 1 diatas.
5. DPD menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindak lanjuti.
6. Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya yang syarat-syarat dan
tata caranya diatur dalam UU. ( lihat UU No. 27 Tahun 2009)

Lembaga KPU

Pemilihan umum diatur dalam UUD 1945 amandemen Pada Bab VII B tentang
Pemilihan Umum

Pasal 22 E

1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur


dan adil setiap 5 tahun sekali.
2. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden dan DPRD.
3. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPRD, adalah partai
politik.
4. Peserta pemilu untuk memilih anggota DPD adalah perseorangan.
5. Pemilihan diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum yang
bersifat nasional, tetap dan mandiri.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-
undang. (UU KPU saat ini adalah UU No. 15 Tahun 2011, silahkan dibaca)

Lembaga BANK SENTRAL (BI)

Bank sentral dalam UUD 1945 amandemen diatur dalam Bab VIII tentang hal
keuangan, pasal 23 D bunyinya :
Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab dan independensinya diatur dengan undang-undang.

UU yang dimaksud untuk saat ini adalah :

a. UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia

b. UU No. 3 tahun 2004 tentang perubahan UU No. 23 tahun 1999

Status Lembaga Bank Sentral

Pasal 4 UU No. 3 tahun 2004

1. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia

2. Bank Indonesia adalah lembaga Negara yang independen dalam


melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan
pemerintah dan atau pihak lain.

3. Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan UU ini. (badan hukum


publik – penjelasan UU).

Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan UU berkedudukan di


Ibukota Negara Republik Indonesia.

Bank Indonesia dapat mempunyai kantor-kantor di dalam dan di luar wilayah


Negara Republik Indonesia. (pasal 5 UU No. 23 tahun 1999)

Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai


rupiah. (pasal 7 ayat 1 UU No. 3 tahun 2004)

Tugas Bank Indonesia adalah : (pasal 8 UU No. 23 tahun 1999)


 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
 Mengatur dan mengawasi bank
Catatan : (sejak terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan UU No. 21
Tahun 2011 maka fungsi pengawasan perbankan mulai 1
januari 2014 dilakukan oleh OJK)

Dewan Gubernur terdiri dari: (pasal 37 UU No. 23 tahun 1999)


 1 Orang Gubernur dan 1 orang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil Gubernur.
 Deputi Gubernur sekurangnya 4 orang dan sebanyak 7 orang, kemudian hal ini
diubah oleh UU No. 3 tahun 2004 dalam penjelasan yang berbunyi :
“ jumlah anggota Dewan Gubernur di sesuaikan setelah fungsi pengawasan
bank dialihkan kepada lembaga pengawasan sector jasa keuangan dengan
mempertimbangkan prinsip efisiensi.”

 Gubernur, Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat
oleh Presiden dangan persetujuan DPR. (pasal 41 ayat 1 UU No. 3 tahun 2004)
 Anggota Dewan Gubernur diangkat dalam masa jabatan 5 tahun, dapat diangkat
sekali lagi dalam jabatan yang sama. (pasal 41 ayat 5 No. UU No. 3 tahun 2004)

Lembaga BPK

Lembaga BPK dalam UUD 1945 amandemen, diatur dalam BAB VIII A
tentang BPK pasal 23 E, 23 F, 23 G.
Adapun pasal-pasal tersebut menetapkan bahwa:
Pasal 23 E
1. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri.
2. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD dan
DPRD sesuai dengan kewenangannya.

3. Hasil pemeriksaan tersebut ditindak lanjuti oleh lembaga perwakilan


dan atau badan sesuai dengan undang-undang.

Pasal 23 F
1. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD dan diresmikan oleh Presiden.
2. Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota.

Pasal 23 G
1. BPK berkedudukan di Ibukota negara dan memiliki perwakilan disetiap
provinsi.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai BPK diatur dengan undang-undang.

Karena pasal 23 G ayat 2 menghendaki BPK diatur lebih. lanjut dengan


undang-undang, maka undang-undang yang dimaksud saat ini adalah UU
No. 15 Tahun 2006 tentang BPK.

Status Lembaga BPK

Berhubung BPK menurut pasal 23 E ayat 1 merupakan lembaga yang bebas


dan mandiri, maka UU No. 15 tahun 2006 tentang BPK, menegaskan
bahwa :
1. BPK merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri
dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
(psl. 2)
2. BPK berkedudukan di Ibukota negara. (pasal 3 ayat 1 )
3. BPK memiliki perwakilan disetiap provinsi. (pasal 3 ayat 2)
4. Pembentukan perwakilan disetiap provinsi dengan keputusan BPK
dengan mempertimbangkan keuangan negara. (pasl 3 ayat 3

Keanggotaan ( UU No. 15 Tahun 2006 )


1. BPK mempunyai 9 orang anggota diresmikan dengan keputusan
Presiden (psl. 4 ayat 1)
2. Susunan BPK terdiri dari 1 ketua merangkap anggota, 1 wakil ketua
merangkap anggota dan 7 orang anggota. (pasal 4 ayat 2)
3. Masa jabatan anggota BPK 5 tahun sesudahnya dapat dipilih
kembali untuk satu kali masa jabatan. (psl. 5 ayat 1)
4. Anggota BPK dipilih oleh DPR (pasal 14)

Lembaga MAHKAMAH AGUNG (MA)

Lembaga Mahkamah Agung dalam UUD 1945 amandemen diatur dalam


Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24, 24 A.

Pasal 24 A

1. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk


menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.
2. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, Iingkungan peradilan militer,
Iingkungan peradilan tata usaha, negara dan sebuah Mahkamah
Konstitusi
3. Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan
kehakiman diatur dalam undang-undang.

Pasal 24 a

1. MA berwenang :
 mengadili pada tingkat kasasi
 menguji peraturan per-uu-an dibawah UU terhadap UU
 mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh UU
2. Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, profesional dan berpengalaman di bidang hukum.
3. Calon hakim agung diusulkan oleh KY kepada DPR untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim
agung oleh Presiden.
4. Ketua dan Wakil Ketua MA dipilih dari dan oleh hakim agung.
5. Susunan, kedudukan, keanggotaan dan hukum acara MA serta badan
peradilan dibawahnya diatur dengan UU. ( UU No. 24 Tahun 2004, UU
14 Tahun 1985 juncto UU No. 5 Tahun 2004, UU No. 2 Tahun 1986
juncto UU No. 8 Tahun 2004)

Lembaga MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)

Lembaga MK dalam UUD – 1945 diatur dalam Bab IX tentang


Kehakiman pasal 24, 24 C.

Adapun pasal-pasal tersebut menetapkan bahwa :

Pasal 24

1 Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk


menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.
2. Kekuasaan kehakiman dilakukan …oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
Pasal 24C

1. MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang


putusannya bersifat final untuk :

 Menguji UU terhadap UUD 1945


 Memutus sengketa wewenang lembaga negara
 Memutus pembubaran partai politik
 Memutus perselisihan hasil pemilu

2. MK wajib memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan


pelanggaran oleh Presiden dan atau Wakil Presiden menurut UUD 1945
3. MK mempunyai 9 anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh
Presiden, yang diajukan oleh :
 3 orang dari Mahkamah Agung
 3 orang dari DPR
 3 orang dari Presiden
4. UU tentang MK saat ini adalah UU No. 24 Tahun 2008 tentang MK

Lembaga KOMISI YUDISIAL (KY)


Dasar hukum Komisi Yudisial dalam UUD 1945 amandemen dimuat dalam
Bab IX tentang kekuasaan kehakiman pasal 24 B, isinya :

1. KY bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim


agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakan serta perilaku hakim
2. Anggota KY harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
3. Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan
persetujuan DPR.
4. Susunan, kedudukan dan keanggotaan KY diatur dengan undang-
undang.:

D. Perbedaan Lembaga Negara menurut UUD 1945 asli dengan yang


Amandemen

Lembaga Negara menurut UUD 1945 yang asli mengenal lembaga tinggi
dan tertinggi negara, sehingga kedudukan lembaga tidak setingkat. Oleh
karena itu lembaga tinggi bertanggung jawab kepada rakyat melalui lembaga
tertinggi yaitu MPR. Dilain sisi ketua lembaga negara selain MPR dan DPR
ditunjuk oleh Presiden untuk masa waktu 5 tahun.
Lembaga Negara menurut UUD 1945 amandemen, kita hanya
mengenal lembaga negara saja, sehingga kedudukan semua lembaga negara
tersebut setingkat, yang membedakannya hanyalah tugas pokok dan
fungsinya saja. Ketua setiap lembaga negara dipilih oleh anggota dan dari
anggota, anggota yang terpilih jadi ketua itulah yang dilantik oleh Presiden.
Kecuali Ketua MPR diresmikan dengan keputusan MPR, Ketua DPD
diresmikan dengan keputusan DPD, Ketua DPR diresmikan dengan keputusan
DPR. Kemudian dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung.

Anda mungkin juga menyukai