Anda di halaman 1dari 18

MPR

LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD 1945


SETELAH DIAMANDEMEN
UUD-1945

MA MK KJ BPK MPR DPD DPR PRESIDEN


Pasal 24 Pasal Pasal Pasal Pasal 2 Pasal Pasal 19 Pasal 4
ayat (2) 24C ayat 23E 22C
24B
(1)

NOTE:
MPR : MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
PRESIDEN
DPR : DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DPD : DEWAN PERWAKILAN DAERAH
BPK : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
MA : MAHKAMAH AGUNG
MK : MAHKAMAH KONSTITUSI
KJ : KOMISI YUDISIAL
KPU : KOMISI PEMILIHAN UMUM????
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

ANGGOTA DPR
MPR
ANGGOTA DPD
DIPILIH MELALUI PASAL 2 (1) DIPILIH MELALUI
PEMILU PEMILU

WEWENANG
 Mengubah dan menetapkan UUD  Memilih Wakil Presiden dan dua calon yang
(Pasal 3 (1) dan Pasal 37) diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
 Melantik Presiden dan/atau kekosongan Wakil Presiden (Pasal 8 (2))
Wakil Presiden  Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
 Memberhentikan pasangan calon dan Wakil Presiden yang
Presidendan/atau Wakil Presiden diusulkan oleh Parpol atau gabungan parpol yang
dalam masa jabatannya pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya
menurut UUD (Pasal 3 (3)) meraih suara terbanyak pertama dan kedua
dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai
berakhir masa jabatannya, Jika Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan (Pasal 8 (3))
1. Susunan Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri
(Pasal 2 ayat 1 atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
UUD 1945) yang dipilih melalui Pemilihan umum.

MPR merupakan Lembaga


2. Kedudukan Permusyawaratan Rakyat yang
berkedudukan sebagai Lembaga Negara.

3.Jumlah  575 orang anggota DPR


Anggota  136 orang anggota DPD, setiap
Propinsi = 4 orang

4.Keanggotaan
dan Keanggotaan MPR diresmikan
Pemberhentian dengan Keputusan Presiden
1. Syarat menjadi anggota MPR
Dalam UU MD3 tidak diatur secara khusus, tetapi mengingat MPR
terdiri dari anggota DPR dan DPD, maka otomatis syarat menjadi
anggota MPR sama dengan syarat untuk menjadi anggota DPR dan
DPD yang diatur dalam pasal 60 UU Pemilu.

Syarat-syarat keanggotaan MPR :


 WNI berusia 21 tahun
 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Dapat berbahasa Indonesia dan cakap menulis serta membaca,
pendidikan SLTA /sederajat, berpengalaman
Kemasyarakatan/kenegaraan.
 Setia pada cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila dan
UUD 1945.
 Bukan bekas anggota organisasi terlarang
 Tidak dicabut haknya oleh putusan pengadilan.
 Tidak sedang menjalani pidana penjara berdasar putusan
pengadilan dengan hukuman 5 tahun / lebih.
 Tidak terganggu jiwa / ingatannya.
 Bertempat tinggal di wilayah Negara RI.
2. Masa Bakti
Masa jabatan Anggota MPR adalah lima tahun dan berakhir
bersamaan pada saat Anggota MPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji.
3. Pimpinan
1 (satu) orang Ketua (yang dipilih dari anggota DPR/DPD), dan 9
(sembilan) orang Wakil Ketua yang dipilih dari anggota MPR

Pimpinan MPR dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam satu paket yang
bersifat tetap.

Bakal calon pimpinan MPR berasal dari fraksi dan/atau kelompok


anggota disampaikan di dalam sidang paripurna.

Tiap fraksi dan kelompok anggota dapat mengajukan 1 (satu) orang bakal
calon pimpinan MPR.

Dipilih secara musyawarah untuk mufakat dan ditetapkan dalam rapat


paripurna MPR.

Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai dipilih dengan


pemungutan suara terbanyak.
Pimpinan MPR bertugas:
• memimpin sidang MPR dan
menyimpulkan hasil sidang untuk diambil
keputusan;
• menyusun rencana kerja dan
mengadakan pembagian kerja antara
ketua dan wakil ketua;
• menjadi juru bicara MPR;
• melaksanakan putusan MPR;
memasyarakatkan ketetapan
MPR,

memasyarakatkan Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika,
4.Tugas
MPR
mengkaji sistem
ketatanegaraan, UUD 1945,
serta pelaksanaannya, dan

menyerap aspirasi
masyarakat berkaitan dengan
pelaksanaan UUD 1945.
1. mengajukan usul pengubahan pasal UUD 1945;
2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan
5.Hak keputusan;
Anggota 3. memilih dan dipilih;
4. membela diri;
MPR 5. imunitas;
6. protokoler; dan
7. keuangan dan administratif.

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila;


2. melaksanakan UUD 1945 dan menaati peraturan
perundang-undangan;
3. memasyarakatkan Pancasila, UUD 1945, NKRI,
6.Kewajiban dan Bhinneka Tunggal Ika;
Anggota 4. mempertahankan & memelihara kerukunan
MPR nasional dan menjaga keutuhan NKRI;
5. mendahulukan kepentingan negara di atas
kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan;
6. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan
wakil daerah.

a. Sedikitnya sekali dalam 5 tahun di ibukota


negara (Pasal 2:2 UUD 1945)
7.Sidang b. Sidang-sidang lain untuk melaksanakan
tugas dan wewenang
1). Syarat Sahnya Sidang

a. Sidang untuk memutuskan usul DPR untuk


memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden harus dihadiri minimal 3/4 dari
jumlah anggota majelis dan disetujui 2/3 dari
anggota yang hadir .
b. Sidang untuk mengubah dan menetapkan
UUD harus dihadiri minimal 2/3 dari jumlah
anggota majelis (Pasal 37:3 UUD 1945 hasil
amandemen), dan disetujui 50%+1 anggota
yang hadir
c. Sidang-sidang lain harus dihadiri minimal
50% + 1 dari jumlah anggota majelis.
2) Jenis Sidang MPR

a. Sidang Umum

Sidang umum MPR adalah sidang yang dilaksanakan MPR


berdasarkan tugas dan wewenang sebagaimana yang
diamanatkan oleh konstitusi, yaitu sedikitnya sekali dalam 5
tahun, misalnya melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

b. Sidang Istimewa

o Sidang yang diselenggarakan MPR selain Sidang Umum dan


Sidang Tahunan.
o Sidang yang diselenggarakan MPR atas permintaan DPR
untuk meminta dan menilai pertanggungjawaban Presiden.
o Sidang yang diselengarakan MPR untuk mengisi lowongan
jabatan Presiden/Wapres
a. Segala putusan MPR ditetapkan dengan suara
terbanyak (Pasal 2:3 UUD 1945 hasil
amandemen.
b. Segala putusan atas usul DPR untuk
memberhentikan Presiden dan/atau wakil
Presiden harus disetujui oleh minimal 2/3 dari
8.Putusan jumlah anggota MPR yang hadir.
c. Segala putusan untuk mengubah UUD harus
disetujui 50% + 1 dari seluruh jumlah anggota
MPR (Pasal 37:4 UUD 1945 hasil amandemen).
d. Pengambilan putusan harus dilakukan dengan:
• Musyawarah untuk mencapai mufakat
• Kalau tidak berhasil sama dengan suara
terbanyak

9. Alat Kelengkapan a. Pimpinan


Majelis b. Panitia ADHOC
10. Sekretariat Jenderal MPR
Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan
adalah Aparatur Pemerintah yang berbentuk
Kesekretariatan Lembaga Negara. Setjen
MPR dipimpin oleh seorang Sekretaris
Jenderal yang berada di bawah MPR dan
bertanggung jawab kepada Pimpinan MPR.
11. Fraksi
Fraksi merupakan pengelompokan anggota MPR yang
mencerminkan konfigurasi partai politik.

Fraksi dapat dibentuk oleh partai politik yang memenuhi


ambang batas perolehan suara dalam penentuan
perolehan kursi DPR.

Setiap anggota MPR yang berasal dari anggota DPR


harus menjadi anggota salah satu fraksi

Fraksi dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja MPR dan


anggota dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil
rakyat.
Panitia ad hoc MPR terdiri atas pimpinan MPR dan
paling sedikit 5% dari jumlah anggota dan paling
banyak 10% dari jumlah anggota yang susunannya
mencerminkan unsur DPR dan unsur DPD secara
12.Panitia proporsional dari setiap fraksi dan kelompok anggota
MPR.
AD
HOC
MPR : • mempersiapkan bahan sidang
Panitia ad hoc MPR; dan
MPR bertugas: • menyusun rancangan
putusan MPR.
Perubahan UUD 1945 Tugas MPR Berkurang :

Menetapkan GBHN dan TAP MPR Mengubah


Dulu : dan menetapkan UUD, memilih Presiden dan
Wakil Presiden.

Mengubah dan menetapkan UUD, melantik


Presiden dan Wakil Presiden (tugas rutin
Sekarang : waktunya khusus), memberhentikan Presiden
dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
Perubahan Pasal-Pasal
Usul perubahan diajukan Diajukan secara tertulis dan
oleh sekurang-kurangnya 1/3 ditunjukkan dengan jelas
dari jumlah anggota MPR bagian yang diusulkan untuk
(Pasal 37 (1)) diubah beserta alasannya
(Pasal 37 (2))

MPR
Khusus mengenai Sidang MPR dihadiri sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah
bentuk Negara anggota MPR (Pasal 37 (3))
Kesatuan republik
Indonesia tidak dapat Putusan dilakukan dengan
dilakukan perubahan persetujuan sekurang-
kurangnya 50%+1 anggota dari
(Pasal 37 (5)) seluruh anggota MPR
(Pasal 37 (4))
PENGUSULAN PEMBERHENTIAN PRESIDEN
DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN
DPR MPR Presiden
Pendapat DPR bahwa Wajib menyelenggarakan dan/atau Wakil
DPR menyelenggarakan
Presiden dan/atau sidang untuk memutuskan Presiden terus
sidang paripurna untuk
Wakil Presiden telah usul DPR paling lambat 30 menjabat
meneruskan usul
melakukan pemberhentian kepada hari sejak usul diterima
pelanggaranhukum MPR (Pasal 7B (5)) (Pasal 7B (6))
ataupun telah tidak
lagi memenuhi syarat
(Pasal 7B (2))
Keputusan diambil dalam Usul DPR
rapat paripurna dihadiri tidak diterima
Pengajuan permintaan oleh sekurang-kurangnya
Dewan Perwakilan 3/4 dari jumlah anggota,
Rakyat kepada MK terbukti disetujui kurangnya 2/3
hanya dapat dilakukan jumlah yang hadir, setelah Usul DPR
dengan dukungan Presiden dan/atau Wakil
sekurang-kurangnya diterima
Presiden diberi
2/3 dari jumlah kesempatan
anggota (Pasal 7B (3)) menyampaikan penjelasan
Tidak terbukti (Pasal 7B (7))
Presiden
dan/atau Wakil
Presiden
MK diberhentikan
wajib memeriksa,
mengadili, dan
memutuskan paling
lama 90 hari setelah
permintaan diterima
(Pasal 7B (4))

Anda mungkin juga menyukai