Anda di halaman 1dari 12

Kelompok II

MajelisPermusyawaratan
Rakyat (MPR)

Kimi Ardemetri S(20)

BianConeri k(9)
Maadhin fiyya H(21)
Carissa Putri E(11)
Maria Dina N(24)
MPR ADALAH
singkatan dari Majelis Permusyawaratan
Rakyat. MPR adalah sebuah lembaga negara
yang mempunyai tugas dan wewenang
tersendiri.Salah satu tugas MPR yang
sekarang sudah berubah adalah pemilihan
presiden dan wakil presiden
Salah satu tugas MPR yang sekarang sudah berubah adalah pemilihan
presiden dan wakil presiden.

Dahulu presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR, sedangkan sekarang
presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat sendiri.

Keanggotaan MPR terdiri dari anggota DPRdan DPD yang dipilih melalui
Pemilu.

Masa tugas anggota MPR selama lima tahun dan setelah itu boleh diganti
dengan yang lain dan dipilih lewat Pemilihan Umum.

Dalam menjalankan tugasnya, MPR bersidang minimal sekali dalam lima


tahun di ibukota negara.

Segala keputusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak.


Fungsi MPR
dalam UUD 1945
Mengubah dan menetapkan UUD. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 3 ayat (1).
Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 3 ayat (2)
Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD. Fungsi
ini diatur di dalam Pasal 3 ayat (3).
Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan
Wakil Presiden. Fungsi ini diatur di dalam Pasal 8 ayat (2).
Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya
sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan. Fungsi ini diatur dalam Pasal 8 ayat (3).
HAK MPR KEWAJIBAN
MPR
Mengajukan usul pengubahan UUD NKRI Kewajiban Anggota MPR Pasal 10 Anggota MPR
tahun 1945 mempunyai kewajiban:
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila;
Menentukan sikap dan pilihan dalam Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
pengambilan keputusan Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan
perundang-undangan;
Memilih dan dipilih
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional
Membela diri dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Imunitas Indonesia;
Mendahulukan kepentingan negara di atas
Protokoler kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan; dan
Keuangan dan administratif Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil
daerah.
Tugas dan kewenangan MPR
Tugas dan Wewenang MPR Menurut UUD 1945
Tugas dan wewenang MPR diatur dalam UUD 1945 dan UU Nomor 27 Tahun 2009.
Ketentuan dalam UUD 1945 (Bab II Pasal 2 dan 3)

Pasal 2:
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang­undang.
Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu
kota negara.
Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang
terbanyak.

Pasal 3:
Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang­-
Undang Dasar.
Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.
MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UndangUndang Dasar.
Tugas MPR (Ketentuan dalam UU Nomor 27 Tahun 2009, Pasal 4)
MPR mempunyai tugas dan wewenang:

Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;


Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang
Paripurna Majelis;
Memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi
untuk memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden
dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan untuk
menyampaikan penjelasan dalam Sidang Paripurna Majelis;
Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
Memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu
enam puluh hari;
Memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya
sampai habis masa jabatanya.
DASAR HUKUM MPR:
Pasal 2 UUD 1945 :
Ayat 1 : Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum
dan diatur lebih lanjut dengan undang undang.
Ayat 2 : Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima
tahun di ibukota negara.
Dan ayat 3 : Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan
suara yang terbanyak.
Pasal 3 UUD 1945 :
Ayat 1 : Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan
Undang Undang Dasar ,
Ayat 2 : Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Dan ayat 3 : Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden
dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UndangUndang Dasar.
KEDUDUKAN MPR SEBELUM DAN
SESUDAH AMANDEMEN
Sebelum Amandemen

Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena “kekuasaan ada
di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat
Indonesia” yang berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.
Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah serta utusan golongan yang
diangkat.
Dalam praktek ketatanegaraan, MPR pernah menetapkan antara lain:

Presiden, sebagai presiden seumur hidup.


Presiden yang dipilih secara terus menerus sampai 7 (tujuh) kali berturut turut.
Memberhentikan sebagai pejabat presiden.
Meminta presiden untuk mundur dari jabatannya.
Tidak memperpanjang masa jabatan sebagai presiden.
Lembaga Negara yang paling mungkin menandingi MPR adalah Presiden, yaitu dengan memanfaatkan
kekuatan partai politik yang paling banyak menduduki kursi di MPR.
Sesudah Amandemen

Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi


negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.
Menghilangkan supremasi kewenangannya.
Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
Dapat Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena
presiden dipilih secara langsung melalui pemilu).
Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang
dipilih secara langsung melalui pemilu.
Sekian Pembahasan dari kelompok Kami

Thank you for


listening!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakakatuh

Anda mungkin juga menyukai