Anda di halaman 1dari 3

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau cukup disebut Majelis


Permusyawaratan Rakyat (MPR-RI atau MPR) adalah lembaga legislatif dikameral yang
merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. MPR
merupakan salah satu lembaga Negara menurut UUD NRI Tahun 1945. Sebelum amandemen,
MPR merupakan lembaga tertinggi Negara. Namun setelah amandemen, MPR menjadi lembaga
Negara yang sejajar kedudukannya dengan lembaga-lembaga Negara lainnya.

Susunan anggota MPR diatur dalam UUD NRI 1945 Pasal 2 Ayat 1, yaitu “Majelis
Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan
perwakilan Daerah yang dipilih melai pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-
undang.” Jumlah anggota MPR periode 2014-2019 adalah 629 orang, terdiri atas 560 anggota
DPR dan 129 anggota DPD.

Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) melakukan sidang sedikitnya sekali dalam lima


tahun di ibukota Negara seperti yang diatur dalam Pasal 2 Ayat 2 UUD NRI Tahun 1945.
Namun, jika diperlukan, MPR dapat bersidang lebih dari sekali dalam lima tahun dengan
mengadakan sidang istimewa. Undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan MPR
adalah UU No.17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menggantikan
UU No. 22 tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.

Tujuan MPR

A. Wewenang
Adapun wewenang MPR adalah:
1. Mengubah dan menetapkan UUD NRI Tahun 1945;
2. Melantik presiden dan/atau wakil presiden hasil pemilihan umum;
3. Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan presiden dan/atau wakil
presiden dalam masa jabatannya, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan
bahwa presiden dan/atau wakil presiden terbukti melakukan pelanggaran
hukum berupa penghianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa presiden
dan/atau wakil pesiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau
wakil presiden;
4. Melantik wakil presien menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya;
5. Memilih wakil presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh presiden
dalam masa jabatannya; serta
6. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan, dari 2 (dua) pasangan calon presiden dan wakil
presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang
pasangan calon presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir
masa jabatannya

B. Cara pelantikan

Menurut UU No. 17 Tahun 2014, susunan dan keanggotaan MPR adalah sebagai berikut.

a) MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
b) Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan presiden.
c) Masa jabatan anggota MPR adalah lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota
MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
C. Tugas dan Wewenang
a) Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.
b) Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam
sidang paripurna MPR.
c) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah
presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan di dalam sidang paripurna MPR.
d) Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa
jabatannya.
e) Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya
dalam waktu enam puluh hari.
f) Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon
presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu tiga puluh hari.

g) Struktur Organisasi
h) Hak istimewa

i) Sidang

Anda mungkin juga menyukai