Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

TUGAS DAN WEWENANG MPR

Di susun oleh :

Kelompok 1
( X IPA-5 )

1. Heriansyah Riad Nst


2. Daffa A. Matondang
3. Putra Ari Fadilla Minka
4. Anggi Melati
5. Ira Delima
6. Eva Zulkani Munthe
TUGAS DAN WEWENANG MPR
(MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT)

TUGAS DAN WEWENANG MPR :


1. Menetapkan dan mengubah UUD;
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden melalui pemilihan umum dan sidang Paripurna
MPR;
3. Memutuskan usul dari DPR yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatan setelah diberikan
kesempatan untuk menjelaskan pendapatnya dalam sidang Paripurna MPR;
4. Melakukan pelantikan kepada Wakil Presiden untuk menjadi Presiden selanjutnya jika
Presiden sebelumnya telah diberhentikan, mangkat, berhenti maupun tidak sanggup
melakukan kewajibannya dalam masa jabatan yang telah ditentukan.
5. Melakukan pemilihan Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan oleh Presiden jika
jabatan Wakil Presiden telah kosong dalam masa jabatannya yaitu paling lambat 60 hari.
6. Melakukan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden jika keduanya bersama sama berhenti
dari jabatannya tetapi masih dalam masa jabatan. Maka tugas dan wewenang MPR memilih
Presiden dan Wakil Presiden dari dua paket calon yang diusulkan oleh gabungan partai politik
atau partai politik, paling lambat 30 hari.
7. Melakukan penetapan peraturan kode etik dan tata tertib MPR.

Pelaksanaan tugas dan wewenang MPR dilengkapi dengan hak hak setiap
anggota yang meliputi (diatur dalam Pasal 12 UU No. 22 Tahun 2003):

1. Mengusulkan perubahan pasal yang terdapat dalam UUD;


2. Memutuskan pilihan dan sikap dalam mengambil keputusan;
3. Dapat dipilih dan memilih;
4. Imunitas
5. Administratif dan keuangan;
6. Protokoler.

Selain tugas dan wewenanag MPR diatas, adapula kewajiban dari setiap
anggotanya yang meliputi : (diatur dalam Pasal 13 UU No. 22 Tahun 2003)

1. Menerapkan Pancasila;
2. Melaksanakan peraturan perundang undangan dan UUD RI 1945.
3. Mementingkan kepentingan negara dibandingkan kepentingan kelompok, golongan dan
pribadi;
4. Melakukan peran sebagai wakil daerah dan wakil rakyat.

KESIMPULAN
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam benak rakyat Indonesia sudah sangat
dikenal dan melekat di hati sanubari hampir seluruh rakyat Indonesia. Keberadaan MPR
sudah dikumandangkan sejak berdirinya Republik ini dan secara resmi telah disebut dalam
UUD 1945. Pada awalnya MPR diposisikan sebagai lembaga representatif penjelmaan
seluruh rakyat Indonesia dan pemegang kedaulatan rakyat yang berkedudukan sebagai
lembaga negara tertinggi. MPR berwenang memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden, oleh karenanya Presiden bertanggungjawab kepada MPR karena Presiden sebagai
mandataris MPR. Lembaga ini juga berwenang merubah dan menetapkan undang-undang
dasar, serta menetapkan garis-garis besar haluan negara.

Pada masa reformasi, posisi MPR telah mengalami reposisi dengan dilakukannya
perubahan UUD 1945. MPR tidak lagi ditempatkan sebagai lembaga tertinggi negara tetapi
berkedudukan sebagai lembaga negara yang statusnya menjadi tidak jelas antara sebagai
joint session ataukah permanent body. MPR hanyalah sebuah perkumpulan anggota DPR
dan anggota DPD yang terjadi secara rutin untuk 5 tahun sekali atau bila ada kejadian-
kejadian insidental yang menyangkut penyimpangan tugas yang dilakukan Presiden dan/atau
Wakil Presiden berdasar Undang-Undang Dasar atau bila terjadi hal yang menyebabkan
tidak berfungsinya Presiden dan/atau Wakil Presiden seperti sebab berhalangan tetap atau
sudah tidak memenuhi syarat lagi. Kewenangan MPR yang lain yang masih dipertahankan
adalah MPR berwenang mengubah dan menetapkan Undang- Undang Dasar. Kewenangan
MPR inipun sifatnya insidental, artinya tidak secara rutin dilakukan dan hanya bila ada
kemauan politik saja untuk menjalankan kewenangan ini. Dengan demikian tugas rutin MPR
hanyalah dilakukan setiap 5 tahun sekali, dan tugas kesehariannya tidak ada, oleh karenanya
diusulkan agar MPR dibubarkan saja seperti halnya DPA.
SARAN
`Dari kesimpulan diatas , dapat dikemukaakan saran saran sebagai berikut
Seharusnya MPR menyadari peranannya disuatu Lembaga Negara yang mempunyai salah
satu peranan penting seperti tempat menampung asfirasi dari masyarakat luas khususnya.
Kebijakan kebijakan atau wewenag dari MPR tersebut harus sesuai dengan keiginan
rakyat itu sendiri dan tidak menyalahgunakan wewenag tersebut untuk hal tidak perlu
dilakukan serta terus terfokus dalam menjalani tugas dengan baik untuk mendafat hasil yang
baik pula.

Anda mungkin juga menyukai