Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK

MPR c

MPR-RI
Topik
Pembahasan :
a. Sejarah Berdirinya
MPR
b. Keanggotan MPR
c . Tu g a s / We w e n a n g M P R
d. Hak dan Fungsi MPR
e. Dasar Hukum MPR dalam
Uud NRI
Anggota Kelompok :
• Arjuna Atha Ataullah (5)
• Aurelia Felisya Putri (7)
• Firas Satria Nugroho (15)
• Hanisa Almafira (18)
• Jasmine Sasikirana Handira (22)
• Sinta Amelia Putri (44)
A. Sejarah MPR
MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) adalah lembaga tinggi negara yang memiliki peran penting dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia. Berikut adalah gambaran umum mengenai sejarah MPR :

1. *Pembentukan MPR Pertama (MPR RI):*


- MPR pertama kali dibentuk setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.
- Pada awalnya, MPR memiliki kedudukan yang lebih rendah dan disebut sebagai "Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia" (BP-KNIP).

2. *Perubahan Nama dan Status:*


- Pada tahun 1960, MPR mengalami perubahan nama menjadi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan menjadi
lembaga tinggi negara yang independen.
- Pada masa itu, MPR memiliki tugas sebagai badan perwakilan rakyat dan badan konstituante.

3. *Perubahan Fungsi MPR dalam Amandemen UUD 1945:*


- Melalui Amandemen UUD 1945, MPR menjalani beberapa perubahan fungsi.
- MPR menjadi lembaga yang menetapkan undang-undang dasar, mengawasi pelaksanaan UUD, dan memilih
presiden.
A. Sejarah MPR
4. *Sistem MPR dengan Dua Dewan:*
- Setelah Amandemen UUD 1945 tahun 2002, MPR menjadi sistem dua dewan, terdiri dari Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

5. *Fungsi MPR dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden:*


- MPR memiliki kewenangan untuk memilih presiden dan wakil presiden, serta memberikan pengesahan terhadap
hasil pemilihan umum.

6. *Amandemen UUD 1945 Tahun 2002:*


- Amandemen ini memberikan kewenangan lebih besar kepada MPR, mengatur tentang pembentukan MPR,
pemilihan presiden dan wakil presiden, serta tugas dan wewenang lainnya.

7. *Perkembangan Terkini:*
- Seiring berjalannya waktu, MPR terus mengalami perkembangan dan penyesuaian sesuai dengan dinamika politik,
hukum, dan tuntutan masyarakat.
B. Keanggotaan MPR
MPR terdiri atas anggota DPR utusan daerah, dan utusan golongan, menurut aturan yang
di tetapkan undang-undang . Jumlah anggota MPR periode 2019–2024 adalah 711 orang yang
terdiri atas 575 Anggota DPR dan 136 anggota DPD sehingga seluruh rakyat, seluruh golongan,
dan seluruh daerah mempunyai wakil dalam MPR dan MPR betul-betul merupakan penjelmaan
rakyat. Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan presiden. sebelum reformasi.
C. Tugas dan Wewenang MPR

1.Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;


2.Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang
paripurna MPR;
3.Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden
dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam
sidang paripuma MPR;
4.Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;
5.Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam
puluh hari;
6. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil
presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
yang paket calon presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa
jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;
7. Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.
D. Hak dan Fungsi MPR

Hak : Fungsi :
- mengajukan usul perubahan
pasal-pasal undang-undang dasar MPR berfungsi sebagai wakil rakyat
-menentukan sikap dan pilihan Indonesia dalam menetapkan kebijakan-
dalam pengambilan keputusan kebijakan penting yang diamanatkan oleh
- memilih dan dipilih rakyat. MPR mewakili kehendak dan aspirasi
-membela diri rakyat dalam menyusun dan menetapkan
-imunitas Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
-keuangan dan administratif yang menjadi pedoman dalam pembangunan
nasional.
E. Dasar Hukum dalam UUD NRI
Dasar hukum MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945. Berikut adalah beberapa pasal dalam UUD 1945 yang
mengatur mengenai MPR:

1. *Pasal 2 Ayat (1) UUD 1945:*


- Menyebutkan bahwa MPR merupakan lembaga tinggi negara yang merupakan perwakilan tertinggi rakyat dan
memiliki kedaulatan tertinggi.

2. *Pasal 3 Ayat (1) UUD 1945:*


- Menetapkan bahwa MPR terdiri dari dua kamar, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD).

3. *Pasal 3 Ayat (2) UUD 1945:*


- Menjelaskan bahwa MPR memiliki tugas membahas dan menetapkan Undang-Undang Dasar, mengubah atau
menambahnya, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya.

4. *Pasal 3 Ayat (3) UUD 1945:*


- Menyebutkan bahwa MPR memiliki kewenangan memilih presiden dan/atau wakil presiden, memberikan
pengesahan terhadap perubahan batas wilayah negara, dan memberikan pertimbangan kepada presiden terkait
pengangkatan anggota Mahkamah Agung.
E. Dasar Hukum dalam UUD NRI
5. *Pasal 3A UUD 1945:*
- Dalam amandemen UUD 1945, ditambahkan pasal ini yang memberikan kewenangan MPR untuk membentuk Panitia
Khusus untuk membahas dan menetapkan perubahan UUD.

6. *Pasal 3B UUD 1945:*


- Menjelaskan bahwa MPR memiliki kewenangan untuk memberikan penghormatan kepada tokoh-tokoh yang berjasa bagi
negara.

7. *Pasal 3C UUD 1945:*


- Menetapkan bahwa MPR memiliki kewenangan untuk memberikan amnesti dan abolisi.

8. *Pasal 3D UUD 1945:*


- Menetapkan bahwa MPR memiliki kewenangan untuk memberikan pertimbangan terhadap pengangkatan hakim agung,
kepala kepolisian, kepala staf angkatan bersenjata, dan jaksa agung.

Dasar hukum ini memberikan landasan konstitusional bagi eksistensi dan fungsi MPR
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Setiap perubahan dalam UUD 1945 yang
melibatkan peran MPR harus melalui proses amandemen yang diatur dalam pasal-
pasal tersebut.
Sekian Presentasi dari
Kami
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai