Anda di halaman 1dari 7

Peran dan Posisi MPR Kini dan

Mendatang

Oleh. Tamsil Linrung


(Wakil Ketua MPR)

Visi MPR
MPR MENJADI RUMAH KEBANGSAAN,
PENGAWAL IDEOLOGI PANCASILA, DAN
KEDAULATAN RAKYAT

Posisi dan Kedudukan MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


sekarang ini (setelah amandemen UUD
1945) bukan lagi merupakan lembaga
tertinggi negara.

MPR adalah lembaga negara yang sederajat


dengan lembaga negara lainnya. Dengan
tidak adanya lembaga tertinggi
negara maka tidak ada lagi sebutan
lembaga tinggi negara dan lembaga tertinggi
negara. Semua lembaga yang disebutkan
dalam UUD 1945 adalah lembaga negara. 

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


merupakan lembaga pelaksana kedaulatan
rakyat oleh karena anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah
para wakil rakyat yang berasal dari
pemilihan umum. MPR bukan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat sebagaimana
tertuang dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945,
perubahan ketiga bahwa kedaulatan berada
di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang-undang dasar. Ketentuan mengenai
keanggotaan MPR tertuang dalam Pasal 2
Ayat (1) UUD 1945 sebagai berikut:
Tugas dan Wewenang MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas


anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum
dan diatur lebih  lanjut dengan undang-
undang. MPR mempunyai tugas dan
wewenang, yaitu :

Ÿ Mengubah dan menetapkan Undang-


Undang Dasar;

Ÿ Melantik presiden dan wakil presiden


berdasarkan hasil pemilihan umum dalam
sidang paripurna MPR;

Ÿ Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan


Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil
presiden dalam masa jabatannya
setelah presiden dan atau wakil presiden
diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan di dalam sidang paripuma MPR;

Ÿ Melantik wakil presiden menjadi presiden


apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat
melaksanakan kewajibannya dalam masa
jabatannya;

Ÿ Memilih wakil presiden dari dua calon yang


diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari;

Ÿ Memilih presiden dan wakil presiden apabila


keduanya berhenti secara bersamaan dalam
masa jabatannya,
dari dua paket calon presiden dan wakil
presiden yang diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politik yang paket
calon presiden dan wakil presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua
dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu tiga puluh hari;

Ÿ Menetapkan peraturan tata tertib dan kode


etik MPR.

Tugas MPR juga adalah untuk


memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI
tahun 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan
ketetapan MPR,
(diatur dalam pasal 5 huruf a dan b, undang
undang nomor 17 tahun 2014 tentang MPR,
DPR< DPD< dan DPRD)
Peran MPR Kini dan Mendatang

- Meskipun MPR saat ini tidak lagi


berkedudukan sebagai lembaga tertinggi
negara tetapi peran MPR sangat strategis
menjaga keseimbangan kekuasaan dan
mengelola darurat kekosongan kekuasaan
(presiden dan wakil presiden).

- MPR juga memiliki peran sentral dalam


menjaga dan memasyarakatkan ideologi
bangsa. Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika.

- Visi MPR sebagai "rumah kebangsaan,


pengawal ideologi Pancasila, dan
kedaulatan rakyat"
menempatkan MPR sebagai garda terdepan
dalam menjaga ideologi bangsa,
mempertahankan keutuhan NKRI,
memperjuangkan kedaulatan rakyat, dan
membangun persatuan.

- Di masa datang, MPR harus terus


meningkatkan peran strategis dan posisi
sebagai "penjaga ideologi bangsa" dengan
pendalaman dan kelengkapan perangkat
untuk memasyarakatkan ideologi bangsa
secara luas dan massif.

Anda mungkin juga menyukai