Anda di halaman 1dari 4

BOY HUTAPEA, S.

Pd

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang. (Pasal 2 Ayat 1)
Tugas/Wewenang :
a. Mengubah dan Menetapkan UUD (Pasal 3 Ayat 1)
b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 3 Ayat 2)
c. Hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD (Pasal 3 Ayat 3)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Anggota DPR dipilih melalui pemilu (Pasal 19 Ayat 1)
 Susunan DPR diatur dengan UU (Pasal 19 Ayat 2)
Fungsi DPR menurut UUD 1945 Pasal 20A Ayat 1, yaitu:
 Fungsi Legislasi : Membentuk UU Bersama Presiden
 Fungsi Anggaran : Penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara
 Fungsi Pengawasan : Pengawasan terhadap pelaksanaan UU, pengawasan terhadap pelaksanaan
APBN, dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945.
Hak – Hak anggota DPR :
 Hak Interpelasi (Pasal 20A Ayat 2)
 Hak angket (Pasal 20A Ayat 2)
 Hak menyatakan pendapat (Pasal 20A Ayat 2)
 Hak mengajukan pertanyaan (Pasal 20A Ayat 3)
 Hak menyampaikan usul dan pendapat (Pasal 20A Ayat 3)
 Hak imunitas (Pasal 20A Ayat 3)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPR)
Tugas/Wewenang DPD menurut UUD 1945 Pasal 22D :
a. Mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE
lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
b. Ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya,
serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
c. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak,
Pendidikan, dan agama.
d. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai : otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan SDA dan SDE
lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, Pendidikan dan agama, serta menyampaikan hasil
pengawasan itu kepada DPR.
4. Presiden
Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. Dalam melakukan kewajibannya
Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. (Pasal 4 UUD 1945)
BOY HUTAPEA, S.Pd

Tugas/Wewenang:
a. Membuat UU Bersama DPR (Pasal 5 Ayat 1)
b. Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 Ayat 2)
c. Menetapkan kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Pasal
10 UUD 1945)
d. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan
DPR (Pasal 11 UUD 1945)
e. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12 UUD 1945)
f. Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13
UUD 1945)
g. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (Pasal 14 Ayat 1)
h. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan MPR (Pasal 14 Ayat 2)
i. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15 UUD 1945)
j. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada Presiden (Pasal 16 UUD 1945)
k. Mengangkat dan memberhentikan Menteri-menteri negara (Pasal 17 UUD 1945)
l. Mengajukan RUU APBN (Pasal 23 Ayat 2)
5. Mahkamah Agung (MA)
 MA merupakan Lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping sebuah MK
di Indonesia. (Pasal 24 Ayat 2)
 Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, MA membawahi beberapa macam lingkungan
peradilan, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha
Negara. (Pasal 24 Ayat 2)
 Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 Ayat 1)
Tugas/Wewenang :
a. Memutuskan permohonan kasasi (tingkat banding terakhir)
b. Memeriksa dan memutuskan sengketa tentang kewenangan mengadili, dan peninjauan kembali
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
c. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang
serta mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.
6. Mahkamah Konstitusi (MK)
Tugas/Wewenang :
a. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji UUD (Pasal 24C Ayat 1)
b. Memutus sengketa kewenangan Lembaga negara yang kewenangannya diberi oleh UUD (Pasal
24C Ayat 1)
c. Memutus pembubaran partai politik (Pasal 24C Ayat 1)
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu (Pasal 24C Ayat 1)
e. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C Ayat 2)
BOY HUTAPEA, S.Pd

MK beranggotakan 9 hakim konstitusi, dimana 3 anggota diajukan oleh MA, 3 anggota diajukan oleh
DPR, dan 3 anggota diajukan oleh Presiden. (Pasal 24C Ayat 3)
7. Komisi Yudisial
 Komisi Yudisial adalah Lembaga yang mandiri yang dibentuk oleh Presiden dengan persetujuan
DPR (Pasal 24B Ayat 3)
 Anggota KY harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki
integritas dan kepribadian yang tidak tercela. (Pasal 24B Ayat 2)
Tugas/Wewenang :
Mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, dan perilaku hakim. (Pasal 24B Ayat 1)
8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Tugas/Wewenang :
a. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara (Pasal 23E Ayat 1)
b. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD, sesuai dengan kewenangannya.
(Pasal 23E Ayat 2)
c. Hasil pemeriksaan ditindaklanjuti oleh Lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan UU.
(Pasal 23E Ayat 3)
Keanggotaan dan Kedudukan BPK:
 Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh
Presiden (Pasal 23F Ayat 1)
 Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota (Pasal 23F Ayat 2)
 BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. (Pasal 23G
Ayat 1)

Tugas DPR
1. Menyusun, membahas, menetapkan, dan menyebarluaskan program legislasi nasional (Prolegnas).
2. Menyusun, membahas, dan menyebarluaskan rancangan undang-undang (RUU).
3. Menerima RUU yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), dan kebijakan pemerintah.
5. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
6. Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara yang menjadi kewenangannya,
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan terhadap perjanjian yang berakibat luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat, terkait dengan beban keuangan negara.
BOY HUTAPEA, S.Pd

7. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Melaksanakan tugas


lain yang diatur dalam undang-undang.

Wewenang DPR
Selain tugas, DPR juga memiliki sejumlah wewenang. Merujuk Pasal 71 UU Nomor 17 Tahun 2014,
DPR berwenang untuk:
1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
2. Memberikan persetujuan atau tidak terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu)
yang diajukan oleh Presiden untuk menjadi undang-undang.
3. Membahas RUU yang diajukan oleh Presiden atau DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah,
dengan mengikutsertakan DPD sebelum diambil persetujuan bersama antara DPR dan Presiden.
4. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama. Membahas bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan
memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.
5. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD atas pelaksanaan
undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
6. Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan
negara lain.
7. Memberikan persetujuan atas perjanjian internasional tertentu yang menimbulkan akibat luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat, terkait dengan beban keuangan negara dan/atau mengharuskan
perubahan atau pembentukan undang-undang.
8. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi. Amnesti adalah
pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan kepala negara kepada seseorang/sekelompok
orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu. Dalam hal ini, semua kesalahan terpidana
dihapuskan. Sedangkan, abolisi adalah penghapusan proses hukum seseorang yang sedang berjalan.
Abolisi diberikan kepada terpidana perorangan dan diberikan ketika proses pengadilan sedang atau
baru akan berlangsung.
9. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta besar dan menerima
penempatan duta besar negara lain.
10. Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
11. Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi
Yudisial (KY). Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan KY untuk ditetapkan
sebagai hakim agung oleh Presiden. Memilih 3 orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada
Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden.

Anda mungkin juga menyukai