Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH

keTATANEGARAan
INDONESIA

Oleh:
SARKAWI, SH.,MH.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2011
Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 1
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA

1 Periode 17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949

2 Periode 27 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950

3 Periode 15 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959

Periode 5 Juli 1959 (Orde Lama) s/d 11 Maret


4 1966

5 Periode 11 Maret 1966 ( Orde Baru) s/d 1998

6
Periode reformasi s/d sekarang ( Amandemen
UUD 1945, desentralisasi )

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 2


PERIODE
17 AGUSTUS 1945 s/d 27 DESEMBER 1949

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 3


PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
(17 Agustus
(17 Agustus 1945
1945 s/d
s/d 27
27 Desember
Desember 1949)
1949)

Konstitusi yg berlaku adl UUD 1945, yg


disahkan PPKI tgl 18 agustus 1945
Mnrt UUD tsb yg berdaulat adl rakyat yg
dilakukan oleh MPR (psl 1 (2) UUD 1945.
MPR bertugas dan berwenang menetapkan UUD, GBHN,
memilih dan mengangkat Presiden dan mengubah UUD
Krn besarnya kewenangan dan tugas MPR, dan bersidang
minimal sekali maka tugas sehari diserahkan ke presiden
Presiden dlm menyelenggarakan pemerintahannya dibantu
oleh wakil preside dan menteri-menterinya
Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan
tidak bertanggungjawab ke DPR.

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 4


PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
KETATANEGARAAN
(17
(17 Agustus
Agustus 1945
1945 s/d
s/d 27
27 Desember
Desember 1949)
1949)

Krn PPKI sadar bhw tidak mungkin menyelenggarakan pemerintah sesuai


UUD 1945, dlm waktu singkat, masih memerlukan masa peralihan

PPKI sepakat menetapkan empat pasal aturan peralihan dan dua ayat
tambahan
Pemerintah berlangsung dg wujud sistem presidensil, namun tgl 16
oktober 1945, wakil presiden mengeluarkan maklumat nomor x
KNIP ditugaskan sbg legislatif dan menetapkan GBHN, serta
menyetujui pekerjaan KNP sehari2 berhubung dg gentingnya
keadaan, dijalankan oleh sebuah badan pekerja yg dipilih dr mereka
dan bertanggungjawab kpd KNP.

Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan


tidak bertanggungjawab ke DPR.

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 5


4 Psl ATURAN PERALIHAN
DAN
2 Ayat ATURAN TAMBAHAN

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 6


IMPLIKASI MAKLUMAT WAKIL PRESIDEN
1. KNIP ikut menetapkan GBHN bersama-sama dg presiden;
2. KNIP bersama2 presiden menetapkan UU yg boleh mengenai
segala urusan pemerintahan
3. Kr gentingnya keadaan, maka dlm menjalankan tugas kewajiban
sehari2 dr komite nasional pusat tsb akan dijalankan oleh badan
pekerja yg beretanggung jawab kpd KNP

1. Terjadi Perubahan kedudukan KNIP dr yg semula sbg pembantu


presiden berubah menjadi MPR dan DPR;
2. Terjadi perubahan sistem pemerintahan dr sistem presidensiil menjadi
parlementer . (menteri2 bertanggungjawab kepada parlemen (KNIP)

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 7


IMPLIKASI MAKLUMAT WAKIL PRESIDEN
Ingin membentuk pemerintah yg demokratis

Maklumat pemerintah tanggal 3 Nopember 1947 tentang


pembentukan paratai-partai politik

Berlaku sistem pemerintahan parlementer multi partai

Penyimpangan thd pelaks UUD 1945 yg menganut sistem presidensiil.

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 8


PERIODE
27 DESEMBER 1949 S/D 17 AGUSTUS 1950

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 9


PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
(27 DESEMBER 1949 S/D 17 AGUSTUS 1950)

Periode ini indonesia masih dirongrong


oleh belanda yg ingin menguasai indonesia
Belanda mendirikan negara sumatera timur, negara indonesia
timur, negara pasundan, negara jawa timur, dsb guna
meruntuhkan NKRI
So Belanda mengadakan agresi I tahun 1947 dan agresi II
tahun 1948. saran PBB utk mengadakan KMB di Den Haag tgl
23 agustus 1949 sampai 2 nopember 1949
Hsl KMB al:
1. Mendirikan negara republik indonesia serikat
2. Penyerahan kedaulatan kpd RIS
3. Didirikan Uni antara RIS dg kerajaan Belanda
Sbg neg serikat, UUD 1945 tdk berlaku lagi, perlu dibuat
baru

Indo hanya neg bagian dari RIS


Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 10
SIMPULAN PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
(27 DESEMBER 1949 S/D 17 AGUSTUS 1950)

Pemerintah adl presiden dgn seorang atau


beberapa menteri
Dlm menyelenggarakan pemerintahan negara, presiden
tdk dapat diganggu gugat

Yg bertanggungjawab utk kebijaksanaan pemerintahan di


tangan menteri-menteri, baik scr bersama2 utk seluruhnya
maupun masing2 utk bagiannya sendiri2.
Segi pertanggungjawaban menteri2, mk sistem
pemerintahan berdsrkn konstitusi RIS menganut sistem
pemerintahan parlemen.
Pemilihan presiden dilakukan oleh orang2 yg dikuasakan
oleh pemerinah bagian
Selain presiden dan DPR dlm konstitusi RIS terdapat senat
yg mrpk wakil negara2 bagian/daerah bagian yg jumlahnya
Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 11
2 org utk masing2 negara bagian
Kesimpulannya : Lama periode              : 27 Desember 1949 –
15 Agustus 1950; Bentuk Negaranya Serikat (Federasi);
Bentuk Pemerintahannya  Republik; Sistem
Pemerintahannya Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
dan Konstitusinya Konstitusi RIS

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 12


PERIODE
15 AGUSTUS 1950 S/D 5 JULI 1959

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 13


PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
(15 AGUSTUS 1950 S/D 5 JULI 1959)

1. Beralku UUD 1950 yang sifatnya sementara


2. UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950
hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3. Indonesia kembali mnjd negara kesatuan dg menggunakan UUDS 1950 yg merupakan hasil
perubahan dr konstitusi RIS
4. Perubahan bentuk susunan negara dg UUDS 1950 scr resmi dinyatakan berlaku mulai 17 agustus
1950
5. Bentuk negara diatur dlm alenia IV UUDS 1950 yg intinya berbentuk Republik Kesatuan (yi: negara
bersusun tunggal)
6. Pada UUDS 1950 telah diatur dasar dan mekanisme desentralisasi daerah yaitu dg memberikan hak
penuh (otonom) kpd daerah utk mengatur wilayahnya sendiri.
7. Sistem pemerintahan parlementer (pemerintahan ada di tangan menteri)
8. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat (the king can do no wrong)
9. Pembentukan konstituante dg pemilu utk menyusun UUD RI yang akan mengganti UUDS 1950.
10. Keluarnya Dekrit presiden 5 juli 1959 (pembubaran konstituante; menetapkan UUD 1945 dan tdk
berlaku UUDS 1950; pembentukan MPRS dr anggota DPR +utusan daerah, golongan; serta
pembentukan DPAS.)
11. Bentuk Negaranya adl Kesatuan; Bentuk Pemerintahannya Republik; Sistem Pemerintahan  
Parlementer dan Konstitusi UUDS 1950

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 14


PERIODE
5 JULI 1959 (ORDE LAMA) S/D 11 MARET 1966

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 15


1. Pada masa ini dilakukan Sidang Konstituante
16 yaitu 1959 dimana
banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik, yang akhirnya
gagal membentuk UUD baru,
2. Sehingga pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan
Dekrit Presiden yang isinya memberlakukan kembali UUD 1945
menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku.
3. terdapat banyak penyimpangan UUD 1945, diantaranya:
1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA
serta Wakil   Ketua DPA menjadi Menteri Negara
2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30
September Partai Komunis Indonesia
4. Lama periode masa ini adalah   : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966 dg
Bentuk Negara   adl; Kesatuan, dan Bentuk Pemerintahannya adl
Republik serta Sistem Pemerintahan   adl: Presidensial

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH.


Periode 11 Maret 1966 ( Orde Baru) s/d 1998

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 17


1. Lama periode              : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
2. Bentuk Negara            : Kesatuan
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Sistem Pemerintahan   : Presidensial
5. Konstitusi                    : UUD 1945
6. Presiden & Wapres     :
Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)
Soeharto (27 Maret 1968 – 24 Maret 1973)
Soeharto & Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
Soeharto & Hamengkubuwono IX (23 Maret 1978 –11 Maret 1983)
Soeharto & Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)
Soeharto & Umar Wirahadikusumah (11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
Soeharto & Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)
Soeharto & BJ Habiebie (10 Maret 1998– 21 Mei 1998)

18 Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH.


Periode reformasi s/d sekarang ( Amandemen
UUD 1945, desentralisasi )

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 19


 Pada masa ini ditandai dng adanya Tuntutan Reformasi tahun 1998 untuk
melakukan perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945.
 Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada
masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada
kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada
Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat
menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang
semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan
konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar
seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan,
eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang
sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
 Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat
structuur) kesatuan ataU selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem
pemerintahan presidensiil.

Hukum Tata Negara / SARKAWI,


SH.,MH. 20
Ringkasan Peristiwanya
1. Presiden & Wapres     :
B.J Habiebie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
Abdurrahman Wahid & Megawati Soekarnoputri (20 Oktober 1999 – 23
Juli 2001)
Megawati Soekarnoputri & Hamzah Haz (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
Susilo Bambang Yudhoyono & Muhammad Jusuf Kalla
(20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009) Susilo Bambang Yudhoyono &
Boediono
(20 Oktober 2009 – 2014)
2. Bentuk Negara            : Kesatuan
3. Bentuk Pemerintahan : Republik
4. Sistem Pemerintahan   : Presidensial
5. Konstitusi             : UUD 1945
6. periode              : 21 Mei 1998 – sekarang

Hukum Tata Negara / SARKAWI,


SH.,MH. 21
TRIMAKASI
TRIMAKASI TRIMAKASI TRIMAKASI
TRIMAKASI TRIMAKASI TRIMAKASI
TRIMAKASI

Hukum Tata Negara / SARKAWI, SH.,MH. 22

Anda mungkin juga menyukai