1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahtraan social
Pada akhir sidang pertama bentuk panitia kecil yang beranggota 9 orang
yaitu : Ir.soekarno, Drs.Muh.Hatta, Abikusnu tjokrosujoso
abdulkaharmuzakir, H.A.Salin.Mr.Acahmad soebardjo, Wachid hasjin dan
Muh.yamin untuk merumuskan pandangan umum dan pendapat para anggota.
Panitia ini pada tanggal 22 juni 1945 berhasil merumuskan piagam Jakarta.
1
Prof.Dr.Drs.Abintoro Prakoso,S.H,M.S. , Pengantar HUKUM INDONESIA , edisi cetakan 1 (LaksBang PRESSindo ,
2018),74
B. SEJARAH HUKUM KETATANEGARAAN INDONESIA PERIODE
1949 - 1950
Republik Indonesia serikat (RIS) berdiri tanggal 27 desember 1949, dan sesuai
dengan perjanjian KMB maka Negara RI hanya merupakan bagian dari RIS ,
demikian pula UUD 1945 hanya berlaku untuk Negara bagian RI, dan wilayahnya
sesuai dengan Pasal 2 KRIS adalah daerah yang disebut dalam Persetujuan
Renville 17 Januari 1948 yang berbunyi : “ Peraturan-Peraturan, undang-undang
dan ketentuan tata usaha yang sudah ada pada saat konstitusi ini mulai berlaku
tetap berlaku tidak berubah sebagai peraturan-peraturan dan ketentuan-ketantuan
RIS sendiri,selama dan sekadar Peraturan-Peraturan dan ketentuan-ketentuan itu
tidak dicabut,ditambah atau atas kuasa konstitusi ini”.2
Kekuasaan Negara RIS dilakuakan oleh pemerintah berasama-sama dengan
DPR dan senat (Pasal 1 ayat 2 KRIS). Lembaga Perwakilan Rakyat menurut KRIS
menganut sisitem bicameral yang terdiri dari Majelis Tinggi dan Majelis Rendah.
Kekuasaan perundang-undangan federal menurut pasal 127 KRIS dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama dengan DPR dan senat. Bentuk Negara federasi dan
system parlementer yang di anut KRIS tidak sesuai dengan jiwa proklamasi
maupun kehendak sebagian besar rakyat di beberapa daerah/Negara bagian, karena
itu kemudian di adakan persetujuan antara pemerintah RI dengan RIS, untuk
merubah bentuk Negara Federal menjadi bentuk Negara Kesatuan.
Periode berlakunya UUD 1945 pada masa ini akan dibagi menjadi dua bagian
yakni:
a. Masa antara 1959 - 1966
dengan berlakunya kembali UUD 1945 maka asas ketatanegaraan dan
system pemerintahan mengalami perubahan, yaitu dari asas Demokrasi Liberal
menjadi Demokrasi Terpimpin. Inti dari Demokrasi Terpimpin adalah
permusyawaratan tetapi suatu permusyarawatan yang “dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan” bukan oleh perdebatan dan penyiksaan yang di akhiri dengan
pengadaan kekuatan dan peerhitungan suara pro kontra. Dengan sistim presidensiil
yang di anut oleh UUD 1945, maka presiden adalah pemegang kekuasaan
eksekutif (pemerintah) tertinggi (concentration of power and responsibility upon
president), yang dalm pelaksanaan kekuasaan dibantu oleh wapres dan mentri-
mentri (Pasal 4 dan 17 UUD 1945) . Kemudian meletuslah TRI TURA akibat dari
stabilitas politik dan keamanan yang tidak baik yang isinya:
1. Pelaksanaan kembali secara murni dan konsekwen UUD 1945
2. Pembubaran PKI
3. Penurunan harga barang
3
Prof. Dr.Lintje Anna Marpaug,Sh.,M.H. , HUKUM TATA NEGARA INDONESIA , edisi revisi 1(Penerbit ANDI,2018),85