JAKARTA
TAHUN 2020
SAMBUTAN KETUA UMUM PMI
Salam Kemanusiaan.
Saat ini kita bersama menghadapi Pandemi Covid 19, untuk itu
setiap tingkatan PMI tanpa terkecuali, perlu mencurahkan semangat dan
energi yang berkesinambungan, agar Pandemi Covid 19 ini dapat segera
diatasi bersama. Unit Donor Darah (UDD) merupakan salah satu unit kerja
PMI yang berdampak paling besar, karena jumlah pendonor darah sangat
menurun, sehingga stok darah yang menurun ini akan mempengaruhi stok
darah Nasional. Di samping itu UDD PMI yang sudah dapat melakukan
plasmaferesis, dapat turut berpartisipasi dalam mengatasi Covid 19.
Pada masa Pandemi ini, kegiatan pelayanan darah yang dilakukan oleh UDD PMI di seluruh
Indonesia harus tetap dilaksanakan, tentu saja dengan hambatan akses dan layanan yang terbatas, namun
harus dipastikan bahwa pelayanan darah untuk masyarakat dan Rumah sakit tetap dilaksanakan. Dengan
melakukan konsolidasi secara Regional merupakan salah satu langkah untuk dapat memenuhi kebutuhan
darah, terutama plasma pada masa Pandemi Covid 19 ini, yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit sebagai
salah satu cara pengobatan bagi penderita Covid-19.
Buku Protokol Penyiapan Plasma Konvelense di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah
Indonesia, ini dapat menjadi panduan dan referensi bagi UDD PMI dalam memberikan pelayanan darah
terutama dalam melakukan plasmaferesis kepada penyintas yang telah dinyatakan sembuh oleh RS dari
Covid-19. Kegiatan Plasmaferesis ini merupakan pelayanan kesehatan modern, yang harus dilakukan
dengan aman dan berkualitas.
Dengan telah diterbitkannya buku Protokol ini, semoga dapat bermanfaat sehingga pada
akhirnya pelayanan darah PMI dapat lebih dicintai oleh masyarakat luas.
M. JUSUF KALLA
i
SAMBUTAN KETUA BIDANG UDD
Sesuai dengan UU Kepalangmerahan No 1 tahun 2018, dimana salah satu tugas PMI adalah
memberikan pelayanan darah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Hal ini semakin
memperjelas keberadaan UDD PMI dalam mengemban tugas dari Pemerintah. Begitu juga dalam UU No
36/2009 tentang kesehatan dan Peraturan Pemerintah No.7/2011 tentang pelayanan darah. Kebijakan ini
kemudian dipertegas kembali, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan No. 83/2014 tentang
Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit serta Jejaring Pelayanan Darah. Pelayanan darah UDD
PMI sebagai ujung tombak pelayanan Darah di Indonesia, mempunyai target setiap tahun agar dapat
memenuhi kebutuhan darah di Indonesia yang diperkirakan sekitar 2% dari jumlah penduduk suatu
Negara (sesuai standar yang telah ditetapkan oleh WHO). Hal ini juga dialami pada saat Pandemi Covid
19, kebutuhan darah dan komponennya menjadi lebih banyak lagi, dan PMI harus dapat memenuhi
kebutuhan darah di masyarakat dan Rumah Sakit.
Unit Donor Darah PMI (UDD) pada saat Pandemi Covid 19 ini, tetap harus melakukan
perencanaan, recruitment, penyediaan darah, pendistribusian darah dan komponennya dan tindakan medis
pemberian darah kepada pasien dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Harapan: agar produk darah dan komponen berkualitas, bermutu, aman dan dapat dijangkau masyarakat,
sesuai dengan CPOB dari BPOM. Yang terutama dalam kesiapsiagaan adalah memiliki data base
pendonor darah dan menjangkau komunitas pendonor darah. Sedangkan SDM PMI pun harus memakai
pelindung diri (universal precations) seperti APD level 2 sebagai prosedur yang sudah ditetapkan oleh
WHO. Kiranya Buku Protokol Penyiapan Plasma Konvalensen untuk terapi COVID 19 di UDD PMI ini,
bisa menjadi referensi yang berguna bagi UDD PMI di setiap tingkatannya.
Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas
rahmat dan karunia-Nya, Protokol Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi
COVID-19 Di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) dapat
diselesaikan dan diterbitkan.
Protokol Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19 Di UDD PMI disusun untuk membantu
personil UDD PMI dalam memenuhi sistem mutu dan memudahkan pemahaman/interprestasi dalam
menerapkan Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19.
Protokol ini berisi penjelasan yang lebih rinci tentang Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi
COVID-19 yang dilengkapi dengan Standar Prosedur Operasional, Formulir dan Instruksi Kerja terkait.
Penyusunan Protokol Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19 Di UDD PMI yang
telah tersertifikasi CPOB ini melibatkan tim dari UDD Pusat PMI dan beberapa narasumber dari berbagai
UDD PMI di Indonesia.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mulai dari persiapan sampai terbitnya Protokol ini,
kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
memberikan imbalan atas peran aktifnya.
iii
TIM PENYUSUN
A. PENGARAH
1. M Jusuf Kalla
2. Sudirman Said
3. dr. Linda Lukitari Waseso
B. PENANGGUNGJAWAB
1. Dr. dr. Ria Syafitri E.G, M. Biomed
2. Dr. dr. Saptuti Chunaeni, M. Biomed
C. PENYUSUN
1. Dr. dr. Ria Syafitri E.G, M. Biomed
2. Dr. dr. Saptuti Chunaeni, M. Biomed
3. dr. Susanti, M.M
4. dr. Robby Nur Aditya, M.Si
5. dr. Srihartaty, M. Biomed
6. dr. Nova S.I. Hippy, M.Biomed, MPH
7. dr. Lilis Wijaya, MARS
8. dr. Rahadian Savitri
9. dr. Idah Widosari N
10. Arfat Lusinanto, S.Si
11. Mega Octavia, S. Si
12. Engla Merizka, S. ST, M. Biomed
13. Fahrurozi
14. Septiana Veronica, S. Si
D. EDITOR
1. Galuh Ady Saputra
E. KONTRIBUTOR
1. dr. Salimar Salim, MARS dan tim UDD PMI DKI
2. Dr. dr. Ni Ken Ritchie, M. Biomed
3. dr. Uke Muktimanah, MH. Kes dan tim UDD PMI Kota Bandung
4. dr. Budi Arifah dan tim UDD PMI Kota Surabaya
5. dr. Anna Kartika Y. A, M. Biomed dan tim UDD PMI Kota Semarang
6. dr. Kunti Dewi Saraswati, Sp PK, M.Kes dan tim UDD PMI Kota Surakarta
7. dr. Widyarman dan tim UDD PMI Kota Padang
8. dr. Bebe Gani, SpMK dan tim UDD PMI Kota Pekanbaru
9. dr. Septi Laily, Muhammad Asiq Yusak dan tim UDD PMI Kab. Sidoarjo
10. dr. Sumarti, M. Kes dan tim UDD PMI Kab. Bekasi
11. dr. Enny Sekar, MM dan tim UDD PMI Kota Malang
12. dr. Ivonne Rusyandari dan tim UDD PMI Kab. Banyumas
13. dr. Sukmawati dan tim UDD PMI Kota Makassar
14. dr. J. Suwanta Sinarya. M. Kes dan tim UDD PMI Kab. Cirebon
15. dr. Halimi Maksum, MMRS dan tim UDD PMI Kab. Lumajang
DAFTAR ISI
SAMBUTAN...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii
TIM PENYUSUN....................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Persyaratan..........................................................................................................................1
C. Bagan Alur Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19...............................3
D. Kemungkinan Risiko Serta Ketidaknyamanan Pada Donor...............................................5
E. Kerahasiaan.........................................................................................................................5
F. Pembiayaan..........................................................................................................................5
G. Partisipasi Dan Penolakan Donor........................................................................................5
H. Regulasi...............................................................................................................................5
1
penyimpanan di UDD, yaitu :
serta 1 Ketersediaan populasi donor yang sembuh dari
menyerahkan COVID-19 serta mau mendonasikan darahnya, dan
plasma Kemampuan UDD utk melakukan proses
konvalesen ke pengambilan darah/plasma dengan cara
RS yang akan plasmaferesis.
melakukan 2 Ketersediaan assay, khususnya assay serologi untuk
mendeteksi SARS-CoV-2 dalam plasma dan
terapi kepada
assay virologi untuk mengukur netralisasi virus
pasien COVID-
19. Namun
demikian
kegiatan yang
dilakukan oleh
UDD PMI
dapat
disesuaikan
dengan
kebutuhan RS.
B. Persyaratan
A. Berikut
persyaratan
yang harus
terpenuhi
bila
melaksanak
an program
penyiapan
plasma
konvalesen
untuk
terapi
pasien
yang
terinfeksi
COVID-19
2
3 Dukungan laboratorium virologi untuk mengerjakan assay tersebut diatas
4 Protokol terapetik serta profilaksis, dimana di dalamnya termasuk randomized clinical trial untuk
menilai efikasi intervensi dan mengukur respon imun.
5 Kebijakan pendukung aspek legal, termasuk persetujuan institusi terkait atau otoritas masing masing.
B. Persyaratan jika ada permintaan Terapi Plasma Konvalesen (TPK) dari Rumah Sakit (RS) ke UDD
PMI
1. RS tersebut merupakan RS yang merawat pasien penderita Covid-19
2. RS tersebut harus sudah memiliki ijin Etik dan protokol TPK
3. RS dan UDD PMI membuat perjanjian kerjasama dalam penyediaan TPK
4. UDD PMI hanya bertindak sebagai penyedia produk Plasma Konvalesen
5. Semua kegiatan dalam rangka TPK ini harus dilakukan pencatatan dan pelaporan (dokumentasi)
6. Semua Protokol dan SPO penyediaan Plasma Konvalesen berasal dari UDD Pusat PMI
7. Produk Plasma Konvalesen berasal dari pengambilan darah metode Plasmaferesis
8. Penanggungjawab TPK ini adalah Dokter spesialis yang merawat serta Pihak RS
9. Pasien yang ikut serta dalam penelitian klinis tidak diperbolehkan ditarik biaya
10. Khusus untuk modalitas terapeutik yang berasal dari manusia termasuk plasma darah untuk terapi
plasma konvalesen maka dilarang untuk diperjualbelikan
11. Bagi peneliti dan pasien dilarang menjanjikan suatu nilai komersial kepada pendonor
2
C. Bagan Alur Penyiapan Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
Pemeriksaan IMLTD: CHLIA 4 Parameter (HIV,HCV, HBV, dan Sifilis), CHLIA IgG SARS CoV2 dan NAT Konfirmasi da
Calon donor ke
UDD untuk
pengambilan sampel
Pemeriksaan Anti HLA/HPA/HNA untuk pendonor wanita, pendonor wanita yang pernah hamil/kegugura
4
D. Kemungkinan Risiko Serta Ketidaknyamanan Pada Donor
Pengambilan plama dari lengan pendonor dalam beberapa kasus, kadang dapat menyebabkan
terjadinya memar di lengan dan sedikit ketidaknyamanan seperti nyeri ringan dan kebas pada area bibir.
Petugas akan selalu menjamin dan mendampingi Anda untuk meminimalkan risiko terjadinya hal
tersebut.
E. Kerahasiaan
Semua informasi yang diberikan pendonor akan dijamin kerahasiaanya. UDD (dokter) akan
memberitahukan langsung kepada pendonor layak atau tidak layak untuk diambil plasmanya.
Pendonor tidak akan diberi informasi kepada siapa plasmanya ditransfusikan karena penentuan
pasien yang akan diberikan plasma pendonor ditentukan oleh Rumah Sakit. Semua akan dijamin secara
rahasia untuk pelaksanaanya.
Demikian pula pasien yang menerima transfusi plasma konvalesen tidak akan diberi informasi dari
siapa pendonor plasma ini berasal, karena tidak terdapat nama pendonor pada kantong plasma dan semua
proses transfusi plasma dilaksanakan secara rahasia.
F. Pembiayaan
Pendonor yang menyumbangkan plasmanya adalah secara sukarela sehingga tidak dikenakan biaya
dan tidak mendapatkan bayaran untuk proses penyumbangan plasma ini. Biaya pengganti pengolahan
plasma konvalesen meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan mulai dari kegiatan rekrutmen sampai
distribusi plasma konvalesen.
H. Regulasi
Protokol Penyiapan Plasma Konvalesen ini juga merujuk pada draft Juknis Penjaminan Mutu
Pengolahan Plasma/Serum Konvalesen dan Imunoglobulin Konsentrat COVID-19
5
BAB II
REKRUTMEN CALON DONOR PLASMA KONVALESEN
A. Alur Rekruitment Donor Untuk Pemeriksaan Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
Persyaratan:
- Pernah didiagnosis sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 yang dibuktikan dengan
hasil pemeriksaan swab metode RT-PCR COVID-19 positif. Sudah dinyatakan sembuh dengan hasil
pemeriksaan negatif 2 kali dengan pemeriksaan swab metode RT-PCR COVID-19 dan positif
antibodi COVID-19
- Tidak memiliki gejala sakit COVID-19 dalam waktu 14 hari sebelum donor plasma.
- Pernah donor darah ( lebih baik)
Alur Rekrutmen
List data PDP yang telah sembuh dari RS Data PDP yang telah sembuh Covid 19
diambil dari : Kemkes RI , RS
6
Informasikan untuk :
1. Buat jadwal untuk datang ke UDD
2. Dengan membawa surat keterangan sembuh dari RS yang merawatnya
3. Menyertakan salinan hasil pemeriksaan Swab Metode RT PCR COVID-19 yang telah dilakukan
CATATAN : harus juga memenuhi kriteria persyaratan pendonor darah
Dan juga memenuhi kriteria sebagai pendonor darah yang sehat
1. Berusia 18-60 tahun
2. Berat badan minimal 55 kg
3. Suhu tubuh 36,5 oC - 37,5oC
4. Tekanan darah berada pada rentang systole 90-160 mmHg dan diastole 60-100 mmHg
5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit
6. Hemoglobin pada perempuan dan laki-laki minimal 12,5 gr/dL, maksimal 17,0 gr/dL
7. Jumlah penyumbangan per tahun maksimal 12 Liter dengan jarak penyumbangan minimal 14 hari.
8. Calon donor melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan menjalani pemeriksaan pendahuluan
seperti berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan dilanjutkan pemeriksaan oleh dokter.
9. Tidak pernah ditransfusi darah
10. Tidak ada riwayat sering pingsan
11. Tidak mendapatkan izin dari dokter untuk melakukan donor darah karena terkait dengan kondisi
kesehatan. :
Menderita diabetes
Memiliki penyakit jantung dan paru-paru
Memiliki tekanan darah tinggi
Menderita epilepsi atau sering mengalami kejang
Menderita penyakit menular atau beresiko terkena penyakit menular seperti
sifilis, HIV/AIDS, flu, hepatitis B atau C.
Sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Memiliki gangguan pada darah seperti hemofilia dan thalasemia
Pernah menjadi pecandu narkoba atau minuman keras
Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah melakukan tato atau tindik telinga
Dalam jangka waktu 72 jam setelah operasi gigi
Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah operasi kecil
Sedang dalam kondisi hamil atau menyusui
7
B. SPO Rekrutmen Calon Donor Plasma Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
SPO
REKRUTMEN CALON DONOR
PLASMA KONVALENSEN UNTUK TERAPI COVID-19
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.......
Kasie. Sub. Bidang Rekrutmen Donor
UDD … Palang Merah Indonesia Tanggal :
.......
Kepala Bidang Rekrutmen
dan Penyediaan Donor Tanggal :
UDD … Palang Merah Indonesia
.......
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD …. Palang Merah Indonesia
8
Halaman ... dari ...
SPO Nomor : UDD..-PDD-L2- ...
REKRUTMEN CALON DONOR Versi : 001
PLASMA KONVALENSEN UNTUK Tgl. Berlaku : ....
TERAPI COVID-19 Tgl.kaji ulang: .....
Unit Donor Darah ...
Bidang
Sub. Bidang
Rekrutmen dan
Rekrutmen Donor
Penyediaan Donor
1. Tujuan
SPO ini sebagai petunjuk bagi petugas dan dokter UDD dalam melakukan perekrutan calon donor
plasma konvalesen yang memenuhi persyaratan untuk diambil darah sampel dan plasmanya dengan
metode aferesis agar mendapatkan plasma yang aman dan bermutu sesuai standar sebagai terapi
pasien COVID-19
2. Ruang Lingkup
SPO ini digunakan oleh petugas dan dokter UDD yang berkompeten dalam melakukan perekrutan
calon donor plasma konvalesen dari pasien COVID-19 yang telah sembuh
4. Referensi
4.1. Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah
4.2. PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
4.3. Shen C, Wang Z, Zhao F, Yang Y, Li J, Yuan J, Wang F, Li D, Yang M, Xing L, Wei J.
Treatment of 5 critically ill patients with COVID-19 with convalescent plasma. Jama. 2020
Mar 27
5. Definisi dan Singkatan
5.1. Donor Plasma Konvalesen yang dinyatakan sembuh adalah donor yang telah dinyatakan sehat
setelah hasil pemeriksaan RT PCR dua kali negatif yang dibuktikan dengan surat Keterangan
dari RS yang merawat. Pendonor juga memenuhi persyaratan untuk menjadi pendonor dan lulus
pemeriksaan kesehatan sesuai standar UDD
5.2. Informed Consent (IC) adalah persetujuan tertulis untuk dilakukan pengambilan plasma setelah
menerima dan memahami informasi yang diberikan. Bila ternyata hasil pemeriksaan
laboratorium perlu ditindaklanjuti, maka pendonor setuju untuk diberi kabar tertulis. Plasma
donor dapat digunakan untuk penelitian dan terapi plasma konvalesen bagi pasien COVID-19
sesuai peraturan yang berlaku. Persetujuan ditunjukkan dengan bukti tanda tangan pendonor. IC
ada dua macam:
1. IC untuk setuju menjadi calon donor plasma konvalesen, 2. IC donor di UDD seperti biasa
digunakan para calon donor ketika akan mendonorkan darah atau komponen darahnya di UDD
5.3. Formulir Penilaian adalah lembaran pertanyaan yang diajukan kepada donor plasma
konvalensen, terkait kebenaran status pendonor sampai dengan persetujuan untuk untuk
mendonorkan plasmanya. Bila ada persetujuan, maka donor akan diundang ke UDD PMI. Darah
donor dapat digunakan untuk penelitian dan plasma donor dapat dijadikan produk plasma untuk
pengobatan. Persetujuan ditunjukkan dengan bukti tanda tangan pendonor
6. Peran dan Tanggungjawab
Peran Tanggungjawab
Melakukan Kontrol Dokumen Rekrutmen Calon Donor Plasma
Manajer kualitas Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
Mengesahkan dan meninjau ulang SPO dan formulir terkait
Kepala Bidang Rekrutmen Memberikan persetujuan pada SPO dan keseluruhan kegiatan
dan Penyediaan Donor yang berlangsung di bidang rekrutmen dan penyediaan donor
Kepala sub bidang/ seksi Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan
Rekrutmen dan Penyediaan Rumah Sakit setempat untuk meminta data pasien yang telah
Donor dinyatakan sembuh dari COVID-19
Melakukan perekrutan calon donor plasma konvalesen
Membuat revisi SPO dan formulir penilaian calon donor
plasma konvalesen
7. Prosedur
7.1 Melihat data calon donor plasma konvalesen Kementerian Kesehatan RI dan Rumah Sakit (RS)
setempat yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19
7.2 Menerima calon pendonor yang telah sembuh dari COVID-19 yang datang sendiri ke UDD PMI
sesuai dengan kriteria poin 7.3 dan poin 7.4
7.3 Calon donor yang mempunyai inisiatif datang sendiri ke UDD akan didata sebagai calon donor
yang dapat dipanggil sesuai dengan kebutuhan rumah sakit (donor on call)
7.4 Menerima permintaan dari dokter atau Rumah sakit yang merawat eks pasien COVID-19 untuk
memilih calon donor plasma konvalesen yang sesuai kriteria :
- mempunyai berkas lengkap pemeriksaan Swab RT PCR dari RS yang merawat
- pernah didiagnosis sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 yang dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan Swab metode RT-PCR COVID-19 positif
- memberikan surat keterangan dari RS hasil pemeriksaan negatif 2 kali dengan pemeriksaan
Swab metode RT-PCR COVID-19 dan positif antibodi IgG COVID-19
- tidak lagi mempunyai gejala dalam waktu minimal 14 hari sebelum donor plasma
konvalesen
- usia minimal 18 tahun, maksimal 60 tahun bagi yg biasa mendonorkan darah, namun jika
donor pertama kali umur maksimal pada usia 55 tahun
- Mempunyai berat badan lebih dari 55 kg
- Sebaiknya donor laki-laki, jika donornya perempuan, pastikan tidak pernah hamil atau
melahirkan sebelumnya atau hasil HLA nya negatif untuk pendonor wanita yang pernah
hamil/keguguran/aborsi
- Lebih diutamakan jika pernah mendonorkan darah sebelumnya
7.5 Dokter UDD melakukan wawancara awal dengan calon pendonor sesuai dengan formulir
penilaian calon donor plasma konvalesen melalui Whatsapp atau telepon atau zoom atau
videocall, dll lihat lampiran 1. Formulir Penilaian Calon Donor Plasma Konvalesen
7.6 Jika calon donor bersedia mendonorkan plasmanya maka petugas atau dokter UDD menjelaskan
kepada calon donor plasma konvalesen tentang proses pengambilan plasma konvalesen metode
aferesis dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan kepada calon donor serta manfaat donor
plasma konvalesen lihat lampiran 2. Formulir Informed Consent Untuk Donor Plasma
Konvalesen
7.7 Petugas rekrutmen menginformasikan kepada calon donor untuk membawa berkas yang
diperlukan untuk diserahkan ke bagian rekrutmen
7.8 Calon donor datang membawa berkas yang diperlukan dan memberikan ke bagian rekrutmen
serta mengisi & menandatangani Formulir Informed Consent Untuk Donor Plasma Konvalesen
7.9 Setelah menandatangani formulir Informed Consent Untuk Donor Plasma Konvalesen, bagian
rekrutmen membuat jadwal untuk calon donor datang ke bagian seleksi
8. Lampiran
8.1 Lampiran 1 : Formulir Penilaian Calon Donor Plasma Konvalesen No. ......
8.2 Lampiran 2 : Formulir Informed Consent Untuk Donor Plasma Konvalesen No. ......
9. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan
Versi Pelaksanaan
C. Formulir Penilaian Calon Donor Plasma Konvalesen
Tanggal Penilaian :
NO PENDONOR :
1. Nama :
2. Alamat :
3. No telepon :
4. Tempat, Tgl lahir :
5. Umur :
6. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
7. Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin
13
Halaman ... dari ...
FORMULIR PENILAIAN CALON Nomor : UDD..-PDD-L4- ...
DONOR PLASMA KONVALESEN Versi : 001
Tgl. Berlaku : ....
Unit Donor Darah ... Bidang
Sub. Bidang Tgl.kaji ulang: .....
Rekrutmen dan
Rekrutmen Donor
Penyediaan Donor
14
D. Formulir Informed Consent untuk Donor Plasma Konvalesen
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi
wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Hingga saat ini belum ditemukan terapi dan
vaksin untuk penyakit ini. Jika berhasil, maka akan banyak nyawa yang dapat terselamatkan.
Plasma Konvalesen adalah plasma yang mengandung antibodi COVID-19, berasal dari pasien
yang sudah dinyatakan sembuh dari penyakit COVID-19 yang dapat membantu meningkatkan
antibodi dan menurunkan jumlah virus (antigen COVID-19) pada penderita COVID-19.
Individu seperti Anda yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki antibodi COVID-19. Hal ini
tentunya perlu kita syukuri dimana tubuh Anda telah menjadi sehat dan mampu melawan virus
tersebut. Anda juga bisa menganggap pemberian ini sebagai hadiah yang bermanfaat untuk orang lain.
Kami berpendapat bahwa pasien yang saat ini sedang menderita COVID-19 dapat sembuh lebih
cepat dengan menerima plasma dari tubuh Anda yang telah sembuh dari COVID-19.
Kami akan mencoba memberikan plasma konvalesen dalam kasus ini karena pada kasus
sebelumnya (MERS, SARS) telah berhasil dilaksanakan.
Untuk mencoba terapi ini, maka kami akan menilai riwayat donor darah Anda serta kelayakan
untuk dapat mendonorkan darah Anda sebagai terapi plasma konvalesen.
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup: pemeriksaan konfirmasi golongan darah, uji saring terhadap
penyakit HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis, skrining antibodi dan uji netralisasi antibodi.
Jika Anda dinyatakan layak untuk mendonorkan plasma, maka petugas akan memberitahu Anda
untuk datang kembali keesokan harinya.
15
FORMULIR INFORMED CONSENT Halaman ... dari ...
UNTUK DONOR PLASMA Nomor : UDD..-PDD-L4- ...
KONVALESEN Versi : 001
Unit Donor Darah ... Tgl. Berlaku :
Bidang Sub. Bidang
Tgl.kaji ulang:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
Setelah prosedur selesai, maka kemudian Anda akan mendapatkan minuman dan makanan ringan.
Setelah istirahat selama 15-30 menit, Anda kemudian dapat beraktivitas seperti biasa, namun tidak
boleh bekerja berat selama 1 x24 jam. Anda sebaiknya banyak minum agar tubuh Anda mendapatkan
penggantian cairan yang hilang tersebut dalam 36 jam.
Kami akan terus memonitor perkembangan pasien secara ketat sehingga kami dapat mempelajari cara
terapi COVID-19 ini.
4. KERAHASIAAN
Semua informasi yang Anda berikan akan kami jamin kerahasiaanya. Kami akan memberitahukan
langsung kepada Anda apakah Anda layak atau tidak layak untuk diambil plasmanya.
5. APAKAH SAYA AKAN MENGETAHUI SIAPA YANG AKAN MENERIMA PLASMA SAYA?
Tidak, karena penentuan pasien yang akan diberikan plasma Anda ditentukan oleh Rumah Sakit.
Semua akan dijamin secara rahasia untuk pelaksanaanya.
7. BIAYA
Anda menyumbangkan plasma secara sukarela sehingga Anda tidak dikenakan biaya untuk proses
penyumbangan plasma ini.
8. PARTISIPASI DAN PENOLAKAN DONOR
Anda bebas untuk menentukan apakah mau atau tidak untuk menyumbangkan plasma.
Anda akan segera diinformasikan oleh dokter atau petugas yang bertanggungjawab jika Anda tidak
layak sebagai pendonor plasma.
pemeriksaan laboratorium berupa uji konfirmasi golongan darah dan skrining antibodi, uji saring terhadap penyakit HIV, He
(…................................) (.....................................)
Tanggal:
//
BAB III
SELEKSI DONOR PLASMA KONVALESEN
SPO
SELEKSI CALON DONOR PLASMA KONVALESEN
UNTUK TERAPI COVID-19
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
18
SPO Halaman ... dari ..
SELEKSI CALON DONOR PLASMA Nomor : UDD..-PDD-L2- 0..
KONVALESEN UNTUK TERAPI Versi : 001
COVID-19 Tgl. Berlaku : ......
Unit Donor Darah ...
Bidang Sub. Bidang Tgl.kaji ulang: ......
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
1. Tujuan
SPO ini sebagai petunjuk bagi dokter dan petugas dalam seleksi calon donor plasma konvalesen yang
memenuhi persyaratan untuk diambil sampel darah calon donor agar mendapatkan plasma yang aman
dan bermutu sesuai standar untuk disimpan dan digunakan sebagai terapi pasien COVID-19
2. Ruang Lingkup
SPO ini digunakan oleh dokter dan seluruh petugas yang kompeten dalam proses seleksi calon donor
plasma konvalesen dari pasien COVID-19 yang telah sembuh
3. Persyaratan Sistem Mutu
3.1 Butir 2.20 Higiene Petugas (Teknisi):
Untuk memastikan perlindungan petugas, donor dan produk terhadap kemungkinan penularan
virus :
3.1.1. Petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) saat menangani donor plasma
konvalesen COVID-19, seperti pakaian pelindung bedah (gaun dan apron sekali
pakai), masker bedah 3 ply, topi pelindung, kacamata Google/ Face Shield, Shoes
Cover/Boots, sarung tangan steril sekali pakai sesuai dengan APD tingkat dua (2)
3.1.2. Donor mengenakan masker bedah 3 ply
3.1.3. Produk didapat dari proses plasmaferesis dengan sistem tertutup
3.2 Butir 7.1 s/d 7.3 Registrasi Donor (Petugas administrasi) :
Donor, terutama donor baru diminta untuk memberikan identitas berfoto ( KTP/ Paspor /
SIM). Database elektronik hendaklah tervalidasi untuk mengkonfirmasi keakuratan data
informasi yang dimasukan secara manual
3.3 Butir 7.30 s/d 7.35 Pemeriksaan fisik, kriteria kesehatan donor dan keberterimaan donor :
- Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter berizin sesuai prosedur yang ditetapkan atau
sesuai peraturan pemerintahan
- Kriteria kesehatan dan batas keberterimaan pada saat pemeriksaan fisik donor sesuai
standar
- Sistem pencatatan terkomputerisasi tersedia untuk pencatatan donor dan untuk menjamin
ketelusuran semua proses donasi darah
3.4 Uji saring IMLTD dengan CHLIA 4 Parameter (HIV,HCV, HBV, dan Sifilis), CHLIA IgG
SARS CoV2 dan NAT, Hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL), C-Reactive Protein
(CRP), Kalsium, Albumin, Total Protein, Hemoglobin dan Rhesus, Konfirmasi Golongan
Darah dan Skrining Antibodi, titer Antibodi COVID-19 dan uji netralisasi antibodi COVID-
19, Anti HLA/HPA/HNA jika pendonor wanita yang pernah hamil/keguguran/aborsi
predonasi sesuai standar hendaklah dilakukan sehari sebelum proses plasmaferesis untuk
menghindari pembuangan kit aferesis yang cukup mahal karena pendonor terdeteksi reaktif
3.5 Kecocokan golongan darah resipien dan donor:
RESIPIEN DONOR
A A, AB
B B, AB
AB AB
O O, A, B, AB
3.6 Syarat hasil pemeriksaan calon donor plasma konvalesen meliputi :
3.6.1. Hasil pemeriksaan IMLTD untuk anti-HIV, HBsAg, anti-HCV, Sifilis non reaktif
3.6.2. Hasil pemeriksaan IMLTD untuk IgG SARS CoV2 reaktif
3.6.3. Hasil pemeriksaan NAT untuk HIV, HBV dan HCV non reaktif
3.6.4. Hasil pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus dapat ditentukan
3.6.5. Hasil pemeriksaan Skrining Antibodi tidak ada antibodi Sel darah Merah (SDM)
ireguler
3.6.6. Hasil pemeriksaan antibodi COVID-19 :
- Memiliki kadar/titer antibodi netralisasi yang tinggi, FDA merekomendasikan titer
≥ 1:160, atau setidaknya 1:80 bila tidak ada alternative lain
3.6.7. Hasil pemeriksaan Hematologi (Darah Perifer
Lengkap/DPL):
- Kadar hemoglobin ≥ 12,5 gram/Dl
- Tidak leukopenia
- Tidak limfopenia (hitung limfosit absolut ≥ 1500/µL)
- Tidak trombositopenia
- Neutrofil Lymphocyte Ratio (NLR) ≤ 3,13
4. Referensi
4.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
4.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
4.3 Shen C, Wang Z, Zhao F, Yang Y, Li J, Yuan J, Wang F, Li D, Yang M, Xing L, Wei J.
Treatment of 5 critically ill patients with COVID-19 with convalescent plasma. Jama. 2020
Mar 27
5. Definisi dan Singkatan
5.1 Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat pelindung tubuh yang digunakan untuk melindungi kulit
dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta.
Pada penanganan sampel dan proses, dokter dan petugas menggunakan APD tingkat dua
5.2 Seleksi donor merupakan proses seleksi calon pendonor plasma konvalesen untuk mendapatkan
donor plasma yang sehat dan aman untuk dilakukan plasmaferesis oleh dokter berizin dan
teknisi atau perawat yang diberi kewenangan dengan bukti surat pendelegasian tugas
5.3 Sampel darah adalah cairan sel darah merah, plasma/serum pendonor dengan volume masing-
masing minimal 3 mL, ditampung di dalam tabung sampel dengan atau tanpa antikoagulan
untuk uji Hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL), titer dan netralisasi Antibodi COVID-19,
konfirmasi golongan darah dan skrining antibodi, uji saring IMLTD metoda ELISA/CLIA dan
NAT
5.4 Desinfektan adalah cairan pembersih yang digunakan di area lengan yang akan menjadi akses
vena pendonor
5.5 Desinfeksi adalah proses untuk menghilangkan bakteri dan kotoran dengan menggunakan
alkohol 70% dan povidone iodine sesuai standar
7. Prosedur
7.1. Calon donor datang ke bagian seleksi sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh bagian
rekrutmen, didampingi Petugas Rekrutmen yang membawa berkas yang diperlukan
7.2. Dokter UDD menerima berkas calon donor konvalesen dari Petugas Rekrutmen Donor
7.3. Dokter UDD melakukan seleksi calon donor plasma konvalesen, dengan memeriksa ulang
seperti:
7.3.1. Kelengkapan berkas formulir dan salinan hasil pemeriksaan
7.3.2. Tanggal hasil pemeriksaan swab dari calon pendonor
7.3.3. Tanggal terakhir donor mengalami gejala
7.3.4. Persyaratan calon donor
7.3.5. Menanyakan kembali apakah orang tersebut tidak lagi mempunyai gejala dalam waktu
minimal 14 hari sebelum donor plasma
7.4. Jika calon donor memenuhi persyaratan di atas, dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah
calon donor plasma konvalesen sebanyak 7 tabung (identitas tabung sampel plasma konvalesen
berdasarkan nomor unik dari masin-masing UDD) sehari sebelum proses plasmaferesis di UDD
meliputi:
7.4.1. Sampel kapiler untuk pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus, lihat dokumen
terkait (Instruksi Kerja Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus No. )
7.4.2. Satu tabung sampel EDTA 3 mL untuk pemeriksaan konfirmasi golongan darah,
skrining antibodi dan Hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL), lihat dokumen terkait
(Instruksi Kerja Pemeriksaan Konfirmasi Golongan Darah dan Skrining Antibodi
No. ......) dan (Instruksi Kerja Pemeriksaan Hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL)
No. )
7.4.3.. Satu tabung sampel EDTA 3 mL untuk pemeriksaan uji saring IMLTD metode CHLIA 4
Parameter (HIV,HCV, HBV, dan Sifilis), CHLIA IgG SARS CoV2, lihat dokumen
terkait (Instruksi Kerja Pemeriksaan Uji Saring IMLTD: CHLIA 4 Parameter
(HIV,HCV, HBV, dan Sifilis), CHLIA IgG SARS CoV2 No )
7.4.4. Satu tabung sampel EDTA 3 mL untuk pemeriksaan uji saring IMLTD metode NAT,
lihat dokumen terkait (Instruksi Kerja Pemeriksaan NAT No )
7.4.5. Satu tabung sampel Sitras 3 mL untuk pemeriksaan titer antibodi COVID-19
(Apabila UDD PMI sudah mampu melakukan pemeriksaan titer antibodi, maka harus
disusun pemeriksaan titer antibodi)
7.4.6. Satu tabung sampel Sitras atau EDTA 3 mL untuk netralisasi antibodi COVID-19
7.4.7. Swab untuk Rapid TCM untuk memastikan hasil pemeriksaan COVID-19 masih negatif
(pemeriksaan titer antibodi COVID-19 (point 7.4.6), netralisasi antibodi COVID-19
(point 7.4.7) dan Rapid TCM (point 7.4.8) dilakukan di laboratorium rujukan yang
mampu melakukan pemeriksaan tersebut di wilayah masing-masing UDD PMI
7.5. Pengambilan sampel dapat dilakukan di RS jika calon donor bekerja di RS tersebut
7.6. Sampel darah di distribusikan oleh petugas penyediaan darah untuk pemeriksaan Konfirmasi
Golongan Darah dan Skrining Antibodi, IMLTD metode CHLIA 4 Parameter (HIV,HCV,
HBV, dan Sifilis), CHLIA IgG SARS CoV2, NAT dan Hematologi (Darah Perifer
Lengkap/DPL)
7.7. Sampel darah untuk pemeriksaan titer dan netralisasi antibodi COVID-19 dikirim ke
laboratorium Eijkman atau laboratorium lain yang ditunjuk
7.8. Semua hasil pemeriksaan ditinjau kembali oleh dokter UDD sesuai kriteria di poin 3.6
7.9. Jika hasil pemeriksaan sesuai kriteria yang ditentukan, calon donor plasma konvalesen diminta
datang kembali keesokan harinya untuk dilakukan pengambilan plasma konvalesen metode
aferesis
7.10. Pada hari pengambilan plasma konvalesen yang telah dijanjikan, calon donor mengisi formulir
kuesioner dan informed consent donor (yang ada di UDD) dan Formulir Skrining COVID-19
untuk pendonor darah, lihat Lampiran 1. Formulir Kuesioner Informed Consent Donor dan
Lampiran 2. Formulir Skrining COVID-19 untuk pendonor darah
7.11. Dokter UDD melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana berupa konfirmasi kuesioner dan
informed consent donor, hasil pemeriksaan laboratorium sehari sebelumnya, pengukuran berat
badan, tekanan darah, denyut nadi, suhu, pernapasan dan saturasi oksigen, lihat dokumen
terkait (Instruksi Kerja Pemeriksaan Kesehatan No. )
7.12. Jika pendonor masuk kriteria untuk pengambilan plasma konvalesen secara aferesis, pendonor
dilakukan pengambilan plasma konvalesen secara aferesis
7.13. Lakukan pencatatan dan pelaporan dengan menjaga kerahasiaan data setiap pendonor di setiap
kegiatan yang terkoneksi dengan SIM
8. Dokumen Terkait
8.1 Instruksi Kerja Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus No. ......
8.2 Instruksi Kerja Pemeriksaan Konfirmasi Golongan Darah dan Skrining Antibodi No. ......
8.3 Instruksi Kerja Pemeriksaan Hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL) No. ......
8.4 Instruksi Kerja Pemeriksaan Uji Saring IMLTD CHLIA 4 Parameter (HIV,HCV, HBV, dan
Sifilis), CHLIA IgG SARS CoV2 No. ......
8.5 Instruksi Kerja Pemeriksaan Uji Saring NAT No. ......
8.6 Instruksi Kerja Pemeriksaan Kesehatan No. ......
9. Lampiran
9.1 Lampiran 1 : Formulir Kuesioner dan Informed Consent Donor No. .....
9.2 Lampiran 2 : Formulir Skrining COVID-19 untuk pendonor darah No.
9.3 Lampiran 3 : Formulis Pengiriman Sampel Plasma Konvalesen No.
10. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan
Versi Pelaksanaan
001 20/04/2020 Dokumen baru
B. Formulir Kuisioner dan Informed Consent Donor di UDD
UNIT TRANSFUSI DARAH PUSAT
Formulir Kuesioner dan Informed Consent Donor UDDP-PDD-L4-003
Versi 001
DIISI OLEH DONOR
Tempat Penyumbangan
MOHON DIISI LENGKAP DAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Tanggal
No. KTP/SIM/Paspor
: ……..……………………………….. No. Kartu Donor : DIISI OLEH ADMINISTRASI
Nama Lengkap
: ……..……………………………….. Jenis Kelamin : Lk Pr Validasi : Kartu Donor
Donor
Alamat Rumah
:..............................................................Kelurahan : ……………………………..………… KTP
Golongan : A B O AB
Darah
Rhesus
: Positif Negatif Ditolak / Diambil Sebanyak : 350 cc 450 cc Kantong : S / D / T / Q
25
C. Formulir Skrining COVID-19 untuk Pendonor Darah
Formulir Halaman … dari …
Skrining COVID-19 Nomor : UDD..-PPD-L4- ..
Untuk Pendonor darah Versi : 001
Unit Donor Darah...... Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kajiulang:
A. Identitas Pendonor
Tempat Donor /Tgl :
Nama Lengkap :
Jenis Kelamin : Perempuan / Laki-laki
Usia :
Alamat :
No. Handphone :
B. Skrining Tahap 1
Indikator Ya Tidak Petugas Seleksi
(dalam 14 hari terakhir) (Pendonor) (Pendonor) (Dokter/Petugas
seleksi)
Riwayat perjalanan luar negeri atau daerah red zone
(endemis COVID-19)
Kontak dengan orang baru pulang dari Luar negeri atau
daerah red zone
Kontak dengan ODP atau PDP
Keluar rumah tanpa masker > 30 menit
Menghadiri pertemuan > 10 orang dalam 1 ruangan
Terjadi penurunan kemampuan aktifitas harian (daily
activity) contoh: sesak ketika berjalan atau bicara ter
engah-engah
Memiliki gejala :
a. Demam
b. Nyeri tenggorokan
c. Batuk / pilek
d. Kehilangan kemampuan mencium bau/rasa
C. Skrining Tahap 2
Pemeriksaan Fisik :
1. Suhu Badan :
2. Saturasi Oksigen :
3. Respiratory Rate :
IK
PEMERIKSAAN KESEHATAN
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
Disusun oleh:
Tanda tangan :
Staff Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD ..... Tanggal :
Diperiksa oleh :
Tanda tangan :
Disetujui oleh :
Tanda tangan :
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD ..... Tanggal :
Disahkan oleh:
Tanda tangan :
Manajer
Kualitas Tanggal :
UDD .....
Halaman ... dari ...
IK Nomor : UDD..-PDD-L3-...
PEMERIKSAAN KESEHATAN Versi : .....
Unit Donor Darah … Bidang Tgl. berlaku : .....
Sub. Bidang ..... Tgl. kaji ulang : .....
.....
1. Tujuan
Instruksi kerja ini menjelaskan tentang proses pemeriksaan kesehatan sederhana yang dilakukan oleh
Dokter atau tenaga medis yang telah diberi kewenangan pada calon pendonor
2. Ruang Lingkup
IK ini digunakan oleh dokter dan petugas seleksi donor yang diberi kewenangan untuk pemeriksaan
kesehatan calon pendonor
4. Referensi
4.1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
4.2. PerKa No 10 tahun 2018 Pedoman CPOB untuk unit penyedia darah
5. Peralatan
5.1 Tensimeter
5.2 Stetoskop
5.3 Termometer suhu tubuh
5.4 Timbangan berat badan dan tinggi badan
5.5 Oxymeter
6. Instruksi Kerja
6.1 Lakukan konfirmasi ulang data calon pendonor dengan menanyakan nama, alamat dan tanggal
lahir
6.2 Lakukan konfirmasi kuesioner dan informed consent donor, hasil pemeriksaan laboratorium
sehari sebelumnya
6.3 Verifikasi status cekal atau tidak calon pendonor, isi status di formulir kuesioner
6.4 Persilahkan calon pendonor untuk melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan
6.5 Lakukan tanya jawab (alloanamnesa) tentang kondisi kesehatan serta memverifikasi semua
kuesioner yang telah diisi oleh calon pendonor
6.6 Lakukan pemeriksaan tensi / tekanan darah donor, dengan cara :
6.6.1. Pasang manset di 2/3 lengan atas
6.6.2. Letakkan stetoskop di lipat siku dalam
6.6.3. Pompa tensimeter sampai suara nadi hilang, sekitar 170 mmHg
6.6.4. Turunkan tensi secara perlahan
6.6.5. Dengarkan bunyi pertama yang terdengar adalah Sistolik
6.6.6. Dengarkan bunyi yang hilang pertama adalah Diastolik
6.6.7. Kendorkan tensimeter
6.6.8. Lepaskan stetoskop dan manset
6.6.9. Catat nilai sistolik dan diastolik
6.7 Lakukan pemeriksaan nadi dengan cara:
6.7.1. Lakukan palpasi pada arteri radialis pada pergelangan tangan
6.7.2. hitung jumlah denyut nadi dalam satu menit
6.7.3. Lakukan pemeriksaan kualitas nadi, apakah teratur atau tidak serta pengisiannya
6.8 Lakukan pengecekan suhu tubuh calon pendonor menggunakan thermometer infra red
6.9 Lakukan inspeksi lengan calon pendonor pada kedua fosa cubiti apakah ada kelainan kulit atau
tidak untuk menentukan akses punksi vena
6.10 Lakukan pemeriksaan saturasi oksigen
6.11 Berikan penjelasan terkait proses pendonoran darah dan penolakan donor
6.12 Persilahkan calon pendonor untuk menanda tangani informed consent setelah pemeriksaan
kesehatan
6.13 Dokter atau tenaga medis yang diberi kewenangan menanda tangani informed consent
7. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Versi Referensi Kesimpulan
Pelaksanaan
..... ..... ..... .....
..... ..... ..... .....
F. IK Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus Metode Paper Slide
IK
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS
METODE PAPER SLIDE
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
Disusun oleh:
Tanda tangan :
Staff Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD ..... Tanggal :
Diperiksa oleh :
Tanda tangan :
Disetujui oleh :
Tanda tangan :
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD ..... Tanggal :
Disahkan oleh:
Tanda tangan :
Manajer
Kualitas Tanggal :
UDD .....
31
IK Halaman ... dari …
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH Nomor : UDD..-PDD-L3-...
ABO DAN RHESUS METODE PAPER Versi : …
SLIDE Tgl. berlaku :
Unit Donor Darah …
Bidang Sub. Bidang Tgl. kaji ulang :
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
1. Tujuan
Instruksi kerja (IK) ini menjelaskan proses pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus dengan
metode slide test
2. Ruang Lingkup
IK ini digunakan oleh petugas seleksi calon pendonor
4. Referensi
4.1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
4.2. PerKa No 10 tahun 2018 Pedoman CPOB untuk unit penyedia darah
Paper slide
Micro capillary
Alkohol swab
Kassa kering
Batang pengaduk
Botol limbah jarum
Plastik limbah infeksius
5.3 Reagensia
6.1 Lakukan dekontaminasi meja kerja menggunakan alkohol 70 % sebelum dan sesudah digunakan.
6.2 Siapkan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia pemeriksaan golongan darah A, B, O dan
Rhesus.
6.3 Lakukan validasi reagensia anti sera sebelum digunakan, memeriksa masa kadaluarsa dan
kejernihan anti sera.
6.4 Siapkan reagensia dalam cool box berisi ice pack yang dilengkapi dengan termometer suhu
sebagai kontrol suhu cool box yang tercatat dan ditukar dengan ice pack baru jika suhu ≥8°C.
6.5 Ambil darah donor menggunakan capillary tube sebanyak ¾ capillary tube.
6.6 Teteskan satu tetes darah donor pada permukaan paper slide di tiga tempat yang tersedia dari kiri
ke kanan berurutan untuk Anti-A, Anti-B, dan Anti-D.
6.7 Teteskan Anti-A, Anti-B dan Anti-D masing-masing dua tetes di atas tetesan darah donor.
6.8 Aduk dengan batang pengaduk masing- masing campuran darah donor dengan tes sera (1 batang
pengaduk untuk satu campuran darah donor dengan tes sera) dan homogenkan.
6.9 Baca dan catat hasil pemeriksaan.
6.10 Pembacaan hasil :
Aglutinasi : ada antigen pada sel darah merah donor
Tidak Aglutinasi : tidak ada antigen pada sel darah merah donor
6.11 Interpretasi Hasil
7. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Versi Referensi Kesimpulan
Pelaksanaan
001 Dokumen Baru
G. IK Pemeriksaan IMLTD: CHLIA 4 Parameter (HIV,HCV, HBV, dan Sifilis) dan CHLIA
IgG SARS CoV2 Dengan Abbot Architect i2000
IK
PEMERIKSAAN IMLTD: CHLIA 4 PARAMETER (HIV,HCV, HBV, DAN SIFILIS) DAN
CHLIA IGG SARS COV2 DENGAN ABBOTT ARCHITECT I2000
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
..............
Petugas Sub. Bidang Rujukan
UDD Pusat Palang Merah Indonesia Tanggal :
..............
Ka. Sub. Bidang Rujukan
UDD........Palang Merah Indonesia Tanggal :
..............
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD........Palang Merah Indonesia
Tanggal :
..............
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD........Palang Merah Indonesia
34
IK Halaman ... dari ,,,
PEMERIKSAAN IMLTD: CHLIA 4 Nomor : UDD..-IMLTD-L3-
PARAMETER (HIV,HCV, HBV, DAN ...
SIFILIS) DAN CHLIA IGG SARS COV2 Versi : ....
Unit Donor Darah .... DENGAN ABBOTT ARCHITECT I2000 Tanggal berlaku:
Bidang Sub Bidang Tanggal kajiulang:
Pelayanan Darah Rujukan
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan proses pemeriksaan IMLTD: CHLIA 4 Parameter (HIV, HCV, HBC,
dan Sifilis) dan CHLIA IgG SARS CoV2 sampel darah donor dengan Abbott Architect i2000 pada uji
saring IMLTD.
3. Referensi
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan No.91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah yang
berlaku
3.2 Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik di Unit Donor Darah (UDD) dan Pusat Plasmaferesis
tahun 2017
5. Instruksi Kerja
5.1. Menyalakan alat dan SCC (kompiuter)
5.1.1. Nyalakan SCC dengan menekan tombol ON pada CPU.
5.1.2. Nyalakan Monitor dengan menekan tombol ON pada monitor.
5.1.3. Tunggu kurang lebih 5 – 10 menit hingga muncul Offline.
5.1.4. Nyalakan Instrumen dengan menekan/mengangkat saklar di belakang alat, sebelah kanan,
diatas kabel power.
5.1.5. Biarkan 5 menit hingga statusnya menjadi STOPPED
5.1.6. Tekan panel instrumen, tekan Start-Up. Anda akan dikonfirmasi (are you sure... dst) tekan
Yes.
5.1.7. Tekan Panel SSH, tekan Start-Up. Anda akan diknfirmasi (are you sure... dst) tekan Yes.
5.1.8. Biarkan hingga status keduanya menjadi READY/WARMING
5.2. Daily maintenance (perawatan harian)
5.2.1. Letakkan WZ Cleaning bottle pada posisi 1 dari Inner Carousel.
5.2.2. Letakkan Probe Conditioning Solution di posisi 1 middle carousel.
5.2.3. Dari menu SYSTEM, pilih MAINTENANCE.
5.2.4. Pilih Daily, lalu tekan 6041 Daily Maintenance.
5.2.5. Tekan PERFORM.
5.2.6. Anda akan dikonfirmasi (are you sure?) tekan OK.
5.2.7. Dilayar tampak prosedur yang harus dilakukan, lalu tekan PROCEED.
5.2.8. Tunggu hingga prosesnya selesai.
5.2.9. Tekan PROCEED.
5.2.10. Tekan DONE.
5.2.11. Kembali ke menu awal dengan menekan EXIT.
5.2.12. Pilih Module 0 dan Module 1.
5.2.13. Tekan RUN
5.2.14. Biarkan hingga status keduanya menjadi RUNNING.
6. Riwayat Perubahan
Nomor Versi Tanggal Efektif Referensi Kesimpulan perubahan
H. IK Pemeriksaan NAT Dengan Panther System
IK
PEMERIKSAAN NAT DENGAN PANTHER SYSTEM
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Rujukan
UDD......Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Ka. Sub. Bidang Rujukan
UDD ... Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD ... Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD … Palang Merah Indonesia
38
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN NAT DENGAN Nomor UDD..-IMLTD-L3-
PANTHER SYSTEM ...
Unit Donor Darah …. Bidang Sub Bidang Versi :
Pelayanan Darah Rujukan Tanggal berlaku:
Tanggal kajiulang:
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan proses pemeriksaan NAT menggunakan Panther System
3. Referensi
Pedoman Operator Procleix Panther System
5. Instruksi Kerja
5.1 Pengecekan kondisi alat dan laboratorium
5.1.1. Pastikan menggunakan APD untuk melakukan pengecekan kondisi alat dan laboratorium
5.1.2. Cek kelembaban ruangan laboratorium (kondisi standar 20%–85%)
5.1.3. Cek suhu ruangan (kondisi standar 15°C–30°C)
5.1.4. Cek kondisi external alat
5.8 Maintenance
5.8.1. Tekan tombol Perform Maintenance
5.8.2. Lakukan seluruh perawatan yang diperlukan
5.8.3. Mag Wash Clean dilakukan sebelum atau sesudah melakukan run sample
5.9 Priming
5.9.1. Pastikan seluruh kebutuhan untuk priming sudah tercukupi
5.9.2. Full Prime: jika sistem sudah tidak dijalankan lebih dari 26 jam dan membutuhkan 105 tes
fluids kit A dan B, 50 tes MTUs, 50 waste
5.9.3. Mini Prime: Jika sistem sudah tidak dijalankan lebih dari 7.5 jam dan membutuhkan 15
tes MTUs dan 15 waste
5.9.4. Tekan tomol Prime
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN NAT DENGAN Nomor UDD..-IMLTD-L3-
PANTHER SYSTEM ...
Unit Donor Darah …. Versi :
Bidang Sub Bidang
Tanggal berlaku:
Pelayanan Darah Rujukan l
Tanggal kajiulang:
42
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN NAT DENGAN Nomor UDD..-IMLTD-L3-
PANTHER SYSTEM ...
Unit Donor Darah …. Versi :
Bidang Sub Bidang
Tanggal berlaku:
Pelayanan Darah Rujukan
Tanggal kajiulang:
6. Riwayat Perubahan
IK
PEMERIKSAAN KONFIRMASI DAN
SKRINING ANTIBODI GOLONGAN DARAH DONOR
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Rujukan
UDD......Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Ka. Sub. Bidang Rujukan
UDD ... Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD ... Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD … Palang Merah Indonesia
45
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN KONFIRMASI Nomor UDD..-SGD-L3-..
DAN SKRINING ANTIBODI Versi 001
GOLONGAN DARAH DONOR Tanggal berlaku:
Unit Donor Darah ...
Bidang Sub. Bidang Tanggal kajiulang:
Pelayanan Darah Rujukan
1. Tujuan
Menjelaskan tata cara pemeriksaan konfirmasi dan skrining antibodi golongan darah menggunakan
alat otomatis
2. Ruang Lingkup
Instruksi Kerja ini digunakan oleh seluruh staf Unit Donor Darah ... yang terlibat dibagian Pelayanan
Darah seksi Rujukan - Imunohematologi
46
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN KONFIRMASI DAN Nomor UDD..-SGD-L3-..
SKRINING ANTIBODI GOLONGAN Versi 001
DARAH DONOR Tanggal berlaku:
Unit Donor Darah ... Sub. Bidang Tanggal kajiulang:
Bidang
Rujukan
Pelayanan Darah
Nasional
4. Peran dan Tanggung Jawab
47
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN KONFIRMASI DAN Nomor UDD..-SGD-L3-..
SKRINING ANTIBODI GOLONGAN Versi 001
DARAH DONOR Tanggal berlaku:
Unit Donor Darah ... Sub. Bidang Tanggal kajiulang:
Bidang
Rujukan
Pelayanan Darah
Nasional
6.15 Alat akan melakukan initializing. Pastikan kontainer aquadest cukup dan kontainer limbah
cair kosong
6.16 Tempatkan plate pada shelf dengan cara:
6.16.1. DPlate di tempatkan pada shelf D2-D7
6.16.2. SreenLys ditempatkan pada shelf A1,B1,C1,D1
6.16.3. ABDlys ditempatkan pada shelf A2-A7,B2-B7,C3-C7
6.16.4. Penempatan plate disesuaikan dengan jumlah pemeriksaan
6.17 Klik posisi plate pada komputer dan sorot barcode di shelf, posisi plate di komputer akan
berubah warna sesuai status platenya
6.17.1. Hijau : Plate baru, mempunyai masa kedaluwarsa selama 5 hari setelah barcode
tersimpan di sistem
6.17.2. Kuning : Plate sudah pernah dipakai tetapi masih bisa digunakan sesuai jumlah
test yang tersedia. Masa kedaluwarsa 5 hari sedang berjalan
6.17.3. Merah : Plate sudah digunakan untuk pemeriksaan dan tidak ada sisa atau sudah
kedaluwarsa
6.18 Tempatkan reagensia pemeriksaan pada rack yang tersedia, pastikan volume reagensia cukup
untuk pemeriksaan
6.19 Tempatkan SeraCQI, HemaCQI dan sampel pada rack sampel yang tersedia, pastikan barcode
sampel menghadap keluar
6.20 Masukkan rack sampel pada grid worktable berwarna hijau
6.21 Klik tombol play berwarna hijau
6.22 Alat akan membaca barcode, jika ada tanda “scan report”, kondisi di bawah ini mungkin
terjadi:
6.22.1. Barcode tidak bisa dibaca
6.22.2. Posisi barcode salah
6.22.3. Barcode rusak
6.22.4. Periksa kondisi barcode sampel dan lakukan langkah sesuai instruksi di alat
6.23 Jika tidak ada tanda “scan report”, semua barcode sampel telak sukses dibaca. Tekan “work
order” untuk memilih pemeriksaan. Pada kolom sampel, tekal CTRL+A di keyboard untuk
memilih bahwa semua sampel akan diperiksa. Uncheck SeraCQI pada ABDlys dan Uncheck
HemaCQI pada ScreenLys. Klik “update” setelah semua sampel telah sesuai dengan jenis
pemeriksaanya
6.24 Klik tombol play berwarna hijau
6.25 Alat akan menampilkan display waktu lamanya pemeriksaan, Jika lampu pada grid rack
sampel di worktable berwarna hijau, rack sampel bisa diambil dan memungkinkan untuk diisi
dengan sampel baru
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN KONFIRMASI DAN Nomor UDD..-SGD-L3-..
SKRINING ANTIBODI GOLONGAN Versi 001
DARAH DONOR Tanggal berlaku:
Unit Donor Darah ...
Bidang Sub. Bidang Tanggal kajiulang:
Pelayanan Darah Nasional
6.26 Jika satu atau beberapa plate telah selesai pemeriksaan yang ditandai oleh angka pada
submenu “microplate”, klik ikon tersebut untuk melihat sampel yang telah selesai dilakukan
pemeriksaan
6.27 Klik mikroplate di kolom sebelah kanan, status warna mikroplate terdiri dari:
6.27.1. Hijau : Semua sampel dalam 1 plate telah selesai disimpulkan hasil pemeriksaanya
6.27.2. Kuning : Terdapat sampel yang hasilnya tidak bisa disimpulkan oleh alat,
memungkinkan petugas untuk mengedit grade reaksi dengan melihat pada
microplate dan membuat kesimpulan hasil
6.27.3. Merah : Terdapat sampel yang hasil tidak bisa disimpulkan dan perlu pemeriksaan
ulang.
6.28 Klik tombol “validate” untuk memvalidasi plate yang telah selesai dilakukan pemeriksaan.
Memungkinkan petugas untuk sekaligus print hasil pemeriksaan dengan mengisi checklist
print report pada dialog
6.29 Display akan menampilkan “All schedule complete”
6.29.1. Klik “Play” untuk melanjutkan
6.29.2. Klik “Scan Sample” untuk melakukan pemeriksaan pada sampel baru
6.29.3. Klik ikon “Stop” untuk selesai
6.30 Lakukan pencatatan dan input ke SIMDONDAR
7 Riwayat Perubahan
50
J. IK Pemeriksaan Hematologi Pra Donasi Plasma Konvalesen
IK
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI PRA DONASI PLASMA KONVALESEN
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Rujukan Nasional
UDD......Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Ka. Sub. Bidang Rujukan Nasional
UDD ... Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD ... Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD … Palang Merah Indonesia
51
IK Halaman ... dari ...
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI PRA Nomor UDD..-PM-L2-..
DONASI PLASMA KONVALESEN Versi 001
Unit Donor Darah ... Sub. Bidang Tanggal berlaku:
Bidang
Pengawasan Tanggal kajiulang:
Litbang & Produksi
mutu
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan pemeriksaan hematologi terhadap darah donor pra donasi plasma
konvalensen yang harus memenuhi standar
2. Prosedur yang terkait
Prosedur ini digunakan oleh petugas bagian pengawasan mutu yang meliputi penerimaan sampel,
pemeriksaan sampel, membuat dan menyerahkan hasil pemeriksaan, serta mendokumentasikan hasil
pemeriksaan tersebut
3. Persyaratan Sistem Mutu
3.1 Hasil pemeriksaan Hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL):
- Kadar hemoglobin ≥ 12,5 gram/dL
- Tidak leukopenia
- Tidak limfopenia (hitung limfosit absolut ≥ 1500/µL)
- Tidak trombositopenia
- Neutrofil Lymphocyte Ratio (NLR) ≤ 3,13
3.2 Butitr 1.6 Pengawasan Mutu :
Pengawasan mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan spesifikasi,
pengambilan sampel, dan pengujian. Pengawasan mutu juga berhubungan dengan organisasi,
dokumentasi, dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan
relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk
yang belum diluluskan tidak digunakan/didistribusikan sebelum mutunya dinilai dan
dinyatakan memenuhi syarat
3.3 Butir 1.7 Pengkajian Mutu Produk :
Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah dilakukan untuk membuktikan konsistensi
proses yang ada, kesesuaian dari spesifikasi yang ditetapkan, untuk menyoroti tren dan untuk
mengidentifikasi baik perbaikan produk maupun perbaikan proses yang diperlukan
3.4 Permenkes No.91, 2015 tentang Pelayanan Transfusi Darah
3.4.1. Uji Mutu juga menilai kemungkinan penyebab ketidaksesuaian dengan standar dari
tenaga kerja, mesin, material, metode dan monitor
3.4.2. Sampel untuk pengujian mutu harus dipilih secara random, namun harus
merepresentasikan semua proses produksi, UDD, transportasi, bahan dan peralatan
yang berbeda
3.4.3. Metode pengujian yang digunakan sudah tervalidasi
3.4.4. IK ini harus dilaksanakan oleh tenaga Dokter/Analis/PTTD yang terlatih pada
laboratorium Uji Mutu.
3.4.5. Alat yang digunakan untuk pengujian sudah terkualifikasi/terkalibrasi
3.4.6. Dilaksanakan di tempat yang memenuhi persyaratan GMP.
3.4.7. Mengunakan reagen/BHP yang sesuai standar
3.4.8. Ruangan dan peralatan teknis uji mutu memenuhi standar
3.4.9. Dilaksanakan di tempat yang memenuhi syarat standar GMP
4. Referensi
4.1 Permenkes No.91 Tahun 2015, Tentang Pelayanan Transfusi Darah
4.2 AABB.Technical manual.In: Brecher ME editor. Components from whole Blood Donation, Blood
Component Quality Control. 15 th ed. United States: AABB, 2005; p.197-199.
4.3 AABB Pres. In: Ziebel LW, Kavemeier K eds. Quality Control: A Component of Process Control
in Blood Banking and Transfusions Medicine,Bethesda: AABB Pres, 1999; p. 99122.
4.4 AABB Pres. In: Brecher ME, Hay Shauna eds. Look it Up (A Quick Reference in Transfusion
Medicine).2nd Edition .Bethesda: AABB Pres, 2012; p. 101-129.
4.5 European Committe (Partial Agreement) on Blood Transfusion (CD-P-TS).In: EDQM Allee
Kastner editor. Guide to Preparation, Use and Quality Assurance of Blood components. 16 th ed.
Council of Europe: 2011; p.225-329
8.25 Catat semua hasil perhitungan pemeriksaan hematologi pada lembar kerja
9. Riwayat Perubahan
Nomor Versi Tanggal Pelaksanaan Referensi KesimpµLan
BAB IV
PENGAMBILAN DARAH PLASMAFERESIS
SPO
PENGAMBILAN PLASMA KONVALESEN
METODE AFERESIS UNTUK TERAPI COVID-19
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
57
Halaman ... dari ....
SPO Nomor : UDD..-PDD-L2- 0..
PENGAMBILAN PLASMA KONVALESEN Versi 001
METODE AFERESIS UNTUK TERAPI Tgl. Berlaku : .........
Unit Donor Darah ... COVID-19 Tgl.kaji ulang: .......
Bidang Sub. Bidang
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
1. Tujuan
SPO ini sebagai petunjuk bagi petugas dalam proses pengambilan plasma konvalesen dengan metode
aferesis yang aman dan bermutu sesuai standar untuk disimpan dan digunakan sebagai terapi pasien
COVID-19
2. Ruang Lingkup
SPO ini digunakan oleh seluruh petugas yang kompeten dalam proses pengambilan plasma
konvalesen dari pasien COVID-19 yang telah sembuh menggunakan metode aferesis (plasmaferesis)
58
Halaman ... dari ....
SPO Nomor : UDD..-PDD-
PENGAMBILAN PLASMA KONVALESEN L2-.
Unit Donor Darah METODE AFERESIS UNTUK TERAPI COVID-19 Versi 001
... Bidang Sub. Bidang Tgl. Berlaku : .........
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang: .......
3.6 Desinfeksi tangan petugas dan area titik plebotomi donor harus dilakukan dengan
menggunakan larutan disinfektan sesuai prosedur. Masa kedaluwarsa larutan disinfektan harus
tercatat. Pengambilan sampel yang sudah terlabel hendaklah dilakukan sesuai standar untuk
meminimalkan risiko kontaminasi mikroba. Saat proses pengambilan plasma pastikan volume
sesuai standar, catat lama pengambilan di formulir dan beri label Plasma Konvalesen C19 di
kantong. Semua proses harus tercatat dan pastikan kecocokan identitas antara kantong, sampel
dan formulir pencatatan
3.7 Setiap informasi yang berdampak terhadap mutu selama proses pengambilan dicatat. Selama
dan pasca pengambilan plasma, keadaan donor diawasi oleh seorang dokter untuk melihat
adanya reaksi samping. Proses pengambilan dan reaksi samping dilakukan pencatatan dan
pelaporan dalam SIM
3.8 Butir 7.55-7.64 Keamanan Donor
Pastikan langkah untuk menghindari hal yang dapat mempengaruhi donor pada sebelum,
selama dan pasca pengambilan plasma, pendonor diberi arahan untuk masa pemulihan dan
instruksi untuk tidak melakukan hal yang berisiko terhadap pendonor. Monitor keadaan
pendonor saat dan pasca proses pengambilan serta saat makan dan minum di ruang istirahat.
Bila terjadi reaksi samping pada saat pendonor telah meninggalkan UDD, berikan perawatan
segera dan berikan petunjuk penanganan selanjutnya.
Catat dan evaluasi reaksi pendonor yang terjadi saat dan pasca proses pengambilan. Informasi
mengenai reaksi samping dan proses pelacakan penyebab reaksi tsb disusun dalam tren reaksi
untuk mengevaluasi jumlah, jenis dan tingkat keparahan reaksi. Informasi ini digunakan
untuk meningkatkan keamanan pendonor
3.9 Bangunan, fasilitas dan peralatan sesuai dengan Pedoman CPOB di UTD dan Pusat
Plasmaferesis
4. Referensi
4.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
4.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UTD dan Pusat Plasmaferesis
4.3 Shen C, Wang Z, Zhao F, Yang Y, Li J, Yuan J, Wang F, Li D, Yang M, Xing L, Wei J.
Treatment of 5 critically ill patients with COVID-19 with convalescent plasma. Jama. 2020
Mar 27
5. Definisi dan Singkatan
5.1 Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat pelindung tubuh yang digunakan untuk melindungi kulit
dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta.
Pada penanganan sampel dan proses, dokter dan petugas menggunakan APD tingkat dua
5.2 Anti koagulan adalah zat kimia sebagai sumber makanan dan untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah serta sebagai pengawet, sehingga darah dapat disimpan dalam waktu tertentu
sesuai komponen darahnya. Antikoagulan yang digunakan berupa:
ACD/ ACDA : Acid Citrate Dextrose/ Acid Citrate Dextrose Adenine
59
Halaman ... dari ....
SPO Nomor : UDD..-PDD-L2- 0..
PENGAMBILAN PLASMA KONVALESEN Versi 001
METODE AFERESIS UNTUK TERAPI Tgl. Berlaku : .........
Unit Donor Darah ... COVID-19 Tgl.kaji ulang: .......
Bidang Sub. Bidang
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
5.3 Kantong Satelit adalah kantong steril tambahan yang disambungkan ke kantong utama
menggunakan Sterille Connecting Device (SCD)
5.4 Plasmaferesis adalah cara pengambilan plasma dari donor dengan proses pengambilan darah
lengkap kemudian memisahkan komponen dengan cara sentrifugasi atau filtrasi dengan media
membran (khusus untuk plasma), menampung plasma yang dikehendaki dan mengembalikan
komponen yang tidak dikehendaki ke tubuh donor, menggunakan antikoagulan ACDA melalui
serangkaian proses pengambilan dan pengembalian sesuai siklus. Cara pengambilan
menggunakan kit dan mesin aferesis yang sesuai.
5.5 Desinfektan adalah cairan pembersih yang digunakan di area lengan yang akan menjadi akses
vena pendonor.
5.6 Desinfeksi adalah proses untuk menghilangkan bakteri dan kotoran dengan menggunakan
alkohol 70% dan povidone iodine sesuai standar
5.7 Kejadian yang tak diinginkan saat atau pasca pengambilan plasma dapat berupa mual, pusing,
pingsan, syok hipovolemik, nyeri, arteri venosa shunt, intoksikasi sitrat
5.8 Plasma Cair adalah komponen darah Liquid Plasma
5.9 Singkatan:
- ORN : Organisasi Regulatori Nasional (Kemkes RI dan BPOM RI)
- BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
- CPOB : Cara Pembuatan Obat yang Baik
- SIM : Sistem Informasi Manajemen
- C19 : COVID-19
6. Peran dan Tanggungjawab
Peran Tanggungjawab
Melakukan Kontrol Dokumen SPO Pengambilan Plasma Konvalesen
Manajer Kualitas Untuk Terapi COVID-19 dengan metode plasmaferesis
Mensahkan dan meninjau ulang SPO dan formulir terkait
Kepala Bidang Pelayanan Melakukan perencanaan kegiatan sesuai SPO
Darah Memberikan persetujuan pada SPO dan keseluruhan kegiatan
penyiapan plasma konvalesen yang berlangsung di sub bidang
penyediaan darah
Menindaklanjuti laporan reaksi samping pada pendonor
Kepala sub Bidang/ seksi Mengatur kecukupan petugas, peralatan dan bahan habis pakai sesuai
Penyediaan Darah kebutuhan
Membuat revisi SPO dan formulir
Mengawasi pelaksanaan proses, membuat laporan tindakan
perbaikan, pencegahan dan tindak lanjutnya
Melaporkan reaksi samping
Dokter Bertanggungjawab jika terjadi reaksi pada saat dan pasca proses
pengambilan plasma
Petugas Teknis Melakukan persiapan peralatan dan bahan habis pakai sesuai
Pengambilan Darah kebutuhan
(ATD/Perawat) Melakukan proses pengambilan Plasma Konvalesen Aferesis sesuai
SPO
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Petugas Administrasi Bertanggung jawab menginput data calon pendonor ke SIM UDD
8. Dokumen Terkait
8.1 Standar Prosedur Opereasional Pengambilan Aferesi No. .............
9. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan
Versi Pelaksanaan
B. SPO Pengambilan Darah Aferesis
SPO
PENGAMBILAN DARAH AFERESIS
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
63
SPO Halaman ... dari ...
PENGAMBILAN DARAH Nomor : UDD...-PDD-L2- ...
AFERESIS Versi : 004
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
1. Tujuan
SPO ini sebagai petunjuk bagi petugas dalam pengambilan komponen darah donor dengan metode
aferesis agar mendapatkan komponen darah yang aman dan bermutu untuk memenuhi kebutuhan
transfusi di klinis sesuai standar
2. Ruang Lingkup
SPO ini digunakan oleh seluruh petugas yang kompeten dalam melakukan pengambilan komponen
darah metode aferesis. Pengambilan darah aferesis meliputi plasmaferesis
64
SPO Halaman ... dari ...
PENGAMBILAN DARAH Nomor : UDD...-PDD-L2- ...
AFERESIS Versi : 004
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
3.9 Desinfeksi tangan petugas dan di area titik phlebotomy harus dilakukan dengan menggunakan
larutan disinfektan sesuai prosedur. Masa kadaluwarsa larutan disinfektan harus tercatat.
Pengambilan sampel yang sudah terlabel hendaklah meminimalkan resiko kontaminasi
mikroba. Saat proses pengambilan darah pastikan tercampur dengan antikoagulan dalam
kantong darah, catat lama pengambilan di formulir dan label di kantong. Semua proses harus
tercatat dan pastikan kecocokan identitas antara kantong, sampel dan formulir pencatatan.
3.10 Setiap informasi yang berdampak terhadap mutu selama proses pengambilan dicatat. Selama
dan pasca pengambilan darah diawasi oleh seorang dokter untuk melihat adanya reaksi
samping. Proses pengambilan dan reaksi samping dilakukan pencatatan dan pelaporan.
3.11 Butir 7.55-7.64
Keamanan Donor
Pastikan langkah untuk menghindari hal yang dapat mempengaruhi donor pada sebelum,
selama dan pasca pengambilan komponen darah pasca pengambilan darah, pendonor diberi
arahan untuk masa pemulihan dan instruksi untuk tidak melakukan hal yang berisiko terhadap
pendonor. Monitor keadaan pendonor saat dan pasca proses pengambilan serta saat makan
dan minum di ruang istirahat. Bila terjadi reaksi samping terhadap donor pada saat pendonor
telah meninggalkan UDD, diberikan perawatan segera dan diberikan petunjuk penanganan
selanjutnya.
Catat dan evaluasi reaksi pendonor yang terjadi saat dan pasca proses pengambilan. Informasi
mengenai reaksi samping dan proses melacak disusun dalam tren reaksi untuk mengevaluasi
jumlah, jenis dan tingkat keparahan reaksi. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan
keamanan donor.
4. Referensi
4.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
4.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
9. Dokumen Terkait
9.1 Instruksi Kerja Validasi Kantong No. ...............
9.2 Instruksi Kerja Pengambilan Darah Aferesis Gagal No. ...............
9.3 Instruksi Kerja Mesin Trima Accel No. .............
9.4 Instruksi Kerja Mesin Haemonetics No. .........
9.5 Instruksi Kerja Mesin Amicore No. ............
9.6 Instruksi Kerja Mesin Com.tec No..........
10. Lampiran
10.1 Lampiran 1 : Formulir Kuesioner dan Informed Consent Donor No. ….
10.2 Lampiran 2 : Check List Peralatan Pengambilan Darah Aferesis No. ......
11. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan
Versi Pelaksanaan
C. IK Mesin Aferesis Trima Accel
IK
MESIN AFERESIS TRIMA ACCEL
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
74
Halaman ... dari …
IK Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
MESIN AFERESIS TRIMA ACCEL Versi : 001
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan tentang proses pengambilan darah aferesis dengan mesin Trima Accel
sebagai petunjuk bagi petugas dalam pengambilan plasma donor dengan metode aferesis agar
mendapatkan komponen darah yang aman dan bermutu untuk memenuhi kebutuhan transfusi di
klinis sesuai standar
3. Referensi
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
3.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
A. Pastikan kabel alat sudah terpasang di sumber listrik dan nyalakan alat (switch) yang berada di
bagian atas kanan alat
C. Masuk Ke Menu Plasma untuk melihat varian konfigurasi plasma sebagai berikut :
Volume dapat disesuaikan oleh operator dengan menekan panel hijau pada setiap konfigurasinya.
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS TRIMA ACCEL Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : 001
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
Contoh :
Configurasi Volume
Plasma 3 300 mL
Plasma 4 400 mL
Plasma 5 500 mL
E. Masuk ke menu “Procedure Priority”, terdapat 15 prosedur untuk menampilkan seluruh setting
yang diinginkan oleh operator dengan tampilan :
5.1 Pastikan kabel alat sudah terpasang di sumber listrik dan nyalakan alat (switch) yang berada di
bagian atas kanan alat
5.2 Tunggu sampai layar menunjukkan tampilan berikut. Lalu pilih ”Load System”
5.3 Setelah muncul tampilan berikut, ikuti langkah sesuai yang ditampilkan di layar
5.4 Siapkan kit yang akan digunakan sesuai kebutuhan plasma saja
- 80330 : Untuk Single dose platelet, concurrent Platelet & Plasma dan plasma saja
5.9 Bagi Channel menjadi 2 bagian dan masukkan melalui Loading Port yang berada di bagian bawah
Centrifuge
5.10 Masukkan Channel ke dalam Filler. Pastikan tubing Channel yang berwarna kuning berada di
bagian kiri filler
5.11 Pasang LRS Chamber pada bracket sesuai dengan gambar berikut :
5.12 Pasang Centrifuge collar di atas Filler Latch dan tekan Collar ke bawah sampai berbunyi “Click”
5.13 Pastikan posisi tubing pada Collar sesuai dengan gambar berikut :
5.18 Setelah itu putar dengan Centrifuge Arm ke arah kiri, setelah itu pastikan kembali tidak ada
Channel yang keluar dari filler atau Bearing yang Twisted. Lalu tutup pintu Centrifuge
5.20 Tutup Klem putih pada donor line dan sample line lalu pilih continue
5.21 Biarkan sistem akan mengecek kit yang sudah dipasang. Pada kondisi ini jangan hubungkan
dengan ACDA
5.22 Hubungkan ACDA dengan spike berwarna orange dan hubungkan dengan AC Detector.
Pastikan jika menggunakan double dose platelet, pastikan bahwa Kantong anak Platelet dan
sampel platelet sudah ditutup klem-nya. Lalu pilih Continue.
5.24 Masukkan data donor (Gender, Berat, Tinggi, Gol.Darah, Hematokrit, dan Nilai Platelet ke
dalam sistem dan pilih confirm info
5.25 Pilih prosedur yang akan digunakan baik single dose platelet atau plasma saja sesuai dengan
volume yang sudah dimunculkan dalam kofigurasi setting, dan pilih Confirm Procedure
5.26 Lalu pilih Begin Donor Prep. Setelah memilih ini. Setting yang tidak bisa dirubah: Gender,
tinggi, dan berat. Setting yang masih dapat dirubah (maksimal sampai 10 menit setelah proses
mulai) adalah golongan darah, hematokrit, dan jumlah platelet
5.27 Tutup klem biru, buka klem putih, hubungkan jarum ke pendonor, sampai jumlah darah terisi
cukup untuk sample bag, tutup klem putih untuk sampel, buka klem biru dan pilih Start Draw
5.29 Draw Flow/Return flow: Mengatur kecepatan aliran saat draw atau return, AC Reaction: Diatur
jika pendonor merasakan ketidaknyamanan selama proses, Clumping: diatur jika timbul
clumping pada produk platelet
5.30 Setelah proses selesai, pilih continue dan lepaskan jarum dari pendonor. Lakukan seal 3 x untuk
produk bag, seal 3x untuk jarum bagi pendonor dan 1 x untuk ACDA. Lalu pilih continue dan
confirm disconnect
5.31 Lalu lepaskan kit yang telah dipasang. Konsepnya adalah Last in First Out, kit yang dipasang
paling akhir dilepaskan paling awal
5.32 Lepaskan : Upper Collar, Upper Bearing, Lower Bearing dan LRS Chamber
5.33 Lepaskan Channel dari Filler. Keluarkan Channel, LRS Chamber, dan Collar dari Centrifuge.
Lalu tutup Centrifuge door
5.34 Tekan Latch dan lepaskan Cassete. Serta lepaskan Product Bags, ACDA yang tidak digunakan
kemudian pilih Continue
5.35 Catat End of summary untuk Prosedural secara manual kemudian pilih Next Page
5.36 Catat End of summary untuk Leukosit Reduction Label secara manual kemudian pilih Next Page
5.37 Kadang tampilan ini yang muncul, sehingga kadar platelet atau leukosit harus dicek kembali di
lab. Hal ini dikarenakan banyak alarm terjadi selama proses berlangsung, atau adanya RBC
Spillover
5.38 Catat End of summary untuk Values secara manual, kemudian Pilih Next Procedure
5.39 Alat akan me-reboot ulang alat. Tunggu sampai muncul tampilan pada layar seperti berikut,
dan matikan alat jika tidak digunakan lagi
5.40 Produk Plasma konvalesen dengan setting Plasma 4 (volume 400 mL) yang sudah diambil
secara steril dipindahkan dengan mesin penyambung tubing (Sterile Connecting Device) ke
kantong satelit kosong dengan volume masing masing kantong 200 mL plasma.
5.41 Freeze / bekukan plasma dengan contact shock freezer
6. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan
Versi Pelaksanaan
D. IK Mesin Aferesis Haemonetics
IK
MESIN AFERESIS HAEMONETICS
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
87
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS HAEMONETICS Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : …
Unit Donor Darah … Tgl. berlaku:
Bidang Sub. Bidang
Tgl.kaji ulang:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan tentang proses pengambilan darah aferesis dengan mesin Haemonetics
sebagai petunjuk bagi petugas dalam pengambilan plasma donor dengan metode aferesis agar
mendapatkan komponen darah yang aman dan bermutu untuk memenuhi kebutuhan transfusi di klinis
sesuai standar
3. Referensi
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
3.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
88
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS HAEMONETICS Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : …
Unit Donor Darah … Tgl. berlaku:
Bidang Sub. Bidang
Tgl.kaji ulang:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
5. Prosedur
5.1. Masukkan PPP & FFP Protocol
5.2. Buka tutup Mesin MCS+, angkat pole kanan dan kiri mesin
5.7. Untuk MCS®+ prosedur pengkoleksian plasma yang menggunakan Blow Molded Bowl (BMB),
diperlukan adapter centrifuge chuck untuk mengamankan bowl
5.8. Adapter Dual Pump Manifold dan adapter Single Pump Manifold harus dipasang pada
tempatnya dengan benar.
5.9. Langkah – langkah pemasangan disposable akan muncul pada layar untuk membantu
pemasangan disposable
5.10. Masukkan bowl ke dalam centrifuge chuck, tutup, dan kunci centrifuge cover
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS HAEMONETICS Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : …
Unit Donor Darah … Tgl. berlaku:
Bidang Sub. Bidang
Tgl.kaji ulang:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
5.11. Loop selang pump melingkari Blood Pump (Merah)
5.15. Masukkan bagian tabung effluent mengikuti konektor bowl melalui Line Sensor.
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS HAEMONETICS Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : …
Unit Donor Darah … Tgl. berlaku:
Bidang Sub. Bidang
Tgl.kaji ulang:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
5.16. Selang saline dan SPM Filter (optional)
5.17. Pasang selang saline tubing pada clear valve
5.18. Masukkan Filter pada SPM. Pastikan bahwa selang pada SPM tidak dalam kondisi di klem
(hanya untuk Closed Sets)
5.20. Pasang selang pada pengkoleksian plasma dengan benar pada setiap valve sesuai warna yang
tertera di selang dan valve
5.48. Tuliskan pada label kantong plasma: Jenis komponen, golongan darah, volume plasma, tanggal
dan jam pengambilan, tanggal kedaluwarsa, suhu simpan, cara simpan, dan paraf petugas
apheresis
5.49. Simpan plasma sesuai kebutuhan
6. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan
Versi Pelaksanaan
E. Instruksi Kerja Mesin Aferesis Amicore
IK
MESIN AFERESIS AMICORE
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
97
Halaman ... dari …
IK Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
MESIN AFERESIS AMICORE Versi : 001
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan tentang proses pengambilan darah aferesis dengan mesin Amicore
sebagai petunjuk bagi petugas dalam pengambilan plasma donor dengan metode aferesis agar
mendapatkan komponen darah yang aman dan bermutu untuk memenuhi kebutuhan transfusi di klinis
sesuai standar
3. Referensi
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
3.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
5.2 Selanjutnya tekan tombol daya harian pada bagian belakang layar sentuh
5.3 Layar sentuh akan menampilkan Logo AmiCORE dan melakukan swa uji
5.4 Selanjutnya ada perintah menekan tombol Stop Button, tekan Stop Button
5.5 Jika Pengujian berhasil, maka akan muncul "Verify Alarm Tone." Tekan tombol Check
5.8 Lepaskan plastik dari baki kit letakkan baki kit pada penahan baki dibawah layar sentuh, mulai
dari sebelah kiri
5.9 dari baki kit, tempatkan selang darah pada pegangan biru di sebelah kanan
5.10 Gantungkan wadah RBC,wadah In-Process digantungan timbangan dibagian kiri depan, letak
wadah Plasma dikiri belakang warna kuning
5.11 Gantungkan wadah penyimpan trombosit pada gantungan kanan belakang (abu-abu), lepaskan
kaset dari baki, letakkan kaset pada alas kaset
5.12 Lepaskan kaset dari baki, letakkan kaset pada alas kaset
5.13 Pasang selang dari kaset sebelah kiri ke pengaman selang di sebelah kiri dan pasang selang dari
kanan atas kaset di pengaman selang bagian kanan
5.14 Setelah itu tekan CHECK pada layar sentuh untuk masuk ke langkah berikutnya
5.15 Buka pintu sentrifuse dengan menarik kunci pintu disebelah kanan
5.17 Tekan dengan ibu jari dan telunjuk tombol pelepas sentrifuse dan tarik ke arah luar hingga terlihat
Spool
5.18 Angkat Spool dengan menekan Blue release wing. Kemudian angkat spool hingga berada di atas
Spool Holder
5.19 Pasang separation chamber dan collection chamber pada Spool dengan mengaitkan lubang pada
kancingnya
5.20 Kembalikan posisi Spool ke posisi semula di dalam spool holder, pastikan sudah benar-benar
aman di dalam spool holder, check dengan meng-angkat spool
5.21 Pasang lower umbilicus joint, pastikan tidak ada selang yang tertekuk. Kemudian amankan
kembalikan ke posisi awal dan pastikan sudah terkunci dan tidak bisa terangkat lagi saat
diperiksa ulang
5.22 Pasang selang umbilicus pada bearing holder. Pastikan telah telah terpasang dengan benar
5.23 Tutup kembali Centrifuge. Pastikan sudah benar terkunci dengan adanya suara "Klik"
5.24 Kembalikan Zero Omega Arm ke posisi semula. Pasang upper umbilicus joint, tempatkan selang
pada zero omega pengaman selang Tutup pintu sentrifuse
5.25 Pasang selang ungu pada Inlet klem, pasang selang biru pada return klem dan pasang selang
ukuran kecil pada air detector
5.28 Kemudian kaset akan terpasang secara otomatis pastikan semua selang telah masuk ke dalam pump
5.29 Tutup klem pada kantong sampel di wadah penyimpanan platelet, biarkan klem pada selang
diwadah penyimpanan tetap terbuka
5.30 Sentuh CHECK kemudian muncul layar berikut, tentukan volume saline, gantungkan saline di
bagian kanan depan (warna putih) konek dengan spike, isi drip chamber setengah
5.31 Sentuh CHECK. Tentukan volume AC Gantungkan kantong AC di weigh scale merah. Buka
ventilasi isi drip chamber setengah
5.32 Sentuh CHECK Priming dimulai saat priming melakukan pengisian parameter
5.32.1. Enter prosedur ID
5.32.2. Enter Donor ID
5.33 Pengisian jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, hematokrit, Plt Pre Count, Plt Yield
5.34 Sentuh CHECK kemudian muncul summary ID Priming selesai, pasang manset/ pressure Cuff
5.36 Lakukan penusukan vena sesuai dengan prosedur, turunkan tekanan manset untuk mengisi darah
ke kantong sampel, biarkan darah masuk ke kantong sampel
5.37 Seal selang kantong sampel 2x Segera pindahkan sampel darah dengan menusukan tabung
vakum vertikal menghadap ke bawah hingga terisi penuh,menghindari udara masuk
5.38 Kemudian buka klem donor dan tekan tombol START untuk memulai koleksi platelet, ikuti
prosedur untuk memonitor donor
5.39 Ketika donor complete selesai, lepaskan manset dan jarum dari pendonor sesuai prosedur,
keluarkan Kit dari ruang centrifuge sentuh CHECK
5.40 Lakukan Resuspend selama 30 detik untuk melarutkan PC dalam cairan plasma, kemudian
gantung Kantong Collection Chamber sentuh layar TRANSFER
5.41 Selama proses Transfer, Plasma dan PC ditransfer menuju wadah penyimpanan Platelet
5.42 Setelah proses TRANSFER selesai, tutup Klem selang wadah penyimpanan Platelet
5.44 Sentuh layar CHECK Secara otomatis mesin akan membuka kaset. Periksa kantong sampel tidak
ada udara dan klem dalam keadaan tertutup
5.45 Keluarkan udara dengan menggulung wadah PC dan menekannya sambil membuka klem,
setelah udara dibuang, klem kembali selang wadah PC
5.46 Seal selang ke Wadah PC sebanyak 3x seal dekat dengan kaset
5.47 Pindahkan wadah NaCl,ACD, Plasma dan kaset dan buang ke tempat limbah infeksius
5.48 Setelah membuang Kit Sentuh CONTINUE (→ )Akan muncul Summary berupa 5 TABS
dibawah ini
6 Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan perubahan
Versi Efektif
F. Instruksi Kerja Mesin Aferesis Com.Tec
IK
MESIN AFERESIS COM.TEC
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
108
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS COM.TEC Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : 001
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan tentang proses pengambilan darah aferesis dengan mesin Com.Tec
sebagai petunjuk bagi petugas dalam pengambilan plasma donor dengan metode aferesis agar
mendapatkan komponen darah yang aman dan bermutu untuk memenuhi kebutuhan transfusi di klinis
sesuai standar
3. Referensi
3.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
3.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
5.2. Pilih program, program “PLT-5d- SN” seharusnya ditujukan pada layar, tekan tombol <OK>
5.5. Tutup selang darah. Tutup penjepit saluran masuk merah tepat di luar potongan-Y ke kantong
pra- pengambilan sampel. Tutup klem jarum putih, kemudian gantung kantong dan wadah
5.6. Tutup klem di antara kantong konsentrat. Tutup tas pengambilan sampel PC
5.12. Masukan selang inline dari cell pump pada cell detector
5.13. Masukan ACD-drip chamber ke ACD detector dan masukan ACD pump segment
5.14. Masukan selang saline merah di valve 2 dan selang biru di valve 3
5.18. Biarkan adapter tergantung ke bawah secara bebas disamping mesin, tekan tombol <Open door>
5.19. Masukan chamber holder ke dalam line guide, kunci chamber lock
5.21. Letakan adapter centrifuge bagian atas di slot adapter. Secara manual putar rotor berlawanan
arah jarum jam untuk memastikan instalasi benar
5.22. Tutup pintu centrifuge, open door harus tampak pada layar
5.25. Set level cairan pada ruang tetes ACD dan saline. (ACD=1/4; Saline= 1/2)
5.26. Ketika set sudah di priming, pilih menu patient dengan menekan tombol <Menu> kemudian
<OK> untuk konfirmasi
5.29. Hubungkan donor dan mulai prosedur, saat separation selesai, tekan <Continue> untuk
reinfusion
5.30. Tutup klem inlet warna merah. Tutup klem kuning (plasma bag)
IK Halaman ... dari …
MESIN AFERESIS COM.TEC Nomor : UDD..-PDD-L3- ...
Versi : 001
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang:
5.31. Tutup klem roller merah selang saline secara penuh. Pijat selang jika terlihat gepeng, tekan
<Start>
5.32. Reinfusion kedua dapat dilakukan dengan menekan tombol <START> atau prosedur dapat
diakhiri dengan menekan tombol <STOP>
5.33. Klem selang whole blood dan selang red cell, keluarkan segment pump warna putih
5.34. Ambil kantong konsentrat dan posisikan bagian atas dibawah Press <Start> lalu <Stop>
5.35. Keluarkan set dan platelet konsentrat, biarkan kantong untuk diistirahakan selama 1 jam.
Kemudian disimpan di mesin agitator selama 1 jam. Keluarkan set aferesis dari mesin, tekan
tombol <Continue>
6. Riwayat Perubahan
Nomor Tanggal
Referensi Kesimpulan perubahan
Versi Efektif
114
G. Pengambilan Darah Aferesis Gagal
IK
PENGAMBILAN DARAH AFERESIS
YANG GAGAL
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
115
IK Halaman ... dari ..
PENGAMBILAN DARAH Nomor : UDD..-PDD-L3- ..
AFERESIS YANG GAGAL Versi : ..
Unit Donor Darah … Sub. Bidang Bidang Tgl. berlaku :
Penyediaan Darah Tgl. kaji ulang :
Pelayanan Darah
1 Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan tentang proses penanganan pengambilan darah Aferesis yang gagal.
2 Prosedur yang terkait
Standar Prosedur Operasional Pengambilan Darah Aferesis.
3 Rujukan
PMK No 91 tahun 2015 tentang standar pelayanan transfusi darah
Pedoman CPOB unit penyedia darah
AABB.Technical Manual.In ; Blood Donations.15 th ed. United States ; AABB, 2005; 139 - 161
4 Peralatan
Kursi Donor
Tensimeter
Hemoscale
Pean
Hand
sealer
Gunting
Spidol
Rak tabung
Pinset
Tempat kapas
Tempat pinset, gunting, kassa
Kantong darah
Alkohol 70%
Tabung sampel darah (EDTA)
Meditape
Kassa steril
Plester
Cologne
Trombopobe gel
Botol limbah jarum
116
IK Halaman ... dari ..
PENGAMBILAN DARAH Nomor : UDD..-PDD-L3- ..
AFERESIS YANG GAGAL Versi : ..
Unit Donor Darah … Sub. Bidang Bidang Tgl. berlaku :
Penyediaan Darah Tgl. kaji ulang :
Pelayanan Darah
6 Intruksi Kerja
6.1 Persiapan
6.1.1. Gunakan alat pelindung diri saat melakukan persiapan peralatan dan bahan habis pakai
pengambilan darah donor
6.1.2. Siapkan peralatan dan bahan habis pakai sesuai dengan Instruksi Kerja Pengambilan Darah
Aferesis
6.1.3. Lakukan pengecekan peralatan sebagai validasi sebelum peralatan digunakan
6.1.4. Lakukan dekontaminasi meja kerja sebelum dan sesudah digunakan
7 Riwayat Perubahan
Nomor Versi Tanggal
Referensi Kesimpulan perubahan
Efektif
117
H. Formulir Kuesioner dan Informed Consent Donor di UDD
Tempat Penyumbangan
MOHON DIISI LENGKAP DAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Tanggal
No. KTP/SIM/Paspor
: ……..……………………………….. No. Kartu Donor : DIISI OLEH ADMINISTRASI
Nama Lengkap
: ……..……………………………….. Jenis Kelamin : Lk Pr Validasi : Kartu Donor
Donor
Alamat Rumah
:..............................................................Kelurahan : ……………………………..………… KTP
118
I. Check List Peralatan Pengambilan Darah Aferesis
Halaman .. dari …
Check List Logistik Pengambilan Nomor : UDDP-PPD-L4- 007
Darah Aferesis Versi : 005
Unit Donor Darah … Bidang Sub. Bidang Tgl. berlaku:
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kajiulang:
Tujuan : Memastikan Peralatan, Bahan Habis Pakai dan menu donor pada
proses Pengambilan Darah Aferesis
Hari / Tanggal :
Jenis Pengambilan Darah :
1 Plasmaferesis
2 Tromboferesis
3 Eritraferesis
4 Leukaferesis
5 Concurent trombosit dan plasma
( )
119
BAB V
PENGOLAHAN PLASMA KONVALESEN
A. SPO Pengolahan Plasma Cair dan FFP Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
SPO
PENGOLAHAN PLASMA CAIR DAN FFP KONVALESEN UNTUK TERAPI COVID-19
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Pengolahan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Pengolahan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
120
SPO Halaman ... dari ...
PENGOLAHAN PLASMA CAIR Nomor : UDD..-PDD-L2- 0..
DAN FFP KONVALESEN UNTUK Versi : 001
TERAPI COVID-19 Tgl. Berlaku : ......
Unit Donor Darah ...
Bidang Sub. Bidang Tgl.kaji ulang: .......
Pelayanan Darah Pengolahan Darah
1. Tujuan
SPO ini sebagai petunjuk bagi petugas dalam pengolahan Plasma Cair dan FFP konvalesen yang
memenuhi persyaratan yang aman dan bermutu sesuai standar untuk disimpan dan digunakan sebagai
terapi pasien COVID-19
2. Ruang Lingkup
SPO ini digunakan oleh seluruh petugas yang kompeten dalam proses pengolahan Plasma Cair dan
FFP konvalesen dari pasien COVID-19 yang telah sembuh menggunakan metode aferesis
(plasmaferesis)
4. Referensi
4.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
4.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
8. Prosedur
8.1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar
8.2. Lakukan pengolahan plasma konvalesen sesuai permintaan klinisi
8.3. Gunakan Sterile Connecting Divice untuk menyambungkan selang kantong utama dengan
selang kantong satelit steril
8.4. Dibagi 2 kantong menggunakan kantong satelit steril dari kantong ganda tiga untuk volume
masing-masing kantong 200 mL
8.5. Lakukan pemisahan plasma yang sudah didapat dari pengambilan plasmaferesis di Laminary
Airflow
8.6. Pengolahan plasma cair menjadi FFP merujuk ke Instruksi Kerja Pengolahan Komponen Darah
No. (untuk kantong dari plasmaferesis alat Trima Accel)
8.7. Plasma cair yang di dapat dari sistem terbuka simpan di Blood Refrigerator selama satu jam
pada suhu 2ºC - 6ºC sebelum didistribusikan ke BDRS, untuk ditransfusikan dalam 1x24 jam
menggunakan alat Haemonetics
8.8. Lakukan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi
9. Dokumen terkait
9.1 Instruksi Kerja Pengolahan Plasma Cair dan FFP untuk Terapi COVID-19 No. ....
10. Lampiran
10.1 Lampiran 1 : Formulir Pemeriksaan Suhu Harian Penyimpanan Plasma No. ......
10.2 Lampiran 2 : Formulir Pemeriksaan Suhu Umum-Lingkungan Terkontrol No. ......
123
B. Instruksi Kerja Pengolahan Plasma Cair dan FFP Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
IK
PENGOLAHAN PLASMA CAIR DAN FFP KONVALESEN UNTUK TERAPI COVID-19
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
124
IK Halaman .. dari ..
PENGOLAHAN PLASMA CAIR DAN Nomor : UDD..-PDD-L3-
FFP KONVALESEN UNTUK TERAPI ...
COVID-19 Versi : …
Unit Donor Darah … Sub. Bidang Bidang Tgl. berlaku :
Penyediaan Darah Tgl. kaji ulang :
Pelayanan Darah
1. Tujuan
Intruksi kerja ini menjelaskan proses pengolahan, pembagian volume plasma cair dan pembuatan
FFP untuk plasma konvalesen
3. Referensi
3.1. Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015
3.2. Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis BPOM tahun 2017
5.1.4 Setelah tersambung selangnya, tarik selang hingga keluar dari tempatnya
5.1.5 Masukkan kedua kantong tersebut dan timbangan elektrik yang sudah didesinfeksi
dengan alkohol 70% ke dalam laminary air flow (BSC) untuk pembagian volume.
5.1.6 Pembagian plasma dimulai dengan mengalirkan plasma ke kantong satelit di dalam
laminary air flow (BSC) sesuai volume yang diminta klinisi
5.1.7 Timbang hingga volume kantong satelit mencapai 200 ml atau sesuai permintaan
5.1.8 Buang udara dari kantong satelit yang berisi plasma ke kantong satelit kosong untuk
Whole Blood (Kantong utama dari double bag/triple bag yang berisi CPDA-1)
5.1.9 Pisahkan kantong yang sudah terbagi tersebut menggunakan hand sealer portable
yang telah didesinfeksi dengan alkohol 70%
6. . Riwayat Perubahan
Versi Nomor Tanggal Riwayat Perubahan
C. Formulir Pemeriksaan Suhu Harian Penyimpanan
129
BAB VI
PENYIMPANAN, DISTRIBUSI dan LOOK BACK
A. SPO Penyimpanan, Distribusi dan Look Back Plasma Cair dan FFP Konvalesen Untuk Terapi
COVID-19
SPO
PENYIMPANAN, DISTRIBUSI DAN LOOK BACK PLASMA CAIR DAN FFP KONVALESEN
UNTUK TERAPI COVID-19
NO DOKUMEN :
VERSI :
TANGGAL BERLAKU :
TANGGAL REVIEW :
STATUS DOKUMEN : MASTER : COPY NO :
.........
Petugas Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kasie. Sub. Bidang Penyediaan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia Tanggal :
.........
Kepala Bidang Pelayanan Darah
UDD …. Palang Merah Indonesia
Tanggal :
.........
Manajer Kualitas Tanggal :
UDD ….Palang Merah Indonesia
130
SPO Halaman .. dari ...
PENYIMPANAN, DISTRIBUSI Nomor : UDD..-PDD-L2- 0..
DAN LOOK BACK PLASMA CAIR Versi : 001
DAN FFP KONVALESEN UNTUK Tgl. Berlaku : .....
Unit Donor Darah ... TERAPI COVID-19 Tgl.kaji ulang: ......
Bidang Sub. Bidang
Pelayanan Darah Penyediaan Darah
1. Tujuan
SPO ini sebagai petunjuk bagi petugas dalam penyimpanan, distribusi dan look back plasma cair
dan FFP konvalesen yang memenuhi persyaratan aman dan bermutu sesuai standar untuk
disimpan, didistribusikan dan dilakukan look back ketika digunakan sebagai terapi pasien
COVID-19
2. Ruang Lingkup
SPO ini digunakan oleh seluruh petugas yang kompeten dalam proses penyimpanan, distribusi dan
look back plasma cair dan FFP konvalesen dari pasien COVID-19 yang telah sembuh
4. Referensi
4.1. Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah
4.2. PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UDD dan Pusat Plasmaferesis
5. Definisi dan Singkatan
5.1. Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat pelindung tubuh yang digunakan untuk melindungi
kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,
ekskreta
5.2. FFP : Fresh Frozen Plasma
5.3. SIM : Sistem Informasi Manajemen
6. Peran dan Tanggungjawab
Peran Tanggungjawab
Melakukan Kontrol Dokumen SPO Penyimpanan, Distribusi Dan Look Back
Manajer
Plasma Cair dan FFp Konvalesen Untuk Terapi COVID-19
Kualitas
Mensahkan dan meninjau ulang SPO dan formulir terkait
Kepala Bidang Melakukan perencanaan kegiatan sesuai SPO
Pelayanan Memberikan persetujuan pada SPO dan keseluruhan kegiatan penyiapan plasma
Darah konvalesen yang berlangsung di sub bidang penyediaan darah
Menindaklanjuti laporan reaksi samping pada pendonor
Kepala sub Mengatur kecukupan petugas, peralatan dan bahan habis pakai sesuai kebutuhan
Bidang/ seksi Membuat revisi SPO dan formulir
Penyediaan Mengawasi pelaksanaan proses, membuat laporan tindakan perbaikan,
Darah pencegahan dan tindak lanjutnya
Melaporkan reaksi samping
Petugas Teknis Melakukan pemeriksaan suhu untuk semua fasilitas penyimpanan plasma cair
Penyimpanan dan FFP
Darah Melakukan pembersihan fasilitas penyimpanan plasma cair dan FFP
Melakukan proses penyimpanan plasma cair dan FFP sesuai standar
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Petugas Teknis Melakukan distribusi sampel IMLTD, NAT, DPL, konfirmasi golongan darah
Distribusi darah dan skrining antibodi darah donor ke laboratorium terkait
Melakukan labeling kantong plasma cair dengan “Plasma Konvalesen C19”
Melakukan distribusi plasma cair konvalesen siap pakai menggunakan peralatan
sesuai standar
Melakukan pencatan dan pelaporan
8. Prosedur
Penyimpanan Plasma Cair dan FFP
8.1 Plasma Cair yang didapat dari pengambilan darah aferesis di simpan di Blood Refrigerator
pada suhu 2ºC s/d 6ºC
8.2 FFP yang sudah diolah disimpan di freezer pada suhu -30°C
8.3 Lakukan pemeriksaan suhu harian pada fasilitas penyimpanan Plasma Cair dan FFP serta
dicatat pada formulir pencatatan suhu fasilitas penyimpanan, pencatatan suhu dilakukan 6
kali dalam sehari dengan interval 4 jam, lihat Lampiran 5. Formulir Pemeriksaan Suhu
Harian Penyimpanan Plasma
8.4 Lakukan pemeriksaan suhu harian pada ruangan laboratorium penyimpanan Plasma Cair
dan FFP serta dicatat pada formulir pencatatan suhu lingkungan terkontrol, pencatatan suhu
dilakukan 6 kali dalam sehari dengan interval 4 jam, lihat Lampiran 6. Formulir
Pemeriksaan Suhu Umum-Lingkungan Terkontrol
Pencatatan yang baik adalah hal yang sangat penting dan merupakan persyaratan kunci dalam sistem
manajemen mutu untuk unit penyedia darah. Berikut yang harus diperhatikan untuk pencatatan dan
pelaporan:
1. Setiap UDD PMI yang melakukan kegiatan penyiapan Plasma Konvalesen untuk terapi Covid-
19 ini wajib memberikan laporan kegiatan yang telah dilakukan dan dikirim ke UDD Pusat
PMI setiap minggu
2. Penelitian terkait Plasma konvalesen berada dibawah koordinasi tingkat pusat sehingga
kegiatan ini akan dilaporkan secara nasional sebagai kegiatan bersama seluruh UDD PMI di
Indonesia dibawah koordinasi PP PMI dalam hal ini Bidang UDD PMI dan UDDP
3. Pencatatan dan Pelaporan sebagai persyaratan CPOB dalam memenuhi ketentuan dokumentasi.
No Nama Rumah Sakit Jumlah Kantong yang didistribusikan Data Monitoring dari RS Keterangan ( PKS )
1
2
JUMLAH RS =
BAB VIII
PERJANJIAN KERJASAMA
TENTANG
UJI KLINIK DAN PENYEDIAAN PLASMA KONVALESEN
Pada hari ini.........tanggal …………… bulan ……… tahun Dua Ribu Dua Puluh (....../....../2020),
bertempat di........(nama kota) kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Unit Transfusi Darah PMI...... diwakili oleh dr. ...... sebagai Kepala Unit Transfusi Darah
PMI...... Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Palang Merah Indonesia ...... Nomor (SK
pengangkatan kepala ...... tanggal ) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Unit Transfusi
Darah PMI...... yang berkedudukan di ...... (alamat UDD), selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK.
PARA PIHAK bertindak sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal
sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu induk fasilitas kesehatan di lingkungan PMI
berdasarkan Surat Keputusan Nomor (pendirian UDD) tentang Pendirian Unit Transfusi Darah
Palang Merah
Indonesia yang berfungsi menyelenggarakan pengerahan dan pelestarian donor darah, penyediaan
darah meliputi pengambilan darah, pencegahan penularan penyakit, pengolahan darah,
penyimpanan dan pendistribusian darah di tingkat ...... dan bertanggungjawab kepada Pengurus
140
PIHAK I PIHAK II
PMI ;
141
PIHAK I PIHAK II
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah.........................................................(penjelasan mengenai dasar
berdirinya); Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut di atas dengan iktikad baik, dan tetap
berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan, PARA PIHAK menerangkan
dengan ini sepakat dan setuju untuk mengadakan kerja sama yang dituangkan dalam Nota
Kesepahaman dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
TUJUAN
Nota Kesepahaman Bersama ini bertujuan untuk berperan aktif dalam uji klinik dan penyediaan
Plasma Konvalesen sebagai terapi pendamping kepada pasien COVID-19 sesuai dengan permintaan
PIHAK KEDUA.
PASAL 2
RUANG LINGKUP
PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa ruang lingkup kerjasama meliputi uji klinik dan pemenuhan
Plasma Konvalesen.
PASAL 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
(1) Untuk melaksanakan Nota Kesepahaman Bersama ini, maka PARA PIHAK setuju dan sepakat
untuk menunjuk wakil dari masing-masing PIHAK untuk melaksanakan butir-butir Nota
Kesepahaman Bersama ini;
(2) Setiap kegiatan, hak dan kewajiban PARA PIHAK maupun hal-hal lain yang dilaksanakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 akan dijabarkan dan dituangkan dalam suatu Perjanjian
Kerja Sama tersendiri yang disetujui dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan mengacu pada
Nota Kesepahaman Bersama ini serta disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki oleh PARA
PIHAK.
PASAL 4
JANGKA WAKTU
(1) Nota Kesepahaman Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, terhitung sejak Nota
Kesepahaman Bersama ini ditandatangani dan hanya dapat diperpanjang atau diakhiri berdasarkan
kesepakatan bersama PARA PIHAK yang dibuat secara tertulis;
(2) Jangka waktu sebagaimana ayat (1) Pasal ini berlaku dengan ketentuan, PARA PIHAK secara
bersama-sama akan menindaklanjuti Nota Kesepahaman Bersama ini dalam bentuk Perjanjian
Kerja Sama yang harus dibuat dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah
141
PIHAK I PIHAK II
ditandatanganinya Nota Kesepahaman Bersama ini;
142
PIHAK I PIHAK II
(3) PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan bersama dapat memperpanjang jangka waktu pembuatan
Perjanjian Kerja Sama sebagaimana ayat (2) Pasal ini untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
berikutnya, dimana kesepakatan perpanjangan tersebut harus dibuat secara tertulis dalam bentuk
addendum dan dibuat 2 (bulan) bulan sebelum jangka waktu berakhirnya;
(4) Dalam hal salah satu PIHAK bermaksud mengakhiri Nota Kesepahaman Bersama ini, maka
PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukannya secara tertulis kepada PIHAK lainnya,
paling lambat diterima 1 (satu) bulan sebelum diakhirinya Nota Kesepahaman Bersama ini;
(5) Nota Kesepahaman Bersama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila:
a. dalam waktu 6 (enam) bulan tidak ditindaklanjuti dengan pembuatan Perjanjian Kerja Sama;
b. dikemudian hari ada ketentuan perundang-undangan yang secara khusus mengatur dan
bertentangan dengan ruang lingkup Nota Kesepahaman Bersama;
c. tidak tercapainya tujuan PARA PIHAK sesuai ketentuan Pasal 1 di atas; dan
(6) Dalam hal Nota Kesepahaman Bersama ini berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau diakhiri baik
karena permintaan tertulis atau karena alasan lain, maka pengakhiran Nota Kesepahaman Bersama
ini tidak menyebabkan berakhirnya perjanjian-perjanjian yang telah dibuat berkaitan dengan
pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama ini sampai selesainya seluruh hak dan kewajiban
masing- masing PIHAK sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Sama.
PASAL 5
PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang timbul dalam rangka penyelenggaraan kegiatan yang disepakati dalam Nota
Kesepahaman Bersama ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama tersendiri yang disetujui dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK.
PASAL 6
KERAHASIAAN
(1) PARA PIHAK sepakat untuk saling bertukar informasi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama ini dan yang semata-mata hanya digunakan
untuk kepentingan yang berhubungan dengan tujuan Nota Kesepahaman Bersama ini;
(2) Kecuali dalam rangka pelaksanaan suatu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan seluruh data dan informasi sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan tidak akan memberikannya kepada pihak lainnya tanpa persetujuan tertulis
dari pihak lainnya.
142
PIHAK I PIHAK II
PASAL 7
FORCE MAJEURE
(1) Dalam hal tidak terpenuhinya ketentuan dan syarat-syarat dari Nota Kesepahaman Bersama ini
oleh PARA PIHAK sebagai akibat dari hal-hal di luar kemampuan PARA PIHAK untuk
mengatasinya, yang termasuk tetapi tidak terbatas pada perubahan peraturan pemerintah, wabah
penyakit epidemik, blokade, revolusi, pemberontakan, penjarahan, perubahan yang sangat tajam
dalam bidang perekonomian, kebakaran, banjir, gempa bumi, dan bencana alam lainnya maka
tidak ada kewajiban dari PIHAK yang satu kepada PIHAK yang lainnya dalam bentuk apapun
juga;
(2) Dalam hal ini terjadi sebagaimana disebutkan pada ayat (1), maka PIHAK yang terkena akibat dari
Force Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dengan disertai bukti-
bukti paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terjadinya Force Majeure tersebut.
PASAL 8
LAIN-LAIN
(1) Perubahan atas Nota Kesepahaman Bersama ini dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan tertulis
PARA PIHAK;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman Bersama ini akan diatur dan ditetapkan
kemudian dalam addendum yang disepakati secara tertulis oleh PARA PIHAK serta merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman Bersama ini;
(3) Hal-hal lain yang timbul di luar kekuasaan PARA PIHAK, akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat dan tetap terkait dengan Nota Kesepahaman Bersama ini;
(4) Selama Nota Kesepahaman Bersama ini belum dilakukan tindak lanjut oleh PARA PIHAK dalam
bentuk Perjanjian Kerja Sama, maka Nota Kesepahaman Bersama ini tidak mengikat secara hukum
dan apabila diputuskan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lain,
maka pihak lain tidak dapat menuntut hak dan kewajiban apapun dari salah satu pihak.
Nota Kesepahaman Bersama ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup, masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, yaitu satu untuk PIHAK PERTAMA, satu untuk PIHAK
KEDUA dan berlaku setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.
144
PIHAK I PIHAK II
B. Contoh Perjanjian Kerjasama UTD dengan Rumah Sakit
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
UNIT TRANSFUSI DARAH
PALANG MERAH INDONESIA.......
DAN
RUMAH SAKIT ………………………………
TENTANG
UJI KLINIK DAN PENYEDIAAN PLASMA KONVALESEN
Nomor : ............................
Nomor :…………………………………….
Pada hari ini ……. tanggal … bulan …… tahun Dua Ribu Dua Puluh (…/… /2020), bertempat di......,
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Unit Transfusi Darah PMI....... diwakili oleh dr. ....... sebagai Kepala Unit Transfusi Darah
PMI....... Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Palang Merah Indonesia ....... Nomor .......
.......tanggal dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Unit Transfusi Darah PMI.........yang
berkedudukan di........, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan
selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
144
PIHAK I PIHAK II
PARA PIHAK yang bertindak dalam kedudukannya dan menjalani sebagaimana tersebut diatas
terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu induk fasilitas kesehatan di lingkungan PMI
berdasarkan Surat Keputusan Nomor (nomor pendirian) tentang Pendirian Unit Transfusi
Darah Palang Merah Indonesia yang berfungsi menyelenggarakan pengerahan dan pelestarian
donor darah, penyediaan darah meliputi pengambilan darah, pencegahan penularan penyakit,
pengolahan darah, penyimpanan dan pendistribusian darah di tingkat pusat dan
bertanggungjawab kepada Pengurus PMI ;
3. Bahwa pada tanggal ............... PARA PIHAK telah memiliki payung kerja sama yang
dituangkan dalam Nota Kesepahaman Bersama tentang Penyedian Plasma Konvalensen
Nomor:.......................... dan/atau Nomor : ...........................
4. PARA PIHAK berencana untuk mengadakan kerja sama yang sinergis guna saling mengisi
dan memanfaatkan kemampuan sumber daya secara efektif dan efisien serta bersifat saling
menguntungkan, tanpa mengganggu tugas pokok masing-masing PIHAK terhadap uji klinik
dan penyediaan Plasma Konvalesen.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK menyatakan setuju dan sepakat untuk melakukan
Perjanjian Kerjasama dalam hal uji klinik dan penyediaan Plasma Konvalesen untuk menunjang
kegiatan terapi pendamping di Rumah Sakit, yang selanjutnya disebut sebagai PERJANJIAN, dengan
ketentuan dan syarat sebagai berikut:
145
PIHAK I PIHAK II
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Palang Merah Indonesia yang selanjutnya disebut PMI adalah organisasi yang berstatus badan
hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang ditunjuk untuk menjalankan pekerjaan Perhimpunan
Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah menurut Konvensi Jenewa tahun 1949;
2. Unit Transfusi Darah PMI....... yang selanjutnya disebut UTD PMI....... adalah suatu fasilitas
kesehatan di lingkungan PMI yang berfungsi menyelenggarakan pengerahan dan pelestarian donor
darah, penyediaan darah, meliputi pengambilan darah, pencegahan penularan penyakit, pengolahan
darah, penyimpanan dan pendistribusian darah, yang bertanggungjawab kepada pengurus di
masing- masing tingkatan;
3. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum ……………… yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat;
4. Uji klinik adalah suatu pengujian khasiat obat baru pada manusia, dimana sebelumnya diawali oleh
pengujian pada binatang atau uji pra klinik. Pada dasarnya uji klinik memastikan efektifitas,
keamanan dan gambaran efek samping yang sering timbul pada manusia akibat pemberian suatu
obat;
5. Plasma Konvalesen adalah plasma yang berasal dari donor pasien COVID-19 yang sudah sembuh,
yang dapat diberikan sebagai terapi pendamping kepada pasien COVID-19 yang masih menderita
penyakit tersebut.
Pasal 2
TUJUAN
Perjanjian Kerjasama ini bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan uji klinik dan penyediaan plasma
konvalesen.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
1. Keikutsertaan PIHAK PERTAMA didalam uji klinik yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA
2. Pemenuhan penyediaan plasma konvalesen yang baik, aman dan berkualitas oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA;
3. Distribusi plasma konvalesen ke Rumah Sakit di wilayah yang disepakati, dalam hal ini Rumah Sakit
………………….;
4. Biaya Pengganti Pengolahan Plasma.
Pasal 4
PIHAK PERTAMA:
1. Memiliki Protokol Penyediaan Plasma Konvalesen;
2. Menyediakan plasma konvalesen untuk memenuhi permintaan PIHAK KEDUA;
3. Menjadi anggota tim uji klinik terapi pendamping plasma konvalesen yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA;
4. Mendapatkan tanda terima distribusi plasma konvalesen dari PIHAK KEDUA;
5. Menerima surat keterangan tentang hasil swab RT PCR positif pertama kali sakit dan hasil RT
PCR 2 kali oleh PIHAK KEDUA;
6. Menerima biaya pengganti pengolahan plasma sesuai dengan yang telah disepakati;
7. Melakukan proses penelusuran pada plasma konvalesen yang mengalami penyimpangan;
8. Melakukan pengawasan berkala selama distribusi dari PIHAK PERTAMA, dan menerima hasil
pengawasan melekat saat dan pasca pemberian terapi pendamping dari PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA:
1. Memiliki Izin Etik Penelitian dan Protokol Terapi Pendamping Plasma Konvalesen;
2. Mengirimkan permintaan plasma konvalesen sebagai dasar pemenuhan;
3. Menerima plasma konvalesen dari PIHAK PERTAMA;
4. Memberikan tanda terima distribusi plasma konvalesen kepada PIHAK PERTAMA;
5. Memberikan laporan terkait distribusi plasma konvalesen kepada PIHAK PERTAMA;
6. Memberikan laporan kondisi pasien yang diikutkan dalam uji klinik terapi pendamping plasma;
konvalesen saat dan pasca pemberian kepada PIHAK PERTAMA;
7. Melakukan proses penelusuran pada plasma konvalesen yang mengalami penyimpangan;
8. Memberikan biaya pengganti pengolahan plasma sesuai dengan yang telah disepakati kepada
PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
MASA BERLAKU
(1) Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, terhitung sejak Perjanjian
Kerjasama ini ditandatangani;
(2) Kerjasama ini akan dievaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali oleh PARA PIHAK;
(3) Apabila masa berlakunya akan berakhir, Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang atas
persetujuan PARA PIHAK dengan ketentuan PIHAK PERTAMA mengajukan permohonan
kepada PIHAK KEDUA paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masa berlaku berakhir.
Pasal 6
PEMBIAYAAN
(1) Jumlah besaran biaya pengganti pengolahan plasma dilakukan berdasarkan kesepakatan oleh
PARA PIHAK;
(2) Biaya pengganti pengolahan dapat ditransfer oleh PIHAK KEDUA ke rekening PIHAK
PERTAMA pada bank yang dituju:
Bank ...............
Nomor Rekening ...............
Atas Nama ...............
Pasal 7
LARANGAN
(1) PARA PIHAK atau Perwakilan atau Kuasa atau orang yang bekerja untuk PARA PIHAK tidak
diperkenankan mengikatkan atau mencoba melakukan pemberian hadiah atau komisi, rabat atau
bentuk apapun lainnya kepada pegawai PARA PIHAK yang berkaitan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini;
(2) PARA PIHAK atau Perwakilan atau Kuasa atau orang yang bekerja untuk PARA PIHAK dilarang
untuk menawarkan, memberikan atau setuju untuk memberikan hadiah, komisi, rabat atau bentuk
apapun lainnya kepada pegawai PARA PIHAK yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian.
Pasal 8
PEMUTUSAN KERJASAMA
(1) Dalam hal terjadi pemutusan kerjasama sebelum jangka waktu perjanjian berakhir, maka
permohonan pemutusan kerjasama harus dibuat tertulis dan diajukan dalam waktu sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum keinginan diakhirinya perjanjian kerjasama ini;
(2) Apabila salah satu pihak melakukan pelanggaran hak dan/atau tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana ketentuan dan syarat yang disepakati pada Perjanjian Kerjasama ini, maka pihak yang
lain akan membuat surat teguran sebanyak 3 (tiga) kali dengan jarak 7 (tujuh) hari antara teguran
yang satu dengan lainnya;
(3) Apabila setelah 3 (tiga) kali dibuat surat teguran tidak diindahkan oleh pihak yang melakukan
wanprestasi, maka pihak yang lain berhak untuk memutuskan Perjanjian Kerjasama ini secara
sepihak dengan pemberitahuan 1 (satu) minggu sebelumnya kepada pihak yang melakukan
wanprestasi;
149
PIHAK I PIHAK II
(4) Apabila terjadi pemutusan Perjanjian Kerjasama, maka PARA PIHAK saling mengesampingkan
ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
dengan terlebih dahulu PARA PIHAK menyelesaikan kewajibannya;
PASAL 9
KERAHASIAAN
(3) PARA PIHAK sepakat untuk saling bertukar informasi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini dan yang semata-mata hanya digunakan untuk
kepentingan yang berhubungan dengan tujuan Perjanjian Kerjasama ini;
(4) Kecuali dalam rangka pelaksanaan suatu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan seluruh data dan informasi sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan tidak akan memberikannya kepada pihak lainnya tanpa persetujuan tertulis
dari pihak lainnya.
Pasal 10
FORCE MAJEURE
(3) Dalam hal tidak terpenuhinya ketentuan dan syarat-syarat dari Perjanjian Kerjasama ini oleh
PARA PIHAK sebagai akibat dari hal-hal di luar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya,
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada perubahan peraturan pemerintah, wabah penyakit
epidemik, blokade, revolusi, pemberontakan, penjarahan, perubahan yang sangat tajam dalam
bidang perekonomian, kebakaran, banjir, gempa bumi, dan bencana alam lainnya maka tidak ada
kewajiban dari PIHAK yang satu kepada PIHAK yang lainnya dalam bentuk apapun juga;
(4) Dalam hal ini terjadi sebagaimana disebutkan pada ayat (1), maka PIHAK yang terkena akibat dari
Force Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dengan disertai bukti-
bukti paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terjadinya Force Majeure tersebut.
150
PIHAK I PIHAK II
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila ternyata dikemudian hari terjadi perselisihan antara PARA PIHAK dalam pelaksanaan
Perjanjian Kerjasama ini, maka pada dasarnya PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya
secara musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila cara penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka
PARA PIHAK akan menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dan tiap-tiap perselisihan
serta perbedaan pendapat tersebut PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya melalui Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri ..........
Pasal 12
KOMUNIKASI
Semua pemberitahuan akan dilakukan secara tertulis dan dikirimkan kepada pihak yang lainnya
melalui pos, fax, e-mail atau kurir, dengan disertai bukti tanda terima dari pihak yang menerima,
kepada masing- masing alamat berikut ini :
PENUTUP
(1) Setiap perubahan menyangkut ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama ini harus
didasarkan kesepakatan bersama;
(2) Hal–hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini dan
perubahan-perubahannya akan dirundingkan kembali atas dasar musyawarah oleh PARA PIHAK,
dan dituangkan ke dalam suatu Surat Keputusan Bersama/ Addendum/ Amandemen ataupun
petunjuk teknis pelaksanaan Perjanjian Kerjasama, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian Kerjasama ini;
(4) Tanggung jawab dalam melaksanakan Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat dilimpahkan pada
pihak lain, baik secara keseluruhan maupun sebagian;
(5) Perjanjian Kerjasama ini akan tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK walaupun para pejabat
yang menandatangani perjanjian Kerjasama ini mengalami perubahan;
(6) Berakhirnya Perjanjian Kerjasama ini tidak membebaskan segala kewajiban yang belum
diselesaikan oleh PARA PIHAK;
(7) Perjanjian Kerjasama ini dibuat rangkap 2 (dua), ditandatangani oleh PARA PIHAK diatas materai
yang cukup, yang satu sama lain sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan bertanggungjawab untuk dipatuhi dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
dr. ..................
Kepala dr. ………………………………….
Kepala