digunakan untuk menguji perbedaan variabel yang berkelanjutan antara kelompok. Hubungan
antara variabel belajar seperti variabel kuantitatif diselidiki oleh Pearson korelasi.
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dlakukan didapatkan hasil sekitar 52,5% pasien keracunan
adalah perempuan dan sisanya adalah laki-laki. Persentase keracunan paling tinggi terjadi
pada tahun 2010 yaitu sebesar 20,6% ,dan persentase keracunan terendah terjadi pada tahun
2014 yaitu hanya sekitar 3%. Dari total pasien keracunan yang dijadikan variabel penelitian,
rata-rata usia yang mengalami keracunan yaitu 27.6, 29.8 dan 25,6 tahun, masing-masing
memiliki perbedaan yang signifikan antara pasien pria dan wanita. Persentase keracunan
tertinggi diperoleh dari keracunan oral yaitu sebesar 62% ,dan yang terendah diperoleh dari
keracunan injeksi. Kemudian berdasarkan status perkawinan, tingkat keracunan tertinggi
terjadi pada orang-orang yang belum menikah, dan tingkat keracunan terendah terjadi pada
orang-orang yang sudahh bercerai.
Kesimpulan:
Keracunan sering terjadi pada orang muda khususnya wanita. Selain itu tingkat keracunan
yang tertinggi terjadi melalui keracunan oral. Oleh karena itu, populasi yang paling rentan
berisiko keracunan itu wanita muda yang diracun melalui oral. Tren keracunan yang terjadi
pada daerah penelitian ini terus berkurang setiap tahunnya. Data epidemiologi pemerintah
dapat membantu dalam pencegahan dan pengendalian tingkat keracunan di negara tersebut.