Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS HUBUNGAN

KATAGORIK DENGAN KATAGORIK

L/O/G/O
SYAMSYURIYANA SABAR, S.Kep., Ns., M.Kep
“ CHI SQUARE”

L/O/G/O
Pengantar
• Dasar dari uji Chi Square adalah membandingkan
frekuensi yang diamati (Observed = O) dengan frekuensi
yang diharapkan (Expected = E)
• Perbedaan antara pengamatan dengan diharapkan (O-E)
dianalisa apakah perbedaan itu cukup berarti (bermakna)
atau hanya karena faktor variasi sampel saja (by chance).
Syarat uji Chi Square
1. Pearson chi Square: digunakan bila asumsi chi
square terpenuhi (tidak boleh ada nilai expected <
1 dan nilai Expected < 5 lebih dari 20%),
2. Continuity Corection: digunakan khusus untuk
tabel 2x2
3. Likelihood Ratio: digunakan bila sampel penelitian
kecil dan mengantisipasi bila tabel tidak bisa di
kolaps berdasarkan pertimbangan substansi
4. Fisher Exact test : digunakan apabila asumsi chi
square tidak terpenuhi pada tabel 2x2
5. Linier-by linier: menguji koefisien korelasi pearson
Keterbatasan Penggunaan uji Chi
square
Teknik uji chi square menggunakan data diskrit
dengan pendekatan distribusi kontinu. Pendekatan
yang dihasilkan tergantung pada ukuran dalam
berbagai sel dari tabel kontingensi, untuk itu
digunakan aturan dasar : “frekuensi harapan tidak
boleh terlalu kecil”. Maksudnya:
Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai
harapan lebih kecil dari 1
Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan
lebih kecil dari 5
Continue...
• JikJika keterbatasan tersebut terjadi pada saat uji kai
kuadrat, peneliti harus menggabungkan katagori-katagori
yang berdekatan dalam rangka memperbesar frekuensi
harapan dari sel-sel tersebut (penggabungan ini dapat
dilakukan untuk analisis tabel silang lebih dari 2 x 2,
misalnya 3 x 2, 3 x 4 dsb). Penggabungan ini tentunya
diharapkan tidak sampai membuat datanya kehilangan
makna.
Continue...
• Andai saja keterbatasan tersebut terjadi pada tabel 2 x 2
(ini berarti tidak bisa menggabung katagori-katagorinya
lagi), maka dianjurkan menggunakan uji
• Fisher’s Exact.
Aturan yang berlaku pada Chi Square adalah sbb:
a. Bila pada 2 x 2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang
dari 5, maka yang digunakan adalah “Fisher’s Exact Test”
b. Bila tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang
dipakai sebaiknya “Continuity Correction (a)”
c. Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dsb,
maka digunakan uji “Pearson Chi Square”
d. Uji “Likelihood Ratio” dan “Linear-by-Linear
Assciation”, biasanya digunakan untuk keperluan lebih
spesifik, misalnya analisis stratifikasi pada bidang
epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linier
dua variabel katagorik, sehingga kedua jenis ini jarang
digunakan.
APLIKASI PROGRAM SPSS
• Contoh kasus :
“Anda ingin mengetahui kebiasaan merokok ibu hamil (merokok dan tidak merokok)
dengan kejadian BBLR”.
1. Melalui menu, Klik Analyze pilih descriptive statistics Pilih
crosstabs pada layar tampak :
2. Kemudian akan muncul kotak dialog :
Row (s) : diisi dengan riwayat rokok (rokok ), karena bertindak sebagai variabel bebas
Column (s) : diisi dengan BBLR (bblr). karena bertindak sebagai variabel terikat.
Hasilnya sebagai berikut :
3. Klik kotak statistics, lalu pilih chi-square pada kiri atas kotak, klik Risk
lalu klik continue. pada layar akan tampak
4. Aktifkan kotak cell, lalu pilih observed dan expected , pada bagian
percentages klik Row lalu continue , pada layar akan tampak :
5. Hasilnya sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai