Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA

TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF TERHADAP VOLUME SERUM


DAN KADAR SGOT METODE KINETIK

Hesti Anugraheni, Fitri Fadhilah

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, Jalan Padasuka Atas No. 233 Bandung, Indonesia

anugraheni27@gmail.com, fitrifadhilahssimkes@gmail.com

ABSTRAK
Pra-analitik mengacu pada semua langkah yang harus dilakukan sebelum sampel di analisis. Sumber potensial
kesalahan atau kegagalan dalam proses pra-analitik pada laboratorium meliputi jenis tes yang diminta, kesalahan
identifikasi sampel, waktu yang tidak tepat, puasa yang tidak benar, tidak tepatnya jenis dan perbandingan
antikoagualan dengan darah, homogenisasi dan inkubasi yang tidak tepat, peralatan yang sesuai, serta spesimen
hemolisis atau lipemik. Penghomogenan adalah proses yang digunakan untuk membuat campuran menjadi seragam.
Inkubasi darah adalah waktu yang dibutuhkan agar darah dapat membeku. Telah dilakukan penelitian tentang
“Pengaruh Penghomogenan dan Inkubasi Darah Pada Tabung Reaksi Tanpa Zat Aditif Terhadap Volume Serum dan
Kadar SGOT Metode Kinetik”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penghomogenan dan
inkubasi darah pada tabung reaksi tanpa zat aditif terhadap volume serum dan kadar SGOT metode kinetik dengan λ
340 nm. Metode penelitian ini adalah eksperimen laboratorik. Tabung yang digunakan yaitu tabung reaksi tanpa zat
aditif dengan 4 perlakuan dan variasi waktu. Setelah dilakukan penelitian didapat rata-rata volume serum dan rata-rata
kadar SGOT. Dilakukan uji statistik anova didapat hasil tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap volume serum
dan kadar SGOT. Jadi penghomogenan tabung reaksi tanpa zat aditif dianjurkan untuk mempercepat proses pembekuan
darah.

ABSTRACT

Pre-analytic refers to all steps that must be taken before the sample is analyzed. Potential sources of error or failure in
the pre-analytical process in the laboratory include the type of test requested, misidentification of the sample, improper
time, improper fasting, incorrect type and comparison of anticoagualants with blood, improper homogenisation and
incubation, inappropriate equipment accordingly, as well as hemolysis or lipemic specimens. Homogenising is a process
used to make mixtures uniform. Blood incubation is the time needed for blood to clot. Based on the background
description above, the author is interested in conducting research on "The Effect of Homogeneity and Incubation of
Blood in Test Tubes without Additives to the Serum Volume and SGOT Levels of the Kinetic Method". The purpose of
this study was to determine the effect of homogeneity and incubation of blood on test tubes without additives on serum
volume and SGOT levels of the kinetic method with λ 340 nm. This research method is a laboratory experiment. The
tube used is a test tube without additives with 4 treatments and time variations. After the research, the average serum
volume and average SGOT level were obtained. Anova statistical test was done to obtain the results that there were no
significant differences in serum volume and SGOT levels. So homogeneity of test tubes without additives is
recommended to speed up the process of blood clotting.

Keywords : Test tube without additives, Homogeneity, Blood incubation, SGOT

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)
1. PENDAHULUAN itu konsentrasi dalam serum SGOT dapat
meningkat pada penyakit infark miokard atau
Pemeriksaan laboratorium merupakan kegiatan kerusakan akut pada sel-sel hati (Dorland, 2008).
pelayanan kesehatan yang tidak dapat terpisahkan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
dengan kegiatan pelayanan kesehatan lainnya (SGOT) adalah enzim hepar yang membantu
untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, produksi protein. Enzim ini juga mengkatalis
pencegahan dan pengobatan penyakit serta transfer suatu gugus amino dari aspartate ke ɑ-
pemulihan kesehatan perorangan ataupun ketoglutarat yang menghasilkan oksaloasetat dan
masyarakat. glutamate. Kadar normal pada SGOT yaitu <41
U/L. Enzim ini lebih sensitif untuk mendeteksi
Pelayanan kesehatan berbasis evedence based kerusakan otot dan otot jantung daripada
merupakan dasar pelayanan di laboratorium kerusakan hati karena SGOT juga diproduksi di
kesehatan. Salah satu diantaranya adanya hasil otot rangka, otak, dan jantung. Kadarnya akan
pemeriksaan laboratorium. Sebagai komponen meningkat di dalam darah jika terdapat kerusakan
penting dalam pelayanan kesehatan, hasil sel hati. Oleh karena itu meningkatnya kadar
pemeriksaan laboratorium klinik digunakan untuk SGOT tidak selalu menunjukkan adanya kelainan
penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan di sel hati (Daniel, 2010).
pemantauan hasil pengobatan serta penentuan
prognosis.
2. METODE PENELITIAN
Pra-analitik mengacu pada semua langkah yang
harus dilakukan sebelum sampel di analisis. 2.1 Jenis Penelitian
Selama bertahun-tahun, serangkaian penelitian
menunjukkan bahwa 61 % dari semua kesalahan Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen
pengujian terjadi pada fase pra-analitik. laboratrik.
Sementara itu, seiring dengan kemajuan teknologi
dan prosedur dalam jaminan kualitas, secara 2.2 Desain Penelitian
signifikan telah mengurangi jumlah kesalahan Metode penelitian eksperimen memiliki
analitik.
bermacam-macam jenis desain, metode
eksperimen dalam penelitian ini menggunakan
Sumber potensial kesalahan atau kegagalan dalam
proses pra-analitik pada laboratorium meliputi jenis desain One Grup Pretest-Postes Design
jenis tes yang diminta, kesalahan identifikasi yaitu melakukan pemeriksaan laboratorium
sampel, waktu yang tidak tepat, puasa yang tidak untuk mengetahui adanya pengaruh pengaruh
benar, tidak tepatnya jenis dan perbandingan penghomogenan dan inkubasi darah pada
antikoagualan dengan darah, homogenisasi dan tabung reaksi tanpa zat aditif terhadap jumlah
inkubasi yang tidak tepat, peralatan yang sesuai, volume serum dan kadar SGOT.
serta spesimen hemolysis atau lipemik (Kiswari,
2014). 2.3 Unit Eksperimen
Darah I mL karyawan laki-laki dewasa yang
Serum adalah cairan bening yang dipisahkan dari
bekerja di Rumah Sakit Umum Citama
bekuan darah menggunakan sentrifuge. Menurut
Commite for Clinical Laboratory Standards BojongGede, Bogor.
(CCLS), lama pembekuan darah sebelum 2.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
dilakukan sentrifugasi adalah 20 sampai 30 menit,
sedangkan kecepatan pemutaran sampel darah Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
yang diusulkan adalah 1000-1200 atau 3000 rpm Rumah Sakit Citama Bojong Gede, Bogor.
selama 5 sampai 15 menit, meskipun tidak ada Waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus
kecepatan dan waktu standar yang ditetapkan 2019 sampai dengan September 2019.
khusus untuk darah dan serum (Anggareni, 2012)
2.5 Alat dan Bahan
Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
(SGOT) adalah enzim yang biasanya terdapat Tabung reaksi kaca (4 buah), Rak tabung,
dalam jaringan tubuh, terutama dalam jantung dan Roller Mixer, Alat Mindray BS-200,
hati. Enzim ini dilepaskan ke dalam serum Sentrifuge, Mikropipet, Jarum suntik sekali
sebagai akibat dari cedera jaringan. Oleh karena pakai 5cc, Tourniquet, Plester, Kapas Alkohol

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)
70%, Tip Kuning, Tisu, Label, Timer, f) Lalu muncul pertanyaan replace cuvette
Parafilm, Gunting, Darah. klik ok, kemudian masukkan cuvette
segment 1, klik replace, kemudian
2.6 Prosedur Penelitian masukkan cuvette segment 2 klik next, dan
seterusnya hingga cuvette segment 8
Pembuatan Serum Pada Tabung Reaksi yang kemudian klik scan, lalu klik finish.
Sudah Dimasukkan Darah dan
Pengolahannya. g) Diperiksa detergent pada posisi 39 disk
reagen, tunggu alat sampai stand by.
a. Disiapkan tabung reaksi yang sudah diisi
dengan darah dan yang sudah diberi label. Menjalankan sampel:

b. Ditutup segera 4 tabung reaksi tersebut a) Diklik sampel request.


dengan parafilm. Lalu tabung 2,3, dan 4
b) Dipilih disk sampel, masukkan posisi
diletakkan di roller mixer dan
sampel pada kolom position, pilih tes
dihomogenkan selama 1 menit agar sampel
yang akan dikerjakan hingga
darah tercampur dan mengenai seluruh
background berubah biru, setelah itu
permukaan dinding tabung (untuk tabung 1
klik OK dan seterusnya.
tidak dihomogenkan). Lalu diinkubasi.
c) Setelah selesai memeasukkan sampel,
c. Tabung 1 diinkubasi selama 40 menit,
klik start kemudian klik OK untuk
tabung 2 diinkubasi selama 5 menit,
memulai pemeriksaan.
tabung 3 diinkubasi selama 15 menit,
tabung 4 diinkubasi selama 25 menit. d) Untuk melihat hasil sampel klik
result.
d. Kemudian disentrifuge selama 10 menit
dengan kecepatan 3000 rpm. Pemeriksaan SGOT
e. Diukur volume serum yang didapat. Metode : IFCC Kinetik
f. Dilakukan pemeriksaan SGOT metode Prinsip :
IFCC kinetik.
Aminotransferasi (AST) mengkatalis
Pemeriksaan Enzim SGOT Pada Alat transaminase dari L aspartate dan α –
Mindray BS-200 kataglutarate membentuk L – glutamate dan
oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi
Pengoperasian Alat Mindray BS-200:
menjadi malate oleh enzim malate oleh
a) Ditekan tombol power on alat Mindray BS- enzim malate dehydrogenase (MDH) dan
200. niconamide adenine dinucleotide (NADH)
teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya
b) Dihidupkan komputer.
NADH yang teroksidasi, berbanding
c) Diperiksa ketersediaan aquadest sebelum langsung dengan aktivitas AST dan diukur
menjalankan alat. secara fotometrik dengan panjang
gelombang 340 nm.
d) Setelah masuk ke windows, double klik
ikon BS-200. Masukkan: Nilai Rujukan SGOT
User : SGOT Dewasa Laki-laki: 0-50 U/L
Password :
Lalu klik OK.
e) Kemudian muncul perintah
angkat/keluarkan cuvvete segment
kemudian klik OK.

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN di roller mixer dan diinkubasi selama 5 menit,
tabung reaksi tanpa zat aditif yang sudah
3.1 Hasil Terhadap Volume Serum dihomogenkan selama 1 menit di roller mixer dan
diinkubasi selama 15 menit, tabung reaksi tanpa
Dari hasil penelitian, didapat hasil volume
zat aditif yang sudah dihomogenkan selama 1
serum yang dikerjakan menggunakan tabung
reaksi tanpa zat aditif yang sudah menit di roller mixer dan diinkubasi selama 25
dihomogenkan selama 1 menit diroller mixer menit didapat volume serum yang stabil atau tidak
dan diinkubasi selama 5 menit, dihomogenkan jauh berbeda dengan hasil volume serum yang
selama 1 menit di roller mixer dan diinkubasi dikerjakan menggunakan tabung reaksi tanpa zat
selama 15 menit, dihomogenkan selama 1 aditif yang tidak dihomogenkan dan diinkubasi
menit di roller mixer dan diinkubasi selama 25 selama 40 menit.
menit, dan yang tidak dihomogenkan dan
diinkubasi selama 40 menit, sehingga didapat Tabel 3.2 Hasil Uji Deskriptif Terhadap Volume
hasil sebagai berikut: Serum

Tabel 3.1 Hasil Rata-rata Volume Serum


95% Rentang

Rata-rata Volume Serum / 1mL darah (µl) Kepercayaan


Tidak Rata- Std. Std. Mi Ma
Homogen Homogen Perlakuan
Sampel N Untuk Rata-rata
Penelitian 5 15 25 rata Deviasi Error n x
menit menit menit 40 menit Batas Batas
Sampel 1 318 330 265 335
Sampel 2 330 310 315 320 Bawah Atas
Sampel 3 340 310 318 335
Sampel 4 335 305 343 330 Homogen 5 30 34
Sampel 5 330 340 275 300 6 326,83 11,771 4,806 314,48 339,19
Sampel 6 308 275 303 320 menit 8 0
327 312 303 323
Rata-rata Homogen 27 34
6 311,67 22,509 9,189 288,04 335,29
15 menit 5 0

Homogen 11,82 26 34
6 303,17 28,972 272,76 333,57
25 menit 8 5 3

Tidak
30 33
homogen 6 323,33 13,292 5,426 309,38 337,28
0 5
40 menit

Total 26 34
24 316,25 21,298 4,347 307,26 325,24
Dari hasil tabel di atas dibuat grafik seperti 5 3
berikut:
Hasil volume serum dikerjakan dengan 4 perlakuan.
Volume Serum (µl)
Masing-masing menggunkanan 6 sampel yang berbeda,
400
350 yaitu tabung tanpa zat aditif yang dihomogenkan
300 selama 1 menit dan diinkubasi selama 5 menit didapat
250
200 hasil rata-rata 326.83, hasil minimum 308 dan hasil
150
100 maksimal 340. Tabung tanpa zat aditif yang
50 dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi selama
0
1 2 3 4 5 6 15 menit didapat hasil rata-rata 311.67, hasil minimum
5 menit 15 menit
275 dan hasil maksimal 340. Tabung tanpa zat aditif
25 menit 40 menit yang dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi
selama 25 menit didapat hasil rata-rata 303.17, hasil
Gambar 3.1 Grafik Hasil Volume Serum minimum 265 dan hasil maksimal 343. Tabung tanpa
zat aditif yang tidak dihomogenkan dan diinkubasi
Dari gambar 3.1, hasil volume serum yang selama 40 menit didapat hasil rata-rata 323.33, hasil
dikerjakan menggunakan tabung reaksi tanpa zat minimum 300 dan hasil maksimum 335.
aditif yang sudah dihomogenkan selama 1 menit

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)
Dan pada uji Shapiro-Wilk ini didapat hasil signifikasi
0.560 pada volume serum dengan tabung reaksi tanpa
zat aditif yang dihomogenkan selama 1 menit dan
diinkubasi selama 5 menit, 0.663 pada volume serum
dengan tabung reaksi tanpa zat aditif yang
dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi selama
15 menit, 0.774 pada volume serum dengan tabung
reaksi tanpa zat aditif yang dihomogenkan selama 1
menit dan diinkubasi selama 25 menit, dan 0.197 pada Tabel 3.4 Hasil Rata-rata SGOT
volume serum dengan tabung reaksi tanpa zat aditif
yang tidak dihomogenkan dan diinkubasi selama 40 Homogen
Tidak
Homogen
menit, Karena keempat hasil signifikasi > 0.05 Sampel
Penelitian 5 15 25
(Derajat kepercayaan 95% dimana 5% atau 0.05 adalah Menit Menit Menit
40 Menit
batas error yang masih diterima) maka data dinyatakan
berdistribusi normal.
Sampel 1 31 30 28 29

Pada uji homogenitas ini menggunakan Levene Tes


Sampel 2 20 20 21 19
dan didapat hasil 1.541 dengan signifikasi 0.235,
sehingga data dapat dinyatakan homogen karena hasil
Sampel 3 18 15 16 17
signifikasi 0.235 > 0.05.
Sampel 4 16 16 17 15
Karena hasil data normal dan homogen dilanjutkan
dengan uji statistik berikutnya yaitu menggunakan uji
Sampel 5 33 31 32 34
anova.

Tabel 3.3 Hasil Uji Anova Terhadap Volume Serum Sampel 6 28 25 26 27

Dari hasil tabel di atas dibuat grafik sebagai


Jumlah Rata- Keterangan
berikut:
Kuadrat Df rata F Sig.

Volume Antar 0,19 Tidak Kadar SGOT (U/L)


2126,167 3 708,722 1,706
Serum Kelompok 8 signifikan 40
35
Dalam 30
8306,333 20 415,317 25
Kelompok 20
15
Total 10432,500 23 10
5
0
Pada uji anova ini didapat hasil signifikasi 0.198. Maka 1 2 3 4 5 6

dengan tingkat kepercayaan 95% hasil signifikasi 0.198 5 menit 15 menit


> 0.05, sehingga kesimpulan yang didapat adalah tidak 25 menit 40 menit
ada perbedaan yang signifikan.
Gambar 3.2 Grafik Kadar SGOT

3.2 Hasil Terhadap Kadar SGOT Dari gambar 3.2, pemeriksaan SGOT yang
dikerjakan dengan, menggunakan tabung reaksi
Dari hasil penelitian, didapat hasil SGOT yang tanpa zat aditif yang sudah dihomogenkan selama
dikerjakan menggunakan tabung reaksi tanpa zat aditif 1 menit dan diinkubasi selama 5 menit,
yang sudah dihomogenkan selama 1 menit diroller menggunakan tabung reaksi tanpa zat aditif yang
mixer dan diinkubasi selama 5 menit, dihomogenkan sudah dihomogenkan selama 1 menit dan
selama 1 menit di roller mixer dan diinkubasi selama diinkubasi selama 15 menit, menggunakan tabung
15 menit, dihomogenkan selama 1 menit di roller mixer reaksi tanpa zat aditif yang sudah dihomogenkan
dan diinkubasi selama 25 menit, dan yang tidak selama 1 menit dan diinkubasi selama 25 menit,
dihomogenkan dan diinkubasi selama 40 menit, dan yang menggunakan tabung reaksi tanpa zat
sehingga didapat hasil sebagai berikut: aditif yang tidak dihomogenkan dan diinkubasi

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)
selama 40 menit hasil yang didapat masih bisa yang dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi
dianggap stabil karena perbedaan hasil yang tidak selama 15 menit, 0.650 pada kadar SGOT dengan
terlalu jauh. tabung reaksi tanpa zat aditif yang dihomogenkan
selama 1 menit dan diinkubasi selama 25 menit,
dan 0.528 pada kadar SGOT dengan tabung reaksi
tanpa zat aditif yang tidak dihomogenkan dan
diinkubasi selama 40 menit. Karena keempat hasil
signifikasi > 0.05 (Derajat kepercayaan 95%
dimana 5% atau 0.05 adalah batas error yang masih
diterima) maka data dinyatakan berdistribusi
normal.
Tabel 3.5 Hasil Uji Deskriptif Terhadap Kadar
SGOT Pada uji homogenitas ini menggunakan Levene Tes
dan didapat hasil 0.273 dengan signifikasi 0.844,
sehingga data dapat dinyatakan homogen karena
95% Rentang
hasil signifikasi 0.844 > 0.05.
Kepercayaan
Perlakuan
Rata- Std. Std. Karena hasil data normal dan homogen dilanjutkan
N terhadap Rata-rata Min Maxi
rata Deviasi Error dengan uji statistik berikutnya yaitu menggunakan
Batas Batas uji anova.
Bawah Atas
Tabel 3.6 Hasil Uji Anova Terhadap Kadar SGOT
Homogen 5
6 24,33 7,230 2,951 16,75 31,92 16 33
menit Jumlah Rata- Keterangan

Homogen 15 Kuadrat df rata F Sig.


6 22,83 6,911 2,822 15,58 30,09 15 31
menit Antar Tidak
7,000 3 2,333 0,047 0,986
Homogen 25 Kelompok Signifikan
6 23,33 6,377 2,603 16,64 30,03 16 32
menit
KadarSGOTT

Dalam
Tidak homogen 991,000 20 49,550
6 23,50 7,583 3,096 15,54 31,46 15 34 Kelompok
40 menit
Total 998,000 23
Total 24 23,50 6,587 1,345 20,72 26,28 15 34

Pada uji anova ini didapat hasil signifikasi 0.986.


Maka dengan tingkat kepercayaan 95% hasil
Hasil kadar SGOT yang dikerjakan dengan 4
signifikasi 0.986 > 0.05, sehingga kesimpulan yang
perlakuan. Masing-masing menggunkanan 6 sampel
didapat adalah tidak ada perbedaan yang signifikan.
yang berbeda, yaitu tabung tanpa zat aditif yang
dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi selama 5
menit didapat hasil rata-rata 24.33, hasil minimum 16
dan hasil maksimal 33. Tabung tanpa zat aditif yang 4. KESIMPULAN
dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi selama
15 menit didapat hasil rata-rata 22.83, hasil minimum 1. Tidak terdapat pengaruh pada darah
15 dan hasil maksimal 31. Tabung tanpa zat aditif yang dalam tabung reaksi tanpa zat aditif
dihomogenkan selama 1 menit dan diinkubasi selama yang dihomogenkan dan diinkubasi
25 menit didapat hasil rata-rata 23.33, hasil minimum terhadap volume serum.
16 dan hasil maksimal 32. Tabung tanpa zat aditif yang
tidak dihomogenkan dan diinkubasi selama 40 menit 2. Tidak terdapat pengaruh yang
didapat hasil rata-rata 23.50, hasil minimum 15 dan signifikan pada darah dalam tabung
hasil maksimum 34. reaksi tanpa zat aditif yang
Dan pada uji Shapiro-Wilk ini didapat hasil dihomogenkan dan diinkubasi
signifikasi 0.340 pada kadar SGOT dengan tabung terhadap kadar SGOT.
reaksi tanpa zat aditif yang dihomogenkan selama 1
menit dan diinkubasi selama 5 menit, 0.372 pada
kadar SGOT dengan tabung reaksi tanpa zat aditif

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)
DAFTAR ACUAN Pemeriksaan Laboratorium . Edisi 11.
Jakarta: Buku Kedokteran (EGC).
1. Anggareni, N. (2012). Pengaruh
Kecepatan dan Lamanya Sentrifugasi 13. Sadikin. (2014). Biokimia Darah
Terhadap Kadar Glukosa Puasa, 14. Sardini, S. (2007). Penentuan
Kolsterol Total, dan Trigliserida. Aktivitas Enzim GOT dan GPT
Tugas Akhir. Bandung: Sekolah dalam Serum dengan Metode Reaksi
Tinggi Analis Bakti Asih Bandung. Kinetik Sesuai IFCC (International
2. Bakta, I. (2007). Hematologi Klinik Federation of Clinical Chemistry and
Ringkas. Jakarta: EGC. Laboratory Medicine). Pusat
Tekonologi Keseamatan dan
3. Cahyono, J. (2009). Hepatitis A. Metrologi Rildiasi - Badan Tenaga
Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta. Nuklir Nasional: 93-96.
4. Daniel, P. (2010). Liver Chemistry 15. Sudoyo, A. W. (2007). Buku Ajar
And Function Test. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
5. Dorland. (2008). Kamus Saku Dalam FKUI.
Kedokteran Dorland, Edisi 25.
Jakarta: EGC. 16. Widjaja. (2009). Anatomi Abdomen.
Jakarta: EGC, 128 hlm.
6. Durachim Adang, d. A. (2018). Buku
Ajar Teknologi Laboratorium (TLM)
Hemostasis. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
(BPPSDMK).
7. Fathoni, F. (2008). Studi Kasus
SGPT, SGOT, dan Total Protein pada
Serum Darah Anjing Kampung
(Canis familiaris) Usia 3 Bulan dan 6
Bulan. Skripsi IPB Bogor.
8. Jawi, d. (2007). Gambaran Histologis
Hepar Serta Kadar SGOT dan SGPT
Darah Mencit yang Diberikan
Alkohol Secara Akut dan Kronis.
Dexamedica, No. 1, Vol. 20, 24
Januari- Maret 2007.
9. Nugraha, G. (2019). Shaking Red
Cap-Blood Collection Tube Without
Additive Substance Is Recommend
To Accelerate The Blood Clotting
Process. Bandung: Sekolah Tinggi
Poltekkes Bandung.
10. Nuryati, N. (2010). Peran Ekstrasi
Jahe Sebagai Anti Koagulan. Tugas
Akhir Sekolah Tinggi Analis Bakti
Asih Bandung.
11. Price, A., & Wilson ,M.L. (2005).
Patofisiologi Konsep Klinik Proses-
Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
12. Ronald, S. A., & McPherson, R.
(2004). Tinjauan Klinis Hasil

PENGARUH PENGHOMOGENAN DAN INKUBASI DARAH PADA TABUNG REAKSI TANPA ZAT ADITIF
TERHADAP VOLUME SERUM DAN KADAR SGOT METODE KINETIK (Hesti Anugraheni)

Anda mungkin juga menyukai