2) Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan 3) Menyiapkan cairan antiseptic/ desinfektan sesuai keperluan pembedahan 4) Menata instrumen steril sesuai urutan prosedur pembedahan 5) Memberikan bahan desinfeksi kulit daerah yang akan disayat 6) Memasang laken steril/eye drape untuk prosedur draping. 7) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar. 8) Melakukan anamnesa terhadap pasien 9) Melaksanakan pemeriksaan pendahuluan 10) Melaksanakan pemeriksaan obyektif, subyektif, binokuler, ortoptik. 11) Melaksanakan diagnosa 12) Melaksanakan tata laksana koreksi penglihatan pasien 13) Mencatat data klinik pasien. 14) Melaksanakan rujukan bila diperlukan 15) Melaksanakan proses pembuatan kacamata koreksi. 16) Melaksanakan proses pemilihan, pemasangan, dan pemeriksaan lanjutan pada pasien lensa kontak. 17) Melaksanakan pelatihan ortoptis. 18) Melaksanakan pemberian koreksi alat bantu penglihatan sub normal. 19) Menata teknis optik agar dapat menyelenggarakan pelayanan pemeliharaan penglihatan (vision care). 20) Melaksanakan tata laksana penyelenggaraan pelayanan pemeliharaan penglihatan (vision care) ditinjau dari segi manajerial, antara lain pembiayaan, tenaga kerja (sumber daya manusia / human resource), pemasaran. Sehingga pelayanan dapat dilakukan secara mandiri tanpa meninggalkan fungsi sosialnya. 21) Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan Mata sesuai dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; 22) Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; 23) Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya; 24) Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan Mata sesuai dengan standar; 25) Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya; 26) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat Mata Antara lain menjadi asisten dokter spesialis mata saat pemeriksaan pasien dipolikinik dan saat melakukan operasi di Kamar Operasi;
Kompetensi I : Tanggung Jawab Profesi dan Klinik
a) Selalu memelihara tingkat pengetahuan dan keterampilan klinis serta menjaga peralatan klinis dalam kondisi terkalibrasi standar. b) Melaksanakan praktek secara mandiri tanpa membutuhkan penyelia (supervisi). c) Bertindak dan berprilaku sesuai dengan standar profesi. RKK PERAWAT MATA CITAMA d) Bersedia memberikan saran dan informasi pada pasien dan rekan sejawat. e) Mendayagunakan sumber informasi dari organisasi profesi dan organisasi lainnya demi meningkatkan pelayanan pada pasien. f) Memahami prinsip perencanaan, pembentukan, pengembangan dan pemeliharaan praktek. g) Memahami kewajiban hukum yang terkait dengan praktek refraksionis optisien. h) Menyediakan pelayanan bagi pasien dengan keperluan khusus. i) Menyediakan pelayanan sesegera mungkin dalam kasus lensa kontak RGP pemakaian yang diperpanjang. j) Mempromosikan pentingnya menjaga mata dan penglihatan pada masyarakat.
Kompetensi II : Riwayat Pasien
a) Berkomunikasi dengan pasien b) Melakukan observasi umum terhadap pasien. c) Membuat riwayat kasus pasien d) Mengumpulkan dan menafsirkan informasi pasien dari tenaga kesehatan lainnya.
Kompetensi III : Pemeriksaan Pasien
a) Membuat rencana pemeriksaan b) Menerapkan dan menjalankan rencana pemeriksaan c) Menilai adnexa okuler dan mata d) Menilai fungsi sensor penglihatan pusat dan perifer dan integritas visual pathways. e) Menilai status refraksi f) Menilai fungsi okulomotor dan fungsi binokuler. g) Menilai proses informasi penglihatan.
Kompetensi IV : Diagnosis Menafsirkan dan menganalisa temuan untuk menegakan diagnosis.
Kompetensi V : Tata Laksana Pasien
a) Membuat perencanaan tata laksana bagi setiap pasien dan menerapkan rencana tata laksana yang disetujui pasien. b) Membuat resep kacamata memprosesnya. c) Membuat resep lensa kontak dan memasangnya pada pasien. d) Membuat resep peralatan penglihatan sub normal (low vision) e) Memproses resep kacamata secara akurat. f) Menata laksana pasien yang membutuhkan terapi penglihatan. g) Merujuk pasien untuk memperoleh perawatan lanjutan ke tenaga kesehatan lainnya. h) Memberikan saran dan petunjuk mengenai penglihatan di tempat kerja (industri).
Kompetensi VI : Mencatat Data Klinis
a) Membuat dan menyelenggarakan penyimpanan data klinis pasien dengan cara syah, aman, mudah dicari dan tidak membingungkan. b) Menjaga kerahasiaan data klinis pasien. RKK PERAWAT MATA CITAMA
Peran dan Fungsi Refraksionis Optisien
Peran I : Sebagai pelaksana pelayanan pemeliharaan penglihatan (Vision care). Fungsi : i. Melakukan anamnesa terhadap pasien ii. Melaksanakan pemeriksaan pendahuluan iii. Melaksanakan pemeriksaan obyektif, subyektif, binokuler, ortoptik. iv. Melaksanakan diagnosa v. Melaksanakan tata laksana koreksi penglihatan pasien vi. Mencatat data klinik pasien. vii. Melaksanakan rujukan bila diperlukan