Anda di halaman 1dari 7

www.lppm-mfh.

com ISSN-e: 2541-1128


lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

PENGARUH DOSIS ANTIKOAGULAN EDTA 10% DAN NATRIUM SITRAT 3,8%


PADA PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

Cita Rahmawati1, Aini 2, Ramadanti3


DIII Teknologi Laboratorium Medik Politeknik MFH Mataram
ainiemfh@gmail.com

ABSTRAK

Laju Endap Darah (LED) adalah suatu pengujian yang menggambarkan kecepatan
pengendapan eritrosit dalam plasma sampel darah yang menggunakan antikoagualan EDTA
10% dan Natrium Sitrat 3,8% dan dinyatakan dalam mm/jam. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh dosis antikoagulan EDTA 10% dan Natrium Sitrat 3,8% pada
pemeriksaan laju endap darah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan teknik pengumpulan data secara primer, sedangkan pemeriksaan laju endap
darah dengan menggunakan metode westergreen. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan laju endap darah dengan antikoagulan 40 µl EDTA 10%
diperoleh hasil rata-rata 11,4483 mm/jam, sedangkan dengan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8%
diperoleh hasil rata-rata 7,4828 mm/jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p
(probabilitas) 0,015 < = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dosis
antikoagulan EDTA 10% dan Natrium Sitrat 3,8% pada pemeriksaan laju endap darah.
Kata Kunci: Laju Endap Darah, Antikoagulan EDTA 10%, Antikoagulan Natrium Sitrat 3,8%.

Pendahuluan tujuannya untuk mencegah pembekuan


darah (Riswanto, 2013).
Pemeriksaan hematologi merupakan Pada pemeriksaan laboratorium
salah satu pemeriksaan yang dapat dikenal beberapa jenis antikoagulan
digunakan sebagai penunjang atau penegak seperti EDTA (Ethilene Diamine Tetra
diagnosis. Pemeriksaan darah rutin terdiri Acetat), Natrium Sitrat, Heparin, dan
dari beberapa jenis antara lain: kadar campuran amoniumoxalat dan
hemoglobin, hitung jumlah leukosit, hitung kaliumoxalat, masing-masing
jenis leukosit, laju endap darah (LED), antikoagulan mempunyai dosis yang
hitung jumlah trombosit, retikulosit, berbeda. Khusus untuk pemeriksaan laju
hematokrit, dan pemeriksaan hemostasi endap darah (LED) menurut ICSH
(Rukman,2014). (International Committee For
Laju endap darah (LED) adalah suatu Standardization in Hematology)
pengujian yang menggambarkan kecepatan antikoagulan yang disarankan adalah
pengendapan eritrosit dalam plasma sampel natrium sitrat. Kenyataan yang sering
darah.Ada beberapa metode yang dilihat dilapangan bahwa pemeriksaan laju
digunakan untuk tes laju endap darah endap darah (LED) merupakan satu
(LED) yaitu menggunakan alatot omatis rangkaian pemeriksaan yang dilakukan
dan manual.Cara manual ada 2 metode dengan pemeriksaan darah lengkap lain
yaitu Wintrobe dan Westergren, tetapi yang dilakukan pengambilan sampel
metode Westergren merupakan metode secara bersama sehingga sering
yang disarankan oleh International ditambahkan dengan antikoagulan yang
CommitteeForStandardization in ada seperti EDTA EDTA (Ethilene
Hematology (ICSH).Faktor penting yang Diamine Tetra Acetat) (Gandasoebrata,
memegang peranan dalam pemeriksaan 2010).
Laju endap darah (LED) adalah Ethilene Diamine Tetra Acecil acid
antikoagulan.Antikoagulan adalah bahan (EDTA) merupakan salah satu
yang ditambahkan kedalam darah yang antikoagulan yang dipakai untuk

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 79
Volume 5. No. 1 – April 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

menghindari pembekuan darah. Dosis dari jumlah populasi. Jumlah sampel


pemakaian antikoagulan EDTA kering sebanyak 29 sampel.
yaitu 1-1,5 mg/ 1 ml darah, sedangkan Pengambilan sampel yang digunakan
untuk EDTA cair yaitu 10% untuk 10 dalam penelitian ini adalah metode simple
dalam 1 ml darah. Pemberian antikoagulan random sampling/purposive sampling
EDTA yang kurang dari yang dibutuhkan (Notoatmodjo, 2012).
menyebab kan jumlah eritrosit menurun, Alat dan Bahan
jika pemberian EDTA (Ethilene Diamine
Spuit 3 mL, kapas alcohol, Torniquet,
Tetra Acetat)berlebihan menyebabkan
Sarung tangan steril, Tissue, Plester,
peningkatan nilai laju endap darah
Gunting, Tabung vakum. EDTA 10%,
(Gandasoebrata,2010).
Natrium Citrat 3,8%, Alkohol 70%,
Natrium sitrat merupakan larutan yang mikropipet, filler, tabung westergreen, rak
isotonik dengan darah dan mencegah westergreen, yellow tip, blue tip, dan
pembekuan darah. Natrium sitrat dalam timer.
pemeriksaan laju endap darah digunakan
Pembuatan Darah EDTA
dalam bentuk larutan pada konsentrasi
3,8% dengan dosis 1:4, akan tetapi pada 1. Sediakan tabung yang telah berisi 40
pusat pelayanan kesehatan antikoagulan EDTA10%.
natrium sitrat pemakaiannya terbatas, Alirkan 3 ml darah vena kedalam tabung
sehingga sering menggunakan EDTA tersebut dari semprit tanpa jarum dan
(Ethilene Diamine Tetra Acetat) Nugraha homogenkan.
(2015). Pada penggunaan EDTA 10% Pembuatan darah Natrium Sitrat
pengambilannya menggunakan pipet tetes 1. Sediakan tabung yang berisi1 ml
sebanyak 1 tetes untuk menghindarkan Natrium Sitrat3,8%.
pembekuan 2-3 mL darah, 1 tetes setara 2. Alirkan 4 ml darah vena kedalam
dengan 50 (Nurrahmat,2005). tabung tersebut danhomogenkan.
Berdasarkan penelitiaan Nur Hanifiani
bahwa pengaruh penambahan konsentrasi Pemeriksaan LED dengan
antikoagulan EDTA (Ethilene Diamine antikoagulan EDTA 10%
Tetra Acetat)10% sebanyak 10 tidak 1. Encerkan darah EDTA dengan larutan
terdapat perbedaan yang bermakna dan 50 NaCl 0,85% pada tabung reaksi dengan
terdapat perbedaan yang bermakna perbandingan4:1.
terhadap pemeriksaan laju endap darah . 2. Sampel darah yang sudah diencerkan
Sehingga peneliti ingin melakukan tersebut kemudian dihisap
penelitian tentang pengaruh penggunaan menggunakan pipet LED-Westergren
antikoagulan EDTA (Ethylene Diamine dengan alat bantu karet penghisap
Tetra Acetic) 10% sebanyak 40 dan (Filler) sampai tanda skala 0.
Natrium Sitrat 3,8% pada pemeriksaan laju 3. Dibersihkan sisa darah pada bagian
endap darah. luar ujung bawah pipetWestergren.
Metode Penelitian 4. Diletakkan ujung pipet bagian bawah
Metode yang digunakan dalam penelitian pada karet statif/penyangga pipet
ini adalah metode eksperimen. Westergren kemudian lepaskan karet
Tempat dan Waktu Penelitian penghisap dan tekan ujung pipet
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium bagian atas menggunakan jaritelunjuk.
Kimia Klinik Politeknik “Medica Farma 5. Ditegakkan dan klem pipet Westergren
Husada” Mataram pada bulan Juni 2018. pada statif atau penyanggarak.
6. Dibiarkan eritrosit mengendap selama
Sampel 1 jam.
Sampel dalam penelitian ini, apabila 7. Dibaca tingginya endapan eritrosit
subjeknya kurang dari 100, lebih baik dalam satuan mm perjam.
diambil semua, selanjutnya jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10- 8. Encerkan darah EDTA dengan larutan
15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi NaCl 0,85% pada tabung reaksi dengan
Arikunto, 2013). perbandingan4:1.
Dalam penelitian ini penarikan sampel 25% 9. Sampel darah yang sudah diencerkan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 80
Volume 5. No. 1 – April 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

tersebut kemudian dihisap menggunakan 5. Dibiarkan eritrosit mengendap


pipet LED-Westergren dengan alat selama 1 jam.
bantu karet penghisap (Filler) sampai 6. Dibaca tingginya endapan eritrosit
tanda skala 0. dalam satuan mm perjam.
10. Dibersihkan sisa darah pada bagian luar Teknik Pengumpulan Data
ujung bawah pipetWestergren. Data yang digunakan dalam
11. Diletakkan ujung pipet bagian bawah penelitian ini adalah data primer, data
pada karet statif/penyangga pipet primer adalah sumber data yang
Westergren kemudian lepaskan karet diperoleh langsung dari sumber asli
penghisap dan tekan ujung pipet bagian (tidak melalui media perantara).
atas menggunakan jaritelunjuk. Analisa Data
12. Ditegakkan dan klem pipet Westergren
Data hasil pemeriksaan nilai Laju Endap
pada statif atau penyanggarak.
Darah (LED) dengan antikoagulan
13. Dibiarkan eritrosit mengendap selama 1
EDTA 10% dan Natrium Citrat 3,8%
jam.Dibaca tingginya endapan eritrosit
yang didapat, diuji distribusi normal
dalam satuan mm perjam.
dengan menggunakan Uji Shapiro Wilk
Pemeriksaan LED dengan antikoagulan untuk mengetahui apakah ada data
EDTA 10% tersebut terdistribusi normal atau tidak.
1. Encerkan darah EDTA dengan larutan Jika data terdistribusi normal maka data
NaCl 0,85% pada tabung reaksi akan diuji menggunakan Uji Anova
dengan perbandingan4:1. untuk mengetahui apakah ada pengaruh
2. Sampel darah yang sudah diencerkan dosis antikoagulanEDTA
tersebut kemudian dihisap 10 % dan Natrium Sitrat 3.8% pada
menggunakan pipet LED-Westergren pemeriksaan laju endap darah. Jika data
dengan alat bantu karet penghisap tidak terdistribusi normal maka data
(Filler) sampai tanda skala 0. diuji menggunakan Uji KruskalWallis.
3. Dibersihkan sisa darah pada bagian Hasil Penelitian
luar ujung bawah pipetWestergren. Data 29 sampel yang terdiri dari 16
4. Diletakkan ujung pipet bagian bawah pasien perempuan (55%) dan 13 pasien
pada karet statif/penyangga pipet laki-laki (45%) memberikan hasil
Westergren kemudian lepaskan karet pemeriksaan LED secara manual
penghisap dan tekan ujung pipet dengan menggunakan metode
bagian atas menggunakan jaritelunjuk. westergreen seperti pada tabel berikut:
5. Ditegakkan dan klem pipet Westergren
pada statif atau penyanggarak. Tabel 4.1 Data Pemeriksaan Laju Endap
6. Dibiarkan eritrosit mengendap selama
1 jam. Dibaca tingginya endapan Darah
eritrosit dalam satuan mm perjam. No Jenis Hasil Laju Endap Nilai
Pemeriksaan LED dengan antikoagulan
Kelamin Darah(mm/jam) Normal
Natrium Sitrat 3,8%
1. Sampel darah yang sudah (L/P) EDTA Na Citrat (mm/jam)
dihomgenkan kemudian dihisap 10% 3,8%
menggunakan pipet LED-Westergren
dengan alat bantu karet penghisap 1 P 19 17 0-20
(Filler) sampai tanda skala 0. 2 P 8 3 0-20
2. Dibersihkan sisa darah pada bagian
3 P 28 15 0-20
luar ujung bawah pipetWestergren.
3. Diletakkan ujung pipet bagian bawah 4 P 28 33 0-20
pada karet statif/penyangga pipet 5 P 11 6 0-20
Westergren kemudian lepaskan karet
penghisap dan tekan ujung pipet 6 P 6 5 0-20
bagian atas menggunakan jaritelunjuk. 7 P 12 4 0-20
4. Ditegakkan dan klem pipet Westergren
8 P 10 8 0-20
pada statif atau penyanggara.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 81
Volume 5. No. 1 – April 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

No Jenis Hasil Laju Endap Nilai


Kelamin Darah(mm/jam) Normal Tabel 4.2 Hasil Uji Shapiro Wilk
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
(L/P) EDTA Na Citrat (mm/jam) Test
10% 3,8% Pemeriksaan Pemeriksaan
9 P 12 13 0-20 LED 10% LED 3.8%
10 P 18 10 0-20 N 29 29
11 L 11 7 0-15 Normal Mean 11.4483 7.4828
12 L 10 6 0-15 Paramet Std. 5.79153 6.2084
13 P 14 10 0-20 a 1
ers Deviatio
14 P 9 5 0-20 ,b n
Most Absolut .255 .225
15 P 17 12 0-20 e
Extreme
16 L 6 3 0-15 Positive .255 .225
Differen
17 L 11 7 0-15 Negativ -.104 -.189
ces e
18 L 11 6 0-15
Kolmogorov- 1.374 1.214
19 P 10 8 0-20 Smirnov Z
Asymp. Sig. (2- .046 .105
20 P 12 5 0-20
tailed)
21 L 7 5 0-15 a. Test distribution isNormal.
22 L 8 3 0-15 b. Calculated from data.
23 L 7 4 0-15 Berdasarkan tabel 4.2 bahwa hasil dari
24 L 10 6 0-15 Uji Shapiro Wilk menunjukkan data
berdistribusi normal dibuktikan dengan
25 L 4 2 0-15 nilai sifginifikasi untuk pemeriksaan
26 L 9 5 0-15 sampel dengan antikoagulan EDTA
27 L 5 3 0-15
10% sebesar 0,046 > α=0,05 dan
pemeriksaan dengan antikoagulan
28 P 11 6 0-20 Natrium Sitrat 3,8% sebesar 0.105 > α =
29 L 8 2 0-15 0.05.
Rata-rata 11,4483 7,4828 b. Hasil Uji Homogenitas Varian
mm/jam mm/jam (Levene’s Test)
Tabel 4.3. Hasil Uji Varian (Levene’s
Test)
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa hasil Test of Homogeneity of Variances
pemeriksaan laju endap darah (LED) dengan
antikoagulan 40 µl EDTA 10% memperoleh hasil Data Kasus
rata-rata nilai laju endap darah 11,4483 mm/jam Levene df1 df2 Sig.
dan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8%
Statistic
memperoleh hasil rata-rata nilai laju endap darah
7,4828mm/jam. .010 1 56 .920
Analisa Data Penelitian
Hasil hitung nilai laju endap darah dengan
antikoagulan 40 µl EDTA 10% dan Natrium Sitrat Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
3,8% dianalisa dengan menggunakan bantuan hasil uji Homogenitas varians (Levene’s
komputer program SPSS. Adapun hasil analisa Test) berdistribusi normal untuk variabel
statistiknya adalah sebagai berikut : penelitian bersifat homogen hal ini
a. Hasil Uji Shapiro Wilk dibuktikan dari hasil uji yaitu nilai
signifikan (0,920) α >0,05.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 82
Volume 5. No. 1 – April 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

Nilai rata-rata Laju Endap Darah (LED)


c. Hasil UjiAnova dengan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8%
Tabel 4.4. Hasil Uji Anova
lebih rendah dibandingkan dengan nilai
rata-rata LED menggunakan antikoagulan
Sumof Df Mean F Sig. 40 µl EDTA 10%. Hal ini disebabkan
Squares Square karena Natrium Sitrat 3,8% merupakan
larutan isotonis dengan darah artinya
Between 228.017 1 228.01 6.326 .015
larutan mempunyai tekanan osmosis yang
Groups 7 sama dengan tekanan cairan pembanding
Within 2018.41 56 36.043 atau memiliki sifat bertegangan tetap
sehingga tidak mempengaruhi kecepatan
Groups 4 pengendapan eritrosit. Berdasarkan
Total 2246.43 57 penelitian sebelumnya yang dilakukan
1 oleh (Hanifiani, 2016) hasil pengaruh
penambahan konsentrasi antikoagulan 10
µl EDTA 10% terhadap pemeriksaan Laju
Tabel 4.4 menujukkan bahwa hasil uji anova Endap Darah (LED) memperoleh hasil
menunjukkan bahwa nilai signifikan (0,015) <α rata-rata 14,43 mm/jam, antikoagulan 50
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat µl EDTA 10% memperoleh hasil rata-rata
pengaruh dosis antikoagulan EDTA 10% dan 11,17 mm/jam dan dengan antikoagulan
Natrium Sitrat 3,8% pada pemeriksan laju endap Natrium Sitrat 3,8% memperoleh hasil
darah. rata-rata 15,10 mm/jam.
Hasil pemeriksaan laju endap
Pembahasan darah yang ditampilkan pada tabel 4.1.
Laju endap darah adalah mengukur laju selanjutnya dianalisa dengan uji statistk
pengendapan (dalam mm/jam) dari eritrosit pada menggunakan uji statistik uji one-sample
suatu kolom darah yang telah diberi antikoagulan Kolmogorov-smirnov test didapatkan nilai
(Bradley, 2005). Antikoagulan merupakan zat signifikan pada antikoagulan EDTA 10%
yang ditambahkan kedalam darah yang bertujuan sebesar 0,046 > α = 0,05 dan nilai
untuk menghambat proses pembekuan. signifikan dengan antikoagulan Natrium
Sitrat 3,8% sebesar 0.105 > α = 0,05,
Pengujian Laju Endap Darah (LED) pada
dapat dismpulkan bahwa data berdistribusi
penelitian ini menggunakan cara manual dengan
normal.Data selanjutnya di uji dengan uji
metode westergreen. Sampel yang digunakan yaitu
statistik Levene’s Test didapatkan nilai
darah vena mahasiswa Prodi Teknologi
signifikan 0,920 >α = 0,05 menunjukkan
Laboratorium Medis Poilteknik “Medica Farma
data homogen. Oleh karena itu uji
Husada” Mataram, darah dengan antikoagulan 40
dilanjutkan dengan uji Anova pada tingkat
µl EDTA 10% kemudian diencerkan dengan
kepercayaan 95% ( α = 0,05) untuk
larutan NaCI 0,85% pada tabung dengan
mengetahui pengaruh dosis antikoagualan
perbandingan 4:1 (darah EDTA : larutan
EDTA 10% dan Natrium Sitrat 3,8%
fisiologis) dan Natrium Sitrat 3,8%. Darah dihisap
terhadap pemeriksaan laju endap darah
menggunakan tabung westergreen dengan alat
Berdasarkan Uji Anova dengan tingkat
bantu karet penghisap (filler) sampai tanda skala 0,
kepercayaan 95% diperoleh hasil dengan
tabung ditegakkan dan diklem pada statif atau
nilai signifikan yaitu probabilitas (0,015)
penyangga rak westergreen, hasilnya ditunggu 1
<α = 0,05, yang berarti bahwa dosis
jam dan dinyatakan dalammm/jam.
antikoagulan EDTA 10% dan Natrium
Berdasarkan table hasil pemeriksaan laju endap Sitrat 3,8% dapat mempengaruhi hasil
darah dengan antikoagulan 40 µl EDTA 10% pemeriksaan laju endap darah dengan hasil
dengan jumlah sampel 29, terdiri dari jenis yang berbeda. Penelitian sebelumnya yang
kelamin perempuan 16 (55%) dan laki-laki dilakukan oleh (Hanifiani, 2016) bahwa
13(45%) diperoleh hasil rata-rata 11,4483 hasil uji statistik Uji Paired Sampel T-
mm/jam, sedangkan dengan antikoagulan Natrium Testerhadap pemeriksaan laju endap darah
Sitrat 3,8% diperoleh hasil rata-rata 7,4828 dengan 10 µl EDTA 10% didapatkan nilai
mm/jam. signifikansi (2-tailed) > 0,05, maka tidak

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 83
Volume 5. No. 1 – April 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

terdapat perbedaan hasil yang bermakna, Ganda Soebrata R. 2010. Penuntun


sedangkan dengan 50 µl EDTA 10% Laboratorium Klinik. Dian Rakyat:
didapatkan nilai signifikansi (2-tailed) < Jakarta.
0,05, maka terdapat perbedaan Kee. 2007. Penilaian Hasil Pemeriksaan
yangbermakna. Hematologi Rutin. Universitas
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indonesia : Jakarta.
(Hanifiani, 2015) dan dengan penelitian ini
memperoleh hasil rata-rata yang berbeda
meskipun menggunakan antikoagulan yang sama Kiswari, Rukman. 2014. Hematologi &
(EDTA 10%). Hal tersebut dikarenakan pada Transfusi. Erlangga : Jakarta.
penelitian sebelumnya menggunakan antikoagulan
50 µl memperoleh hasil rata-rata yaitu 11,17 Notoatmodjo. 2010. Pendidikan Dan
mm/jam, sedangkan pada penelitian ini dengan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta :
antikoagulan 40 µl memperoleh hasil rata-rata Jakarta.
11,4843 mm/jam. Dimana hasil penelitian
sebelumnya mendukung dari penelitian ini bahwa Nugraha G. 2015 Panduan Pemeriksaan
penambahan dosis antikoagulan EDTA 10% dan Laboratorium Hematologi Dasar.
Natrium Sitrat 3,8% dapat mempengaruhi hasil Trans Info Media :Jakarta.
pemeriksaan Laju Endap Darah(LED).
Berdasarkan hipotesa pada penelitian ini bahwa Nurrachmat.Perbedaan jumlah eritrosit,
Ho ditolak dan Ha diterima,berarti ada pengaruh leukosit, dan trombosit pada
dosis antikoagulan EDTA 10% dan Natrium Sitrat pemberian antikoagulan EDTA
3,8% pada pemeriksaan laju endap darah. konvensional dengan EDTA
Vacutainer (tesis). Bagian
KESIMPULAN Patologi Klinik FK UNDIP :
Semarang, 2005; 1-3, 6-7, 33-
34,37.
1. Rata-rata hasil nilai pemeriksaan
laju endap darah dengan Pearce. 2006. Clinical Laboratorium
antikoagulan EDTA 10% (40 µl) Hematologi. USA: F. A. Davis
adalah 11,4483mm/jam. Company.
2. Rata-rata hasil nilai pemeriksaan Purwadi, R. 2012. Pengaruh Suhu
laju endap darah dengan Terhadap Hasil Pemeriksaan Laju
antikoagulan Natrium Sitrat 3,8% Endap Darah (LED) Metode
dengan perbandingan 4:1 Westergren.Jakarta : Erlangga.
adalah7,4828mm/jam. Santi K, dkk. 2012. Hasil Tes Laju Endap
3. Ada perbedaan hasil nilai laju Darah. EGC : Makassar
endap dengan menggunakan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
antikoagulan 40 µl EDTA Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
10%diperoleh hasil 27sampel Alfabeta : Bandung
normal dan 2 sampel diatas normal. Wiarto.Giri 2014.Mengenal Fungsi Tubuh
Sedangkan dengan menggunakan Manusia. Gosyen Publishing :
antikoagulan Natrium Sitrat 3,8% Yogyakarta
diperoleh hasil 28 sampel normal Wibowo.2013. Fisiologi Manusia Dari Sel
dan 1 sampel di atas normal. Ke System Edisi 2. Kedokteran
EGC : Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Wirawan, Laju Endap Darah

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Http://labkesehatan.blogspot.com/2009


Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan /12/laju-endap-darah-led.html
Kelima belas. Rineka Cipta:
Jakarta
Bradley, dkk. 2005. Pedoman Teknik Dasar Untuk
Laboratorium Kesehatan Edisi 2. EGC:
Jakarta.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 84
Volume 5. No. 1 – April 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 85
Volume 5. No. 1 – April 2019

Anda mungkin juga menyukai