Antikoagulan ialah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah (Dep kes RI, 1989).
Tidak semua macam antikoagulan dapat dipakai karena ada yang terlalu banyak berpengaruh
terhadap bentuk eritrosit, atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya (R.Gandasoebrata, 2007).
Beberapa antikoagulan yang sering digunakan dalam pemeriksaan hematologi adalah:
Nama lainnya adalah balanced mixture karena terdiri dari campuran kalium dan ammonium
oxalate dalam perbandingan 4 : 6. Ammonium oxalate menyebabkan eritrosit mengembang
sedangkan kalium menyebabkan eritrosit mengkerut. Sehingga untuk menghindari hal ini
dibuatlah campuran dari kedua garam oxalate tersebut. Antikoagulan ini digunakan dalam
bentuk kering. 2 mg double oxalate digunakan untuk mencegah membekunya 1 ml darah.
Antikoagulan ini dapat digunakan untuk penentuan kadar hemoglobin, PCV (Packed Cell
Volume), penghitungan eritrosit dan leukosit
1.http://nsyadi.blogspot.com/2011/12/antikoagulan.html
2.betram g,katzung.farmakologi dasar dan klinik edisi VI , 1997.EGC.Jakarta
3.schmitz,gery.farmakologi dan toksikolgi edisi III .2009.buku kedokteran
,EGC.jakarta
4.mary j,mycek.farmakologi edisi 2.2001.widya medika.jakarta.
5.IONI (informasi torium obat nasional indonesia ) .2009.depkes R.I dan POM
6.Antikogulan dari http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoagulan.htm
Komplikasi ibu hamil
Antikoagulan ada beberapa jenis: heparin (memperkuat kerja antitrombin III), Low
mollecular weight heparin (LMWH) and antivitamin K (warfarin). Untuk penggunaan
jangka panjang, wafarin lebih disukai karena terdapat dalam bentuk sediaan oral
sehingga mudah digunakan, sedangkan heparin dan LMWH penggunaannya secara
iv atau sc. Efek warfarin pada wanita hamil berdasarkan dari sifat warfarin yang
mampu menembus plasenta dan efeknya terhadap perdarahan sewaktu persalinan.
Efek warfarin pada janin dikenal dengan istilah warfarin embryopathy, yang ditandai
dengan nasal hypoplasia dan stippled epiphyses (berbintik-bintik). Ciri yang lebih
jarang terjadi dapat berupa kelainan pada SSP dan mata. Insiden warfarin
embryopathy berkisar 3,9 % dari 1399 kehamilan yang mengunakan warfarin yang
dilaporkan.
Pada saat persalinan, warfarin meningkatkan kejadian perdarahan pada ibu dan juga
perdarahan otak pada janin pada saat melewati jalan lahir. Karena itu, pada dua
minggu terakhir kehamilan, disarankan menggunakan heparin, karena memiliki
risiko perdarahan yang lebih kecil dan sifatnya yang tidak melewati plasenta
sehingga mengurangi efek antikoagulan pada janin.
absorbsi
Heparin harus diberikan secara parenteral dengan suntikan subkutan atau intravena
karena obat ini tidak mudah melewati membran.
Heparin sering diberikan intravena sebagai bolus untuk mendapatkan anti koagulan
cepat diikuti oleh dosis yang lebih rendah atau infuse.
nasib
Dalam darah heparin terikat pada banyak protein yang menetralkan aktivitasnya dan
dapat menyebabkan resistensi pada obat tersebut.
Mekanisme kerja
Heparin bekerja tidak langsung dengan terikat pada antitrombin III menyebabkan
efek anti koagulan yang cepat.
pengikatan heparin pada anti trombin III menyebabkan perubahan bentuk yang
memudahkan anti trombin menyatu dengan menghambat trombin kecuali yang
sudah terikat pada fibrin.
Pemberian jangka panjang dapat menyebabkan penueunan aktivitas antitrombin III
sehingga meningkatkan resiko trombosis, untuk mengurangi ini baiasanya dilakukan
terapi dengan heparin dosis rendah.
Indikasi
Merupakan suatu mukopolisakarida yang mengandung sulfat. Zat ini disintesa
didalam sel mast dan terutama banyak terdapat di paru.
Berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli baik pada arteri maupun
pada vena
heparin merupakan obat anti trombotik utama untuk pengobatan trombosis vena
profunda dan embolisme paru
Merupakan antikoagulan pilihan untuk mengobati perempuan hamil dengan katup
jantung prostetik karena tidak melewati plasenta.
Kontra indikasi
- perdarahan
- Tidak boleh diberikan selama atau setelah operasi mata, otak atau medulla spinal,
dan penderita-penderita yang mengalami fungsi lumbal atau anestesi blok.
- Peminum alcohol
- Wanita hamil
- Hipersensitif.
Efek samping dan intoksinasi
Terjadi pendarahan; kejadian ini dapat dikurangi dengan :
Mengawasi/mengatur dosis
Hindari pemakaian bersama obat yang mengandung aspirin
Seleksi penderita
Perhatikan kontraindikasi
resistensi atau toleransi pada tromboemboli akut
hematuria atau pendarahan saluran cerna
hematom.
reaksi alergi atau hipersensitif :
menggigil, demam, urtikaria atau syok anafilaksis
mialgia, nyeri tulang dan osteoporosis (pada pemakaian jangka panjang).
Nekrosis kulit terjadi pada tempat penyuntikan
Perdarahan maternal, lahir mati dan lahir premature (pada penggunaan heparin
pada masa kehamilan).
Dosis dan sediian
Heparin tersedia sebagai larutan untuk pemakaian parenteral dengan kekuatan
1000-40.000 unit/ml, dan depot heparin dengan kekuatan 20.000-40.000 unit/ml.
Pemberian I.V biasanya dimulai dengan 5000 unit dan selanjutnya 5000-10.000 unit
untuk tiap 4-6 jam, tergantung dari berat badan dan respons penderita. Untuk anak
dimulai dengan 50 unit/kg BB dan selanjutnya 100 unit/kg BB tiap 4 jam.
Pada infus IV, heparin 20.000-30.000 unit dilarutkan dalam 1 liter larutan glukosa 5
% atau NaCl 0,9 % dan diberikan dalam 24 jam. Untuk mempercepat timbulnya efek,
dianjurkan menambahkan 5000 unit langsung ke dalam pipa infus sebelumnya.
Contoh obat antikoagulan
Heparin
Inviclot
Dosis: inj. 5000 IU/ml, vial 5 ml.
antithrom
Dosis : inj 2000 UI/g
Thrombogel Heparin Sodium B
Dosis :inj 5000 - 10000 UI/ml
Contoh obat antikoagulan oral
Warfarin
1.Simarc
Dosis : tab. scored 2 mg,2,5 mg, 5mg, 7,5 mg,10 mg (garam Na/K)
2.Warfarin eisai
Dosis : tab, 10-15 mg dan 5-7,5 mg.