Anda di halaman 1dari 8

 6 JENIS ANTIKOAGULAN YANG WAJIB DIKETAHUI !!

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar sampel (darah) tidak cepat membeku yaitu di
antaranya dengan cara menambahkan antikoagulan. Cara ini adalah cara yang paling lazin di
gunakan karena lebih mudah dilakukan, hemat waktu, dan hasil pemeriksaan lebih akurat di
bandingkan dengan cara yang lainnya seperti defibrinasi.

Aktivitas zat antikoagulan pada dasarkanya adalah dengan mengeikat atau mengendapkan ion
kalsium.Ion kalsium adalah salah satu faktor pembekuan, tanpa kalsium pembekuan tidak terjadi
dan akan menghambat pembentukan trombin.
Berikut adalah beberapa jenis antikoagulan yang sering digunakan

1. Kalium Etilan Diamin Tetraasetat (EDTA)


EDTA bianya tersedia sebagai bubuk garam di –Kalium atau yang cair Tri-Kalium. Kalium etilen
diamin tetraasetat adalah jenis antikoagulan yang paling sering digunakan dalam pemeriksaan
laboratorium hematologi, yang mencegah koagulasi denga mengikat fungsi trombosit. Cara kerja
EDTA yaitu dengan mengikat ion kalsium sehingga terbentuk garam kalsium yang tidak larut.
Takaran dalam pemakaian EDTA adalah 1- 1,5mg EDTA untuk setiap mL darah. EDTA dalam
bentuk kering lebih direkomendasikan karena EDTA cair akan menyebabkan nilai hemoglobin
rendah, hitung eritrosit, leukosit, dan trombosit rendah begitu juga dengan hematokrit.

2. Natrium Sitrat (Sodium Citrate)


Biasanya di sebut dengan Na Citrat, dan digunakan dalam bentuk larutan pada konsentrasi 3,2%.
Natrium citrat adalah jenis antikoagulan yang direkomendasikan oleh Internastional commite for
standardization in haematology (ICSH) dan international society for thrombosis an haematology
sebagai antikoagulan yang terpilih untuk tes koagulasi. Cara kerjanya dengan mengendapkan ion
kalsium, sehingga menjadi bentuk yang tidak aktif.

3. Oksalat
Oksalat merupakan salah satu jenis antikoagulan yang ada, oksalat mencegah koagulasi dengan
mengendapakan kalsium, paling banyak digunakan dalam bentuk kalium oksalat. Pada umumnya
oksalat digunakan untuk menyediakan plasma dalam pengujian glukosa. Oksalat dengan
spesimen harus di campur segera setelah koleksi, hal ini disarankan untuk mencegah
pembentukan bekuan pada sampel darah.

4. Heparin
Heparin juga berfungsi untuk mencegah pembekuan sampel darah, yaitu dengan cara
menghambat pembentukan trombin. Trombin adalah enzin yang dibutuhkan untuk mengubah
fibrinogen menjadi fibrin atau benang fibrin. Plasma dengan antikoagulan heparin sering kali
digunakan untuk beberapa tes kimia seperti elektrolit.
Ingat heparin tidak direkomendasikan untuk membuat apusan darah tepi. Mengapa demikian,
karena hasil pewarnaan akan membuat preparat terlalu biru terutama pada pewarnaan Wright.
5. Asam Citrat Dektrosa (ACD)
Asam citrat merupakan jenis antikoagulan yang dapat mencegah koagulasi dengan cara mengikat
kalsium melalui sedikit efeknya pada trombosit, artinya asam citrat tidak terlalu berpengaruh
pada trombosit. Asam citrat berbentuk larutan, biasanya tersedia dalam dua formulasi (larutan A
dan larutan B ) untuk tes immunohematology, seperti tes DNA dan fenotipe human leucocyte
(HLC)

6. Natrium Polianetol Sulfonat (SPS)


SPS Merupakan jenis antikoagulan yang dapat mencegah koagulasi dengan cara mengikat
kalsium. Biasanya SPS digunakan untuk mengumpulkan darah dalam pemeriksaan kultur. SPS
selain sebagai antikoagulan, juga dapat mengurangi aktivitas dari protein yang disebut
komplemen, yang menghancurkan bakteri.

 PERBANDINGAN ANTIKOAGULAN DENGAN DARAH

1. EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 ),


Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah
koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan
dibanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga
ideal untuk pengujian hematologi.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan
tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk
kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair.
Perbandingan bentuk kering kira-kira 1 -1,5 mg EDTA untuk 1 ml darah, kalau bentuk Cair kira-
kira 50 µl (kurang lebih 1 tetes) EDTA 10% untuk 1 ml darah
2. Trisodium citrate dihidrat (Na3C6H5O7 •2 H2O )
Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Antikoagulan Trisodium sitrat dihidrat
3.2% bisa direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit dan
penggunaannya adalah 1 bagian citrate berbanding 9 bagian darah
Sedangkan Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan LED (laju endap
darah) atau ESR (erythrocyte sedimentation rate) dan penggunaannya adalah 1 bagian sitrat
berbanding 4 bagian darah.
3. Heparin
Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan
pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari
fibrinogen. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin.
Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai
antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.
Konsentrasi dalam penggunaan adalah 0,1 – 0,2 mg heparin kering untuk 1 ml darah. Heparin
tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru.
4. NH4 dan Ca Oxalat
Pertama-tama ammonium oxalat dicampurkan dgn Na oxalat dgn perbandingan 3 : 2. Gunakan
campuran tersebut sebagai antikoagulan dgn perbandingan 2 mg campuran tadi untuk 1 ml darah
 MACAM-MACAM WARNA TABUNG
 1. Tabung dengan Tutup Merah

Tabung Phlebotomi Warna Tutup Merah

Keterangan :
- Tidak terdapat zat Additive
- Tindakan : Darah Beku, dan serum dipisahkan oleh sentrifius
- Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi, Bank Darah
(crossmatch)

 2. Tabung dengan Tutup Warna Emas


Tabung Phlebotomi Tutup Warna Emas



Keterangan :
- Tidak terdapat zat Additive
- Tindakan : Pemisah tabung serum (SST) berisi gel di bagian bawah untuk memisahkan
darah dari serum dengan cara sentrifugasi
- Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi

 3. Tabung dengan Tutup Warna Hijau Terang


Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Hijau Terang



Keterangan :
- Zat Additive : Plasma Separating Tube (PST) dengan heparin Lithium
- Tindakan : Anticoagulates dengan heparin lithium; Plasma dipisahkan dengan gel PST
di bagian bawah tabung
- Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia
 4. Tabung dengan Tutup Warna Ungu

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Ungu



 Keterangan :
- Zat Additive : EDTA

- Tindakan : Bentuk garam kalsium untuk menghilangkan kalsium


- Digunakan untuk pemeriksaan : Hematologi (CBC) dan Bank Darah (crossmatch);
requires full draw - invert 8 times untuk mencegah penggumpalan dan pembekuan darah.

 5. Tabung dengan Tutup Warna Biru Terang


Tabung Phlebotomi dengan tutup warna biru terang


 Keterangan :
- Zat Additive : Natrium sitrat

- Tindakan : Bentuk garam kalsium untuk menghilangkan kalsium

- Digunakan untuk pemeriksaan : Tes koagulasi (protime dan waktu protrombin), full
draw required

 6. Tabung dengan Tutup Warna Hijau


Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Hijau


 Keterangan :
- Zat Additive : Sodium heparin atau heparin lithium
- Tindakan : Inactivates trombin dan tromboplastin

- Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk tingkat lithium, menggunakan heparin natrium


Untuk level amonia, menggunakan heparin natrium atau lithium

 7. Tabung dengan Tutup Warna Biru Tua


Tabung Phlebotomi dengan tutup warna biru tua


Keterangan :
- Zat Additive : EDTA-
- Tindakan : Tabung ini di design untuk tidak terkontaminasi oleh logam
- Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk Test Trace Elemen (seng, tembaga, timah,
merkuri) dan toksikologi

 8. Tabung dengan Tutup Warna Gray Terang



Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Gray terang



Keterangan :
- Zat Additive : Sodium fluoride dan kalium oksalat
- Tindakan : Agen Antiglycolytic mempertahankan glukosa sampai 5 hari
 - Digunakan untuk pemeriksaan : Glucoses, requires full draw (may cause hemolysis if
short draw)

 9. Tabung dengan Tutup Warna Kuning


Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Kuning

Keterangan :
- Zat Additive : ACD (acid-citrate-dextrose)
- Tindakan : Complement inactivation

- Digunakan untuk pemeriksaan : HLA tissue typing, paternity testing, DNA studies

 10. Tabung dengan Tutup Warna Kuning - Hitam

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Kuning - HItam



 Keterangan :
- Zat Additive : Kaldu campuran

- Tindakan : Menjaga kelangsungan hidup mikroorganisme

- Digunakan untuk pemeriksaan : Mikrobiologi - aerob, anaerob, jamur

 11. Tabung dengan Tutup Warna Hitam

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Hitam



 Keterangan :
- Zat Additive : Natrium sitrat (buffered)

- Tindakan : Forms calcium salts to remove calcium

- Digunakan untuk pemeriksaan : Westergren Sedimentation Rate; requires full draw


 12. Tabung dengan Tutup Warna Orange

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Orange



 Keterangan :
- Zat Additive : Trombin
- Tindakan : Untuk memeriksa cepat bekuan darah

- Digunakan untuk pemeriksaan : STAT serum kimia

 13. Tabung dengan Tutup Warna Coklat Terang

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Coklat Terang


 Keterangan :
- Zat Additive : Sodium heparin

- Tindakan : Inactivates trombin dan tromboplastin; isinya hampir tidak ada timbal

- Digunakan untuk pemeriksaan : Serum lead determination

 13. Tabung dengan Tutup Warna Pink

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Pink


 Keterangan :
- Zat Additive : Kalium EDTA

- Tindakan : Bentuk garam kalsium

- Digunakan untuk pemeriksaan : Immunohematology


 13. Tabung dengan Tutup Warna Putih

Tabung Phlebotomi dengan tutup warna Putih


 Keterangan :
- Zat Additive : Kalium EDTA

- Tindakan : Bentuk garam kalsium

- Digunakan untuk pemeriksaan : Molecular/PCR and bDNA testing

Anda mungkin juga menyukai