Anda di halaman 1dari 8

SAMPEL DARAH

Darah merupakan cairan yg penting di dlm tubuh, fungsi utamanya yaitu


sebagai alat pengangkut zat-zat di dlm tubuh. Darah terbentuk dari 2 bagian
utama, yaitu plasma darah (mengisi sekitar 55% dari darah) dan sel-sel
darah (mengisi sekitar 45% dari darah). Volume total darah orang dewasa
diperkirakan sekitar 6 liter atau 7% - 8% dari berat tubuh.
Plasma merupakan cairan yg sangat komplek yg tdk hanya sebagai media
mengapungnya sel-sel darah, tapi berisi zat-zat yg terlarut yg terdiri dari air,
zat-zat makanan, gas, vitamin, dan sisa-sisa makanan.
ANTIKOAGULAN
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang
diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses
pembekuan.
Ada beberapa antikoagulan yg banyak digunakan utk pemeriksaan
laboratorium, diantaranya ;
1. EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 ),
Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium
(kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi
kalsium. EDTA memiliki keunggulan dibanding dengan antikoagulan yang
lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk
pengujian hematologi.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA
(K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya
digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan
dalam bentuk cair.
Perbandingan bentuk kering kira-kira 1 -1,5 mg EDTA untuk 1 ml darah,
kalau bentuk Cair kira-kira 50 l (kurang lebih 1 tetes) EDTA 10% untuk 1
ml darah
2. Trisodium citrate dihidrat (Na3C6H5O7 2 H2O )

Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Antikoagulan


Trisodium sitrat dihidrat 3.2% bisa direkomendasikan untuk pengujian
koagulasi dan agregasi trombosit dan penggunaannya adalah 1 bagian
citrate berbanding 9 bagian darah
Sedangkan Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan
LED (laju endap darah) atau ESR (erythrocyte sedimentation rate) dan
penggunaannya adalah 1 bagian sitrat berbanding 4 bagian darah.
3. Heparin
Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan
cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga
menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin:
ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam
heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai
antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam
darah.
Konsentrasi dalam penggunaan adalah 0,1 0,2 mg heparin kering untuk 1
ml darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena
menyebabkan latar belakang biru.
4. NH4 dan Ca Oxalat
Pertama-tama ammonium oxalat dicampurkan dgn Na oxalat dgn
perbandingan 3 : 2. Gunakan campuran tersebut sebagai antikoagulan dgn
perbandingan 2 mg campuran tadi untuk 1 ml darah

Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.


Pemeriksaan di dalam laboratorium klnik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak
pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen yang masuk dan jenis pemeriksaan
yang diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa langsung diperiksa.
Penambahan antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi
darah dapat dipertahankan walau tidak langsung diperiksaan atau pemeriksaan
memakan waktu yang lama. Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang
berantikoagulan bisa disimpan dalam lama waktu tertentu, sehingga apabila harus
dilakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan
kembali.
Ada banyak jenis antikoagulan, namun tidak semuanya dapat digunakan karena ada
yang terlalu banyak berpengaruh terhadap bentuk/morfologi eritrosit atau leukosit.
Antikoagulan yang dapat digunkan :
1. Garam Kalium atau Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA)
Garam-garam tersebut mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan
ion sehingga pembekuan dapat dicegah. EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan

bentuk dari Eritrosit dan leukosit. Selain itu EDTA juga dapat mencegah penggumpalan
trombosit, sehingga sangat baik sebagai antikoagulan untuk pemeriksaan trombosit.
Antikoagulan EDTA sangat luas pemakaiannya, dapat digunakan untuk kebanyakan
pemeriksaan hematologi. Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan
lebih lama dibanding dengan antikoagulan lain.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA)
dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah
yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in
Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Jumlah EDTA yang Digunakan
-EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah
-EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah
EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA
kering, wadah yang berisi darah dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2
menit karena EDTA kering lambat larut. Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari
ketentuan seharusnya dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat
menyebabkan darah membeku. Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan
dapat menyebabkan eritrosit mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang
sebenarnya.Saat ini sudah tersedia,Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer
tube) yang berisi EDTA. Tabung EDTA bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang
diproduksi oleh Becton Dickinson.
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA
-Penentuan kadar Hb
-Penentuan Hematokrit
-Penentuan Laju Endap Darah (LED)
-Penentuan Resisitensi osmotik darah
-Penentuan golongan darah
-Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit
-Pembuatan apusan darah
2. Natrium Sitrat (Trisodium Citrat)

Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan 3,2 % dan 3,8%.
Antikogulan ini mencegah pembekuan dengan cara mengikat ion kalsium. Antikoagulan
Natrium Sitrat tidak toksis sehingga dapat juga digunakan untuk transfusi darah.
Banyaknya Natrium Sitrat yang Digunakan
-Larutan Natrium Sitrat 3,2 % digunakan untuk pemeriksaan soal-soal proses
pembekuan darah (Koagulasi) dan agregasi trombosit, Volume:
1 volume antikoagulan : 9 volume darah
- Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap Darah dan Eritrosit
Sedimen Rate (ESR), Volumenya :
1 volume antikoagulan : 4 volume darah
Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi
Natrium sitrat. Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang dan tabung sitrat 3,8% bertutup
hitam.
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Natrium Citrat
-Penentuan Laju Endap Darah
-Eritrosit Sedimen Rate (ESR)
-Pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah
-Agregasi Trombosit
-Penentuan golongan darah
-Transfusi darah
3. Heparin
Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam tubuh, namun di laboratorium
heparin jarang digunakan dalam pemeriksaan-pemeriksaan di laboratorium karena
mahal harganya. Heparin berdaya seperti antitrombin. Heparin bekerja dengan cara
menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan
pembentukan fibrin dari fibrinogen.Heparin tidak mempengaruhi bentuk eritrosit maupun
trombosit.
Jenis heparin yang paling banyak digunakan adalah Lithium heparin karena
antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.

Banyaknya Heparin yang Digunakan:


-Heparin Kering : 0,1-0,2 mg/ml Darah
-Heparin Cair : 15 IU +/- 2.5 IU/ml darah
Saat ini telah tersedia tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi
heparin. Tabung heparin bertutup Hijau muda (Lithium heparin) dan Hijau (Lithium
heparin dengan gel)
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Heparin
-Penentuan hemoglobin
-Penentuan hematokrit
-Penentuan resistensi osmotik
-Penghitungan sel-sel darah
-Penentuan golongan darah
-Transfusi darah
*Heparin tidak bisa digunakan untuk membuat apusan darah karena menyebebabkan
dasar yang biru kehitaman bisa dicat dengan cat wright stain.
4. Natrium Oxalat
Bekerja dengan menikat ion Ca, sehingga terbentuk Ca Oxalat yang mengendap. Na
oxalat yang digunakan berbentuk larutan 0.1 N
Banyaknya Na-Oxalat yang Digunakan
-Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) : 1 volume darah: 9 volume darah
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Na-Oxalat
- Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT)
5. Double Oxalat
Nama lainnya dalah Balance Oxalat Mixture atau antikoagulan dari Heller dan Paul.
Antikoagulan ini mengandung kalium oxalat dan ammonium oxalat dengan
perbandingan 2:3. Kalium oxalat menyebebkan eritrosit mengkerut, sedangkan

ammonium oxalat menyebabkan eritrosit mengembang. Campuran kedua garam


tersebut bertujuan untuk menghindari perubahan perubahan volume eritrosit.
Banyaknya Antikoagulan Double Oxalat yang digunakan:
-Double oxalat kering : 2 mg Double oxalat / 1 ml darah
-Double oxalat cair 2%: 0.1 ml Double oxalat/ 1 ml darah
Double oxalat digunakan dalam bentuk kering. Sebelum ditambahkan darah, double
oxalat cair yang dimasukkan kedalam tabung penampung darah harus di keringkan
terlebih dahulu pada suhu yang kurang 60 0C, menghindari perubahan menjadi Karbonat
(Sifat antikoagulannya hilang).
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Double Oxalat
-Penentuan hemoglobin
-Penentuan hematokrit
-Penentuan Laju Endap Darah (LED)
-Penentuak resistensi eritrosit
-Penentuan golongan darah
Referensi :
-Diktat Praktikum Hematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
-Buku Penuntun Laboratorium Klinik (Ganda Soebrata)

Prinsip
:
Untuk mendapatkan sampel whole blood yang tidak membeku dapat dipakai anti
koagulan yang sesuai dengan kebutuhan pemeriksaaan.
Anti koagulan yang dipakai
1. Titriplex III/EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate)
2. Natrium sitrat
3. Lithium heparin

Cara kerja

Titriplex III/ EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate)


Ditimbang titriplex III (C10H14N2Na2O82H2O) sebanyak 10 gram.

Dilarutkan dengan aquadest sampai 100 ml dan diaduk sampai homogen.

Larutkan EDTA 10% tersebut dipipet kedalam botol/tabung penampung yang


bersih sebanyak 20 ul.

Dikeringkan dalam suhu kamar atau dalam incubator sampai terbentuk serbuk.

Anti koagulan EDTA tersebut siap digunakan untuk 2 ml darah.

2. Natrium Sitrat 0,109 M


-

Anti koagulan Natrium sitrat 0,109 M dalam bentuk cair dan siap pakai.

Perbandingan 1:9 untuk pemeriksaan hemostasis.

Perbandingan 1:4 untuk pemeriksaan LED cara Westergreen.

3. Lithium heparin
-

Anti koagulan heparin sudah dalam bentuk serbuk , dikemas dalam tabung vacutainer
dan siap dipakai untuk 3 ml darah.

Pembahasan

1. EDTA digunakan untuk semua jenis pemeriksaan hematologi kecuali test homostasis,
bersifat mengikat ion Ca2+, sehingga mencegah terjadinya pembekuan darah.
2. Tiap 1 mg EDTA mencegah membekunya 1 ml darah.
3. Pemakain EDTA lebih dari 2 mg/ml darah dapat menyebabkan nilai hematokrit menjadi
rendah.
4. Heparin berdaya seperti antitrombin tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan
leukosit. Setiap 1 mg heparin dapat menjaga membekunya 10 ml darah. Dipakai untuk
pemeriksaan analisa gas darah (astrup).
5. Natrium sitrat larutan yang isotonik dengan darah dapat dipakai untuk beberapa macam
pemeriksaan hemostasis dengan perbandingan 1:9 dan pemeriksaan laju endap darah
cara Westergreen dengan perbandingan 1:4.
6. Antikoagulan sudah banyak tersedia dalam kemasan tabung vakum (vacutainer) yang
siap pakai.

Kesimpulan

Dalam pemakaiannya, darah harus sesegera mungkin dicampur dengan antikoagulan


sampai homogen agar tidak terjadi pembekuan.

Anda mungkin juga menyukai