bentuk dari Eritrosit dan leukosit. Selain itu EDTA juga dapat mencegah penggumpalan
trombosit, sehingga sangat baik sebagai antikoagulan untuk pemeriksaan trombosit.
Antikoagulan EDTA sangat luas pemakaiannya, dapat digunakan untuk kebanyakan
pemeriksaan hematologi. Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan
lebih lama dibanding dengan antikoagulan lain.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA)
dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah
yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in
Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Jumlah EDTA yang Digunakan
-EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah
-EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah
EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA
kering, wadah yang berisi darah dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2
menit karena EDTA kering lambat larut. Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari
ketentuan seharusnya dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat
menyebabkan darah membeku. Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan
dapat menyebabkan eritrosit mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang
sebenarnya.Saat ini sudah tersedia,Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer
tube) yang berisi EDTA. Tabung EDTA bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang
diproduksi oleh Becton Dickinson.
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA
-Penentuan kadar Hb
-Penentuan Hematokrit
-Penentuan Laju Endap Darah (LED)
-Penentuan Resisitensi osmotik darah
-Penentuan golongan darah
-Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit
-Pembuatan apusan darah
2. Natrium Sitrat (Trisodium Citrat)
Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan 3,2 % dan 3,8%.
Antikogulan ini mencegah pembekuan dengan cara mengikat ion kalsium. Antikoagulan
Natrium Sitrat tidak toksis sehingga dapat juga digunakan untuk transfusi darah.
Banyaknya Natrium Sitrat yang Digunakan
-Larutan Natrium Sitrat 3,2 % digunakan untuk pemeriksaan soal-soal proses
pembekuan darah (Koagulasi) dan agregasi trombosit, Volume:
1 volume antikoagulan : 9 volume darah
- Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap Darah dan Eritrosit
Sedimen Rate (ESR), Volumenya :
1 volume antikoagulan : 4 volume darah
Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi
Natrium sitrat. Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang dan tabung sitrat 3,8% bertutup
hitam.
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Natrium Citrat
-Penentuan Laju Endap Darah
-Eritrosit Sedimen Rate (ESR)
-Pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah
-Agregasi Trombosit
-Penentuan golongan darah
-Transfusi darah
3. Heparin
Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam tubuh, namun di laboratorium
heparin jarang digunakan dalam pemeriksaan-pemeriksaan di laboratorium karena
mahal harganya. Heparin berdaya seperti antitrombin. Heparin bekerja dengan cara
menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan
pembentukan fibrin dari fibrinogen.Heparin tidak mempengaruhi bentuk eritrosit maupun
trombosit.
Jenis heparin yang paling banyak digunakan adalah Lithium heparin karena
antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.
Prinsip
:
Untuk mendapatkan sampel whole blood yang tidak membeku dapat dipakai anti
koagulan yang sesuai dengan kebutuhan pemeriksaaan.
Anti koagulan yang dipakai
1. Titriplex III/EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate)
2. Natrium sitrat
3. Lithium heparin
Cara kerja
Dikeringkan dalam suhu kamar atau dalam incubator sampai terbentuk serbuk.
Anti koagulan Natrium sitrat 0,109 M dalam bentuk cair dan siap pakai.
3. Lithium heparin
-
Anti koagulan heparin sudah dalam bentuk serbuk , dikemas dalam tabung vacutainer
dan siap dipakai untuk 3 ml darah.
Pembahasan
1. EDTA digunakan untuk semua jenis pemeriksaan hematologi kecuali test homostasis,
bersifat mengikat ion Ca2+, sehingga mencegah terjadinya pembekuan darah.
2. Tiap 1 mg EDTA mencegah membekunya 1 ml darah.
3. Pemakain EDTA lebih dari 2 mg/ml darah dapat menyebabkan nilai hematokrit menjadi
rendah.
4. Heparin berdaya seperti antitrombin tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan
leukosit. Setiap 1 mg heparin dapat menjaga membekunya 10 ml darah. Dipakai untuk
pemeriksaan analisa gas darah (astrup).
5. Natrium sitrat larutan yang isotonik dengan darah dapat dipakai untuk beberapa macam
pemeriksaan hemostasis dengan perbandingan 1:9 dan pemeriksaan laju endap darah
cara Westergreen dengan perbandingan 1:4.
6. Antikoagulan sudah banyak tersedia dalam kemasan tabung vakum (vacutainer) yang
siap pakai.
Kesimpulan