CARA KERJA ANTIKOAGULAN

Antikoagulan adalah zat yang ditambahkan ke dalam darah dengan tujuan utuk menghambat atau
mencegah proses pembekuan darah dengan cara mengikat arau mengendapkan ion kalsium dan
menghambat pembentukkan trombin dan protombin. Dengan pemeberian antikoagulan didapat
spesimen atau sampel darah utuh atau didapatkan plasma yang diperoleh dari sentrifugasi.
(Gilang Nugraha, 2015)

Pemberian antikoagulan berdasarkan keperluan pemeriksaan karena sifat dari aditif zat yang
ditambahkan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap spesimen darah. Ada beberapa jenis
antikoagulan yang sering digunakan dalam laboratorium, yaitu:

Nama
No. Penjelasan Antikoagulan Cara Kerja JumLah
Antikoagulan

Merupakan antikoagulan Cara kerja EDTA dengan  EDTA serbuk

yang sering digunakan cara mengikat ion kalsium 1 – 1,5 mg/mL darah
dalam pemeriksaan sehingga terbentuk garam  EDTA cair
laboratorium hematologi. kalsium yang tidak larut, Konsentrasi 10%
EDTA tersedia dalam dengan demikian ion digunakan dengan
EDTA bentuk kering yaitu kalsium yang berperan menambahkan 10 µL
(Ethylen garam di-kalium dalam koagulasi menjadi EDTA ke dalam 1 mL
1.
Diamine (K2EDTA) dan garam di- tidak aktif, mengakibatkan darah.
Tetracetic Acid) natrium (Na2EDTA) atau tidak terjadi proses
Bila takaran EDTA
berbentuk cair yaitu tri- pembentukan bekuan darah.
kurang, maka darah akan
kalsium (K3EDTA).
Dilakukan inversi sebanyak mengalami koagulasi dan
8-10 kali. bias menyebabkan
penyusutan eritrosit.

Merupakan salah satu Natrium sitrat menghambat  Natrium sitrat 3,2%

antikoagulan tidak koagulasi dengan cara 1 bagian natrium sitrat
toksik. Natrium sitrat mengendapkan ion kalsium, 3,2% ke dalam 9
2. Natrium Sitrat
digunakan dalam bentuk sehingga menjadi bentuk bagian darah.
larutan pada konsentrasi yang tidak aktif.  Natrium sitrat 3,8%
3,2% dan 3,8%. 1 bagian natrium sitrat
Dilakukan inversi sebanyak
 Konsentrasinya 0,109 M. 4-5 kali. 3,8% dimaukkan ke
Natrium sitrat 3,2%. dalam 4 bagian darah.
direkomendasikan ICSH Digunakan dalam
dan International Society pemeriksaan Laju
for Thrombosis and Endap Darah (LED).
Haematology sebagai
antikoagulan terpilih
untuk pengujian
koagulasi dan agregasi
trombosit.

Antikoagulan oksalat Cara kerjanya dengan  Natrium oksalat

tersedia dalam bentuk mengendapkan ion kalsium, Menambahkan 1
natrium oksalat, kalium sehingga menjadi benuk bagian oksalat ke
oksalat, dan amonium yang tidak aktif. dalam 9 bagian darah,
oksalat. Antikoagulan oksalat biasanya digunakan
bekerja sebagai untuk pembuatan
Antikoagulan oksalat
antikoagulan dengan cara adsorb plasma dalam
paling umum digunakan
mengikat ion kalsium, pemeriksaan
dalam laboratorium
umumnya bersifat toksik. hemostasis.
adalah kalium oksalat
 Digunakan juga dalam
yang dikombinasikan Dilakukan inversi sebanyak
bentuk larutan dengan
dengan natrium florida 8-10 kali.
3. Oksalat konsentrasi 0,1N untuk
(NaF) untuk pemeriksaan
pemeriksaan Plasma
glukosa dalam darah.
Protrombin Time
Kalium oksalat
(PPT).
dikombinasikan dengan
 Double oxalate
amonium oksalat
Digunakan sebanyak 2
menurut Heller dan Paul
mg untuk 1 mL darah.
(double oxalate /
 Jika memakai
balanced oxalate
amonium oksalat
mixture)
tersendiri eritrosit-
eritrositnya
membengkak, kalium
 oksalat menyebabkan
mengkerut. Campuran
kedua garam itu dalam
perbandingan 3 : 2
tidak berpengaruh
terhadap besarnya
eritrosit, tetapi
berpengaruh terhadap
morfologinya.

Kelebihan penambahan
oksalat dapat
menyebabkan hemolisis.

Heparin merupakan Heparin bekerja dengan  Konsentrasi

antikoagulan yang jarang cara menghentikan penggunaan heparin
digunakan dalam pembentukkan trombin dari adalah 0,1 mL larutan
pemeriksaan hematologi protombin sehingga atau 1 mg (dalam
karena harganya yang menghentikan bentuk kering) untuk
relatif mahal, tetapi pembentukkan fibrin. setiap 10 mL darah.
menjadi antikoagulan
4. Heparin pilihan karena tidak
Dilakukan inversi sebanyak
mengubah komposisi
6 kali.
darah. Terdapat 3 macam
heparin yang digunakan
dalam laboratorium,
yaitu amonium heparin,
litium heparin, dan
sodium heparin.